1. batuk darah?

Jawaban : Infeksi TB susunan parenkim paru dan pembuluh darah rusak terjadi bronkiektasis dengan hipervaskularisasi, pelebaran pembuluh darah bronchial, anastomosis pembuluh darah bronchial dan pulmoner kaviti terjadi pneumonitis TB akut ulserasi bronkus, nekrosis pembuluh darah di sekitarnya erosi lesi kalsifikasi pada arteri bronchial, ekspetorasi bronchial rupture aneurisme ramussen hemoptisis akut. TB menular melalui atau bersin kuman keluar dan menjadi droplet nuclei dalam udara sekitar pertikel infeksi terisap oleh orang sehat pertikel menempel pada saluran nafas dan pertikel berukuran < 5mikrometer masuk ke alveoli di hadapin pertama kali oleh netrofil dan kedua oleh makrofag kuman dibersihkan oleh makrofag kemudian keluar dari percabangan trakeobronkial bersama gerakan silia dan secret nya jika kuman menetap dalam jaringan paru kuman akan berkembang biak dalam sitoplasma makrofag kuman bersarang dalam jaringan paru membentuk sarang tuberculosis sarang menjadi tubelkel ( suatu glanuloma yang terdiri atas = sel-sel histiosit,sel datia langhans,dikiutin sel limposit dan jarinagan ikat ) berkembang menghancurkan jaringan ikat sekitar dan bagian tengah mengalami nekrosis menjadi lembek dan membentuk jaringan keju jaringan keju di batukkan keluar terjadi kavitas ulserasi bronkus, nekrosis PD sekitarnya dan alveoli bagian distal batuk darah ( hemoptisis ) Kuman berkembang biak dalam sitoplasma makrofag Meningkatkan reaksi peradangan daerah trakeobrankial Refleks tubuh dengan batuk produktif Peningkatan tekanan intrapulmoner Penekanan pada PD kapiler dan kavitas yg terbentuk Pecahnya PD kapiler dan ruptur kavitas Sputum yg dihasilkan bercampur darah batuk darah. Mucus sangat kental sulit keluar Sifat kuman TB yang aerob lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigen

2. Mengapa demam hilang timbul dan berkeringat pada malam hari? Jawaban : Allergen masuk ke tubuh fagositosis dari sel-sel inflamasi : sel makrofag tetapi karena dinding Micobakterium TB sebagian besar terdiri dari lipid

makrofag yang juga memiliki dinding yang di lapisi lipid tempat yang baik bagi perkembangan M. TBC Tetapi tubuh tetap mengkompensasi melalui jalur fagositosis dan jika terdapat makrofag baru tetap mengeluarkan PGE2 demam lama kelamaan karena struktur dinding yang sama yaitu lipid makrofag menganggap M.TBC bukan sebagai benda asing menyebabkan demam hilang timbul. 3. Mengapa BB turun ? Jawab : infeksi m.TB system imun produksi IL-6, TNF menekan pusat makan diventromedial hipotalamus anoreksia BB 4. Apa makna klinis dari hasil pemeriksaan fisik paru ? Jawaban : Bila di curigai adanya infiltrate yang agak luas, di dapatkan perkusi yang redup dan auskultasi suara napas bronchial, ronkhi basah, kasar, dan nyaring dari scenario di dapat pada auskultasi paru di dapatkan hasil vesikuler meningkat pada lapangan atas paru kanan dan ronkhi di lapangan atas paru kanan dan kiri. Bila terdapat kavitas yang cukup besar, perkusi memberikan suara hipersonor atau timpani dan auskultasi memberikan suara amforik dari scenario, padaperkusi paru di dapatkan adanya daerah hipersonor dikelilingi daerah redup dilapangan atas paru kanan. 5. Apa makna klinis dari hasil pemeriksaan rontgen torak? Jawaban : Hasil rontgen toraks : infiltrate & cavitas > 2 cm Tuberkulosis lanjut sedang (moderately advanced tuberculosis) yaitu luas sarang-sarang yang bersifat bercakbercak tidak melebihi luas satu paru. Sedangkan bila ada kavitas diameternya tidak melebihi 4 cm. Kalau sifat bayangan sarang-sarang tersebut berupa awanawan yang menjelma daerah konsolidasi yang homogen, luasnya tidak boleh melebihi luas satu lobus. Rontgen toraks : infiltrate dilapangan atas paru kiri dan perihiler kiriopasitas berbatas tidak jelas disebabkan oleh akumulasi sel-sel atau senyawa di perenkim paru.infiltrat bila ada gambaran berawan.infitrat apeks satdium reaktifasi, ekskavasi perkijuan sering dijumpai di apeks. kavitas ukuran 2 cm di lapangan atas paru kanan jaringan ikat sekitar dan bagian tengah mengalami nekrosis, kemudian jaringan keju dibatukkan sehingga terbentuk rongga.