Anda di halaman 1dari 4

Setia sampai surga, ember (sebuah penggambaran kesetiaan tanpa batas insan manusia) Hendry tri wibowo A yen

ing tawang ono lintangcah ayuhahaha..nikmatnya jika bersanding denganmu cah ayu kapan ya mas bisa nemuin kamu?seandainya saja kamu itu mawar ini, akan mas rawat sampai besar sebesarbesarnya sampai mekar berbunga. Tapi ternyata mawar ini bukan kamu cah ayuhaduh.. tapi tak apalah..tenang saja kamu war..kamu tetap akan mas rawat kok aku kan sudah berjanji, yang manis, tetap mas jaga biar tetap manis yang semestinya cantik, bakal mas wujudin biar cantik sungguhan.. yang pake kerudung..yang ndak pake kerudung, ndak masalah, ayo cah ayu, datanglah ke sini.. jadi pacar mas.. yang pake kacamata, yang ndak pake kacamata, dateng aja ke sini.. mas lagi kosong kok.. dek Sinta, dek Marni, dek Risa..siini dongmas kangen iya nggak war? B Iya mas.mas, mas kok bau kue ya mas? A Kue? B Iya mas..bau kuetek mas..kalo mas bau kue, maana ada yang mau mas sama mas..mending mas mandi dulu aja mas..daripada megangin aku terus mas..ntar aku orgasme lagi, mas pegang-pegang terus? A Ya nggak begitu juga war aku ini ingin ketemu orang yang bisa mas rawat seperti kamu war..tak mandiin, tak nafkahin hidup bersama. B Ya dicari to mas. A Bagaimana caranya war? Eh.. tapi kok aneh ya..biasanya kan kamu ga pernah ngerspon omongan mas war.. B Ya jelas aneh! Kamu ini. Disuruh mandi juga, malah pacaran itu apa maksudnya??ayo cepat..atau ingin ibu sunat lagi??? A (cemberut, masuk) B Haduuuhpunya anak kok ya sampai segitunya..punya wajah ganteng.. yang bilang hanya aku, ibunya, eeeh..tapi punya cita-cita menggaet anak presiden. Aku ibunya sampai kewalahan ngomongin dia. Nak, jangan mimpi terlalu tinggi, sebab semua yang tinggi, tidak ada yang akan tetap tinggi. Jika dia jatuh, apalagi secara tidak hormat, pastilah sakit rasanya. Eeeh tapi dia ngeyel. Dia selalu saja bilang, lha itu kan kalo mimpi terlalu tinggi. Aku nggak mimpi terlalu tinggi, aku Cuma mimpi kawin sama anak presiden. A (memanggil, berdimensi)

Bu, ibu,. (keluar) Ibuairnya nggak bisa keluar.. Aduh bu,bagaimana ini? Sudah terlanjur nongkrong di kloset, terus berhasil kebelet ee, eh..malah pas buka keran, airnya nggak keluar bumandeg degdeg. Udah terlanjur pingin ee ni bu.. tenan oq. B Bagaimana nak? Ulangi nak.. A Sudah kebelet ee bu.. B Huh..memang ya..anak ibu memang nomor 1. Udah ganteng, ngomongnya yasopan sekali.. A O jelas to bu.. B Sudah , sekarang, masuk. Ambil ember yang besar, di dalam sana, kamu ambil air di kali. Berarti jatah air bersih keluarga ini sudah waktunya dicabut. A Lha kok bisa to bu?waah..ini mesti gara-gara ibu ndak bayar tagihan to bu?payah oq..kowe iki payah ya bu? Tenan oq.. B Huzzz! Kamu ini kurang ajar ya.. A Lha yang ngajar aku siapa? B Walah..kurang ajar tenan iki bocah. Ayo masuk, ambil sana embernya. A Nek emoh piye? B Ayo..ayo.. A Emoh buemoh..ndak mauahah B Eeehkamu inikesambet apa to naaak?? A Pokoknya aku ndak mau bu..aku kan tadi lagi pacaran.. B Nak..kamu gila atau kurang waras to nak?? A Edan B Yang kamu ajak ngobrol itu cuma kembang, cuma bunga. Kenapa to kamu anggap pacarmu beneran? Edan itu bukan masalah, tapi ya ndak usah keterlaluan to nak. Bagaimana caranya kamu ini bisa mendapatkan gadis impianmu, jika yang kamu lakukan hanya itu-itu saja. Mana ada gadis yang mau orang yang mandipun ogah-ogahan, kecuali dia orang kaya. A Ibu, pemahaman seperti itu sangatlah tidak benar ibu. Yang benar adalah, bahwa dengan melihat keseriusanku merawat bunga ini, pasti bidadari di langitpun ingin menjadi mawar merah bu. Mereka

