Anda di halaman 1dari 36

KAMUS DATA

Aplikasi Pusat Data Sumber Daya Air Versi 2.0

KamusData PDSDA 2.0

KAMUS DATA PDSDA 2.0


I. Irigasi Pemerintah
Judul Propinsi Kabupaten Kode DI Penjelasan Cukup jelas Cukup jelas Diambilkan dari Buku Pintar Irigasi yang terdiri dari 9 digit. Untuk DI yang belum dilakukan inventarisasi pada pendataan tahun 1994, maka diberi kode PPKKUUUUU(PP:Propinsi, KK:Kabupaten, UUUUU:Nomor Urut) Diisikan nama lengkap Daerah Irigasi sebagaimana tercantum dalam Buku Pintar Irigasi Satuan Wilayah Sungai Diisikan nama DAS dari Sungai yang menjadi sumber air utama (bukan suplesi) dari D.I. ybs. Cukup jelas Diisi angka jumlah desa-desa yang dihampari sebagian atau seluruh areal D.I. potensial. Tahun Updating Data (history data tidak boleh dihilangkan) Cukup jelas Diisikan debit maximum intake (debit rencana) bendung/bendungan pada D.I. ybs. Diisikan debit maximum intake (debit realisasi) bendung/bendungan pada D.I. ybs. Pilih T = Teknis; ST = Semi Teknis; SD = Sederhana

Nama DI SWS DAS Kecamatan Jumlah Desa Infrastruktur Tahun Data Sumber Data Rencana Debit Realisasi Debit Tingkatan Jaringan Luas Rencana

di di

Diisikan jumlah luas areal yang telah ada jaringan utamanya ditambah dengan luas areal yang belum ada jaringan utamanya dalam satuan hektar (ha) dengan ketelitian 2 angka di belakang koma.

Luas Ada Jaringan Diisi luas areal sawah (ha) yang telah mempunyai jaringan utama Utama (ha) : Sudah (sal. Induk dan sal. Sekunder) dan mempunyai jaringan tersier. Lihat Sawah : Berfungsi Gambar-2. Optimal Luas Ada Jaringan Diisi luas areal sawah (ha) yang telah mempunyai jaringan utama Utama (ha) : Sudah (sal. Induk dan sal. Sekunder), tetapi belum mempunyai jaringan Sawah : Belum Optimal tersier. Luas Ada Jaringan Diisi luas areal sawah (ha) yang telah mempunyai jaringan utama

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 1

Judul Penjelasan Utama (ha) : Sudah (sal. Induk dan sal. Sekunder) dan mempunyai jaringan tersier, Sawah : Alih Fungsi tetapi telah dikonversi menjadi bukan lahan pertanian beririgasi. Luas Ada Jaringan Diisi luas areal (ha) yang telah mempunyai jaringan utama (sal. Utama (ha) : Belum Induk dan sal. Sekunder), tetapi belum dikembangkan menjadi Sawah : Belum Sawah sawah. Luas Ada Jaringan Diisi luas areal (ha) yang telah mempunyai jaringan utama (sal. Utama (ha) : Belum Induk dan sal. Sekunder), tetapi belum dikembangkan menjadi Sawah : Alih Fungsi sawah dan direncanakan untukmenjadi lahan pertanian beririgasi, namun telah dikonversi menjadi bukan lahan pertanian beririgasi Jalan Inspeksi : Panjang Diisikan jumlah panjang seluruh jalan inspeksi di D.I. ybs. Jalan Jalan Inspeksi : Baik Diisikan berapa km jalan inspeksi yang dalam kondisi baik.

Jalan Inspeksi : Rusak Diisikan berapa km jalan inspeksi yang dalam rusak ringan. Ringan Jalan Inspeksi : Rusak Diisikan berapa km jalan inspeksi yang dalam kondisi rusak berat. Berat Jumlah P3A Jumlah Anggota P3A Berbadan hukum Status P3A Bangunan Utama Waduk Jumlah Waduk Kondisi B RR RB Diisikan jumlah seluruh P3A yang ada di D.I. ybs. Diisikan jumlah seluruh anggota P3A yang ada di D.I. ybs. Diisikan jumlah seluruh P3A yang ada di D.I. ybs yang telah berbadan hukum. Status P3A : Aktif, Berkembang; Tidak Berkembang; atau Pasif Lihat di bawah ini. Lihat di bawah ini. Diisikan jumlah waduk yang menjadi sumber air di D.I. ybs. Lihat di bawah ini. Diisikan berapa jumlah waduk yang kondisinya baik Diisikan berapa jumlah waduk yang kondisinya rusak ringan Diisikan berapa jumlah waduk yang kondisinya rusak berat

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 2

Judul Jumlah Pintu Kondisi B RR RB Bendung Tetap Jumlah B. Tetap Kondisi B RR RB Jumlah Pintu Kondisi B RR RB Bangunan Utama Bendung Gerak Jumlah B.Gerak Kondisi B RR RB

Penjelasan Diisikan jumlah pintu yang ada yang termasuk perlengkapan waduk. Lihat di bawah ini. Diisikan berapa jumlah pintu yang kondisinya baik Diisikan berapa jumlah pintu yang kondisinya rusak ringan Diisikan berapa jumlah pintu yang kondisinya rusak berat Lihat di bawah ini. Diisikan jumlah bendung tetap yang ada di D.I. ybs. Lihat di bawah ini. Diisikan berapa jumlah bendung tetap yang kondisinya baik Diisikan berapa jumlah bendung tetap yang kondisinya rusak ringan Diisikan berapa jumlah bendung tetap yang kondisinya rusak berat Diisikan jumlah pintu yang ada di seluruh bendung tetap. . Lihat di bawah ini. Diisikan berapa jumlah pintu yang kondisinya baik Diisikan berapa jumlah pintu yang kondisinya rusak ringan Diisikan berapa jumlah pintu yang kondisinya rusak berat Lihat di bawah ini. Lihat di bawah ini. Diisikan jumlah bendung gerak yang ada di D.I. ybs. .. Lihat di bawah ini. Diisikan berapa jumlah bendung gerak yang kondisinya baik Diisikan berapa jumlah bendung gerak yang kondisinya rusak ringan Diisikan berapa jumlah bendung gerak yang kondisinya rusak berat

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 3

Judul Jumlah Pintu Kondisi B RR RB Pompa Jumlah Pompa Kondisi B RR RB Jumlah Pintu Kondisi B RR RB Pengambilan Bebas Jumlah P.Bebas Kondisi B RR RB

Penjelasan Diisikan jumlah pintu yang ada di seluruh bedung gerak. Lihat di bawah ini. Diisikan berapa jumlah pintu yang kondisinya baik Diisikan berapa jumlah pintu yang kondisinya rusak ringan Diisikan berapa jumlah pintu yang kondisinya rusak berat Lihat di bawah ini. Diisikan jumlah pompa yang ada di D.I. ybs. Lihat di bawah ini. Diisikan berapa jumlah pompa yang kondisinya baik Diisikan berapa jumlah pompa yang kondisinya rusak ringan Diisikan berapa jumlah pompa yang kondisinya rusak berat Diisikan jumlah pintu yang ada di seluruh pompa. Lihat di bawah ini. Diisikan berapa jumlah pintu yang kondisinya baik Diisikan berapa jumlah pintu yang kondisinya rusak ringan Diisikan berapa jumlah pintu yang kondisinya rusak berat Lihat di bawah ini. Diisikan jumlah pengambilan bebas yang ada di D.I. ybs. Lihat di bawah ini. Diisikan berapa jumlah pengambilan bebas yang kondisinya baik Diisikan berapa jumlah pengambilan bebas yang kondisinya rusak ringan Diisikan berapa jumlah pengambilan bebas yang kondisinya rusak berat

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 4

Judul Jumlah Pintu Kondisi B RR RB

Penjelasan Diisikan jumlah pintu yang ada di seluruh pengambilan bebas. Lihat di bawah ini. Diisikan berapa jumlah pintu yang kondisinya baik Diisikan berapa jumlah pintu yang kondisinya rusak ringan Diisikan berapa jumlah pintu yang kondisinya rusak berat

Saluran di Areal Potensial Lihat di bawah ini. (km) Saluran Induk Panjang Saluran Kondisi B RR RB Saluran Sekunder Panjang Sekunder. Kondisi B RR RB Sal. Pembuang Panjang Lihat di bawah ini. Diisikan panjang saluran induk di seluruh D.I. ybs.(km) Lihat di bawah ini. Diisikan berapa km panjang saluran induk yang dalam kondisi baik. Diisikan berapa km panjang saluran induk yang dalam rusak ringan. Diisikan berapa km panjang saluran induk yang dalam kondisi rusak berat. Lihat di bawah ini. Saluran Diisikan panjang saluran sekunder di seluruh D.I. ybs. (km) Lihat di bawah ini. Diisikan berapa km panjang saluran sekunder yang dalam kondisi baik. Diisikan berapa km panjang saluran sekunder yang dalam rusak ringan. Diisikan berapa km panjang saluran sekunder yang dalam kondisi rusak berat. Lihat di bawah ini. Saluran Diisikan panjang saluran pembuang di seluruh D.I. ybs. (km)

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 5

Judul Pembuang Kondisi B RR RB Saluran Suplesi Panjang Saluran Suplesi Kondisi B RR RB Saluran Gendong Lihat di bawah ini.

