OPERATING BUDGET

Anggaran operasional yang disusun perusahaan untuk periode mendatang yang terdiri dari : 1. Sales budget/anggaran penjualan 2. Production budget/anggaran produksi 3. Direct materials usage budget 4. Direct materials cost budget/anggaran biaya bahan langsung 5. Direct materials purchases budget/anggaran pembelian bahan langsung 6. Direct labor cost budget/anggaran buruh langsung 7. Overhead cost budget/anggaran biaya overhead 8. Unit cost of ending inventory budget/anggaran biaya produksi per unit persediaan akhir 9. Costof goods sold budget/anggaran harga pokok penjualan 10. Proyeksi laporan laba rugi/projected income statement ILUSTRASI : 1. Sales budget, misalnya pada bulan Maret 2011 yad PT. SOPONYONO ingin menjual 50.000 unit produknya dengan harga jual @ Rp 31.000 maka : PT. SOPONYONO Sales Budget For March, 2011 Units Sold Price/Unit Total 50.000 unit Rp 31.000 Rp 1.550.000.000

2. Production budget, misalnya persediaan produk jadi per 28 Pebruari ada 15.000 unit dan diharapkan persediaan produk jadi per 31 Maret ada 20.000 unit, maka : PT. SOPONYONO Production Budget For March, 2011 Units sold 50.000 unit Units ending inventory desired 20.000 unit Units to be needed 70.000 unit Units beginning inventory (-) 15.000 unit Units to be produced 55.000 unit

3. Direct materials usage budget, misalnya untuk memproduksi produk jadi dibutuhkan 2 Meter Bahan A dan 5 unit Bahan B, maka : PT. SOPONYONO Direct Materials Usage Budget For March, 2011 Material A Material B Units production 55.000 unit 55.000 unit Requirement/Unit 2 meter 5 unit Units to be used for production 110.000 meter 275.000 unit

4. Direct materials cost budget, misalnya harga pokok Bahan A Rp 5.000/meter dan Bahan B Rp 300/unit, maka : PT. SOPONYONO Direct Materials Cost Budget For March, 2011 Material A Material B Total Units to be used 110.000 unit 275.000 unit Cost/Unit Rp 5.000 Rp 300 Direct materials cost Rp 550.000.000 Rp 82.500.000 Rp 632.500.000

5. Direct materials cost purchases budget, misalnya persediaan bahan per 28 Pebruari adalah 40.000 meter Bahan A dan 100.000 unit Bahan B, sedangkan persediaan bahan per 31 Maret yang diharapkan 30.000 meter Bahan A dan 75.000 unit Bahan B, maka : PT. SOPONYONO Direct Materials Puchases Budget For March, 2011 Material A Material B Total Units to be used 110.000 meter 275.000 unit Units ending inventory desired 30.000 meter 75.000 unit Total units to be needed Units beginning 140.000 meter 350.000 unit inventory (-) 40.000 meter (-) 100.000 unit Units to be purchased 100.000 meter 250.000 unit Cost/unit Rp 5.000 Rp 300 Total costs of purchases Rp 500.000.000 Rp 75.000.000 Rp 575.000.000

6. Direct labor cost budget, misalnya untuk memproduksi produk jadi dibutuhkan 2,50 jam kerja buruh langsung di Dept. Processing dan 0,50 jam kerja buruh langsung di Dept Finishing, dengan tarip upah per jam Rp 3.000,- dan Rp 1.000,-, maka : PT. SOPONYONO Direct Labor Cost Budget For March, 2011 Dept. Processing Dept. Finishing Total 55.000 unit 55.000 unit 2,50 hours 0,50 hours 137.500 hours 27.500 hours Rp 3.000 Rp 1.000 Rp 412.500.000 Rp 27.500.000 Rp 440.000.000

