uk dan jasa pada pengguna akhir. Hal ini termasuk penyedia raw material (upsteam end) ke retailer/ toko (downstream end) Dalam SC ada tiga aliran : Material, informasi dan uang
Istilah SCM diperkenalkan oleh Oliver & Weber pada tahun 1982 Kalau supply chain adalah jaringan fisiknya yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pengguna akhir, maka SCM adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaannya dengan menekankan pendekatan terintegrasi dengan dasar semangat kolaborasi Supply chain management adalah interaksi logistik yang memanfaatkan fungsi pemasaran, pergudangan, dan produksi dalam industri dan hubungannya dengan desain produk tersebut SCM adalah sebuah konsepsi filosofis integratif untuk mengatur aliran sebuah saluran/ chanel dari pemasok bahan mentah yang paling awal sampai pada pengguna akhir dan setelahnya termasuk proses pembuangannya (Cooper-1997) Cakupan SCM :
1. Merangcang produk : Melakukan riset, melibatkan supplier dalam rancangan produk baru 2. Pengadaan : Memilih supplier, megevaluasi kinerja suplier, membina hubungan dengan suplier 3. Perencanaan dan pengendalian : Peramalan ermintaan, perencanaan kapasitas 4. Operasi/ Produksi : Pengendalian kualitas 5. Distribusi : Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman Fungsi SCM: 1. Mengkonversi bahan mentah secara fisik dan komponen-komponennya menjadi produk dan mengantarkannya ke pengguna akhir Berhubungan dengan biaya fisik 2. Memastikan bahwa produk/ jasa yang dikirimkan ke pengguna akhir memebuhi ekspektasi penggunanya Berhubungan dengan biaya mediasi pasar
STRATEGI SCM Definisi Strategi Supply Chain : Strategi : Sekumpulan keputusan dan aksi yang dilakukan untuk mencapai tujuan jangka panjang Contoh : Manufacturing Strategi ? Operations Strategy Keputusan Dalam manufacturing/operation strategi (internal) Penentuan Kapasitas Tata Letak fasilitas Manajemen Inventori Manajemen Produksi
Keputusan Dalam Supply Chain : Pendirian pabrik baru Penambahan kapasitas Merger fasilitas produksi Perancangan produk baru Pengalihan Manajemen Inventory Kepada Supplier (VMI) Manajemen Kualitas Sistem Distribusi (out sourcing 3PL atau swakelola)
Definisi Strategi Supply Chain : Kumpulan kegiatan dan aksi strategis di sepanjang rantai aliran supply pasok (supply chain) yang menciptakan rekonsiliasi antara apa yang dibutuhkan pelanggan akhir dengan kemampuan sumber daya yang ada pada supply chain tersebut. Tujuan Strategis Supply Chain : Menyediakan produk/jasa yang sesuai keinginan konsumen akhir:
murah ,berkualitas ,tepat waktu ,bervariasi (customized)
Karakteristik Produk dan Pasar Aspek Siklus Hidup Variasi Per Kategori Volume Per SKU Peramalan Permintaan Fungsional Panjang , > 2 tahun Sedikit, 10 20 variasi Tinggi Mudah, akurasi tinggi Inovatif Pendek, 3 bulan 1 tahun Banyak, sampai ribuan rendah Sulit, kesalahan ramalan tinggi 10 % - 40 % Sering terjadi
Stock Out Rate Over Stock di akhir musim jual Markdown Profit Margin
10 % - 25 % tinggi
Keputusan Taktis dan Strategi SC Keputusan Taktis Lokasi Fasilitas Efisien Responsif
Lokasi dekant pasar, akses tenaga terampil, teknologi memadai Sistem produksi fleksibel dan kapasitas ekstra Buffer stock yang cukup di lokasi yang tepat Transportasi cepat. LTL/LCL
Utilitas peralatan tinggi Minimasi tingkat persediaan Pengiriman TL/CL atau subkontrak ke 3PL Supplier yang murah dan berkualitas
Pasokan
Pengembangan Produk
Marshal Fisher (1997) membagi produk menjadi 2, yaitu produk fungsional dan produk inovatif Produk fungsional adalah produk dengan konfigurasi standar dan siklus hidup panjang serta variasi yang sedikit. Permintaan relatif stabil sehingga mudah diramalkan. Contoh : Kertas A4, paku payung, cd, pencil, lampu pijar Produk inovatif memiliki sifat sebaliknya, memiliki variasi sampai ratusan atau ribuan, perkembangan teknologi yang cepat (industri komputer dan produk elektronik lainnya) dan selera pasar yang cepat berubah (industri garmen) menjadikan siklus produk menjadi pendek. Peramalan menjadi sulit sehingga kekurangan dan kelebihan produk sering terjadi.
