Anda di halaman 1dari 5

SILABUS MODUL KEDOKTERAN GIGI DAN MULUT Pengelola : Departemen Ilmu Kedokteran Gigi dan Mulut FKUI Pendahuluan

Pendidikan Ilmu Kedokteran Gigi dan Mulut diperlukan bagi calon dokter umum untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan tentang pemahaman segala sesuatu / berbagai kasus yang terdapat dalarm bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Mulut untuk menunjang diagnosa dan merancang rencana therapi secara komprehensif. Berubahnya Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDI) menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada pendidikan dokter di Indonesia sejak Tahun 2005 yang waktu tempuh kelulusan dipadatkan menjadi 5 tahun, ditetapkan kebijakan bahwa pengajaran materi dari masig-masing departemen tidak diajarkan secara tersendiri. Pengajaran diselenggarakan secara terintegrasi dengan departemen lain dalam modul pre-klinik dan modul klinik. Penyelenggaraan dalam waktu yang lebih singkat, menyebabkan pemahaman materi dari setiap cabang ilmu dirasakan berkurang. Melalui modul elektif ini mahasiswa yang memasuki pendidikan tahap klinik diberikan pengetahuan materi tentang Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut secara terintegrasi berdasarkan pada kasus yang sedang dijumpai di klinik. Durasi : 4 minggu Jumlah SKS : 4 SKS Jumlah Mahasiswa Minimal 5 orang. Pelaksanaan : 3 gelombang : Gelombang I : 5 30 April 2010 Gelombang II : 10 Mei 11 Juni 2010 Gelombang III : 14 Juni 16 Juli 2010 Prasyarat : Sudah lulus Sarjana Kedokteran PERSYARATAN MAHASISWA Mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus sebagai Sarjana Kedokteran. Jumlah Mahasiswa minimal sebanyak 5 Mahasiswa . SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa TK. V/Semester 10 yang apabila diberikan data sekunder tentang masalah pasien yang kadang dijumpai di klinik, mampu mengetahui etiologi, menjelaskan patofisilogis dan patogenesis, membuat rencana terapi

serta merujuk pasien dengan kelainan yang berhubungan dengan Penyakit Gigi dan Mulut untuk penatalaksanaan ke pihakyang berkompeten. LINGKUP BAHASAN Jenis Penyakit & Tingkat Kemampuan PENYAKIT MULUT 1. Leukoplakia (3A) 2. Candidiasis (4) 3. Stomatitis aftosa rekuren (4) 4. Ulcerative colitis (manifestasi oral) (1) 5. Chrons disease (manifestasi oral) (1) 6. Infeksi Herpes Simpleks (4) 7. Infeksi Herpes Zoster (4) 8. Glossitis (3A) 9. Erythema Multiforme (2) 10. Steven Johnsons Syndrome (2) 11. HIV/AIDS (manifestasi oral) (3A) 12. Pemphigus Vulgaris (2) 13. Pemphigoid (2) 14. Dernatitis herpetiformis (2) 15. Lichen Planus (3A) 16. Oral squamous cell carcinoma (2) BEDAH MULUT 17. Infection of the head and neck 18. Ludwings angina (3A) 19. Gram positive cocci 20. Staphilococcal and streptococcal infection 21. Osteomyelitis (3A) 22. Staphylococcal pneumonia (4) 23. Staphylococcal bacteremia (2) 24. Streptococcal infection 25. Skin 26. Benign ephitelial tumors (1) 27. Ephitheal cyst (3A) 28. tumors of the dermis 29. Hemangioma (2) 30. Bone and soft tissue 31. osteoma (1) 32. osteroid osteoma (1) 33. Osteoblastoma (1) 34. Osteosarcoma (1) 35. Osteochondroma (1) 36. chondrosarcoma (1) 37. Fibris dysplasia (1) 38. Fibroma (2)

KETERANGAN : Tingkat Kemampuan 1 : Dapat mengenali & menempatkan gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika membaca literature. Dalam korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinik ini, dan tahu bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan overview level. Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, Dokter segera merujuk. Tingkat kemampuan 2 : Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misal: pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindak lanjuti sesudahnya. Tingkat Kemampuan 3A : Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misal: pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dam memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (Bukan kasus gawat darurat). Tingkat Kemampuan 3B : Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misal:pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat) Tingkat kemampuan 4 : Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misal:pemeriksaan laboratotium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas. METODE PEMBELAJARAN Metode pembelajaran yang digunakan dalam modul ini adalah pengajaran aktif mandiri (Student centred). Tahap pembelajaran meliputi tahap orientasi, tahap latihan serta umpan balik. 1. Tahap Orientasi Kuliah overview 2. Tahap Latihan

Presentasi kasus 3. Tahap Umpan Balik Umpan Balik lagsung dilaksanakan pada hari presentasi SARANA DAN PRASARANA Ruang Diskusi / kuliah kapasitas 15 orang Buku buku Rujukan Ruang Klinik Multimedia dan alat peraga ATK dan Bahan Habis Pakai WAKTU PELAKSANAAN 4 Minggu, dapat diberikan dalam kelas pararel (> 1 group) PENGELOLA o drg. R.Tjipto Agus S, SpPM o drg.C.Rini Suprapti, SpBM o drg.Linda Verniati, SpOrt o drg.Sri Tjahjani,SpPM o drg.Amilia Jeni Susanto, SpOrt o drg.Taty Zubaidah, SpKGA o drg.Endah Ayu Tri Wulandari, Sp.PM RUJUKAN 1. Konsil kedokteran Indonesia, Standar Kompentensi Dokter 2. Donoff RB, manual of Oral and Maxillofacial surgery,3rd edition, Mosby, 1997;p 345-365 3. Archer WH, Oral and maxillofacial surgery,Volume 1,5th edition, WB saunders Company, 1975;p 518-856 4. fonseca RJ,Oral and maxillofacial Surgery, Volume 5th, WB Saunders Company, 2000, 127-148 5. Rait IM, Lahner T,Immunology of Oral Disease,Blackwell Scientifict Publication, 1980;p.297-304 6. Silverman S,Eversole P,Truelove EL,DC Drcker Inc,2001;p 107-244 7. Wray D,Lowe GDO, Daag JH, Felix DH,Scully C, Textbook of General and Oral Medicine, Churchill Livingstone; 1999;p 217-343 8. Greenberg MS, Glick M, Burkets Oral Medicine Diagnosis and Treatment, BC Decker; 2003 9. Sonis, Fazid, Faug, Principles and practice of Oral Medicine, WB Saunders, 2002 10. kwon PH, Laskin DM, Clinicians Manual of Oral and Maxillofacial Surgery, Quintessence Publishing Co,Inc,Chicago,Hongkong,1991;313-38;383-388 11. Okeson Jeffrey P, Orofacial Pains Management of TMJ and Occlusion BEBAN SKS

Modul ini diselenggarakan sebagai modul elektif di akhir semester 10 selama 4 minggu dengan beban 4 SKS EVALUASI Evaluasi Mahasiswa Diskusi Presentasi Kasus Karya Tulis

Anda mungkin juga menyukai