Penjelasan

Diisikan berapa km panjang saluran pembuang yang dalam kondisi baik. Diisikan berapa km panjang saluran pembuang yang dalam rusak ringan. Diisikan berapa km panjang saluran pembuang yang dalam kondisi rusak berat. Lihat di bawah ini. Diisikan panjang saluran suplesi di seluruh D.I. ybs. (km) Lihat di bawah ini. Diisikan berapa km panjang saluran suplesi yang dalam kondisi baik. Diisikan berapa km panjang saluran suplesi yang dalam rusak ringan. Diisikan berapa km panjang saluran suplesi yang dalam kondisi rusak berat. Lihat di bawah ini.

Panjang Saluran Gendong Diisikan panjang saluran gendong di seluruh D.I. ybs. (km) Kondisi B RR RB Lihat di bawah ini. Diisikan berapa km panjang saluran gendong yang dalam kondisi baik. Diisikan berapa km panjang saluran gendong yang dalam rusak ringan. Diisikan berapa km panjang saluran gendong yang dalam kondisi rusak berat.

Bangunan Pada Saluran Lihat di bawah ini. Pembawa di Areal

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 6

Judul Potensial (bh) Bagi Jumlah Bagi Kondisi B RR RB Jumlah Pintu Kondisi B RR RB Bagi-Sadap Jumlah Bagi-Sadap Kondisi B RR RB Jumlah Pintu Lihat di bawah ini.

Penjelasan

Diisikan jumlah bangunan bagi di seluruh D.I. ybs. (bh). Lihat di bawah ini. Diisikan berapa buah bangunan bagi yang dalam kondisi baik. Diisikan berapa buah bangunan bagi yang dalam rusak ringan. Diisikan berapa buah bangunan bagi yang dalam kondisi rusak berat. Diisikan berapa jumlah pintu di seluruh bangunan bagi. Lihat di bawah ini. Diisikan berapa buah pintu di bangunan bagi yang dalam kondisi baik. Diisikan berapa buah pintu di bangunan bagi yang dalam rusak ringan. Diisikan berapa buah pintu di bangunan bagi yang dalam kondisi rusak berat. Lihat di bawah ini. Diisikan jumlah bangunan bagi-sadap di seluruh D.I. ybs. (bh). Lihat di bawah ini. Diisikan berapa buah bangunan bagi-sadap yang dalam kondisi baik. Diisikan berapa buah bangunan bagi-sadap yang dalam rusak ringan. Diisikan berapa buah bangunan bagi-sadap yang dalam kondisi rusak berat. Diisikan berapa jumlah pintu di seluruh bangunan bagi-sadap.

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 7

Judul Kondisi B RR RB Sadap Jumlah Sadap Kondisi B RR RB Jumlah Pintu Kondisi B RR RB Lihat di bawah ini.

Penjelasan Diisikan berapa buah pintu di bangunan bagi-sadap yang dalam kondisi baik. Diisikan berapa buah pintu di bangunan bagi-sadap yang dalam rusak ringan. Diisikan berapa buah pintu di bangunan bagi-sadap yang dalam kondisi rusak berat. Lihat di bawah ini. Diisikan jumlah bangunan sadap di seluruh D.I. ybs. (bh). Lihat Lampiran-7 Lihat di bawah ini. Diisikan berapa buah bangunan sadap yang dalam kondisi baik. Diisikan berapa buah bangunan sadap yang dalam rusak ringan. Diisikan berapa buah bangunan sadap yang dalam kondisi rusak berat. Diisikan berapa jumlah pintu di seluruh bangunan sadap. Lihat di bawah ini. Diisikan berapa buah pintu di bangunan sadap yang dalam kondisi baik. Diisikan berapa buah pintu di bangunan sadap yang dalam rusak ringan. Diisikan berapa buah pintu di bangunan sadap yang dalam kondisi rusak berat.

Bangunan Pada Saluran Idem untuk jenis-jenis bagunan sesuai dengan yang diminta. Pembawa di Areal Potensial (bh) Bangunan Pada Saluran Idem untuk jenis-jenis bagunan sesuai dengan yang diminta. Pembawa di Areal Potensial (bh)

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 8

Judul Penjelasan Bangunan Pada Saluran Idem untuk jenis-jenis bagunan sesuai dengan yang diminta. Pembawa di Areal Potensial (bh) Bangunan Pada Saluran Idem untuk jenis-jenis bagunan sesuai dengan yang diminta. Pembuang di Areal Potensial (bh) Bangunan Pada Saluran Idem untuk jenis-jenis bagunan sesuai dengan yang diminta. Suplesi di A-real Potensial (bh) Bangunan Pada Saluran Idem untuk jenis-jenis bagunan sesuai dengan yang diminta. Suplesi di Areal Potensial (bh) Bangunan Pada Saluran Idem untuk jenis-jenis bagunan sesuai dengan yang diminta. Gendong (bh) Bang. Penga-tur pada Sal. Lihat di bawah ini. Induk & Sal. Sekunder (bh) Jumlah Bangunan Kondisi B RR RB Jumlah Pintu Kondisi B RR Diisikan jumlah seluruh bangunan pengatur di dalam D.I. ybs. Lihat di bawah ini Diisikan berapa buah bangunan pengatur yang dalam kondisi baik. Diisikan berapa buah bangunan pengatur yang dalam rusak ringan. Diisikan berapa buah bangunan pengatur yang dalam kondisi rusak berat. Diisikan jumlah seluruh pintu dari bangunan pengatur yang ada dalam D.I. ybs. Lihat di bawah ini Diisikan berapa buah pintu bangunan pengatur yang dalam kondisi baik. Diisikan berapa buah pintu bangunan pengatur yang dalam rusak ringan.

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 9

Judul RB Luas Tanam (ha) Th MT I (Okt-Feb) Padi

Penjelasan Diisikan berapa buah pintu bangunan pengatur yang dalam kondisi rusak berat. Pada Th diisikan tahun sebelum saat pengisian data. Selanjutnya lihat di bawah ini. Lihat di bawah ini. Diisikan berapa ha realisasi sawah pada D.I. ybs yang ditanami padi pada MT I (kurang lebih antara bulan Oktober s/d Februari) pada tahun seperti diisikan pada judul kolom. Diisikan berapa ha realisasi sawah pada D.I. ybs yang ditanami palawija pada MT I (kurang lebih antara bulan Oktober s/d Februari) pada tahun seperti diisikan pada judul kolom. Diisikan berapa ha realisasi sawah pada D.I. ybs yang ditanami tanaman selain padi dan palawija pada MT I (kurang lebih antara bulan Oktober s/d Februari) pada tahun seperti diisikan pada judul kolom. Lihat di bawah ini. Diisikan berapa ha realisasi sawah pada D.I. ybs yang ditanami padi pada MT II (kurang lebih antara bulan Februari s/d Juni) pada tahun seperti diisikan pada judul kolom. Diisikan berapa ha realisasi sawah pada D.I. ybs yang ditanami palawija pada MT II (kurang lebih antara bulan Februari s/d Juni) pada tahun seperti diisikan pada judul kolom. Diisikan berapa ha realisasi sawah pada D.I. ybs yang ditanami tanaman selain padi dan palawija pada MT II (kurang lebih antara bulan Februari s/d Juni) pada tahun seperti diisikan pada judul kolom. Lihat di bawah ini. Diisikan berapa ha realisasi sawah pada D.I. ybs yang ditanami padi pada MT III (kurang lebih antara bulan Juni s/d September) pada tahun seperti diisikan pada judul kolom. Diisikan berapa ha realisasi sawah pada D.I. ybs yang ditanami palawija pada MT III (kurang lebih antara bulan Juni s/d September) pada tahun seperti diisikan pada judul kolom.

