1. a.

Jelaskan 2 jenis konvensi ketatanegaraan yaitu kebiasaan ketatanegaraan dan kesepakatan Konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan adalah hukum yang tumbuh dalam praktek penyelenggaraan negara, untuk melengkapi, menyempurnakan, menghidupkan (mendinamisasikan) kaidah-kaidah hukum perundangundangan atau hukum adat ketatanegaraan. Menurut A.V. Dicey Konvensi Ketatanegaraan (convention of the constitution) adalah ketentuan ketatanegaraan yang tidak dapat dituntut, ditegakkan atau dipaksakan melalui (oleh) pengadilan. Convention of the constitution merupakan bagian dari hukum tata negara (constitutional law). Jenis-jenis Konstitusi: EXPRESSED AGREEMENT, KESEPAKATAN YANG DINYATAKAN DENGAN JELAS DAN TEGAS, CONTOHNYA MAKLUMAT WAKIL PRESIDEN NO. X(EKS) TGL 16 OKTOBER 1945 DAN MAKLUMAT PEMERINTAH TGL 14 NOPEMBER 1945); KEBIASAAN KETATANEGARAAN, PRAKTEK KETATANEGARAAN YANG DILAKUKAN BERULANGULANG, SEMENTARA UUD TIDAK MENGATUR MENGENAI HAL ITU, MISALNYA PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN SETIAP TGL 16 AGUSTUS DI DEPAN SIDANG PARIPURNA DPR. b. Jelaskan kebiasaan tatanegara yg pernah dan masih terjadi di Indonesia MISALNYA PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN SETIAP TGL 16 AGUSTUS DI DEPAN SIDANG PARIPURNA DPR.

2. a. Jelaskan Sist pemerintahan, presidensial, parlementer, dan sist campuran dgn cirinya Sistem pemerintahan adalah hubungan antara kekuasaan legislative, kekuasaan eksekutif dan judikatif secara timbal balik. Sistem pemerintahan presidensial : PRESIDEN SEBAGAI KEPALA NEGARA (HEAD OF STATE) JUGA SEBAGAI KEPALA PEMERINTAHAN (CHIEF EXECUTIVE); MENTERI-MENTERI DIANGKAT DAAN DIBERHENTIKAN OLEH PRESIDEN; 1. MASA JABATAN PRESIDEN DITETAPKAN DENGAN PASTI (4 TAHUN, 5 TAHUN, 6 TAHUN, DSB); 2. PRESIDEN TIDAK DIPILIH OLEH BADAN LEGISLATIF, TETAPI DIPILIH OLEH SEJUMLAH PEMILIH ATAU DIPILIH LANGSUNG OLEH RAKYAT; 3. PRESIDEN TIDAK BERTANGGUNG JAWAB KEPADA PARLEMEN; NAMUN DAPAT DIBERHENTIKAN MELALUI MEKANISME TERTENTU (IMPEACHMENT DI 4. PRESIDEN TIDAK BERTANGGUNG JAWAB KEPADA PARLEMEN; NAMUN DAPAT DIBERHENTIKAN MELALUI MEKANISME TERTENTU (IMPEACHMENT DI AMERIKA SERIKAT); 5. PRESIDEN TIDAK DAPAT MEMBUBARKAN BADAN LEGISLATIF/PARLEMEN. jenis pemerintahan parlementer : 1. KABINET/DEWAN MENTERI, YANG DIPIMPIN OLEH PERDANA MENTERI, DIBENTUK ATAS DASAR KEKUATAN DALAM PARLEMEN; 2. PARA ANGGOTA KABINET MUNGKIN SELURUHNYA, MUNGKIN SEBAGIAN ADALAH ANGGOTA PARLEMEN; 3. KABINET BERTANGGUNG JAWAB KEPADA PARLEMEN. APABILA SEORANG ATAU BEBERAPA ORANG MENTERI ATAU SELURUHNYA MENDAPAT MOSI TIDAK PERCAYA DARI PARLEMEN, MAKA KABINET ATAU SALAH SEORANG/BEBERAPA ORANG MENTERI HARUS MENGUNDURKAN DIRI;

