Anda di halaman 1dari 25

A.

TUJUAN PENDIDKAN NASIONAL


Tujuan pendidikan nasional adalah dalam rangka pembudayaan (moral) Pancasila bersifat amat fundamenta dan komprehensif; mulai kewajiban menegakkan sistem kenegaraan Pancasila sebagai terjabar dalam UUD Proklamasi seutuhnya, termasuk melaksanakan amanat: ....memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa.... Amanat mendasar ini dapat diwujudkan berkat modal dasar yang dianugerahkan Allah Yang Maha Kuasa dan diwarisi sebagai potensi unggul dan budaya luhur bangsa Indonesia Raya. Amanat dimaksud terkandung dalam nilai-nilai filosofis-ideologis dan konstitusional di dalam Pembukaan UUD Proklamasi 1945. Amanat mendasar ini mengandung makna ganda: 1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama dengan menegakkan asas moral sila V Pancasila dan UUD 45 pasal 33 dan 34 yang terjabar sebagai ekonomi Pancasila (ekonomi kerakyatan, dan demokrasi ekonomi); dan 2. Membina kualitas dan integritas SDM Indonesia yang unggul-kompetitif-terpercaya; sebagai wujud nasional dan karakter sebagai manusia dan warga negara NKRI demi tegaknya integritas sistem kenegaraan Pancasila.

B. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN


PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PEDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

Menimbang

: a. bahwa untuk menjamin kepastian ststus akreditasi program dan/atau Satuan pemdidkan tinggi yang disebabkan oleh keterlambatan penetapan hasil akreditasi ulang oleh BAN PT perlu mengubah peraturan menteri pendidikan nasional nomor 28 tahun 2005 tentang badan akreditasi nasional perguruan tinggi

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu menetapkan perturan menteri pendidikan nasional perubahan atas peraturan pendidikan nasional nomor tahun 28 tahun 2005 tentang badan akreditasi nasional perguruan tinggi Mengingat : 1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional ( lembaran Negara republik Indonesia tahun 2003 nomor 78 tambahan lembaran Negara republik)

2. peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 standar nasional pendidikan (lembaran Negara republik)

3. peraturan presiden nomor 47 tahun 2009 tentang pembentukan dan organisasi kementrian Negara

4. keputusan presiden republik Indonesia nomor 84/p tahun 2009 tentang pembenrukan cabinet Indonesia bersatu II

MEMUTUSKAN

Menetapkan

: PERATURAN MENTERI PENDIDIDKAN NASIONAL TENTANG ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIDKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG BADAB AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

Pasal 1 Mengubah peraturan menteri pendididkan nasional nomor 29 tahun 2005 tentang Badan terakreditasi nasional perguruan tinggi dengan menyisipkan pasal 10A diantara pasal 10 dan pasal 11 menjadi sebagai berikut

Pasal 10A (1) Program dan satuan pendidikan yang bersatus terkakreditasi yang diusulkan oloeh perguruan tinggi untuk diskreditasi kembali karena telah berakhir masa berlaku akreditasinya tetap memiliki ststus terareditasi sampai adanya penetapan status akreditasi baru oloh BAN PT (2) Usulan sebagaimana maksud pada ayat(1) diajukan oloeh perguruan tinggi kepada BAN PT paling lembut 6(enam) bulan sebelum masa berlaku akreditasi berakhir

Pasal II

Peraturan menteri ini mulai belaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 2 februari 2010

MENTERI PENDIDIDKAN NASIONAL

TTD

MOHAMMAD NUH

C. KURIKULUM/KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ).

D. KONSEP DASAR KTSP


Dalam Standar Nasonal Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-undagn No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai berikut. 1. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:

KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta social budaya masyarakat setempat dan peserta didik.

Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervise dinas pendidikan kabupaten/kota, dan departemen agama yang bertanggungjawab di bidang pendidikan.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.

KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan pendidikan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar-mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar setiap satuan pendidikan dan sekolah meiliki keleluasaan dalam megelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.

KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan. Pemberdayaan sekolah dan satauan pendidikan dengan memberikan otonomi yang lebih besar, di samping menunjukan sikap tanggap pemerintah terhadap tuntunan masyarakat juga merupakan sarana peningkatan kualitas, efisisen, dan pemerataan pendidikan. KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntunan, dan kebutuhan masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dan staf sekolah, menawarkan partisipasi langsung kelompokkelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan, khususnya kurikulum. Pada sistem KTSP, sekolah memiliki full authority and responsibility dalam menetapkan kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan tersebut, sekolah dituntut untuk mengembangkan strategi, menentukan prioritas, megendalikan pemberdayaan berbagai potensi seklah dan lingkungan sekitar, serta mempertanggunngjawabkannya kepada masyarakat dan pemerintah.

Dalam KTSP, pengembangan kurikulm dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. Badan ini merupkan lembaga yang ditetapkan berdasarkan musyawarah dari pejabat daerah setempat, komisi pendidikan pada dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), pejabat pendidikan daerah, kepala sekolah, tenaga pendidikan, perwakilan

orang tua peserta didik, dan tokoh masyarakat. Lembaga inilah yang menetapkan kebijakan sekolah berdasarkan ketentuan-ketentuan tentang pendidikna yang berlaku. Selanjutnya komite sekolah perlu menetapkan visi, misi, dan tujuan sekolah dengan berbagai implikasinya terhadap program-program kegiatan opersional untuk mencapai tujuan sekolah.

E. TUJUAN KTSP PADA SEKOLAH MENENGAH


Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah unutk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.

Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk: 1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemnadirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia. 2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam mengembangankan kurikulum melalui pengembalian keputusan bersama. 3. Meningkatkan kompetesi yang sehat antar satuan pendidikan yang akan dicapai. Memahami tujuan di atas, KTSP dapat dipandang sebagai suatu pola pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum dalam konteks otonomi daerah yang sedang digulirkan sewasa ini. Oleh Karen itu, KTSP perlu diterapkan oleh setiap satuan pendidikn, terutama berkaitan dengan tujuh hal sebagi berikut. 1. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi dirinya sehingga dia dapat menoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan lembaganya. 2. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan peserta didik. 3. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan seklah karena pihak sekolahlah yang paling tahu apa yang terbaik bagi sekolahnya.

4. Keterlibatan semua warga seklah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat, serta lebih efesien dan efektif bilamana dikontrol oleh masyarakat sekitar. 5. Sekolah daapt bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing-masing kepada pemerintah, orangtua peserta didik, dam masyarakat pada umumnya, sehingga dia akan berupaya semaksimalkam mungkin unutk melaksanakna dan mencapai sasaran KTSP. 6. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan orangtua peserta didik, masyarakat, dan pemerintah daerah setempat. 7. Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah dengan cepat, serta mengakomodasikannya dalam KTSP

F. PEMBAHASAN GELOMBANG
Kompetansi dasar gelombang: Memahami konsep dan penerapan gelombang dalam kehidupan sehari hari. Indikator gelombang: 1. Menjelaskan jenis gelombang baik dilihat dari sumber atau arahnya 2. Menjelaskan tentangterjadinya gelombang transversal 3. Menjelaskan tentang terbentuknya gelombang longitudinal 4. Mejelaskan bagian bagian dari sebuah gambar gelombang transversal 5. Menjelaskan tentang panjang gelombang, frekuensi, cepat ram,bat serta amplitudo 6. Menrik hubungan antara cepat rambat, anjang gelombang, periode, dan frekuensi gelombang. 7. Menyelesaikan soal yang berhubungan dengan gelombang 8. Menjelaskan manfaat dan efek yang di timbulkan oleh gelombang

1. Gelombang transversal

Indikator: a. mendenifisikan gelombang transversal b. mampu memberikan contoh-contoh gelombang transversal c. mampu menyelesaikan soal-soal pada gelombang transversal

a. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah rambatannya. Satu gelombang terdiri atas satu lembah dan satu bukit b. Contoh-contoh gelombang transversal adalah getaran sinar gitas yang dipetik getaran tali yang digoyang-goyangkan pada salah satu ujungnya c. soal: dalam 30 detik terjadi 360 gelombang,berapakah frekuensi dan periodanya.?