Units production Hours/unit Total hours Rate/hour Direct labor cost

7. Overhead cost budget, misalnya biaya overhead variabel dibebankan pada produk dengan tarip Rp 1.500,- per unit produk dan overhead tetap dianggarkan sebesar Rp 68.750.000,- per bulan, maka : PT. SOPONYONO Overhead Cost Budget For March, 2011 Variable overhead : Units production 55.000 unit Rate/unit Rp 1.500,Variable overhead cost Rp 82.500.000 Fixed overhead cost 68.750.000 Total overhead cost Rp 151.250.000

8. Unit cost of ending inventory budget PT. SOPONYONO Unit Cost of Ending Inventory Budget For March, 2011 Direct materials cost Rp 632.500.000 Direct labor cost 440.000.000 Overhead cost 151.250.000 Total cost of production Rp 1.223.750.000 Units production (:) 55.000 unit Unit cost of ending inventory Rp 22.250 9. Cost of goods sold budget PT. SOPONYONO Cost of Goods Sold Budget For March, 2011 Total cost of production Rp 1.223.750.000 Beginning inventory (15.000 unit @ Rp 22.250) 333.750.000 Cost of goods available for sale Rp 1.557.500.000 Ending inventory (20.000 unit @ Rp 22.250) (-) 445.000.000 Cost of goods sold Rp 1.112.500.000 10. Projected income statement, misalnya dianggarkan biaya penjualan dan biaya administrasi per bulan masing-masing Rp 139.500.000,- dan Rp 4.650.000,-, maka : PT. SOPONYONO Projected Income Statement For March, 2011 Sales Rp 1.550.000.000 Cost of goods sold 1.112.500.000 Gross margin Rp 437.500.000 Operating expenses : Selling expenses Rp 139.500.000 Administrative expenses 4.650.000 Total operating expenses 144.150.000 Net income Rp 293.350.000

CASH BUDGET
Adalah anggaran penerimaan dan pembayaran/pengeluaran kas selama periode tertentu, shg dpt diketahui terjadinya surplus/defisit kas pd periode mendatang. Apabila pd periode mendatang diperkirakan akan tdpt surplus kas, mk dpt direncanakan penggunaannya untuk menambah pendapatan perusahaan (misal : diinvestasikan pd surat-surat berharga spt saham, obligasi, dll), sedang apabila defisit mk dpt direncanakan pencarian sumber untuk menutupnya (misal : mengajukan pinjaman ke bank, menjual surat-surat berharga, menjual aktiva yg tidak produktif, dll). Sumber penerimaan kas meliputi : penjualan tunai, penagihan piutang, penjualan aktiva tetap, penjualan investasi surat berharga, pinjaman dr bank, penerbitan saham, dll Peruntukan pembayaran kas meliputi : pembelian tunai, pembayaran hutang dagang, pembelian aktiva tetap, pembelian investasi surat berharga, pembayaran hutang bank, perolehan kembali saham treasury, pembayaran deviden, dll

Kerangka Cash Budget : Beginning Cash Balance Add : Cash Receipts Cash Available Less : Cash Disbursements Less : Minimum Cash Balance Cash Surplus (Deficiency) Add : Cash From Loans Less : Loans Repayment Add : Minimum Cash Balance Ending Cash Balance xxx xxx xxx (xxx) (xxx) xxx xxx (xxx) xxx xxx ====

ILUSTRASI : PT. ANDRIJAYA akan menyusun anggaran kas untuk bulan Juli 2005 dg data sbb : Penjualan bulanan : Bulan Penjualan Tunai April Rp 10.000.000,Mei 11.000.000,Juni 12.000.000,Juli 13.000.000, Pembelian bulanan : Bulan Pembelian Tunai Mei Rp 6.000.000,Juni 6.600.000,Juli 7.000.000,-

