Anda di halaman 1dari 45

Presentasi Kasus Ilmu Penyakit Mata

Dokter Pembimbing: dr. Agah Gadjali Sp.M dr. Hermansyah Sp.M dr. Gartati Ismail Sp.M dr. Mustafa Sp. M dr. Henry A W Sp. M disusun oleh: Jonathan Albert 07120050024

5/13/12

Identitas Pasien

Nama : Tn. I Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 12 tahun Suku : Jawa Agama : Protestan Status : Belum Menikah Pendidikan : SMP Pekerjaan : Pelajar Alamat : Asrama BS RT.009/RW10 Kramat Jati, Jakarta Timur Tanggal Pemeriksaan : 06 September 2011 Nomor RM : 580934

5/13/12

Anamnesa(I)
Autoanamnesa Keluhan Utama: Penglihatan mata kiri buram sejak 3 hari sebelum berobat ke klinik mata RS.Polri. Keluhan Tambahan: Mata kiri merah, pegal saat menggerakkan bola mata, dan disertai perasaan nyeri

5/13/12

Anamnesa (II)

Pasien datang ke poli mata pada tanggal 6 september 2011 dengan keluhan penglihatan yang buram pada mata kiri seminggu setelah terkena pukulan saat bermain dengan temannya. Trauma tumpul terjadi sekitar seminggu yang lalu dan pasien saat itu hanya merasakan nyeri karena terkena pukulan, dan mata kiri menjadi merah tetapi tidak 5/13/12 mengalami gangguan penglihatan

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien segera memakai obat tetes yang diberikan oleh ibunya untuk menghilangkan merah pada mata sebelah kiri. Keesokan harinya mata kiri pasien tetap diberikan tetes mata karena mata tetap merah tetapi pasien tidak merasakan keluhan yang lainnya dan tetap melakukan aktivitas sehari-hari tanpa ada gangguan.
5/13/12

Pasien segera berkunjung ke Rumah Sakit dengan keadaan penglihatan mata kiri yang buram sejak 3 hari sebelum berobat ke poli mata RS.Polri Selain itu, pasien juga mengeluhkan rasa pegal saat menggerakan bola mata dan nyeri pada mata kiri
5/13/12

Pasien menyangkal adanya keluhan silau, dan rasa gatal. Pasien menyangkal adanya keluhan mual, muntah, dan pusing

5/13/12

Anamnesa (III)

Riwayat Penyakit Dahulu:

Riwayat trauma atau infeksi mata disangkal Riwayat pemakaian kacamata atau lensa kontak disangkal Riwayat penyakit tekanan darah tinggi, alergi, dan diabetes melitus disangkal Riwayat penyakit kelainan darah disangkal

5/13/12

Anamnesa (IV)

Riwayat Penyakit Keluarga:

Riwayat penyakit mata seperti ini disangka Riwayat penyakit tekanan darah tinggi dan kelainan darah disangkal

5/13/12

Status Generalis

Keadaan Umum Kesadaran Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu

: : : : :

: baik compos mentis 110/70 mmHg 80x/menit 20x/menit afebris

5/13/12

Pemeriksaan Oftalmologi
Okuler Dekstra Okuler Sinistra Visus Kedudukan bola mata TIO Gerak bola mata N/Palpasi Baik ke segala arah 5/5 E 1/~ proyeksi baik Ortoforia 5/7,5 = 25,8 mmHg Baik ke segala arah

Palpebra superior Palpebra inferior

Tenang Tenang

Tenang Tenang

5/13/12

Okuler Dekstra Konjungtiva tarsalis superior Konjungtiva tarsalis inferior Konjungtiva bulbi Kornea Bilik mata depan Tenang Tenang Tenang Jernih Jernih

Okuler Sinistra Hiperemis (+) Hiperemis (+) Hiperemis (+) Jernih Keruh, darah penuh menutupi seluru pupil (+) Tidak dapat dinilai

Iris pupil

Coklat tua, kripta (+)

Isokor, bulat =3mm, Tidak dapat dinilai refleks cahaya langsung/tidak langsung +/+ jernih Tidak dapat dinilai

Lensa 5/13/12

Resume
Pasien laki-laki berusia 12 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan penglihatan mata kiri buram karena terkena trauma tumpul (pukulan) seminggu yang lalu. Pasien mengaku merasa buram 3hari sebelum berobat ke RS.Polri. Pasien juga mengeluhkan mata merah, rasa nyeri, dan rasa pegal saat menggerakkan bola mata. Silau(-), gatal(-), mata berair(-), mual(-), muntah(-), pusing(-)
5/13/12

Pada pemeriksaan fisik didapatkan: Kesadaran Umum : baik Kesadaran : compos mentis Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 80x/menit Pernafasan : 20x/menit Suhu : afebris
5/13/12

Pada pemeriksaan oftalmologi: OD: 5/5 E OS: 1/~ proyeksi baik Okular sinistra
o

o o

Konjungtiva tarsal superior dan inferior: Hiperemis(+) Konjungtiva bulbi: hiperemis(+) Bilik mata depan: keruh, darah penuh menutupi pupil(+)

5/13/12

Diagnosis Kerja

Hifema traumatik total OS

5/13/12

Penatalaksanaan

Medikamentosa

Asetazolamid 3x1/2tab, Kalium tab 2x1tab, Asam tranexamat 3x1 tab, fluoromentholone, neomycin Sulfate 6x1 tts Aspirasi Koagulan OS