Jawab: Di ketahui: t = 30 dt n= 360 gel ditanya : a. f.? a. f = n / t f = 360 gel / 30 dt f = 12 Hz b. T = 1/f T = 1/12 dt b.T.?

2. Gelombang longitudional Indikator: a. mendenifisikan gelombang longitudional b. mampu memberikan contoh-contoh gelombang longitudional c. mampu menyelesaikan soal-soal pada gelombang longitudional

a. Gelombang longitudional adalah Gelombang logitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang berimpitan dengan arah getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi berupa rapatan dan renggangan. b. Contoh-contoh gelombang longitudional adalah gelombang longitudinal seperti slingki / pegas yang ditarik ke samping lalu dilepas. c. Soal: gelombang 0,2 m terjadi 0,02 detik berapakah panjang gelombang dan frekuensinya?

Jawab: Penyelesaian diket : n=2 t = 0,02 dt l = 0,2 m ditanya jawab : a. b. f a. = l / n = 0,2 m / 2 = 0,1 m

b. f = n / t = 2 / 0,02 dt 100 Hz

3. Frekuensi gelombang Indikator: a. mendenifisikan frekuensi gelombang b. mampu menjelaskan jenis- jenis frekuensi gelombang c. mampu menyelesaikan soal-soal pada frekuensi gelombang

a. Frekuensi gelombang adalah jumlah kejadian peristiwa berulang per unit waktu . Hal ini juga disebut sebagai frekuensi temporal. b.Jenis-jenis frekuensi gelombang adalah 1. frekunsi sudut didefinisikan sebagai laju perubahan perpindahan sudut (selama rotasi), atau dalam fase dari sinosoidal gelombang (misalnya di osilasi dan gelombang): . frekuensi sudut diukur dalam radian per detik (rad / s).
2. frekuensi analog dengan frekuensi temporal, tetapi sumbu waktu digantikan

oleh satu atau lebih sumbu perpindahan spasial.


3. bilangan gelombang adalah analog spasial frekuensi sudut. Dalam hal lebih

dari satu dimensi ruang, bilangan gelombang adalah besaran vektor. c. soal: dalam 1 menit terjadi 720 gelombang, berapakah frekuensi dan periode gelombangnya.? Jawab: Diket n = 720 get t = 1 mnt = 60 dt ditanya : f dan T Penyelesaian a. f = n / t = 720 get / 60 dt = 12 get/dt = 12 Hz b. T= 1/f = 1/12 dt = 0.08

4. Amplitudo gelombang Indikator: a. mendenifisikan amplitudo gelombang b. mampu memberikan contoh-contoh amplitudo gelombang c. mampu menyelesaikan soal-soal pada amplitudo gelombang

a. Amplitudo gelombang adalah besarnya perubahan dalam variabel osilasi dengan masing-masing osilasi dalam sebuah sistem berosilasi. b. Contoh amplitudo gelombang Sebagai contoh, gelombang suara di udara adalah osilasi dalam tekanan atmosfer dan amplitudo mereka sebanding dengan perubahan tekanan selama satu osilasi. c. Soal: gelombang 0,4 m terjadi 0,02 detik berapakah panjang gelombang dan frekuensinya? Jawab: Penyelesaian diket : n=2 t = 0,02 dt l = 0,4 m ditanya jawab : a. b. f a. = l / n = 0,4 m / 2 = 0,2 m

b. f = n / t = 2 / 0,02 dt = 100 Hz

5. Energi gelombang

Indikator: a. mendenifisikan energi gelombang b. mampu menjelaskanperbandingan energi gelombang laut,angin dan matahari c. mampu menyelesaikan soal-soal pada energi gelombang a. Energi gelombang adalah jenis energi yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan gelombang laut. b. Perbandinganya adalah Tipe Energi gelombang laut Energi angin Kerapatan Energi Tinggi Prediksi Dapat diprediksikan di banyak tempat Tidak dapat diprediksi kecuali di tempat-tempat terbatas Tidak dapat diprediksi kecuali di beberapa tempat Ketersediaan 80 90 % 20 30 % Kawasan potensial Tidak terbatas