Penjualan Kredit Rp 15.000.000,16.000.000,17.000.000,18.000.000,-

Total Penjualan Rp 25.000.000,27.000.000,29.000.000,31.000.000,-

Pembelian Kredit Rp 9.000.000,9.600.000,10.200.000,-

Total Pembelian Rp 15.000.000,16.200.000,17.200.000,-

 Pola penagihan piutang dagang, menurut pengalaman : 30% tertagih pd bulan penjualan pd periode potongan (termin 2/10, n/30) 50% tertagih pd bulan pertama sesudah bulan penjualan 18% tertagih pd bulan kedua sesudah bulan penjualan 2% tidak tertagih Pola pembayaran hutang dagang, menurut pengalaman : 40% dibayar pd bulan pembelian pd periode potongan (termin 3/10, n/30) 60% tertagih pd bulan pertama sesudah bulan pembelian Biaya operasi diperkirakan Rp 2.500.000,- per bulan, dimana 10% mrpk biaya dibayar di muka yg jatuh tempo/expired dan 20% mrpk depresiasi aktiva tetap. Biaya pajak penghasilan diperkirakan sebesar Rp 2.250.000,- tunai. Penjualan nilai residu peralatan (yg telah habis masa manfaatnya), yg mempunyai nilai buku Rp 2.000.000,- seharga Rp 2.700.000,-. Pembelian peralatan baru Rp 12.000.000,- dg membayar uang muka 2% dan sisanya dicicil dg 3 kali cicilan bulanan plus bunga (flat) 9% per tahun. Saldo kas per 30 Juni 2005 Rp 7.500.000,Maka : Penerimaan kas dr penagihan penjualan kredit pd bulan Juli : Dr penjualan kredit Mei : 18% x Rp 16 juta = Dr penjualan kredit Juni : 50% x Rp 17 juta = Dr penjualan kredit Juli : 30% x Rp 18 juta x 98% = Total penerimaan penagihan piutang dagang Pembayaran kas untuk pembelian kredit pd bulan Juli : Pembelian kredit Juni : 60% x Rp 9,60 juta = Pembelian kredit Juli : 40% x Rp 10,20 juta x 97% = Total pembayaran hutang dagang

Rp

2.880.000,8.500.000,5.292.000,Rp 16.672.000,-

Rp

5.760.000,3.957.600,Rp 9.717.600,-

Pembayaran kas untuk biaya operasi tunai = Rp 2,50 juta (30% x Rp 2,50 juta) = Rp 1.750.000,Pembayaran uang muka pembalian peralatan : 20% x Rp 12 juta = Rp 2.400.000,-

PT ANDRIJAYA CASH BUDGET JULI 2005 PENERIMAAN KAS : Penjualan tunai Juli Penagihan penjualan kredit : Dari penjualan kredit Mei Dari penjualan kredit Juni Dari penjualan kredit Juli Penjualan peralatan Total penerimaan kas PEMBAYARAN KAS : Pembelian tunai Pembayaran pembelian kredit : Dari pembelian kredit Juni Dari pembelian kredit Juli Pembayaran biaya operasi Pembayaran biaya pajak Pembayaran uang muka pembelian peralatan Total pembayaran kas Surplus (defisit) kas Saldo Kas per 30 Juni 2005 Saldo Kas per 31 Juli 2005

Rp 13.000.000,Rp 2.880.000,8.500.000,5.292.000,16.672.000,2.700.000,Rp 32.372.000,-

Rp Rp 5.760.000,3.957.600,-

7.000.000,-

9.717.600,1.750.000,2.250.000,2.400.000,Rp 23.117.600,9.254.400,7.500.000,Rp 16.754..400,=============

STATIC BUDGET Vs FLEXIBLE BUDGET

Static (fixed) budget adalah budget yg disusun unt tingkat aktivitas tertentu dan bersifat tetap dlm rangka mengevaluasi kinerja suatu departemen dlm perusahaan berapapun tingkat aktivitas aktual yg terjadi. ILUSTRASI : Pelaporan kinerja Dept. Produksi : dg membandingkan biaya aktual pdaktivitas aktual 3.000 unit dg anggaran biaya yg disusun pd aktivitas 2.400 unit sbb : Aktual (3.000 Unit) Rp 927.300,450.000,Anggaran (2.400 Unit) Rp 624.000,360.000,Varians (600 Unit) Rp 303.300,- U 90.000,- U