Palawija

Lain2

MT II (Feb-Jun) Padi

Palawija

Lain2

MT III (Jun-Sep) Padi

Palawija

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 10

Judul Lain2

Penjelasan Diisikan berapa ha realisasi sawah pada D.I. ybs yang ditanami tanaman selain padi dan palawija pada MT III (kurang lebih antara bulan Juni s/d September) pada tahun seperti diisikan pada judul kolom. Diisikan Index Pertanaman dari D.I. ybs pada realisasi tanam tahun yang lalu. Contoh 1 : Luas D.I. = 100 ha. Pada MT I realisasi tanam 100 ha. Pada MT II realisasi tanam 100 ha. Pada MT III realisasi tanam 100 ha. Jadi IP = 300 ha/100 ha = 3,00 Contoh 2 : Luas D.I. = 100 ha. Pada MT I realisasi tanam 100 ha. Pada MT II realisasi tanam 50 ha. Pada MT III realisasi tanam 10 ha. Jadi IP = 160 ha/100 ha = 1,60

I.P.

Gambar-1 Lokasi DI

Kab. C D.I. Ada Jaringan Utama

Kab. A

D.I. Belum Ada Jaringan Utama

Kab. B

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 11

Gambar-2 Pembagian DI

Belum Ada Jaringan Utama Belum Sawah (16)

Ada Jaringan Utama blm Optimal (11)

Belum Ada Jaringan Utama Sudah Sawah (15)

Fungsional Optimal (10)

Ada Jaringan Utama blm Sawah (13)

Sudah Sawah Alih Fungsi (12)

Gambar-3 Gorong-Gorong

Saluran Pembuang

Jalan

Saluran Pembawa

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 12

II. Irigasi Desa


Judul Propinsi Kabupaten Kode DI Keterangan Cukup jelas Cukup jelas Standarisasi WRDC terhadap DI desa menggunakan struktur kodifikasi PPKKUUUUU (PP:Propinsi, KK:Kabupaten, UUUUU:Nomor Urut) Nama DI Diisikan Nama Lengkap Identifikasi Daerah Irigasi (misal : lokasi, desa, dll) SWS Satuan Wilayah Sungai DAS Diisikan nama DAS Kecamatan Cukup jelas Jumlah Desa Diisi angka jumlah desa-desa yang dihampari sebagian atau seluruh areal D.I. potensial. Tahun Data Tahun Inventarisasi Data Sumber Data Cukup jelas LuasLahan (ha) Lihat di bawah ini Sebelum Rehab Diisi luas lahan sebelum diadakan rehabilitasi oleh Pemerintah. Diminta ketelitian satu angka dibelakang koma dalam satuan hektar. Sesudah Rehab Diisi luas lahan setelah diadakan rehabilitasi oleh Pemerintah. Diminta ketelitian satu angka dibelakang koma dalam satuan hektar. Bila-mana tidak ada rehabilitasi oleh Pemerintah kolom ini tidak diisi. LuasTanam Sbl Rehab Lihat di bawah ini. (ha) MT I (Okt-Feb) Diisi realisasi luas tanam pada saat Musim Tanam yang pertama (kira-kira jatuh pada bulan Okt s/d Feb), sebelum diadakan rehabilitasi oleh Pemerintah. Luas dinyatakan dalam satuan hektar dengan ketelitian satu angka di belakang koma. MT II(Feb-Jun) Diisi realisasi luas tanam pada saat Musim Tanam yang kedua (kirakira jatuh pada bulan Oktober s/d Februari), sebelum diadakan rehabilitasi oleh Pemerintah. Luas dinyatakan dalam satuan hektar dengan ketelitian satu angka di belakang koma. MT III (Jun-Sep) Diisi realisasi luas tanam pada saat Musim Tanam yang ketiga (kirakira jatuh pada bulan Oktober s/d Februari), sebelum diadakan rehabilitasi oleh Pemerintah. Luas dinyatakan dalam satuan hektar dengan ketelitian satu angka di belakang koma. Catatan: bila Musim Tanam hanya sekali atau dua kali dalam setahun, maka luas tanam dimasukkan pada kolom dengan bulan yang sesuai, kolom lain tidak perlu diisi. I.P. Diisikan Index Pertanaman dari D.I. ybs pada realisasi tanam tahun yang terakhir, sebelum diadakan rehabilitasi oleh Pemerintah. Contoh 1 : Luas D.I. = 100 ha.

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 13

Keterangan Pada MT I realisasi tanam 100 ha. Pada MT II realisasi tanam 100 ha. Pada MT III realisasi tanam 100 ha. Jadi IP = 300 ha/100 ha = 3,00 Contoh 2 : Luas D.I. = 100 ha. Pada MT I realisasi tanam 100 ha. Pada MT II realisasi tanam 0 ha. Pada MT III realisasi tanam 0 ha. Jadi IP = 100 ha/100 ha = 1,00 Contoh 3 : Luas D.I. = 100 ha. Pada MT I realisasi tanam 100 ha, puso 25 ha. Pada MT II realisasi tanam 0 ha. Pada MT III realisasi tanam 0 ha. Jadi IP = (100 ha-25 ha)/100 ha = 0,75 Luas Tanam Seb Rehab Lihat di bawah ini. (ha) MT I (Okt-Feb) Idem untuk setelah diadakan rehabilitasi oleh Pemerintah. MT II(Feb-Jun) Idem untuk setelah diadakan rehabilitasi oleh Pemerintah. MT III (Jun-Sep) Idem untuk setelah diadakan rehabilitasi oleh Pemerintah. I.P. Idem untuk setelah diadakan rehabilitasi oleh Pemerintah. P3A Lihat di bawah ini. Jumlah P3A Diisi jumlah P3A yang ada di Daerah Irigasi Desa ybs. Jumlah Anggota (KK) Diisi jumlah anggota (termasuk pengurus) dari seluruh P3A yang ada di D.I. Desa ybs. Berbadan Hukum Diisi berapa jumlah P3A yang telah berbentuk badan hukum. Status Status P3A : Aktif, Berkembang; Tidak Berkembang; atau Pasif Keterangan Diisi hal-hal yang perlu penjelasan khusus diantara angka-angka yang diisikan.

Judul

III. Daerah Rawa


Judul Propinsi Kabupaten Kode Daerah Rawa Nama Daerah Rawa SWS DAS Keterangan Cukup jelas Cukup jelas Standarisasi WRDC terhadap Daerah Rawa menggunakan struktur kodifikasi PPKKUUUUU (PP:Propinsi, KK:Kabupaten, UUUUU:Nomor Urut) Nama Lengkap Daerah Rawa Satuan Wilayah Sungai Diisikan nama DAS

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 14

Cukup jelas Diisi jenis rawa : Pasang Surut atau Lebak Tahun Inventarisasi Data Total Luas Rawa (Ha) yang sudah ditingkatkan fungsi dan manfaatnya dengan pembuatan jaringan Total Luas Rawa (Ha) yang mungkin dikembangkan Total Luas Rawa (Ha) yang Sudah Didesain Total Luas Rawa (Ha) yang Sudah Direklamasi Total Luas Rawa Pemerintah (Ha) Total Luas Rawa (Ha) yang Non Potensial (belum direncanakan untuk dikembangkan) Belum Didesain Total Luas Rawa (Ha) yang belum didesain Siap Direklamasi Total Luas Rawa (Ha) yang siap direklamasi Rawa Pemerintah (Tahap Tahap I adalah pembuatan jaringan tanpa pintu pengendali. I / Tahap II) Tahap II adalah pembuatan jaringan disertai pintu pengendali. Total Rawa (Ha) Total Luas Rawa (Ha) Pertanian (Ha) Total Luas Rawa untuk Pertanian (Ha) Perkebunan (Ha) Total Luas Rawa untuk Perkebunan (Ha) Lain-Lain (Ha) Total Luas Rawa untuk lainnya (Ha) Saluran Primer (Km) Panjang Saluran Primer Saluran Sekunder (Km) Panjang Saluran Sekunder Saluran Tersier (Km) Panjang Saluran tersier Saluran Navigasi Panjang Saluran Navigasi Multiguna Multiguna (Km) Saluran Primer Tambak Panjang Saluran Primer untuk tambak Biaya Investasi (Rp. Juta) Cukup jelas Sumber Dana Cukup jelas Tahun Bangun Cukup jelas Jumlah Luas Lahan (Ha) Jumlah luas lahan (Ha) transmigrasi umum dan lokal Jumlah Petani Penggarap Jumlah petani penggarap pada lahan transmigrasi umum dan lokal (KK) (KK) Luas Lahan Transmigrasi Luas lahan transmigrasi umum (Ha) Umum (Ha) Luas Lahan Transmigrasi Jumlah petani penggarap pada lahan transmigrasi umum (KK) Umum - Petani Penggarap (KK) Luas Lahan Transmigrasi Luas lahan transmigrasi lokal (Ha) Lokal (Ha) Luas Lahan Transmigrasi Jumlah petani penggarap pada lahan transmigrasi lokal (KK) Lokal Petani Penggarap (Ha) Rawa Rakyat / Swasta Rawa yang dikembangkan oleh rakyat/ swasta Total Luas Rawa (Ha) Cukup jelas Pertanian (Ha) Cukup jelas
Kamus Data PDSDA 2.0 Hal : 15