Rendah

Sangat terbatas

Energi matahari

Rendah

20 30 %

Di beberapa kawasan

c.Soal: di ketahui v= 50 m/s 2 p= 200 kg/m3 s= 1cm2= 10-4m2 penyelasain:


2

S A2 = . 200 . 50(5

2.

10-4 .(0,2)2

= 4,93 J/s

6. Intensitas gelombang

Indikator: a. mendenifisikan intensitas gelombang b. menjelaskan rumus intensitas gelombang c. mampu menyelesaikan soal-soal pada intesitas gelombang

a. Intensitas gelombang adalah Besamya energi gelombang yang melewati suatu permukaan b. Rumus intensitas gelombang : I= P/A 'Dengan : P = daya atau energy gelombang per satuan waktu (Watt) A = luas bidang (m2) I = intensitas gelombang (Wm-2) Jika sumber gelombang berupa sebuah titik yang memancarkan gelombang serba sama ke segala arah dan dalam medium homogen, luas bidang yang sama akan memiliki intensitas gelombang sama. Intensitas gelombang pada bidang permukaan bola yang memiliki jari-jari R memenuhi persamaan berikut. I= P/A= P/(4R2 ) c. soal: intensitas gelombang yang dihasilkan gempa bumi pada jarak 100 km dari hiposentrum adalah 1 10w/m2.berapakah intensitas gelombang tersebutpada jarak 400 KM dari hiposentrum.? 4 Jawab: I2= I1=( ) (1 106W/m2)= 6,25 W/m2

7. Sudut fase gelombang

Indikator: a. mendenifisikan sudut fase gelombang b. menjelaskan rumus sudut fase gelombang c. mampu menjelaskan ciri ciri sudut fase gelombang

a. Sudut fase gelombang adalah sebagai bagian atau tahapan gelombang b. Rumus sudut fase gelombang adalah : = dengan : = fase gelombang T = periode gelombang (s) = panjang gelombang (m) t = waktu perjalanan gelombang (s) x = jarak titik dari sumber (m) Dari fase gelombang dapat dihitung juga sudut fase yaitu memenuhi persamaan berikut. = 2 (rad) Perbedaan phase antara titik P dan Q adalah : = ; =

c. Ciri cirri sudtt fase yaitu : 1 harus sama dengan fase yang lainya 2. periode dan amplitudonya harus ada

8. Superposisi gelombang

Indikator: a. mendenifisikan superposisi gelombang b. menjelaskan jenis-jenis superposisi gelombang c. mampu menjelasaikan soal-soal superposisi gelombang

a. Superposisi gelombang adalah simpangan total titik-titik dalam medium ketika dua gelombang merambat bersamaan merupakn jumlah dari simpangan yang di hasilkan oleh masing-masung gelombang. b. 1 jenis superposisi konstruktif adalah amplitude gelombang superposisi menjadi dua kali dari amplitude gelombang yang semula 2. jenis superposisi destruktif adalah jika amlitudo superposisi adalah nol. c. soal: sebuah garpu tala menghasilkan 400 Hz ketika digetarkan di dekat senar gitar yang sedang dipetik, maka terjadi 20 pelayangan dalam 5 detik berapa frekuensi senar gitar.? = 4 Hz