Bahan Langsung Buruh Langsung Overhead : Overhead Variabel : o Perlengkapan o Buruh Tak Langsung o Tenaga Overhead Tetap : o Supervisi o Depresiasi o Sewa Total Biaya Produksi Keterangan : F = Favourable ; U = Unfavourable

80.000,220.000,40.000,90.000,200.000,30.000,Rp 2.037.300,==========

72.000,168.000,48.000,100.000,200.000,20.000,Rp 1.592.000,==========

8.000,- U 52.000,- U (8.000,-) F (10.000,-) F 0 10.000,- U Rp 445.300,- U ===========

Flexible (variable) budget adalah budget yg disusun unt berbagai tingkat aktivitas dan bersifat flexible dlm mengevaluasi kinerja suatu departemen dlm perusahaan, dimana aktivitas anggaran disesuaikan dg aktivitas aktual yg terjadi. ILUSTRASI : PT. INDRA INDRI menyusun anggaran produksi variabel sbb : Variabel per Unit Rp 260,150,Range Aktivitas (Unit) 2.400 3.000 3.600 Rp 624.000,- Rp 780.000,- Rp 936.000,360.000,450.000,540.000,-

Bahan Langsung Buruh Langsung Overhead : Variabel : o Perlengkapan o Tenaga o Lain-lain Total Bia. Variabel Tetap : o Depresiasi o Supervisi Lain-lain Total Biaya Tetap Total Bia. Produksi

30,70,20,Rp 530,-

72.000,168.000,48.000,Rp 1.272.000,Rp 200.000,100.000,20.000,Rp 320.000,Rp 1.592.000,-

90.000,210.000,60.000,Rp 1.590.000,Rp 200.000,100.000,20.000,Rp 320.000,Rp 1.910.000,-

108.000,252.000,72.000,Rp 1.908.000,Rp 200.000,100.000,20.000,Rp 320.000,Rp 2.228.000,-

Aktivitas aktual pada September 2004 adalah hasil produksi 3.300 unit dg biaya sbb : Bahan Langsung Buruh Langsung Overhead : Overhead Variabel : o Perlengkapan o Tenaga o Lain-lain Overhead Tetap : o Depresiasi o Supervisi o oLain-lain Total biaya produksi Rp 891.000,478.500,-

90.750,240.900,59.400,210.000,95.000,19.400,Rp 2.084.950,===========

Maka : Laporan Kinerja unt mengevaluasi kinerja Dept. Produksi bulan September 2004 adalah :

PT. INDRA INDRI LAPORAN KINERJA UNTUK BULAN SEPTEMBER 2004 Anggaran Disesuaikan dg Aktual* (3.300 Unit) Rp 858.000,495.000,-

Aktual (3.300 Unit) Bahan Langsung Buruh Langsung Overhead : Variabel : o Perlengkapan o Tenaga o Lain-lain Total Biaya Variabel Tetap : o Depresiasi o Supervisi Lain-lain Total Biaya Tetap Total Biaya Produksi Rp 891.000,478.500,-

Varians (3.300 Unit Rp 33.000,- U (16.500,-) F

90.750,240.900,59.400,Rp 1.760.550,Rp

99.000,231.000,66.000,Rp 1.749.000,Rp 200.000,100.000,20.000,Rp 320.000,Rp 2.069.000,===========

(8.250,-) F 9.900,- U (6.600,-) F Rp 11.550,- U Rp 10.000,- U (5.000,-) F (600,-) F Rp 4.400,- U Rp 15.950,- U ===========

