Anda di halaman 1dari 2

Penentuan lokasi RTH (Ruang Terbuka Hijau) berdasarkan nilai indeks kenyamanan lokasi (Thermal Heat Index) 1 Pendahuluan

THI atau indeks kenyamanan merupakan suatu indeks yang digunakan untuk menilai kondisi mikrometeorologi suatu lokasi yang mempengaruhi proses biometeorologi dan metabolisme makhluk hidup yang ada di lokasi tersebut. Suatu lokasi dikatakan nyaman jika keadaan biometeorologi yang ada dapat menghasilkan suatu proses metabolisme yang normal atau dengan kata lain kondisi mikrometeorologinya tidak menjadi aktor pembatas. Terkait dengan penjelasan tersebut, maka proses-proses yang melibatkan pertukaran dan keseimbangan energi yang terjadi dalam lingkungan biofisik menjadi faktor yang digunakan untuk menilai kenyamanan suatu lokasi. Status energi suatu lokasi sering digambarkan sebagai kesetimbangan panas dan secara kuantitatif dapat dinilai dari unsur suhu yang ada pada sistem dan obyek biofisik didalamnya. Selain unsur suhu, unsur-unsur mikrometeorologi lain yang mempengaruhi adalah kondisi fluks uap air yang dapat dianggap sebagai suatu media bagi fluks energi. Fluks uap air ini dapat dinilai dengan unsur tekanan uap air aktual atau dengan tingkat kelembaban relatif. Kedua unsur tersebut (suhu dan kelembaban) kemudian digunakan untuk mendapatkan suatu indeks yang menunjukkan tingkat kenyamanan lokasi. Selain unsur-unsur cuaca tersebut, status energi suatu lokasi juga ditentukan oleh jenis permukaan lahan yang berpengaruh terhadap proses pertukaran energi baik berupa radiasi elektromagnetik gelombang pendek maupun panjang melalui proses-proses konveksi, konduksi dan emisi. Proses-proses tersebut kemudian akan menghasilkan suatu besaran atau nilai unsur-unsur cuaca pada lapisan atmosfer diatasnya. Pada berbagai peneitian menunjukkan bahwa jenis permukaan lahan akan menentukan kondisi cuaca mikro diatasnya yang terkait dengan kesetimbangan energi diatasnya. Meskipun belum ada bukti kuantitatif yang menunjukkan bahwa jenis permukaan bervegetasi memberikan efek normal pada proses metabolisme yang terjadi pada mahluk hidup, namun secara kualitatif banyak penelitian yang menyatakan bahwa jenis penutupan ini memberikan kondisi yang nyaman. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu kajian yang bersifat kuantitatif yang dapat membuktikan pernyataan tersebut. Tujuan Berdasarkan pada latar belakang tersebut diatas maka tujuan dari penelitian adalah : 1. Menghasilkan bukti kuantitatif bahwa penutupan lahan tertentu dapat memberikan kondisi nyaman bagi proses-proses bifisik yang terjadi didalamnya melalui pendekatan neraca/kesetimbangan energi.

Ditulis oleh Idung Risdiyanto, M.Sc (Dept. Geofisika dan Meteorologi IPB) sebagai draft awal rencana kerjasama penelitian dengan Laras Tursilowati, M.Sc (LAPAN-Bandung)

2. Menentukan jenis penutupan lahan beserta interkasinnya dengan jenis penutupan lahan yang laian yang sesuai dengan batasan nilai THI atau indeks kenyamanan yang dapat diketahui sebagai nilai yang nyaman. 3. Menentukan lokasi dan luas jenis penutupan lahan tertentu yang dapat menghasilkan suatu indeks kenyamanan yang diinginkan. Hipotesa Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahwa ruang terbuka hijau merupakan jenis penutupan lahan yang dapat menghasilkan suatu indeks kenyamanan yang sesuai atau dinginkan. Metodologi Metodologi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan penginderaan jauh yang telah dapat dibuktikan dapat menggambarkan status neraca energi suatu kawasan pada berbagai jenis penutupan lahan. Dengan menggunakan pendekatan tersebut, maka tahapan-tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. Menentukan status neraca energi suatu kawasan dengan melihat interaksi spasial antara berbagai jenis penutupan lahan dengan menggunakan citra satelit. Menurunkan unsur-unsur cuaca mikro dari status neraca energi yang dapat digunakan untuk menentukan nilai THI Menetapkan batasan dan nilai THI yang sesuai dengan proses biofisik atau metabolisme mahluk hidup (manusia, hewan dan tanaman) dan menentukan jenis interakasi antar penutupan lahan yang sesuai Melakukan klasifikasi dan menentukan jenis penutupan lahan yang dapat dikonversi dengan jenis penutupan lahan tertentu yang akan menghasilkan nilai indeks kenyamanan yang diinginkan. Melakukan analisis spasial dengan metode compass base dimana suatu titik /sel dengan nilai tertentu akan mempengaruhi secara radial terhadap titik/sel di sekitarnya dengan batas ketinggian dan jarak terhadap titik/sel tersebut. Melakukan proses iterasi dan filtering terhadap semua sel dalam suatu kawasan yang mempunyai berbagai jenis penutupan lahan hingga didapatkan nilai THI spasial untuk semua kawasan. (Pada proses ini digunakan metode neural network dimana setiap proses iterasi akan menghasilkan suatu fungsi baru yang akan digunakan untuk melakukan proses selanjutnya) Berdasarkan hasil proses iterasi (point 6), dilakukan overlay spasial antara lahan yang boleh dikonversi dengan data spasial THI dan kemudian di iterasikan kembali dengan metode yang sama dengan point 6 sampai kemudian dihasilkan suatu sebaran spasial nilai THI yang diinginkan.

4.

5.

6.

7.

Anda mungkin juga menyukai