Anda di halaman 1dari 19

NEUROCRANIUM

Dr. Haris Budi Widodo

M&M, Fig. 7.3


Human Anatomy, Frolich, Head/Neck I: Introductionthe Skull

SYSTEMA NERVOSUM PERIPHERICUM System nervosum periphericum terdiri dari: Nervi spinales Nervi craniales
NERVI SPINALES Nervi spinalis ada 31-33 pasang, yaitu: Nervi cervicales: 8 pasang Nervi thoracici(thoracales):12 pasang Nervi lumbales: 5 pasang Nervi sacrales: 5 pasang Nervi coccygeus :1-3 pasang (biasanya 1 pasang)

Base of the skullcranial nerves out


Ethmoid (olfactory)

Human Anatomy, Frolich, Head/Neck I: Introductionthe Skull

I. Olfactory Sphenoid (optic) II. Optic III. Oculomotor IV. Trochlear VI. Abducens Temporal (otic) VIII. Acoustic/Auditory/ Vestibulocochlear Face/Jaws V. Trigeminal VII. Facial Throat (rest of body) IX Glossopharyngeal X. Vagus XI. Spinal Accessory XII. Hypoglosal

Human Anatomy, Frolich, Head/Neck I: Introductionthe Skull

NERVI CRANIALES
No 1. 2. Nervus opticus 3. Na m a Soma Sel Jalan keluar Komponen Fungsi utama

Nervus olfactorius

Foramina laminae SVA Mukosa hidung cribosae


Retina Canalis opticus menuju orbita SSA SE, GVE GP, GSA

Pembauan

Penglihatan Penggerak bola mata/ myosis mydriasis akomodasi, lensa mata Gerakan bola mata

Nervus Mesencephalon Fissura orbitalis occulomotorius superior

4.

Nervus trochlearis

Fissura orbitalis Mesenchepalon superior

SE, GP

5. Nervus trigeminus a) N. Opthalmicus Gln. Gasseri b) N. Maxillaris Gln. Gasseri c) N. Pons / Mandibularis Gln.Gasseri 6. N. Abducens Pons
7. Nervus Facialis

FOS Foramen Rotundum Foramen Ovale

Fissura orbitalis superior Pons Porus acusticus int. Gln. Foramen Geniculatum stylomastoideus Foramen lacerum Fissura petrotympanica

GSA GSA GSA SVE SE/ GSA Gerakan bola /GP mata Ekspresi wajah SVE SVA Sekresi saliva GVE GVA Gustasi SVA

Sensasi umum kulit muka dan kepala (GSA), mastikasi (SVE)

8.

Nervus Octavus: a) N. Cochlearis b) N. Vestibularis Nervus Glossopharingeus

9.

Tidak keluar dari Gln. Vestibulare cranium Gln. Spinale Foramen jugulare Gln. inferior Nucl.saliv. inf. Nucl.ambiquus

SVA

Akusi (pendengaran) Stasi (keseimbangan) Sensasi pharynx dan 1/3 posterior lingua Gustasi Salivasi Elevasi pharynx

GVA

SVA GVE SVA

10. Nervus Vagus

Gln. superior Foramen jugulare

GSA

Gln. Inferior Nucl. motoris dorsalis n.vagi Nucl. ambiquus Gln. Inferior 11. Nervus Acccessorius Foramen jugulare

GVA GVE SVE SVA

Sensasi kulit telinga Sensasi viscera thoracis / abd. Viscera abd. / thoracic Otot pharinx / larynx Gustasi (epiglotis)

SVE

Nucl. Ambiquus Medulla spinalis Nucl. dorsal


Medulla oblongata Canalis hypoglossi

Gerak larynxpharynx
Gerak kepalabahu

SVE

GVE 12. Nervus hypoglossus SE

Viscera thoracic Gerakan lidah

SYSTEMA NERVOSUM AUTONOMICUM (SNA) Systema nervosum autonomicum adalah bagian dari systema nervosum yang mengatur aktivitas otot jantung, otot polos, dan kelenjar. Walaupun memakai istilah autonom, tetapi sebetulnya, tidak seluruhnya bersifat otonom.

Systema Sympathica / Sympatheticum Merupakan bagian pars thoraco-lumbale dari systema nervosum autonomicum. Terdiri dari serabut-serabut pre-ganglioner yang keluar dari medulla spinalis pada level thorax dan lumbal bagian atas (lumbal 1, 2, dan 3 dari 5 lumbal yang ada). Serabut pre-ganglioner mencapai n.n. spinalis melalui radix ventrale dan berhubungan dengan ganglia melalui rami communicantes.

Ganglia terdapat dalam untaian saraf

yang panjang dan disebut truncus sympathicus. Truncus sympathicus terdapat pada kedua sisi collumna vertebralis dan memanjang dari basis cranii ke os coccygeus. Serabut pre-ganglioner ada juga yang menuju ke ganglia pada plexus prevertebralis dan ada yang bersynapsis pada sel-sel dalam medulla glandula suprarenalis.

Jadi ada 3 hubungan yang dimiliki oleh

serabut-serabut pre-ganglioner, yaitu dengan: 1. Truncus sympathicus 2. Flexus prevertebralis 3. Medulla glandula suprarenalis Serabut-serabut post-ganglioner dapat: 1. langsung menuju: viscera (alat-alat dalam) dan pembuluh darah. 2. kembali ke n.n. spinalis melalui rami communicantes, kemudian ikut distribusi dari n.n. spinalis.

Pada area distribusi dari n.n. spinalis,

serabut post-ganglioner mensupply kulit dengan 3 macam serabut, yaitu: 1. Serabut sekretorik ke kelenjar keringat (glandula sudorivera) 2. Serabut motorik ke otot polos pada m.m. arrectores pillorum (yang menegakkan rambut pada kulit) 3. Serabut vasomotor ke pembuluh darah pada anggota badan

Beberapa sel ganglion sympathicus

terdapat dalam n.n.spinalis dan di rami communicantes. Mereka bisa dikelompokkan ke dalam ganglia intermedia atau ganglia accessoria. Fungsi: merupakan bagian penting dari mekanisme suatu reaksi seseorang menghadapi Stress

2. Systema Parasympathica / Parasympatheticum Merupakan pars cranio-sacrale dari systema nervosum autonomicum. Terdiri dari serabut-serabut preganglioner dari truncus encephali (dari sini keluar nervi craniales).

Penyusun systema

parasympathica adalah nervi craniales 3, 7, 9, 10, 11 dan medulla spinales sacral segmen 2 dan 3 atau 3 dan 4. Serabut pre-ganglioner bersynapsis dengan ganglia yang terletak di dekat atau pada organ yang disupply,

Systema parasympathica ini tidak ada

yang menuju ke pembuluh darah, otot polos, atau ke kelenjar pada anggota badan atau dinding badan. Sebagian besar viscera mempunyai supply motor yang double, yaitu: sympatis dan parasympatis dengan fungsi yang seringkali berlawanan. Fungsi: berhubungan dengan beberapa fungsi khusus, seperti pencernakan, metabolisme

Systema nervosum autonomicum

secara keseluruhan berperan dalam mekanisme behavioral, neuroendokrinologik, dan prosesproses dimana tubuh menjaga/mempertahankan keseimbangan lingkungan dalam (temperatur badan, keseimbangan cairan,komposisi ionik darah dll).

Anda mungkin juga menyukai