210.000,95.000,19.400,Rp 324.400,Rp 2.084.950,=========== F = Favourable ; U = Unfavourable

Ket. : * Penentuan anggaran yg disesuaikan dg aktual : (3.300 unit) Bahan Langsung Buruh Langsung Overhead : Overhead Variabel : o Perlengkapan o Tenaga o Lain-lain Overhead Tetap : o Depresiasi o Supervisi o Lain-lain Total biaya produksi = 3.300 x Rp 260,- = = 3.300 x 150,- = Rp 858.000,495.000,-

= 3.300 x = 3.300 x = 3.300 x

30,- = 70,- = 20,- =

99.000,291.000,66.000,200.000,100.000,20.000,Rp 2.069.000,===========

STANDARD COSTING SYSTEM

Standard costing system adalah sistem harga pokok standar yg menetapkan terlebih dahulu standar biaya produksi unt menghasilkan 1 unit/batch produk, meliputi : Standar bahan langsung, meliputi kuantitas dan harga pokok Standar buruh langsung, meliputi jam kerja dan tarip upah Standar overhead pabrik, meliputi jam kerja langsung/jam mesin/unit produksi/dll dan tarip pembebanan overhead Tujuan Sistem Biaya Standar : Sebagai pedoman kegiatan produksi Mendorong produktivitas dan efisiensi Sebagai dasar penyusunan anggaran/budget biaya produksi Sebagai alat pengukuran prestasi kinerja/performance manajemen produksi Sistem Biaya Standar Sbg Penilaian Kinerja : Actual Cost Vs Standard Cost

Perbedaan/Selisih/Variance

Actual > Standard

Actual < Standard

Varians Merugikan (Unfavourable Variance)

Varians Menguntungkan (Favourable Variance)

Ditindak-lanjuti Langkah-langkah Tindakan Perbaikan ILUSTRASI : Berikut Standard Cost Sheet per Unit produk pada PT. ANDRIMIDA : Direct Materials (0,25 Kg @ Rp 5.000,-) Direct Labor (0,015 Hours @ Rp 6.000,-) Factory Overhead Variable (0,015 Hours @ Rp 4.000,-) Fixed* (0,015 Hours @ Rp 3.000,-) Total Unit Standard Cost Rp 1.250,90,60,45.Rp 1.445,=========

*Pembebanan fixed overhead berdasarkan kapasitas normal 150.000 unit (2.250 jam kerja langsung). Berikut informasi dari aktivitas aktual bulan Juni 2005 : Hasil produksi 127.500 unit Pembelian material sebanyak 40.000 Kg @ Rp 4.700,- dan digunakan untuk produksi sebanyak 33.470 Kg Buruh langsung bekerja selama 1.798 jam kerja langsung dg tarip upah sebesar Rp 7.000,per jam Overhead pabrik yg sesungguhnya terjadi terdiri dari : variabel Rp 6.690.000,- dan tetap Rp 7.300.000,MAKA : PENENTUAN VARIANS : Varians Bahan Langsung 1. Materials Price Variance = (Actual Cost Standard Cost) x Actual Quantity = (Rp 4.700 Rp 5.000) x 40.000 Kg = Rp (12.000.000,-) F 2. Materials Quantity/Usage Variance = (Actual Quantity Standard Quantity) x Standard Cost = {33.470 Kg (127.500 Unit x 0,25 Kg)} x Rp 5.000 = Rp 7.975.000,- UF Varians Buruh Langsung 1. Labor Rate variance = (Actual Rate Standard Rate) x Actual Direct Labor Hours = (Rp 7.000 Rp 6.000) x 1.798 Jam = Rp 1.798.000,- UF 2. Labor Efficiency Variance = (Actual Direct Labor Hours Standard Direct Labor Hours) x Standard Rate = {1.798 Jam (127.500 x 0,015 jam)} x Rp 6.000,- = Rp (687.000) F Varians Overhead Pabrik 1. Variable Overhead Spending Variance = (Actual Variable Overhead Budgeted Variable Overhead) = {Actual Variable Overhead (Standard Variable Overhead Rate x Actual Hours)} = {Rp 6.690.000 (Rp 4.000 x 1.798 Jam)} = Rp (502.000) F 2. Variable Overhead Effeciency Variance = (Budgeted Variable Overhead Applied Variable Overhead) = {(Standard Variable Overhead Rate x Actual Hours) (Standard Variable Overhead Rate x Standard Hours)} = (Actual Hours Standard Hours) x Standard Variable Overhead Rate = {1.798 Jam (127.500 x 0,015 jam)} x Rp 4.000,- = Rp (458.000,-) F