Judul Kecamatan Jenis Tahun Peningkatan Fungsi dan Manfaat Potensial Sudah Didesain Sudah Direklamasi Total Rawa Pemerintah Non Potensial

Keterangan

Judul Perkebunan (Ha) Perikanan (Ha) Permukiman (Ha) Petani Penggarap (KK) Lain-Lain (Ha) Saluran Primer (Km) Tanggul (Km) Bangunan Pengatur (Buah) Bangunan Lain (buah) Tahun Pembangunan

Keterangan Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas

IV. Tadah Hujan dan Lahan Kering


Judul Propinsi Kabupaten Tahun Data Luas Lahan (ha) Tadah hujan Lahan Kering Jenis Tanaman Luas Tanam (ha) MT I (Okt-Feb) MT II (Feb-Jun) MT III (Jun-Sep) I.P. Penjelasan Cukup jelas Cukup jelas Tahun Inventarisasi Data Lihat di bawah ini Berapa ha luas lahan tadah hujan Berapa ha luas lahan kering yang didata Diisikan jenis mayoritas tanaman Lihat di bawah ini Berapa ha luas areal yang ditanami pada masa musim tanam ini. Berapa ha luas areal yang ditanami pasa masa musim tanam ini Berapa ha luas areal yang ditanami pada masa musim tanam ini. Diisikan Index Pertanaman dari lahan ybs pada realisasi tanam tahun yang lalu. Contoh 1 : Luas D.I. = 100 ha. Pada MT I realisasi tanam 100 ha. Pada MT II realisasi tanam 100 ha. Pada MT III realisasi tanam 100 ha. Jadi IP = 300 ha/100 ha = 3,00 Contoh 2 : Luas D.I. = 100 ha. Pada MT I realisasi tanam 100 ha. Pada MT II realisasi tanam 50 ha. Pada MT III realisasi tanam 0 ha. Jadi IP = 150 ha/100 ha = 1,50 Lihat di bawah ini. Diisi jumlah P3A yang ada di lahan ybs
Hal : 16

P3A Jumlah P3A


Kamus Data PDSDA 2.0

Judul Jumlah Anggota (KK) Berbadan Hukum Status Keterangan

Penjelasan Diisi jumlah anggota (termasuk pengurus) dari seluruh P3A yang ada di lahan ybs. Diisi berapa jumlah P3A yang telah berbentuk badan hukum. Status P3A : Aktif, Berkembang; Tidak Berkembang; atau Pasif. Diisikan hal-hal yang memerlukan penjelasan lebih lanjut.

V. Satuan Wilayah Sungai


Judul Penjelasan Kode SWS Kode Satuan Wilayah Sungai Nama SWS Nama Satuan Wilayah Sungai Luas (Km2) Luas Daerah Tangkapan Air Panjang Sungai Utama Panjang Sungai Utama (Orde 1) (Km) Lokasi Deskripsi Lokasi Geografis Titik koordinat geografis Mata Air Sumber-sumber mata air Titik Tertinggi Titik tertinggi dan deskripsi lokasi Titik terendah Titik terendah dan deskripsi lokasi Muara Deskripsi lokasi muara Danau Utama Danau-danau utama Fitur Geologi Deskripsi fitur geologi Anak Sungai Anak sungai dari sungai utama Daerah Genangan Daerah genangan banjir Waduk Deskripsi waduk Curah hujan Deskripsi curah hujan Limpasan Deskripsi limpasan Populasi Deskripsi populasi Kota Utama Kota-kota utama Tata Guna Lahan Deskripsi Tata Guna Lahan

VI. Sungai
Judul SWS Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4 Penjelasan Satuan Wilayah Sungai Diisi nomor urut sungai orde 1 Diisi nomor urut sungai orde 2 Diisi nomor urut sungai orde 3 Diisi nomor urut sungai orde 4

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 17

Judul Orde 5 Nama Sungai Orde Sungai Luas DAS (Km) Panjang Sungai (Km) Lebar Max (m) Kelerengan rata-rata Q100 Max (m3) Keterangan Status

Penjelasan Diisi nomor urut sungai orde 5 Cukup jelas Cekup jelas Luas Daerah Tangkapan Air Cukup jelas Lebar terbesar Rata-rata kelerengan Q Banjir 100 tahun Hal-hal lain yang perlu ditambahkan Lintas Negara, Lintas Propinsi, Lintas Kabupaten, Non Lintas atau Tidak Ada Data

VII. Danau
Judul Propinsi Kode Danau Keterangan Cukup jelas Standarisasi WRDC terhadap Danau menggunakan struktur kodifikasi PPUUUUU (PP:Propinsi, UUUUU:Nomor Urut) Nama Danau Nama Lengkap Danau SWS Satuan Wilayah Sungai DAS Diisikan nama DAS Luas Danau (ha) Cukup jelas Volume Tampung (juta Cukup jelas m3) Catchment Area (km2) Diisikan luas daerah tangkapan dari danau dalam km2. Laju Sedimen (ton/th) Diisikan : B = Banyak; S = Sedang; SD = Sedikit. Kualitas Air Diisikan : T = Tawar; P = Payau. Curah Hujan (mm) Diisikan tinggi curah hujan rata-rata tahunan di lokasi danau. Kapasitas Layanan Diisikan kapasitas maximum air yang dapat dikeluarkan dari danau (m3/det) dalam m3/det. Manfaat Lihat di bawah ini. Irigasi (ha) Diisikan luas areal yang dapat diairi dari danau dalam ha. D.M.I. (m3/det) Diisikan debit air yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga, perkotaan, dan industri dalam m3/det. PLTA (juta kWh/th) Diisikan jumlah energi yang dapat dihasilkan dari PLTA di danau (apabila ada) dalam kWh/tahun.

VIII. Air Tanah


Judul Propinsi Cukup jelas Keterangan

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 18

Judul Kabupaten Nomor Sumur

Keterangan Cukup jelas Standarisasi WRDC terhadap Nomor Sumur menggunakan struktur kodifikasi yang sudah ada, namun jika tidak diketahui nomor sumurnya disarankan untuk menggunakan struktur kodifikasi PPKKUUUUU (PP:Propinsi, KK:Kabupaten, UUUUU:Nomor Urut) Satuan Wilayah Sungai Diisikan nama DAS Cukup jelas Cukup jelas Jika sumur digunakan untuk irigasi, isikan daerah irigasinya Cukup Jelas Cukup jelas Diisikan debit maximum pompa Diisikan elevasi muka air tanah sebelum dipompa Lihat di bawah ini Diisikan jumlah KK yang mendapatkan air untuk rumah tangga yang direncanakan Diisikan luas lahan yang akan mendapatkan air irigasi dari sumber air tanah ybs. Lihat di bawah ini Diisikan kenyataan jumlah KK yang mendapatkan air dari sumber air tanah ybs. Diisikan kenyataan luas lahan yang menda-patkan air irigasi dari sumber air tanah ybs. Diisikan tahun pelaporan. Diisikan jenis tanaman yang dibudi dayakan. Lihat di bawah ini Isikan luas tanam pada Musim Tanam I yang terjadi kira-kira antara bulan Oktober sampai Februari. Isikan luas tanam pada Musim Tanam II yang terjadi kira-kira antara bulan Februari sampai Juni. Isikan luas tanam pada Musim Tanam III yang terjadi kira-kira antara bulan Juni sampai September (bila ada) Diisikan Index Pertanaman dari D.I. ybs pada realisasi tanam tahun yang lalu. Contoh 1 : Luas D.I. = 10 ha. Pada MT I realisasi tanam 10 ha. Pada MT II realisasi tanam 10 ha. Pada MT III realisasi tanam 10 ha. Jadi IP = 30 ha/10 ha = 3,00 Contoh 2 : Luas D.I. = 10 ha.

SWS DAS Kecamatan Desa Daerah Irigasi Tahun Dibangun Jenis Pompa Debit Pompa (l/det) S.W.L. (m) Rencana Manfaat Air utk R.T. (KK) Irigasi (ha) Manfaat Air utk R.T. (KK) Irigasi (ha) Luas Tanam Tahun Jenis Tanaman Luas Tanam (ha) MT I (Okt-Feb) MT II (Feb-Jun) MT III (Jun-Sep) I.P.

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 19

Judul

P3A Jumlah Anggota (KK) Berbadan Hukum Status Keterangan

Keterangan Pada MT I realisasi tanam 10 ha. Pada MT II realisasi tanam 5 ha. Pada MT III realisasi tanam 1 ha. Jadi IP = 16 ha/10 ha = 1,60 Lihat di bawah ini Diisikan jumlah seluruh anggota P3A yang ada di D.I. ybs. Diisikan jumlah seluruh P3A yang ada di D.I. ybs yang telah berbadan hukum. Status P3A : Aktif, Berkembang; Tidak Berkembang; atau Pasif. Diisikan hal-hal yang perlu dijelaskan dalam pengisian data.