Decoupling Point : Titik temu sampai dimana suatu kegiatan bisa dilakukan atas dasar ramalan (tanpa menunggu permintaan dari pelanggan) dan dari mana kegiatan harus ditunda sampai ada permintaan yang pasti disebut Decoupling Point (DP) atau disebut juga dengan istilah Order Penetration Point (OPP). Hubungan Jaringan dan SC : Perancangan Jaringan SC merupakan kegiatan penting dalam SCM Implementasi strategi SC hanya bisa berlangsung efektif bila SC memiliki jaringan dan konfigurasi yang sesuai Struktur atau jaringan SC sangat menentukan suatu SC menjadi responsif atau efisien; Responsif ; Jaringan lebih banyak & Tersebar Efisien ; Jaringan tersentralisasi dengan fasilitas yang sedikit
Jaringan SC merupakan hasil dari beberapa keputusan strategis : Keputusan tentang lokasi fasilitas produksi dan gudang serta keputusan pembelian bahan baku (beli bahan baku dimana?) Keputusan outsourcing, kerja sendiri atau subkontrakkan? Keputusan tentang aliran produk atau barang pada fasilitas fisik tersebut.
Pertimbangan yang mendasari jaringan SC adalah kondisi ekonomi, sosial, keamanan, politik, budaya dan lingkungan
Pertimbangan Lingkungan Peningkatan biaya transportasi lebih rendah dibanding penurunan biaya produksi Negara ketiga Ekonomi makro, sospol, teknologi, keamanan
Karateristik produk Coca Cola; Produk Fungsional, efisien dalam proses pengiriman
Model Distribusi Pertimbangan harga yang murah, mengharuskan meminimalkan jarak dengan konsumen
Pertimbangan pendirian gudang: Konfigurasi Pertama : Ongkos transportasi ke gudang lebih besar Butuh banyak truk dan sopir Biaya tetap berkaitan dengan fasilitas lebih besar Waktu respon lebih cepat Persediaan lebih banyak
Gravity Location Model adalah suatu model yang digunakan untuk menentukan lokasi suatu fasilitas (misalnya gudang atau pabrik) yang menjadi penghubung antara sumbersumber pasokan dan beberapa lokasi pasar. Jika fasilitas yang dimaksud disini adalah pabrik maka tujuannya adalah mendapatkan lokasi yang meminimalkan biaya-biaya transportasi bahan baku dari supplier ke pabrik dan biaya-biaya transportasi dari pabrik ke pasar. Sama juga jika fasilitas yang dimaksud adalah gudang yang menjadi penyangga antara beberapa pabrik yang memproduksi barang tersebut dan beberapa lokasi pasar dimana produk-produk tersebut akan didistribusikan.
Modularity product design adalah suatu konsep product design yang mengembangkan suatu produk dengan cara membagi produk tersebut menjadi beberapa komponen atau modul agar komponen-komponen tersebut dapat dirakit atau digabungkan dengan berbagai cara untuk menghasilkan beberapa variasi produk. Posponement Strategy adalah adalah strategi yang bertujuan untuk menunda beberapa aktivitas
dalam supply chain sampai customer demand diketahui. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
menjaga adanya cost karena penumpukan inventory dan juga meningkatkan respons terhadap permintaan customer.