SEBAGAI IMBANGAN, KEPALA NEGARA ATAS SARAN PERDANA MENTERI DAPAT MEMBUBARKAN PARLEMEN jenis pemerintahan campuran : MENURUT USEP RANAWIDJAJA DAN SRI SOEMANTRI ADA SISTEM PEMERINTAHAN YANG MEMILIKI CIRI-CIRI SISTEM PARLEMENTER DI SATU PIHAK DAN MEMILIKI CIRI-CIRI SISTEM PRESIDENSIAL DI PIHAK LAIN. SISTEM DEMIKIAN DISEBUT SISTEM PEMERINTAHAN CAMPURAN. b. Jelaskan sist pemerintahan yg berlaku di Indonesia sebelum dan sesudah perubahan uud 45 Bagaimana sistem pemerintahan yang (pernah) dianut Indonesia sekarang dan di masa-masa lalu? Sebagaimana diketahui Indonesia pernah beberapa kali mengganti UUD. Secara historis-kronologis, UUD yang pernah berlaku di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. UUD 1945 periode I yang berlaku tanggal 18 Agustus 1945 hingga 27 Desember 1949; 2. Konstitusi RIS 1949 yang berlaku tanggal 27 Desember 1949 hingga 17 Agustu 1950; 3. UUDS 1950 yang berlaku tanggal 17 Agustus 1950 hingg 5 Juli 1959; 4. UUD 1945 periode II yang diberlakukan kembali dari tanggal 5 Juli 1959 hingga diamandemen I tahun 1999 hingga amandemen IV tahun 2002. 5. UUD 1945 setelah dilakukan perubahan tahun 1999, 2000, 2001 dan 2002. Perlu dicatat bahwa ketentuan ketatanegaraan yang berlaku tidak sebatas pada ketentuan-ketentuan tertulis (salah satunya UUD) tetapi juga meliputi ketentuan-ketentuan ketatanegaraan yang tidak tertulis (konvensi ketatanegaraan). Banyak ketentuan-ketentuan ketatanegaraan

tidak tertulis yang dijalankan dalam praktek ketatanegaraan. Ketentuan Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang-Undang Dasar ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan Komite Nasional. Kekuasaan Presiden menjadi sangat luas, karena dia menjalankan kekuasaan MPR, DPR dan DPA. Oleh karena itu AG Pringgodigdo menganggap bahwa berdasarkan ketentuan Pasal IV Aturan Peralihan tersebut terdapat constitutional dictatorship atau dictator berdasarkan konstitusi. Sementara itu Achmad Sanusi menyebutnya sebagai the revolutionary and absolutely centralized governmental system atau system pemerintahan dalam keadaan revolusi yang dilakukan secara absolut dan terpusat pada Presiden. Sementara itu FR Bothlink menyebutnya het Presidentiele stelsel van overgangsbepaling vierde van de grondwet atau system pemerintahan presidential berdasarkan ketentuan Pasal IV Aturan Peralihan UUD (1945). Atas desakan para anggota parlemen, maka dianggap perlu adanya pembatasan kekuasaan Presiden. Kemudian Wakil Presiden mengeluarkan Maklumat Wakil Presiden Nomor X (eks) tanggal 16 Oktober 1945. 3.a. Jelaskan lembaga kenegaraan lembaga Negara adalah badan (organisasi) yg mnyelenggarakan atau melaksanakan kekuasaan Negara dlm bidang legislative, eksekutif, dan