IX.

Bendungan
Judul Keterangan Cukup jelas Cukup jelas Standarisasi WRDC terhadap Kode Bendungan menggunakan struktur kodifikasi yang sudah ada, namun jika tidak diketahui nomor sumurnya disarankan untuk menggunakan struktur kodifikasi PPKKUUUUU (PP:Propinsi, KK:Kabupaten, UUUUU:Nomor Urut) Cukup jelas Satuan Wilayah Sungai Diisikan nama DAS Cukup jelas Cukup jelas Lihat di bawah ini. Lihat di bawah ini Diisikan luas areal irigasi menurut rencana yang mendapatkan air dari waduk ybs. Diisikan berapa rata-rata energi menurut rencana yang dapat dihasilkan oleh PLTA yang ada di bendungan dihitung dalam MWH (Mega Watt Hour) dalam 1 tahun. Diisikan berapa jumlah air yang dialokasikan untuk keperluam rumah tangga, perkotaan dan industri sesuai rencana dihitung dalam m3/det. Diisikan manfaat selain yang telah disebutkan di atas.. Lihat di bawah ini. Diisikan tahun saat bendungan mulai dilaksanakan. Diisikan tahun saat bendungan selesai dilaksanakan. Lihat di bawah ini. Diisikan total biaya pembangunan bendungan/waduk termasuk untuk :
Hal : 20

Propinsi Kabupaten Kode Bendungan

Nama Bendungan SWS DAS Kecamatan Desa Umum Manfaat Irigasi (ha) PLTA (MWH/th) D.M.I. (m3/det) Lain-lain Tahun Pelaksanaan Mulai Selesai Umum Biaya (Rp 1.000)

Kamus Data PDSDA 2.0

Judul

Pengelola Konsultan Desain Kontraktor Kode Sungai Hidrologi Sungai Anak Sungai Induk Sungai Luas DAS (km2)

Curah Hujan Tahunan (mm) Curah Hujan Desain (mm) Debit Desain Pengelak (m3/det) Waduk Elevasi dan Luas Muka Air waduk Elevasi MA Banjir (m) Diisikan elevasi muka air dari permukaan laut saat banjir menurut desain. Luas MA Banjir (ha) Diisikan luas permukaan air saat terjadi banjir desain dihitung dalam ha. Elevasi MA Normal (m) Diisikan elevasi muka air normal menurut desain. Luas MA Normal (ha) Diisikan luas permukaan air saat muka air normal dihitung dalam ha. Elevasi MA Minimum Diisikan elevasi muka air minimum menurut desain. (m) Luas MA Min (ha) Diisikan luas permukaan air saat muka air minimum dihitung dalam ha. Volume Waduk (juta m3) Lihat di bawah ini

Keterangan Studi yang dilaksanakan oleh Konsultan antara lain : Rekonesan, pre-FS, FS, Basic Design, Detailed Design, Dampak Lingkungan, termasuk survei dan investigasi; Konstruksi yang dilaksanakan oleh Kontraktor antara lain : komponen-komponen pekerjaan sipil dan komponen-komponen pekerjaan mesin-listrik, termasuk relokasi jalan dan jembatan. Supervisi konstruksi yang dilaksanakan oleh Konsultan. Pengadaan Tanah dan relokasi penduduk. Catatan : Bilamana terdisi dari dua mata uang maka mata uang asing dikurs ke rupiah dengan nilai tukar pada saat kontrak ditanda tangani. Diisikan badan atau instansi yang mengelola waduk. Diisikan nama perusahaan Konsultan yang menangani desai dari bendungan. Bilamana konsorsium cukup disebutkan nama Konsultan Utamanya (Lead Firm) saja. Diisikan nama Kontraktor Utama yang melaksanakan bendungan. Cukup jelas Lihat di bawah ini Lihat di bawah ini Diisikan nama anak sungai bila waduk berada di anak sungai Diisikan nama induk sungai bila waduk berada di induk sungai Diisikan luas daerah tangkapan dari waduk dihitung dalam km2 dengan 2 angka di belakang koma. Diisikan tinggi curah hujan rata-rata tahunan dalam mm di lokasi bendungan. Diisikan tinggi curah hujan yang diperhitungkan untuk terjadi banjir rencana saat mendesain pelimpah. Diisikan besar debit untuk mendimensi alur atau terowongan pengelak dalam m3/det. Lihat di bawah ini. Lihat di bawah ini

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 21

Judul Banjir Normal Mati Efektif Bendungan Kode Tipe Bendungan

Tipe Bendungan Tinggi di atas dasar sungai (m) Tinggi di atas dasar galian (m) Panjang puncak (m) Lebar puncak (m) Elevasi Puncak (m) Volume Tubuh Bendung (m3) Pelimpah Kode Tipe Pelimpah

Tipe Pelimpah Banjir Desain (m3/det) Kala Ulang (th) Kapasitas Pun-cak

Keterangan Diisikan volume waduk pada saat banjir menurut desain dalam jutaan m3. Diisikan volume waduk pada saat MA normal menurut desain dalam jutaan m3. Diisikan volume waduk yang tidak dapat dimanfaatkan kecuali untuk menampung enda-pan lumpur menurut desain dalam jutaan m3. Diisikan volume waduk yang dapat diman-faatkan menurut desain dalam jutaan m3. Lihat di bawah ini. Diisikan : UH = Urugan tanah homogen UT = Urugan tanah tidak homogen UB = Urugan batu UBI = Urugan batu dengan inti tanah UBMB = Urugan batu dengan membran beton UBM = Urugan batu dengan membran baja BG = Beton gravity PBG = Komposit pasangan batu dan urugan tanah Diisikan tipe bendungan yang sesuai Diisikan tinggi puncak bendungan dihitung dari dasar sungai asli dalam m. Diisikan tinggi puncak bendungan dihitung dari dasar galian pondasi bendungan yang terdalam dalam m. Diisikan panjang as puncak bendungan dihitung dari pangkal kiri sampai pangkal kanan dalam m. Diisikan lebar puncak bendungan dihitung dari tepi kiri s/d tepi kanan puncak bendungan. Diisikan elevasi puncak bendungan dari permukaan laut. Diisikan volume tubuh bendungan utama, tidak termasuk bendungan penutup, dan saddle dam untuk tipe bendung apa saja. Lihat di bawah ini. Diisikan kode sbb.: OTP = "ogee" tanpa pintu OTBP = "ogee" berpintu dan tanpa pintu OTB = "ogee" berpintu MG = morning glory FOF = free overflow Diisikan tipa pelimpah yang sesuai. Diisikan besar banjir maximum yang dapat melewati pelimpah menurut desain. Diisikan kala ulang dari banjir desain (misalnya: 100 tahun, 1000 tahun , PMF) Diisikan debit maximum yang direncanakan dapat melewati

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 22

Judul (m3/det) Jumlah Pintu (bh) Kode Pintu Tipe Pintu Lebar Mercu (m)

Keterangan

pelimpah dalam m3/det. Diisikan jumlah pintu yang ada di pelimpah . Diisikan : SR = sorong; RD = radial Diisikan tipe pintu yang sesuai Diisikan lebar mercu pelimpah dihitung dari udik sampai titik peralihan lengkung mercu.. Panjang Mercu (m) Diisikan panjang mercu pelimpah baik yang berpintu maupun tidak, dihitung dari pangkal kiri sampai pangkal kanan tidak termasuk lebar pilar-pilar. Elevasi Mercu (m) Diisikan elevasi mercu pelimpah dari permukaan laut. Bangunan Pengeluaran Lihat di bawah ini. untuk Energi Head Race Lihat di bawah ini Kode Tipe Head Race Diisikan : TO = terowongan; TOT = terowongan tertekan; KD = Konduit Tipe Head Race Diisikan tipe head race yang sesuai. Kode Bentuk Diisikan : LK = Lingkaran; SE = segi empat; TP = tapal kuda; LK = lingkaran Bentuk Diisikan bentuk yang sesuai Diameter (m) Diisikan diameter dari head race dalam m. Jumlah (bh) Diisikan jumlah head race. Panjang (m) Diisikan panjang head race dalam m. Kode Tipe alat Operasi Diisikan : PSR = Pintu Sorong ; KT = katup; PGS = pintu geser Tipe Alat Operasi Diisikan tipe alat operasi yang sesuai Kapasitas (m3/det) Cukup jelas Bangunan Pengeluaran Lihat di bawah ini. untuk Energi Tangki Pendatar Air Lihat di bawah ini Kode Tipe Diisikan : LK = lingkaran; VK = vertikal Tipe Diisikan tipe tangki pendatar air (surgetank) yang sesuai Jumlah Diisikan berapa jumlah tangki pendatar air. Diameter (m) Diisikan diameter dari tangki pendatar air Tinggi (m) Diisikan tinggi tangki pendatar air dalam m Pipa Pesat Lihat di bawah ini Kode Tipe Diisikan : PB = pipa baja; PBB = pipa beton dan pipa baja; PBD = pipa baja dibungkus beton Tipe Diisikan tipe pipa pesat yang sesuai Jumlah jalur Diisikan jumlah jalur pipa pesat Kode Bentuk Diisikan : LK = lingkaran Bentuk Diisikan bentuk pipa pesat yang sesuai Panjang (m) Diisikan panjang dari pipa pesat dalam m. Diameter Dalam (m) Diisikan diameter dalam pipa pesat dalam m. Kapasitas (m3/det) Diisikan kapasitas total dari pipa pesat.

