Anda di halaman 1dari 1

Mencegah Kehamilan Tak Diinginkan

BABLASNYA pergaulan masa kini, kalahnya kontrol diri, serta melemahnya pengawasan keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan, dan pengaruh teknologi informasi semuanya menyumbang benih bagi kerawanan kehamilan tak diinginkan (KTD) di kalangan remaja. Mencari siapa yang yang salah hanyalah mengeruhkan masalah. Untuk itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: Remaja perlu memiliki pengetahuan yang memadai tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi, memiliki jiwa/kepribadian yang mantap, dan memiliki konsep cinta yang benar. Selain itu remaja juga perlu pengendalian diri, agar tidak terjerumus menjadi penderita KTD. Kesehatan reproduksi bukan hanya menyangkut masalah fisik biologis, tetapi juga menyangkut masalah mental sosial dan budaya masyarakat. Kesehatan reroduksi menyangkut masalah kesehatan alat-alat reproduksi manusia, kesehatan seksual, dan fungsi reproduksi secara sehat. Sejak dini remaja memerlukan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi agar ia mampu menjalankan fungsi reproduksinya dengan baik. Upaya meraih keberhasilan di masa depan dengan melakukan pacaran yang sehat seperti saling memahami dan memupuk cinta sejati. Konsep cinta yang benar lebih mementingkan dimensi penghayatan hati bukan nafsu seksual. Pacaran yang sehat memacu prestasi dan melakukan aktifitas positif. Keluarga /orangtua perlu memberikan kasih sayang, perhatian, pengawasan, dan pendampingan kepada anak remajanya agar mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Orangtua perlu memahami pergaulan putra-putrinya di luar rumah, sehingga secara dini mengetahui masalah yang dihadapi mereka di lingkungan pergaulan sebayanya. Lembaga pendidikan/sekolah perlu memberikan materi tentang seksualitas dan reproduksi sehat kepada para siswa, baik melalui jalur intrakurikuler maupun jalur ekstrakurikuler. Selain itu, perlu ada aturan dalam pergaulan remaja /siswa di lingkungan sekolah. Adanya bimbingan dari guru yang khusus menangani siswa bermasalah, dan adanya keteladanan yang baik dari guru/pendidik. Lingkungan pergaulan sosial yang etis yang perlu dikembangkan, termasuk adanya peraturan khusus tata pergaulan antarjenis di tempat-tempat penginapan, hotel, dan tempat kos, sehingga praktik seksual pranikah yang dilakukan oleh pasangan remaja dapat dihindari.Perlu pembatasan peredaran materi yang bersifat pornografi, dan pornoaksi baik yang dimuat di media massa, sehingga pengatuh negatifnya bisa dikurangi. -ast

Anda mungkin juga menyukai