3. Fixed Overhead Spending Variance = (Actual Fixed Overhead Budgeted Fixed Overhead) = {Actual Fixed Overhead (Standard Fixed Overhead Rate x Normal Hours)} = {Rp 7.300.000 (Rp 3.000 x 2.250 Jam)} = Rp 550.000,- UF 4. Fixed Overhead Volume Varince = {(Budgeted Fixed Overhead Applied Fixed Overhead) = {(Standard Fixed Overhead Rate x Normal Hours) (Standard Fixed Overhead Rate x Standard Hours)} = (Normal Hours - Standard Hours) x Standard Fixed Overhead Rate = {2.250 Jam (127.500 x 0,015 Jam)} x Rp 3.000,= Rp 1.012.500,- UF AYAT JURNAL PENCATATAN Ayat Jurnal - Varians Bahan Langsung Materials (SP x AQ : 5.000 x 40.000) Materials Price Variance Account Payable (AP x AQ : 4.700 x 40.000) (Mctt pembelian bahan & varians harga bahan) Work in Process (SP x SQ : 5.000 x 127.500 x 0.25 Kg) Materials Usage Variance Materials (SP x AQ : 5.000 x 33.470) (Mctt pemakaian bahan & varians pemakaian bahan) Ayat Jurnal - Varians Buruh Langsung Work in Process (SR x SH : 6.000 x 127.500 x 0.015 Jam) Labor Rate Variance Labor Efficiency Variance Accrued Payroll (AR x AH : 7.000 x 1.798) (Mctt pembebanan upah buruh langsung & varians tarip upah & varians efisiensi buruh) Ayat Jurnal Varians Overhead Pabrik Factory Overhead Control (Actual OH: 6,69 juta + 7,30 juta) Various Credits (Mctt total overhead pabrik aktual) Work in Process (OH Rate x SH: 7.000x 127.500x 0,015 Jam) Applied Factory Overhead (Mctt pembebanan overhead pabrik) 13.990.000 13.990.000 11.475.000 1.798.000 687.000 12.586.000 200.000.000 12.000.000 188.000.000

159.375.000 7.975.000 -

167.350.000

13.387.500 -

13.387.500

Applied Factory Overhead Fixed Overhead Spending Variance Fixed Overhead Volume Variance Variable Overhead Spending Variance Variable Overhead Efficiency Variance Factory Overhead Control (Mctt penutupan FOH Control & Applied FOH & varians-varians overhead pabrik) DISPOSISI VARIANS-VARIANS Materials Price Variance Labor Efficiency Variance Variable Overhead Spending Variance Variable Overhead Efficiency Variance Materials Usage Variance Labor Rate Variance Fixed Overhead Spending Variance Fixed Overhead Volume Variance Cost of Goods Sold (Menutup varians-varians ke cost of goods sold) Ayat Jurnal Produk Selesai Finished Goods Inventory Work in Process (Mctt produk yang selesai diproduksi) Ayat Jurnal Penjualan Produk Selesai (Misalnya terjual 100.000 unit dg harga @ Rp 2.100,- scr kredit) Accounts Receivable Sales (Mctt penjualan produk selesai = 100.000 x 2.100) Cost of Goods Sold Finished Goods Inventory (Mctt pengakuan harga pokok penjualan = 100.000 x 1.445)