Pembedahan

5/13/12

Edukasi :

Kompres dingin Pasien tidur dengan kepala yang ditinggikan 300 Istirahat atau tirah baring Menghindari kegiatan yang dapat meningkatkan TIO, seperti: batuk, sujud

5/13/12

Prognosis

Quo ad Vitam : Bonam Quo ad Functionam : Dubia ad Bonam Quo ad Sanactionam : Dubia ad Bonam

5/13/12

Tinjauan Pustaka

5/13/12

Sudut bilik mata depan adalah sudut yang dibentuk oleh jaringan korneosklera dengan pangkal iris. Terdiri atas:

Garis Schwalbe : batas ujung endotelium kornea Trabekular Meshwork: penampang segitiga dengan bagian dasar pada badan siliar Sklera antara badan siliar dan kanal schellm

5/13/12

Camera Occuli Anterior

5/13/12

Hifema

Hifema adalah suatu keadaan dimana adanya darah dalam bilik mata depan yang bersal dari pembuluh darah iris dan badan siliar yang pecah yang dapat terjadi akibat trauma ataupun secara spontan, sehingga darah terkumpul di dalam bilik mata, yang hanya mengisi sebagian ataupun seluruh bagian bilik mata depan.
5/13/12

Klasifikasi Hifema

Hifema Hifema Hifema Hifema

Trauma Surgical Spontan Idiopatik

5/13/12

Klasifikasi Hifema
Hifema Traumatik: Hifema yang tejadi akibat adanya trauma tumpul, seperti: trauma bola, batu, pukulan.

5/13/12

Klasifikasi Hifema
Hifema Surgical: Hifema yang terjadi intra-operasi atau post-operasi sebagai komplikasi pembedahan intra-orbital.

5/13/12

Klasifikasi Hifema
Hifema spontan: Hifema yang terjadi dikarenakan oleh penyakit lain baik lokal maupun sistemik.

Neovaskularisasi: Diabetes Melitus Okular neoplasma: Retinoblastoma Uveitis Kelainan darah: Hemofilia

5/13/12

Klasifikasi Hifema
Hifema Idiopatik: Hifema yang terjadi tanpa diketahui penyebab dan dapat sembuh spontan. Hifema jenis ini sangat jarang terjadi

5/13/12

Tingkatan Hifema

Tingkat 1:Darah menutupi kurang dari 1/3 bilik mata depan

5/13/12

Hifema tingkat 1

5/13/12

Tingkatan Hifema

Tingkat 2: Darah menutupi 1/3-1/2 bilik mata depan

5/13/12

Tingkatan Hifema

Tingkat 3: Darah menutupi lebih dari setengah bilik mata depan tetapi tidak mencapai hifema total

5/13/12

Tingkatan Hifema

Tingkat 4(hifema total): Darah menutupi seluruh permukaan bilik mata depan. Hifema grade 4 disebut juga Black ball atau 8-ball hyphema

5/13/12

Pemeriksaan Penunjang

Tonometri : menilai TIO Gonioskopi : untuk menilai sudut bilik mata depan CT scan orbita : menyingkirkan DD tumor atau benda asing Fluorosens angiogram: neovaskularisasi iris

5/13/12

Tatalaksana

Menghentikan perdarahan. Menghindarkan timbulnya perdarahan sekunder. Mengeliminasi darah dari bilik depan bola mata dengan mempercepat absorbsi. Mengontrol glaukoma sekunder dan menghindari komplikasi yang lain. Berusaha mengobati kelainan yang menyertainya.
5/13/12

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka cara pengobatan penderita dengan traumatik hifema pada prinsipnya dibagi dalam 2 golongan besar yaitu :

Perawatan dengan cara konservatif / tanpa operasi Perawatan yang disertai dengan tindakan operasi.

5/13/12

Perawatan konservatif

Edukasi

Kompres air dingin Posisi tidur dengan posisi kepala terangkat 30-450 Kurangi aktivitas mata dalam 1-2 minggu setelah trauma Lakukan follow up dalam 3-5 hari setelah trauma untuk mengetahui pembekuan darah

5/13/12

Perawatan konservatif

Medikamentosa

Koagulansia

Transamin Acetazolamide (Diamox)

Ocular Hypotensive Drug

Kortikosteroid topikal Analgesik

Asetaminofen

5/13/12

Perawatan operasi

Pembedahan

Indikasi pembedahan:

5/13/12

4 hari setelah onset hifema total Mikroskopik corneal bloodstaining Hifema total dengan TIO > 50mmHg dalam 4 hari (untuk mencegah atropi optik) Hifema total atau hifema yang mengisi 75% COA selama 6 hari dengan TIO > 25mmHg (untuk mencegah corneal bloodstaining) Hifema lebih dari COA yang menetap selama 8-9 hari (untuk mencegah sinekia anterior perifer)

Tatalaksana Hifema

Jenis-jenis pembedahan

Parasentesis Irigasi dan aspirasi melaui insisi kecil

5/13/12

Parasentesis

5/13/12

5/13/12

Komplikasi Hifema

Perdarahan sekunder Glaukoma sekunder Sinekia posterior Atrofi optik

5/13/12

Prognosis

Prognosa dari hifema sangat bergantung pada:


Tingginya hifema Ada atau tidaknya komplikasi dari perdarahan/traumanya Cara perawatan Keadaan dari penderitanya sendiri

5/13/12

TERIMA KASIH

5/13/12

Anda mungkin juga menyukai