Anda di halaman 1dari 7

[RIA DHEA LAYLA NK - 1311105003] [Pick the date]

3.1

a.

Berikut data percobaan Mixing technique dan Tensile Strength: Mixing Tensile Strength (lb/in2) Technique 1 3129 3000 2865 2890 2 3200 3300 2975 3150 3 2800 2900 2985 3050 4 2600 2700 2600 2765 Uji Homogenitas Hipotesis: H0: varians sama H1: varians tidak sama Daerah keputusan: Tolak H0 jika p-value <
Test of Homogeneity of Variances tensile_strg Levene Statistic df1 df2 Sig. .210 3 12 .888

Tabel di atas menunjukkan bahwa gagal tolak H0 karena karena p_value > yaitu 0,888 > 0,05 sehingga varians sama. b. ANOVA Hipotesis: H0: tidak ada pengaruh antara mixing technique dengan tensile strength H1: ada pengaruh antara mixing technique dengan tensile strength Statistik uji: Daerah keputusan: Tolak H0 jika p-value <
ANOVA tensile_strg Between Groups Within Groups Total Sum of Squares 489740.188 153908.250 643648.438 df 3 12 15 Mean Square 163246.729 12825.687 F 12.728 Sig. .000

Tabel dia atas menunjukkan bahwa pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa tolak H0 karena P value < yaitu 0 < 0,05 artinya bahwa ada pengaruh antara mixing technique dengan tensile strength.

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA | JURUSAN STATISTIKA FMIPA

[RIA DHEA LAYLA NK - 1311105003] [Pick the date]

Multiple Comparisons Dependent Variable: tensile_strg LSD (I) mixing_tech (J) mixing_tech

Mean Difference (I-J)


*

Std. Error 80.080 80.080 80.080 80.080 80.080 80.080 80.080 80.080 80.080 80.080 80.080 80.080

Sig. .039 .650 .003 .039 .017 .000 .650 .017 .006 .003 .000 .006

2 -185.250 1 3 37.250 * 4 304.750 * 1 185.250 * 2 3 222.500 * 4 490.000 1 -37.250 * 3 2 -222.500 * 4 267.500 * 1 -304.750 * 4 2 -490.000 * 3 -267.500 *. The mean difference is significant at the 0.05 level.

95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound -359.73 -10.77 -137.23 211.73 130.27 479.23 10.77 359.73 48.02 396.98 315.52 664.48 -211.73 137.23 -396.98 -48.02 93.02 441.98 -479.23 -130.27 -664.48 -315.52 -441.98 -93.02

c.

Uji Fisher LSD Hipotesis: H0: H1: Daerah keputusan: Tolak H0 jika p-value < Tabel di atas menunjukkan bahwa gagal tolak H0 pada level 1 dan 3 dan pada level 3 dan 1 karena nilai p-value > sehingga variabel yang memberikan efek yang sama adalah level 1 dan level 3. efek --> level 4 < level 3 < level 1 < level 2 sehingga efek pada level 2 yang paling memberikan efek paling besar. d. Uji Residual Normal
Probability Plot of RESI1
Normal
99 Mean StDev N KS P-Value 0 101,3 16 0,118 >0,150

95 90 80

Percent

70 60 50 40 30 20 10 5

-300

-200

-100

0 RESI1

100

200

300

Hipotesis : H0 : residual berdistribusi normal H1 : residual tidak berdistribusi normal Daerah keputusan: Tolak H0 jika p-value <
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA | JURUSAN STATISTIKA FMIPA 2

[RIA DHEA LAYLA NK - 1311105003] [Pick the date]

Gambar di atas menunjukkan bahwa gagal tolak H0 karena p-value > 0,150 > 0,05 sehingga residual sudah berdistribusi normal.
Scatterplot of RESI1 vs FITS1
200

, yaitu

100

RESI1

-100

-200 2600

2700

2800

2900 FITS1

3000

3100

3200

Pada soal nomer 3.1 dilakukan pengujian dengan menggunakan Duncans Multiple Range Test dan Tukey. a. Duncans Multiple Range Test Berikut adalah hasil dari pengujian Duncans Multiple Range dengan menggunakan SPSS : 3.2
tensile_strg Duncan mixing_tech 4 3 1 2 N 4 4 4 4 Subset for alpha = 0.05 1 2 3 2666.25 2933.75 2971.00 3156.25 1.000

Sig. 1.000 .650 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan Duncan`s Multiple Range, dapat diketahui bahwa Mixing Technique 1 dan Mixing Technique 3 memiliki nilai yang hampir sama sehingga masuk pada subset 2. Dapat disimpulkan bahwa Mixing Technique 1 dan Mixing Technique 3 memiliki efek yang sama. Sedangkan untuk Mixing Technique 2 dan Mixing Technique 4 memiliki efek yang berbeda dengan yang lainnya. b. Uji Tukey Uji Tukey merupakan uji yang digunakan untuk menguji rata-rata ketika sampel-nya sama. Berikut ini merupakan hasil dari pengujian Tukey dengan menggunakan SPSS : Hipotesis : H0 : H1 :
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA | JURUSAN STATISTIKA FMIPA 3

[RIA DHEA LAYLA NK - 1311105003] [Pick the date]

tensile_strg Tukey B mixing_tech 4 3 1 N 4 4 4 Subset for alpha = 0.05 1 2 2666.25 2933.75 2971.00