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 23

Judul Bangunan Pengeluaran untuk Irigasi Kode Tipe Tipe Kode Bentuk

Keterangan Lihat di bawah ini.

Diisikan : Diisikan tipe bangunan pengeluaran untuk irigasi yang sesuai. Diisikan : LK = lingkaran; SL = setengah lingkaran; TP = tapal kuda Bentuk Diisikan bentuk bangunan pengeluaran untuk irigasi yang sesuai Ukuran (m) Diisikan diameter dalam m. Panjang (m) Diisikan panjang bangunan pengeluaran (m) Kode Tipe Alat Operasi Diisikan : Tipe Alat Operasi Diisikan tipe yang sesuai Jumlah (bh) Diisikan jumlah dari bangunan pengeluaran Kapasitas (m3/det) Diisikan total kapasitas bangunan pengeluaran untuk irigasi. Bangunan Pembangkit Lihat di bawah ini. Listrik Kode Tipe Bang. Diisikan : P = permukaan; BT = bawah tanah; SBT = semi bawah Pembangkit Listrik tanah Tipe Diisikan tipe pembangkit listrik yang sesuai Kapasitas Terpasang Diisikan total kapasitas pembangkit listrik yang terpasang dalam (MW) MW Dimensi (LxPxT) (m) Diisikan dimensi dari rumah pembangkit listrik dengan ukuran lebar x panjang x tinggi dalam m.. Turbin (bh) Diisikan jumlah turbin yang ada Bangunan Pengeluaran Lihat di bawah ini. untuk Air Baku Kode Tipe Diisikan : Tipe Diisikan tipe bangunan pengeluaran yang sesuai Tinggi dari MA (m) Diisikan tinggi muka air dihitung dari ambang bangunan pengeluaran Kode Bentuk Diisikan : Bentuk Diisikan bentuk bangunan pengeluaran yang sesuai Diameter (m) Diisikan diameter dari bangunan pengeluaran Jumlah (bh) Diisikan jumlah dari bangunan pengeluaran Kapasitas (m3/det) Diisikan total kapasitas bangunan pengeluaran dalam m3/det Energi Cadang Operasi Diisikan KVA generator cadangan yang disediakan. (KVA) Instrumentasi Lihat di bawah ini. Piezometer (bh) Diisikan jumlah piezometer yang terpasang. Alat Ukur Penurunan Diisikan jumlah alat ukur penurunan yang terpasang. (bh) Alat Ukur Rembesan (bh) Diisikan jumlah alat ukur rembesan yang terpasang. Inklinometer (bh) Diisikan jumlah alat inklinometer yang terpasang. Alat Ukur Tekanan Tanah Diisikan jumlah alat ukur tekanan tanah yang terpasang. (bh)
Kamus Data PDSDA 2.0 Hal : 24

Judul Alat Ukur Aliran (bh) Patok Geser (bh) Aselograf (bh) Extensometer (bh)

Keterangan Diisikan jumlah alat ukur aliran yang terpasang. Diisikan jumlah patok geser yang terpasang. Diisikan jumlah aselograf yang terpasang. Diisikan jumlah alat extensometer yang terpasang.

X. Bendung
Judul Propinsi Kabupaten Kode Bendung Nama Bendung SWS DAS Kecamatan Desa Jenis Bendung Keterangan Cukup jelas Cukup jelas Standarisasi WRDC terhadap Kode Bendung struktur kodifikasi PPKKUUUUU (PP:Propinsi, KK:Kabupaten, UUUUU:Nomor Urut) Cukup jelas Satuan Wilayah Sungai Diisikan nama DAS Cukup jelas Cukup jelas Diisi tiga pilihan, yaitu : (1) jenis bendung tetap yang mengempang aliran air sungai dengan pelimpah dengan mercu tetap, tipe bendung saringan bawah (bottom rack weir) masuk dalam jenis ini, (2) bedung gerak yang megempang aliran air sungai degan pintu atau pintu-pintu yang dapat digerakkan, bendung karet masuk dalam jenis ini, (3) bendung karet. Diisi nama sungai yang dibendung. Lihat di bawah ini. Diisi tahun waktu pembangunan bendung selesai dilaksanakan dan mulai beroperasi. Diisi tahun rehabilitasi yang terakhir selesai dilaksanakan. Lihat di bawah ini Untuk bendung tetap : Diisi tinggi mercu bendung dihitung dari lantai depan dalam m.

Nama Sungai Tahun Pembangunan Rehab Terakhir Data Fisik Tinggi (m)

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 25

Judul
Tinggi Bendung

Keterangan
Bendung Tetap

Pintu tertutup penuh Tinggi Bendung Bendung Gerak

Bottom Rack Weir

Tinggi Bendung

Bendung Tetap

Untuk Bendung Gerak dihitung tinggi dalam m antara lantai depan dengan ambang atas pintu saat tertutup penuh. Lebar (m) Diisi lebar bendung terhitung dari pangkal bendung kiri sampai pangkal bendung kanan (untuk bendung tetap termasuk lebar pintu pembilas). Kodisi Diisi : B = Baik; RR = Rusak Ringan; RB = Rusak Berat Debit Intake Max. Diisi debit maximum pintu pengambilan menurut desain dalam (m3/det) m3/det. Manfaat Lihat di bawah ini Irigasi (ha) Diisi luas rencana areal yang dapat terairi dari bendung ini dihitung dari debit air yang mung-kin ada tanpa suplesi dari sumber air lain. D.M.I. (m3/det) Diisi jumlah debit air maximum yang disediakan untuk kepentingan rumah tangga ditambah untuk perkotaan dan ditambah lagi untuk kepentingan industri. Sumber Dana (Rp 1.000) Lihat di bawah ini Pembuatan Lihat di bawah ini APBN Jumlah dana yang berasal dari APBN yang telah dipergunakan atau disediakan untuk pembangunan bendung ini termasuk untuk konsultan, konstruksi, dan pengadaan tanah. PLN Jumlah dana yang berasal dari Pinjaman Luar Negeri yang telah dipergunakan atau dise-diakan untuk pembangunan bendung ini ter-masuk untuk konsultan, konstruksi, dan penga-daan tanah. Rehabilitasi Lihat di bawah ini APBN Jumlah dana yang berasal dari APBN yang telah dipergunakan atau disediakan untuk rehabilitasi bendung ini termasuk untuk konsultan, konstruksi, dan pengadaan tanah. PLN Jumlah dana yang berasal dari Pinjaman Luar Neg yang telah dipergunakan atau disediakan untuk rehabilitasi bendung ini termasuk untuk konsultan, konstruksi, dan pengadaan tanah.

XI.

Embung
Hal : 26

Kamus Data PDSDA 2.0

Judul Propinsi Kabupaten Kode Embung Nama Embung SWS DAS Kecamatan Desa Jenis Penanganan

Keterangan Cukup jelas Cukup jelas Standarisasi WRDC terhadap Kode Embung struktur kodifikasi PPKKUUUUU (PP:Propinsi, KK:Kabupaten, UUUUU:Nomor Urut) Cukup jelas Satuan Wilayah Sungai Diisikan nama DAS Cukup jelas Cukup jelas Diisi empat pilihan, yaitu : (1) jenis embung baru/Pemerintah; (2) Embung Pemerintah Rehabilitasi; (3) Embung Desa Rehabilitasi; (4) Embung Rakyat Rehabilitasi Dalam hal embung rehabilitasi diisi tahun saat embung selesai dibuat untuk pertama kalinya sebelum mengalami rehabilitasi. Dalam hal embung baru diisi tahun saat pembangunan selesai dikerjakan. Lihat di bawah ini. Jumlah porsi dana yang berasal dari APBN yang telah dipergunakan atau disediakan untuk pembangunan atau rehabilitasi embung ini termasuk untuk konsultan, konstruksi, dan pengadaan tanah dihitung dalam ribuan rupiah. Jumlah porsi dana yang berasal dari Pinjaman Luar Negeri yang telah dipergunakan atau disediakan untuk pembangunan atau rehabi-litasi embung ini termasuk untuk konsultan, konstruksi, dan pengadaan tanah dihitung dalam ribuan rupiah. Jumlah dana yang berasal dari APBN ditam-bah dengan PLN yang telah dipergunakan atau disediakan untuk pembangunan atau rehabili-tasi embung ini termasuk untuk konsultan, konstruksi, dan pengadaan tanah dihitung dalam ribuan rupiah. Kolom 10 = kolom 8 + kolom 9. Catatan : Dana yang dikeluarkan oleh Desa atau swasembada rakyat setempat tidak perlu dimasukkan. Lihat di bawah ini Lihat di bawah ini Diisi tinggi muka air yang terdalam dalam keadaan sebelum diadakan rehailitasi dihitung dalam m. Diisi tinggi muka air yang terdalam dalam keadaan setelah diadakan rehailitasi dihitung dalam m. Lihat di bawah ini Diisi kapasitas tampung dari embung sebelum diadakan rehabilitasi. Diisi kapasitas tampung dari embung setelah diadakan rehabilitasi.