400 + 4 = 404 Hz atau 400-4= 396 Hz

9. Pemantulan gelombang

Indikator: a. mendenifisikan pemantulan gelombang b. menjelaskan arah normal , sudut datang( d), sudut pantul( c. mampu menjelaskan hukum pemantulan gelombang
p)

a. Pemantulan gelombang adalah pembelokan arah rambat gelombang karena mengenai bidang batas medium yang berbeda. b. *arah normal adalah arah yang tegak lurus bidang pantul * sudut datang( d) adalah sudut yang dibentuk oleh arah gelombang datang dan arah normal * sudut pantul( arah normal c. Hukum pemantulan gelombang adalah menyatakan bahwa sudut datang persis sama dengan sudut pantul atau
d= p p)

adalah sudut yang dibentuk oleh arah gelombang pantul dan

10. Persamaan gelombang

Indikator: a. mendenifisikan persamaan gelombang b. menjelaskan rumus persamaan gelombang c. mampu menjelesaikan soal-soal persamaan gelombang

a. Persamaan gelombang adalah pola gelombang jika gelombang yang memiliki pola sinosoidal b. Rumus persamaan gelombang: ( ( (

simpangan teteik pada medium pada koordinat x dan waktu t = amplitude (m) periode gelombang (S) panjang gelombang (m) fase awal gelombang(radian) waktu(s) posisi (t)

C. Soal : Sebuah sumber bunyi A menghasilkan gelombang berjalan dengan cepat

rambat 80 m/det, frekuensi 20 Hz den amplitudo 10 cm. Hitunglah fase den simpangan titik B yang berjarak 9 meter dari titik A, pada saat titik A sudah bergetar 16 kali ! Jawaban: f = 20 Hz perioda gelombang : T = 1/20 = 0,05 detik = v/f = 80/20 = 4 m

panjang gelombang:

titik A bergetar 16 kali waktu getar t = 16/20 = 0,8 detik


fase titik B: B = t/T - x/ = 0,8/0,05 - 9/4 = 13 = (ambil pecahaanya) simpangan titik B: YB = A sin 2 (t/T - x/) = 10 sin 2 () = 10 sin 270 = -10cm

11. Gelombang stasioner

Indikator: a. mendenifisikan gelombang stasioner b. menjelaskan rumus gelombang stasioner c. menyebutkan jenis jenis gelombang stasioner

a. Gelombang stasioner adalah gelombang yang amplitudonya berubah terhadap posisi. b. Rumus gelombang stasioner: Ys=y1+y2 Ys = simpangan gelombang stasioner Y1= simpangan gelombang pertama Y2= simpangan gelombang kedua
c. Gelombang stasioner dibagi menjadi dua, yaitu gelombang stasioner akibat

pemantulan pada ujung terikat dan gelombang stasioner pada ujung bebas.

12. Interferensi gelombang Indikator: a. mendenifisikan interferensi gelombang b. menjelaskan jenis-jenis interferensi gelombang c. mampu menjelesaikan soal-soal interferensi gelombang

a. Interferensi gelombang adalah terjadinya penguatan atau pelemahan simpangan gelombang karena muncul gelombang lain pada tempat yang sama. b. 1. Intereferensi konstruktif adalah amplitude beasr terjadi jika selisih jarak antara dua sumber ke titik pengamatan adalah kelipatan bulat dari panjang gelombang 2. interfrensi destruktif adalah amplitude minimum terjadi jika slish jarak dua sumber ke titik pengamatan adalah kelipatan ganjil dari selelish panjang gelombang c. . soal: jika pada percobaan melde yang diketahui panjang tali 100 cm, massa beban 100 g.frekuensi PLN 50 Hz , dan terbentuk perut sebanyak 5 buah, berapa Massa dawai yang di gunakan? Jawab : di ketahui: L = 100 cm = 1m M = 100 g = 0,1 kg F = 50 Hz Terjadi 5 buh perut = 2,5 , berarti v=f v= 0,4 m

Massa dawai m =

kg/m

kg

13. Efek Doppler

Indikator: a. mendenifisikan efek doppler b. menjelaskan rumus efek doppler c. mampu menjelesaikan soal-soal efek Doppler a. Efek Doppler adalah bunyi dari sebuah mobil akan terdengar makin tinggi bila mobil bergerak mendekat dan berkurang jika mobil bergerak jauh peristiwa ini di sebut efek Doppler. b. Rumus efek Doppler adalah fp = fs( fp = fs(
.(1)