yudikatif. Lembaga-lembaga Negara menurut uud 1945 setelah amandemen adalah: - Majelis Permusyawaran Rakyat - dewan perwakilan rakyat - presiden - dewan perwakilan daerah - badan pemeriksa keuangan - mahkamah agung - mahkamah kontitusi JENIS LEMBAGA NEGARA 1. LEMBAGA TUNGGAL (SINGLE AGENCY) a. Raja/Ratu/Kaisar/Sultan/Emir;dsb b. Presiden, Wakil Presiden, Perdana Menteri, Kanselir, Menteri; dsb 2. LEMBAGA JAMAK(MULTIAGENCIES): Congress, House of Representatives, Senate, House of Commons, House of Lords, MPR, DPR, DPD, DPRD; dsb b. apakah komisi yudisial termasuk dalam fungsi kehakiman 1.jlskan apa itu constitue in matereile zin,constitue in fornele zin and gronzuet menurut Djokosutono : membagi 3 jenis istilah a.constitue in materiele zin (konstitusi dasar mengenal struktur dan fungsi Negara) b.constitutie in formele zin (dilihat dari bentuk dan badan pembentuknya) c.growet (naskah dr konstitusi) 2.sbtkan materi muatan UUD 45 menurut hans kelsen a.the preamble /pembukaan UUD 45

b.determinaton of the contens of future statues (batang tubuh yg berisi materi2 peraturan per uu yg akan di bentuk kemudian c.dtermination of the administrative and judicial function (menetapkan adanya tugas /fungsi dari badan administrasi dan badan kehakiman) d.the uncostutional law (dalam hal ini UUD di pakai sbg batu uji bagi UU apabila maateri muatan UU dianggap bertentangan dgn UUD (LEX POSTERIODEROGAT LEX PRIORI) e.constitutional prohibitions (tindakan setiap alat Negara harus berdasarkan atas hak yg telah di tetapkan pasal 12 UUD pres iden blg f.Bill of rights atau dimuat hak2 dr warga Negara dalam UU g. guarantiee of the constitutions atau mentapkan norma hukum umum a/ bdan2 peraturan perundang2an dan prosedur pembentukanya prosedur pembentukanya,penetapan amteri muatan dr UU yg akan di bentuk di masa yg datang 3.perbedaan antara konstitusi dan UUD menurut KC wheare konstitusi dalam arti luas berisi aturan2 hukum dan bukan aturan hukum (legal dan non legal rules).misalnya kebiasaan ketta negaraan dan praktek ketatanegaraan.sedangkan UU pasti tertulis 4.Bagaimanakan kewenagan membentuk UU DI INDO ?

-legislative power (kekuasaan per UU atau kekuasaan membentuk UU -pouver reglamantaire (presiden dalm rangka enjalankan uu mempunyai kewenangan u/ menetapkan peraturan pemerintah -eksekutive power :kekuasaan pemerintahan -nood verordeningsrecht : hak subjektif dr presiden hak utk menetapkan kepentingan yg memaksa 5.konvensi ketatanegaraan adalah perbuatan dalam kehidupan ketatanegaraan yg dilakukan berulang kali shgga ditrma dan ditaati dalam praktek kttanegraaan wlopun ia bkn hkum.disinilah letak perbedaan dgn ketentuan hkum yg sudah tdk diragukan lagi kesahanya tp sbaliknya kebiasaan ktatanegaraan wlopun p[entg tp ttp mrupkan kbiasaan saja. 6.perbedaan sis.parlementer da presidensial 3. a. Jelaskan Sist pemerintahan, presidensial, parlementer, dan sist campuran dgn cirinya Sistem pemerintahan adalah hubungan antara kekuasaan legislative, kekuasaan eksekutif dan judikatif secara timbal balik. Sistem pemerintahan presidensial : PRESIDEN SEBAGAI KEPALA NEGARA (HEAD OF STATE) JUGA SEBAGAI KEPALA PEMERINTAHAN (CHIEF EXECUTIVE); MENTERI-MENTERI DIANGKAT DAAN DIBERHENTIKAN OLEH PRESIDEN;