Tahun Pembuatan

Anggaran (Rp 1.000) APBN

PLN

Total

Fisik Embung T.M.A. (m) Sebelum Rehab Sesudah Rehab Kapasitas (m3) Sebelum Rehab Sesudah Rehab

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 27

Judul Manfaat Irigasi (ha) Sebelum Rehab Sesudah Rehab D.M.I. (m3/det) Sebelum Rehab

Keterangan Lihat di bawah ini Lihat di bawah ini Diisi luas rencana (dalam ha) daerah yang dapat terairi dari embung ini dihitung dari debit air yang mungkin ada tanpa suplesi dari sumber air lain, sebelum diadakan rehabilitasi. Diisi luas rencana (dalam ha) daerah yang dapat terairi dari embung ini dihitung dari debit air yang mungkin ada tanpa suplesi dari sumber air lain, sesudah diadakan rehabilitasi. Lihat di bawah ini Diisi jumlah debit air maximum (dalam m3/det) yang disediakan untuk kepentingan rumah tangga ditambah untuk perkotaan dan ditambah lagi untuk kepentingan industri sebelum diadakan rehabilitasi. Diisi jumlah debit air maximum (dalam m3/det) yang disediakan untuk kepentingan rumah tangga ditambah untuk perkotaan dan ditambah lagi untuk kepentingan industri sesudah diadakan rehabilitasi. Diisi hal-hal yang perlu penjelasan khusus diantara angka-angka yang diisikan.

Sesudah Rehab

Keterangan

XII. Embung Potensi


Judul Propinsi Kabupaten Kode Embung Potensi Nama Embung Potensi SWS DAS Kecamatan Desa Jenis Penanganan Keterangan Cukup jelas Cukup jelas Standarisasi WRDC terhadap Kode Embung Potensi menggunakan struktur kodifikasi PPKKUUUUU (PP:Propinsi, KK:Kabupaten, UUUUU:Nomor Urut) Cukup jelas Satuan Wilayah Sungai Diisikan nama DAS Cukup jelas Cukup jelas Diisi empat pilihan, yaitu : (1) jenis embung baru/Pemerintah; (2) Embung Pemerintah Rehabilitasi; (3) Embung Desa Rehabilitasi; (4) Embung Rakyat Rehabilitasi Diisikan jumlah biaya untuk pelaksanaan reha-bilitasi atau pembangunan baru yang telah di-anggarkan dihitung dalam ribuan rupiah, ter-masuk untuk konstruksi, konsultan dan penga-daan tanah. Lihat di bawah ini Diisikan besar kapasitas tampung dari embung yang direncanakan
Hal : 28

Rencana Anggaran

Proyeksi Kapasitas Tampung (m3)


Kamus Data PDSDA 2.0

Judul Pemanfaatan Penduduk (KK) D.M.I. (m3/det) Irigasi (ha) Keterangan

Keterangan dihitung dalam m3. Lihat di bawah ini Diisikan jumlah Kepala Keluarga yang akan mendapatkan manfaat dari embung ybs. Jumlah debit air yang rencananya disediakan untuk gabungan keperluan rumah tangga, perkotaan, dan industri dihitung dalam m3/det. Jumlah areal sawah yang akan mendapatkan air dari embung yang direncanakan Diisikan tahun diproyeksikan embung selesai dibangun.

XIII. Pos Hujan


Judul Propinsi Kabupaten Kode/Nomor Keterangan Cukup jelas Cukup jelas Menggunakan pengkodean yang sudah ada. Jika belum terdaftar, maka standarisasi WRDC menggunakan struktur kodifikasi PPKKUUUUU (PP:Propinsi, KK:Kabupaten, UUUUU:Nomor Urut) Nama Pos Cukup jelas No. Kadaster Nomor registrasi pos hujan Lokasi Geografi Cukup jelas SWS Satuan Wilayah Sungai DAS Diisikan nama DAS Kecamatan Cukup jelas Desa Cukup Jelas Tinggi dari permukaan Cukup Jelas laut (m) Tahun pendirian Cukup Jelas Oleh Dibangun oleh Induk Sungai Cukup Jelas Tahun Data Cukup Jelas Curah Hujan Harian Diisi data curah hujan harian. Isi 1 jika data tidak ada Curah Hujan Jam-Jaman Diisi data curah hujan jam-jaman. Isi 1 jika data tidak ada

XIV. Pos Duga Air


Judul Propinsi Kabupaten Kode/Nomor Keterangan Cukup jelas Cukup jelas Menggunakan pengkodean yang sudah ada. Jika belum terdaftar, maka standarisasi WRDC menggunakan struktur kodifikasi

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 29

Keterangan PPKKUUUUU (PP:Propinsi, KK:Kabupaten, UUUUU:Nomor Urut) Nama Pos Cukup jelas Deskripsi Lokasi Cukup Jelas Luas DAS (Km) Luas Daerah Tangkapan Air Elevasi Cukup Jelas Lokasi Geografi Cukup jelas SWS Satuan Wilayah Sungai DAS Diisikan nama DAS Tahun pendirian Cukup Jelas Oleh Dibangun oleh Induk Sungai Cukup Jelas Tahun Data Cukup Jelas Data Debit Air/Tinggi Lihat Penjelasan dibawah Muka Air Periode Periode Pencatatan Jenis Alat Cukup Jelas Debit/TMA Ekstrim Debit/TMA ekstrim max sesaat pada tanggal tertentu Max Tahun Berjalan Debit/TMA Ekstrim Min Debit/TMA ekstrim min sesaat pada tanggal tertentu Tahun Berjalan Debit/TMA Ekstrim Debit/TMA ekstrim max sesaat pada tanggal tertentu s/d tahun Max s/d Tahun Berjalan berjalan Debit/TMA Ekstrim Min Debit/TMA ekstrim min sesaat pada tanggal tertentu s/d tahun s/d Tahun Berjalan berjalan Penentuan Besar Misalkan diisi berdasarkan persamaan lengkung debit Aliran/TMA Catatan Cukup Jelas Data Harian Diisi data harian. Isi 1 jika data tidak ada

Judul

XV. Pos Klimatologi


Judul Propinsi Kabupaten Kode/Nomor Keterangan Cukup jelas Cukup jelas Menggunakan pengkodean yang sudah ada. Jika belum terdaftar, maka standarisasi WRDC menggunakan struktur kodifikasi PPKKUUUUU (PP:Propinsi, KK:Kabupaten, UUUUU:Nomor Urut) Cukup jelas Nomor registrasi pos hujan Cukup jelas Satuan Wilayah Sungai

Nama Pos No. Kadaster Lokasi Geografi SWS

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 30

Judul DAS Kecamatan Desa Tinggi dari permukaan laut (m) Tahun pendirian Oleh Induk Sungai Tahun Data Data Harian Diisikan nama DAS Cukup jelas Cukup Jelas Cukup Jelas

Keterangan

Cukup Jelas Dibangun oleh Cukup Jelas Cukup Jelas Diisi data harian. Isi 1 jika data tidak ada, yang terdiri dari : Temperatur maksimum Temepratur minimum Temperatur rata-rata Temperatur air dalam panci maksimum Temepratur air dalam panci minimum Temperatur air dalam panci rata-rata Kelembaban Penguapan Kecepatan Angin Radiasi Matahari Penyinaran Matahari

XVI. Posko Banjir


Judul Propinsi Kode Nama Alamat Koordinator Peralatan Berat Peralatan Banjiran Alat Telekomunikasi Keterangan Keterangan Cukup jelas Standarisasi WRDC menggunakan struktur PPKKUUUUU (PP:Propinsi, UUUUU:Nomor Urut) Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas

kodifikasi

XVII. Pos Pengamat Banjir


Judul Propinsi Kode Nama Keterangan Cukup jelas Standarisasi WRDC menggunakan struktur PPKKUUUUU (PP:Propinsi, UUUUU:Nomor Urut) Cukup jelas kodifikasi