semua berharap akan bisa merasakan bagaimana rasanya hidup bersama denganku, dengan kasih sayangku, dengan menjadi istriku. B Alaaah.kamu itu anak orang nggak punya. Nggak bakal ada yang naksir. A Ya jelas ada to bu. Kemarin bu, pas anak ibu yang ganteng ini sedang pacaran sama mawar, ada gadis cantik bu, ayune pol bu. dia ngliatin aku bu, sambil merem-merem. Uuhh..terangsang tenan bu. B Eeee lah da lahanak ibu pintar sekali. Pinter bohong ya..eh..ayo,ngaku. Bohong kan?ngaku. Nak, sudah cukup keluarga ini miskin harta, jangan kau tambah dengan sifat miskin jiwa dan hati. A Maksud ibu? B Nak, ibu kira ibu telah mengajarkan padamu untuk tidak berbohong. Ternyata tidak demikian. A Ibu? B Nak, ibu kecewa melihat tingkahmu tadi. Betapa masih menjadi orang tak punya saja kamu sudah berani berbohong tanpa canggung sedikitpun. Bagaimana nanti kalau kamu jadi orang gede nak? A Jelas korupsi to bu. Orang gede kalau tidak korupsi itu ndak afdol bu. Lihat saja bu contohnya, yang namanya Nazarudin, gendut bu, gayus, tambun bu. bahkan sesuai namanya bu. semuanya bulat bu, kalau dilihat persis bu. Persis. B Persis apa? A Persis bokong ibu. Bulat, gede, makan tempat bu. Nhaaah, bedanya di situ bu. Kalau koruptor itu makan uang rakyat, kalau bokong ibu, makan tempat bu. Heheheuang rakyat makin habis, tapi ruangan makin penuh..betul nggak bu? B Betul nak. Tapi, ibu seksi kan dengan bokong bohai seperti ini? A Ibu, ngomong nggak ya? B Huuhhhibu jadi ingat bapakmu nak. A Bapak itu mirip bokong ya bu? B Bapakmu ganteng nak. Penuh wibawa, atletis. A Waah..bapak mirip aku ya bu. B Iya nak. Banyak yang mengatakan demikian. Tapi. A Tapi apa bu? B Tapi mereka semua sedang mabuk nak. Kadar kesadaran mereka saat mengucapkan itu mencapai 0%. A

Ibu, jangan-jangan orang-orang gede tadi itu juga pekerjaannya cuma mabuk-mabukan ya bu? Nol persen kesadaran bu.. B May be A Masa orang hidup tapi kayak orang mati bu. Mata mereka semua tertutup, kuping mereka semua buntu, hati mereka membatu. Apakah mungkin, bagi orang-orang gede kayak mereka itu kesadaran itu hanya ada pada musim-musim tertentu saja bu? B May be A Kenapa hati mereka semua tidak ada yang tersentuh melihat penderitaan kita bu?kita tiap pagi makan nasi lauk tempe, siang makan tempe lauk nasi, malam cuma makan makanan sisa..mereka semua buta bu, lebih tepatnya membutakan diri mereka. B May be nak.. A Apa di dalam hati mereka nggak pernah muncul keinginan untuk beristirahat, ngaso, masa setiap waktu hana korupsi yang mereka pikirkan?diamanahi jadi penegak hukum juga sama bejatnya. Malah mereka membela orang-orang gede itu tadi tanpa melihat apakah dia benar atau salah. Mereka malah memujimuji orang gede yang mabuk itu bu..duh gusti..duh gusti. Paringana sabar..

Anda mungkin juga menyukai