.(2)

v = cepat rambat bunyi (m/s) vp = kecepatan pendengar (m/s) vs = kecepatan sumber bunyi (m/s) fs = frekuensi sumber bunyi (Hz) fp = frekuensi bunyi yang terdengar ( Hz) c. Soal : seseorang yang mengendarai motor melaju dengan kecepatan 72 km/jam mendekiti mibil yang menyebunyikan sirene dengan frekuensi 800 Hz . jika frekuensi yang diterima orang pada sepeda motor sebesar 820 Hz dan cepat rambat bunyi di udara 340 m/s tentukan kecepatan mobil dan arahnya..? Jawab; diketahui: fs = 800Hz dan fp = 820 Hz Vp = 72 km/jam=20 m/s Besar kecepatan mobil adalah fp = fs( (v-vp) = (v + vs) ( pendengaran mendekati sumber bunyi)

= (340 + 20 ) (v vs) = 351 Vs = 340 351 =- 11 m/s Karena kecepatannya bernilai negetif maka mobil menjauhi pendengaran dengan Vs = -11 m/s

14. Bunyi

Indikator: a. mendenifisikan apa itu bunyi b. medeskripsikan pengertian gema c. mampu menjelesaikan soal-soal bunyi a. bunyi adalah suatu bentuk gelombang longtudinalyang merambat secara perapatan dan perenggaman terbentuk oleh partikel zat perntara serta di timbulkan oleh sumber bunyi yang di timbulkan oloh getaran. b. gema adalah gelombang pantul dari gelombang yang di pancarkan oleh bunyi c. soal: bunyi A dengan frekuensi 240 Hz dan bunyi B dengan frekuensi fb berinteferensi sehingga terjadi 10 layangan per sekon. Berapa besar frekuensi bunyi B.? jawab: di ketahui: fA = 240 Hz dan f1 = 10 Hz atau 10 layangan berapa frekuensi bunyi B adalah f1 = fA fB 10 = 240 - fB FB = 230 Hz atau f1 = fB fA 10 = fB 240 fB = 250 Hz

Jadi frekuensi bunyi B adalah 230 Hz atau 250 Hz

15. Taraf intensitas bunyi

Indikator: a. mendenifisikan taraf intensitas bunyi b. menjelaskan rumus taraf intensitas bunyi c. mampu menjelesaikan taraf intensitas bunyi

a. Taraf intensitas bunyi adalah Telah diketahui bahwa batas intensitas bunyi yang dapat merangsang pendengaran manusia berada antara 10-12 Wm-2 dan 1 Wm-2. Untuk melihat bilangan yang lebih riil, dipakai skala logaritma yaitu logaritma perbandingan antara intensitas bunyi dan harga ambang intensitas bunyi yang anda dengar, dan disebut dengan taraf intensitas (TI). b. Rumus taraf intensitas bunyi: TI=10 log I/I_ Dengan I = ambang intensitas endengaran = 10-12 Wm-2 I = intensitas bunyi (Wm-2) TI = taraf intensitas (dB) c. Soal: taraf intensitas bunyi pada suatu jendela terbuka yang luasnya 1 m2 adalah 60 dB jika nilai ambang bunyi 10-16 W/m2 maka tentukan daya akustik yang masuk melalui jendela? Jawab: di ketahui: m2 = 10-4 cm2 ; 10-16W/m2 60 = Log I-log 0=6 Log I = 6 + log 10-16 =-10 I=10-10W/m2 Daya akustik jendela yang masuk adalah: PA= I A = 10-10 W/m2 10 4 cm = 10-6 watt

Tugas Individu Mata Kuliah : Telaah Kurikulum Sekolah Menengah

HENDRA GUNAWAN 081204011 FISIKA A 2008

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2010

Anda mungkin juga menyukai