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 31

Judul SWS DAS Sungai Elevasi Siap (m) Elevasi Siaga (m) Elevasi Awas (m) Peralatan Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas

Keterangan

XVIII.
Judul Propinsi Kode

Daerah Rawan Banjir

Keterangan Cukup jelas Standarisasi WRDC menggunakan struktur kodifikasi PPKKUUUUU (PP:Propinsi, UUUUU:Nomor Urut) Nama Cukup jelas SWS Cukup jelas DAS Cukup jelas Sungai Cukup jelas Penyebab Bencana Diisikan : CH = Curah Hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir sehingga timbul genangan karena drainase kurang berfungsi; DA = Debit Air sungai yang tinggi, meskipun tidak terjadi hujan setempat; DB = Debit Banjir yaitu kombinasi antara debit sungai dan curah hujan setempat yang tinggi. Beri tanda silang (X) pada kotak yang sesuai. Klasifikasi Bencana Diisikan : N = Nasional; L = Lokal; R = Regional. Dampak Bencana / Ke- Lihat di bawah ini rugian Hunian (ha) Lihat di bawah ini Perkotaan Berapa ha luas hunian perkotaan yang terkena dampak bencana banjir. Perdesaan Berapa ha luas hunian perdesaan yang terkena dampak bencana banjir. Keg.Usaha (ha) Lihat di bawah ini Sawah dan Ternak Berapa ha luas lahan sawah dan peternakan yang terkena dampak bencana banjir. Perkebunan Berapa ha luas lahan perkebunan yang terkena dampak bencana banjir. Perikanan Berapa ha luas lahan tempat budidaya perikanan yang terkena dampak bencana banjir. Prasarana Lihat di bawah ini
Kamus Data PDSDA 2.0 Hal : 32

Judul Jalan Raya (km) Jalan KA (km) Jembatan (bh) Bandara / Pela-buhan (bh) Keterangan Tanggul / Normalisasi Sungai Kapasitas (m3/det) Panjang Total (km) Kritis (m)

Keterangan Berapa km jalan raya yang terkena dampak bencana banjir Berapa km KA yang terkena dampak bencana banjir Berapa bh jembatan yang terkena dampak bencana banjir Berapa buah bandar udara atau pelabuah yang terkena dampak bencana banjir Diisikan hal-hal yang perlu mendapatkan penjelasan lebih lanjut Lihat di bawah ini

Kondisi Pintu Air Pompa Air Kapasitas (m3/det) Kondisi Sodetan / Floodway Panjang (km) Kapasitas (m3/det) Waduk Pengendali Retarding Basin Kapasitas (1.000 m3) Kondisi Polder Kapasitas (1.000 m3) Kondisi Keterangan

Diisikan berapa kapasitas alur sungai setelah ditanggul atau dinormalisasi dalam m3/det Lihat di bawah ini Berapa panjang total (km) tanggul atau normalisasi sungai ybs. Untuk tanggul : panjang total = panjang tanggul kiri + tanggul kanan; untuk mormalisasi = panjang sungai setelah dinormalisasi. Berapa panjang tanggul yang dalam kondisi kritis (dikhawatirkan tidak mampu menahan banjir sesuai rencana semula). Digabungkan berapa m tanggul kiri dan kanan. Demikian pula tebing sungai yang telah dinormalisasi panjang yang kritis sebelah kiri ditambah dengan sebelah kanan. Diisikan B = Baik; RR = Rusak Ringan; RB = Rusak Berat; Beri tanda silang (X) pada kotak yang sesuai. Lihat di bawah ini Berapa kapasitas terpasang dari pompa Idem kolom 8 Lihat di bawah ini Berapa panjang sodetan dalam km. Berapa kapasitas maximum dari sodetan dalam m3/det / Lihat di bawah ini Berapa kapasitas tampung maximum dari waduk. Idem kolom 8 Lihat di bawah ini Berapa kapasitas tampung maximum dari polder Idem kolom 8 Diisikan hal-hal yang perlu penjelasan lebih lanjut.

XIX. Daerah Rawan Kekeringan


Judul Propinsi Kode Keterangan Cukup jelas Standarisasi WRDC menggunakan struktur PPKKUUUUU (PP:Propinsi, UUUUU:Nomor Urut) kodifikasi

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 33

Judul Nama SWS DAS Penyebab Bencana

Keterangan Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Yang dimaksud dengan bencana adalah bencana kekeringan yang terjadi paling akhir. Diisikan : MK = Musim Kering; SA = Sumber Air yang kurang (sungai, mata air, sumur bor / gali, dan sumber air lannya). Beri tanda silang (X) pada kotak yang sesuai. / Lihat di bawah ini.

Dampak Bancana Kekeringan Penduduk (KK)

Diisikan jumlah Kepala Keluarga yang terkena dampak dari kekeringan tersebut kolom 5. Lahan (ha) Lihat di bawah ini Pertanian Diisikan berapa ha luas lahan pertanian yang terkena dampak kekeringan tersebut pada kolom 5 Perkebunan Diisikan berapa ha luas lahan perkebunan yang terkena dampak kekeringan tersebut pada kolom 5 Lain-lain Diisikan kerugian lain yang terjadi sebagai dampak dari kekeringan seperti tersebut pada kolom 5 Taksiran Nilai Kerugian Diisikan berapa taksiran kerugian yang diakibatkan oleh kekeringan (Rp 1.000) seperti tersebut pada kolom 5. Tindakan Darurat Diisikan tindakan-tindakan apa saja yang diambil untuk Penanggulangan menanggulangi kekeringan tersebut. Skala Bencana Diisikan : N = Nasional; L = Lokal; R = Regional; Beri tanda silang (X) pada kotak yang sesuai. Keterangan Diisikan hal-hal yang perlu penjelasan lebih lanjut.

XX. Daerah Rawan Longsor


Keterangan Cukup jelas Standarisasi WRDC menggunakan struktur kodifikasi PPKKUUUUU (PP:Propinsi, UUUUU:Nomor Urut) Nama Cukup jelas SWS Cukup jelas DAS Cukup jelas Penyebab Bencana Diisikan : G = gempa; GB = gaya berat; CH = curah hujan. Beri tanda silang (X) pada kotak yang sesuai. Dampak Ben-cana Lihat di bawah ini /Kerugian Penduduk Diisikan jumlah Kepala Keluarga yang terkena bencana pada satu kejadian. Lahan (ha) Lihat di bawah ini Perumahan Diisikan luas perumahan yang terkena bencana dalam ha. Irigasi Diisikan luas daerah irigasi yang terkena bencana dalam ha. Propinsi Kode
Kamus Data PDSDA 2.0 Hal : 34

Judul

Judul Perkebunan Perikanan

Keterangan Diisikan luas lahan perkebunan yang terkena bencana dalam ha. Diisikan luas lahan tempat budidaya ikan yang terkena bencana dalam ha. Infrastruktur Lihat di bawah ini. Jalan (km) Diisikan total panjang jalan yang terkena bencana dalam km. Jembatan (m) Diisikan total panjang jembatan yang terkena bencana dalam m. Tanggul (m) Diisikan total panjang tanggul yang terkena bencana dalam m. Saluran (m) Diisikan total panjang saluran yang terkena bencana dalam m. Taksiran Nilai Kerugian Diisikan nilai taksiran kerugian fisik dengan cara memperhitungkan (Rp 1.000) nilai penyusutan (nilai buku) selama umur fisik bangunan. Tindakan Darurat Diisikan kegiatan yang diambil untuk menanggulangi bencana Penanggulangan secara darurat. Keterangan Diisikan hal-hal yang perlu dijelaskan dalam pengisian data.

XXI. Daerah Rawan Gunung Berapi


Judul Propinsi Kode Keterangan Cukup jelas Standarisasi WRDC menggunakan struktur kodifikasi PPKKUUUUU (PP:Propinsi, UUUUU:Nomor Urut) Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Diisikan : LP = lahar dingin; LD = lahar dingin; LL = lain-lain. Diisikan : N = Nasional; L = Lokal; R = Regional.

Nama SWS DAS Penyebab Bencana Klasifikasi Bencana Dampak Bencana / Kerugian Penduduk (KK) Cukup jelas Lahan Pertanian Cukup jelas Lahan Perkebunan Cukup jelas Lahan Perikanan Cukup jelas Jalan Cukup jelas Jembatan Cukup jelas Tanggul Cukup jelas Saluran Cukup jelas Taksiran Kerugian Cukup jelas Tindakan Darurat Cukup jelas Keterangan Cukup jelas

Kamus Data PDSDA 2.0

Hal : 35

Anda mungkin juga menyukai