2 4 3156.25 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Tabel Tukey di atas dapat diketahui bahwa Mixing Technique 1, Mixing Technique 2, dan Mixing Technique 3 memiliki nilai yang hampir sama karena sama-sama masuk pada subset 2, sehingga dapat disimpulkan Mixing Technique1, 2 dan 3 memiliki efek sama. Mixing Technique 4 berbeda dengan Mixing Technique lainnya karena memiliki nilai yang berbeda dan berada pada subset 1. c. Perbedaan Duncan dan Tukey Pada Metode Duncans Multiple Range Test, Mixing Technique yang tidak memiliki perbedaan efek adalah Mixing Technique 1 dan Mixing Technique 3. Sedangkan untuk metode Tukey, Mixing Technique 1 dan Mixing Technique 3 yang tidak terdapat perbedaan efek adalah Mixing Technique 1, 2, dan 3.

3.3

Confident Interval 95%


One-Sample T: MixTech1, MixTech 2, MixTech3, MixTech4
Variable MixTech1 MixTech2 MixTech3 MixTech4 N 4 4 4 4 Mean 2971.0 3156.3 2933.8 2666.3 StDev 120.6 136.0 108.3 81.0 SE Mean 60.3 68.0 54.1 40.5 95% CI (2779.2, 3162.8) (2939.9, 3372.6) (2761.5, 3106.0) (2537.4, 2795.1)

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata Mixing technique 1, 2, 3, dan 4 masuk kedalam selang 95%.
Paired T-Test and CI: MT1, MT3
Paired T for MT1 - MT3 MixTech1 MixTech3 Difference N 4 4 4 Mean 2971.0 2933.8 37 StDev 120.6 108.3 226 SE Mean 60.3 54.1 113

95% CI for mean difference: (-322, 396) T-Test of mean difference = 0 (vs not = 0): T-Value = 0.33 P-Value = 0.763

Tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai mean Mixing technique 1 dan 3 terletak pada selang -322 sampai 396, sehingga tidak ada ada perbedaan efek antara Mixing technique 1 dan 3.
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA | JURUSAN STATISTIKA FMIPA 4

[RIA DHEA LAYLA NK - 1311105003] [Pick the date]

3.4

Data percobaan efek temperatur terhadap kepadatan batu bata. Berikut data dari eksperimen tersebut
Temperature 100 125 150 175 Density 21,7 21,5 21,8 21,8

21,8 21,7 21,9 21,9

21,9 21,4 21,8 21,7

21,6 21,4 21,6 21,4

21,7 21,5

a. b. c. d.

Hitung efek temperatur kepadatan batu bata dengan menggunakan Apakah sesuai menggunakan uji Duncan pada percobaan ini Analisis residual pada percobaan ini. Apakah variansnya sama Gambarkan grafik perlakuan

0,05

Jawaban: Rancangan yang digunakan pada percobaan temperatur terhadap kepadatan batu bata adalah Rancanan Blok Acak Lengkap (RBAL) Jawaban A dan C Hipotesis H0: temperatur dan density memiliki varian yang sama (homogen) H1: temperatur dan density memiliki varian yang berbeda Daerah kritis : Tolak H0 jika P value <
Taraf signifikan: 0,05

Test of Homogeneity of Variances density Levene Statistic ,544 df1 3 df2 14 Sig. ,660

Keputusan Kesimpulan Hipotesis

: gagal tolak H0 atau varians antar perlakuan adalah homogen : Temperatur dan densitity pada batu bata memeiliki varians yang sama

H0: tidak ada perbedaan perlakuan density pada batu bata H1: ada perbedaan perlakuan density pada batu bata Daerah kritis : Tolak H0 jika P value < atau Fhitung > Ftabel
Taraf signifikan: 0,05

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA | JURUSAN STATISTIKA FMIPA

[RIA DHEA LAYLA NK - 1311105003] [Pick the date]

ANOVA density Sum of Squares Between Groups Within Groups Total ,156 ,360 ,516 df 3 14 17 Mean Square ,052 ,026 F 2,024 Sig. ,157

Keputusan Kesimpulan

: Gagal tolak H0 karena nilai P value sebesar 0,157 : tidak ada perbedaan perlakuan atau efek dalam density

B. Uji Duncan

density Duncan
a,b

temperatur

Subset for alpha = 0.05 N 1 4 4 5 5 21,5000 21,7000 21,7200 21,7400 ,057

125 175
dimension1

150 100 Sig.

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,444. b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.

Tabel di atas menunjukkan hasil uji Ducan. Uji Ducan tidak dapat dilakukan pada percobaan ini karena jumlah observasi dalam tiap perlakuannya tidak sama atau berbeda. D. Grafik Residual Versus Fits Berikut adalah gambar residual versus fit pada percobaan efek temperatur terhadap kepadatan batu bata

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA | JURUSAN STATISTIKA FMIPA

[RIA DHEA LAYLA NK - 1311105003] [Pick the date]

(response is density) 0,2 0,1 0,0 -0,1 -0,2 -0,3 21,50 21,55 21,60 21,65 Fitted Value 21,70 21,75

Versus Fits

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa titik-titik plot cenderung tidak menyebar secara acak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa residual tidak homogen.

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA | JURUSAN STATISTIKA FMIPA

Residual

Anda mungkin juga menyukai