6. MASA JABATAN PRESIDEN DITETAPKAN DENGAN PASTI (4 TAHUN, 5 TAHUN, 6 TAHUN, DSB); 7. PRESIDEN TIDAK DIPILIH OLEH BADAN LEGISLATIF, TETAPI DIPILIH OLEH SEJUMLAH PEMILIH ATAU DIPILIH LANGSUNG OLEH RAKYAT; 8. PRESIDEN TIDAK BERTANGGUNG JAWAB KEPADA PARLEMEN; NAMUN DAPAT DIBERHENTIKAN MELALUI MEKANISME TERTENTU (IMPEACHMENT DI 9. PRESIDEN TIDAK BERTANGGUNG JAWAB KEPADA PARLEMEN; NAMUN DAPAT DIBERHENTIKAN MELALUI MEKANISME TERTENTU (IMPEACHMENT DI AMERIKA SERIKAT); 10. PRESIDEN TIDAK DAPAT MEMBUBARKAN BADAN LEGISLATIF/PARLEMEN. jenis pemerintahan parlementer : 4. KABINET/DEWAN MENTERI, YANG DIPIMPIN OLEH PERDANA MENTERI, DIBENTUK ATAS DASAR KEKUATAN DALAM PARLEMEN; 5. PARA ANGGOTA KABINET MUNGKIN SELURUHNYA, MUNGKIN SEBAGIAN ADALAH ANGGOTA PARLEMEN; 6. KABINET BERTANGGUNG JAWAB KEPADA PARLEMEN. APABILA SEORANG ATAU BEBERAPA ORANG MENTERI ATAU SELURUHNYA MENDAPAT MOSI TIDAK PERCAYA DARI PARLEMEN, MAKA KABINET ATAU SALAH SEORANG/BEBERAPA ORANG MENTERI HARUS MENGUNDURKAN DIRI; SEBAGAI IMBANGAN, KEPALA NEGARA ATAS SARAN PERDANA MENTERI DAPAT MEMBUBARKAN PARLEMEN jenis pemerintahan campuran : MENURUT USEP RANAWIDJAJA DAN SRI SOEMANTRI ADA SISTEM PEMERINTAHAN YANG MEMILIKI CIRI-CIRI SISTEM PARLEMENTER DI SATU PIHAK DAN MEMILIKI CIRI-CIRI SISTEM PRESIDENSIAL

DI PIHAK LAIN. SISTEM DEMIKIAN DISEBUT SISTEM PEMERINTAHAN CAMPURAN 7.sistem distrik : 1.negara di bagi dalam sjmlah distrik pemilihan yg jumlahnmya sama dgn jumlah anggota parlemen 2.seorang wakil di pilih dalam setiap distrik jd sseorg mmperoleh suara mayoritas dlm suatu distrik akan mewakili sistem distrik tsb (satu dstrik satu wakil) 3.suara yg di peroleh seorang calon tdk di gabungkan dgn suara dr distrik lain kebaikan sstem dstrik : 1.calon lbh dknal olh pemilih 2.cendrug bergabung mndekati titik prsamaan pndapat 3.cendrung menciutnya jmlah parpol utk mmbuat kkuatan 4.plaksanaanya sdrhana hemat biaya dan tdk berbelit belit 5.calon didorong berjuang lbh baik dr calon yg lain 6.kualitas calon otomatis akan lbh baik kelemahan distrik 1.Hnya mmprjuangkan kepentingan daerahnya 2.golngan minoritas tdk akan trwakili di parlemen 3.ada suara yg hilang ciri sstem proposional 1.wilayah ngara dianggap satu daerah pemilhan 2.perhitungan suara di hitumh scra nasional 3.smakin byk jmlah suara yg di peroleh smakin byk pula kursi yg diperoleh di badan perwakilan 4.perbandingan jumlah pemilih dgn jumlah kursi yg di sediakan dalam badan perwakilan rumusnya ; bpp=jmlah rakyat di bagi anggota dpr