13.387.500 550.000 1.012.500 -

502.000 458.000 13.990.000

12.000.000 687.000 502.000 458.000 -

7.975.000 1.798.000 550.000 1.012.500 2.311.500

184.237.500 -

184.237.500

210.000.000 -

210.000.000

144.500.000 -

144.500.000

 PELAPORAN PERHITUNGAN LABA RUGI Sales (100.000 Unit @ Rp 2.100,-) Standard Cost of Goods Sold : Direct Materials Cost Direct Labor Cost Applied Factory Overhead Cost Cost of Goods Manufactured (-) Ending Finished Goods* Standard Cost of Goods Sold Adjustments : Materials Price Variance Materials Usage Variance Labor Rate Variance Labor Efficiency Variance Variable Overhead Spending Variance Variable Overhead Efficiency Variance Fixed Overhead Spending Variance Fixed Overhead Volume Variance Total Adjustments Actual Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses : Dst Dst (458.000) 550.000,1.012.500,(2.311.500) Rp 142.188.500,Rp 67.811.500,Rp 210.000.000,Rp 159.375.000,11.475.000,13.387.500,Rp 184.237.500,(39.737.500) Rp 144.500.000,Rp (12.000.000) 7.975.000,1.798.000,(687.000) (502.000)

FULL COSTING Vs VARIABLE COSTING SYSTEM

Costing system : suatu sistem penentuan harga pokok produksi produk FULL COSTING Vs VARIABLE COSTING Disebut juga Absorption Costing Disebut juga Direct Costing Membebankan biaya produksi penuh Hanya membebankan biaya produksi pada produk, maka : variabel saja pada produk, maka : Product costs terdiri : Direct Materials (DM) Direct Labor (DL) Variable Overhead (VOH) Fixed Overhead (FOH) Period costs terdiri : Selling Expenses Administrative Expenses Income Statement lebih ditujukan untuk kepentingan pihak eksteren perusahaan dan disusun bdsrk konsep Margin Kotor : Sales Cost of Goods Sold Gross Margin Operating Expenses : Selling Expenses Administrative Expenses Total Operating Expenses Xxx (Xxx) Xxx Product costs terdiri : Direct Materials (DM) Direct Labor (DL) Variable Overhead (VOH) Period costs terdiri : Fixed Overhead (FOH) Selling Expenses Administrative Expenses

Income Statement lebih ditujukan untuk kepentingan pihak interen perusahaan (manajemen) dan disusun bdsrk konsep Margin Kontribusi : Sales Xxx Variable Cost of goods sold (Xxx) Gross Contribution Margin Xxx Variable Selling and Administrative Expenses (Xxx) Net contribution Margin Xxx Fixed Expenses : Fixed Overhead Xxx Fixed Selling Expenses Xxx Fixed Administrative Expenses Xxx Total Fixed Expenses (Xxx) Net Income Xxx

Xxx Xxx (Xxx)

Net Income

Xxx

ILUSTRASI I : Berikut data pada PT. BINTANG SAKTI berkaitan dg produk tahun 2005 : Biaya variabel per unit : Direct materials Direct labor Variable overhead Variable Selling & Administrative Biaya tetap total : Fixed overhead* Fixed Selling & Administrative

Rp 4.000,1.500,500,250,-

Rp 150.000.000,50.000.000,-

*Estimated & actual overhead adalah sama Semester I --100.000 Unit 100.000 Unit 80.000 Unit 20.000 Unit Semester II 20.000 Unit 100.000 Unit 100.000 unit 90.000 Unit 30.000 Unit

Unit persediaan awal Unit volume normal Unit produksi aktual Unit penjualan Unit persediaan akhir

Apabila harga jual per unit produk @ Rp 10.000,-, maka : Biaya produksi per unit produk : Full Costing Rp 4.000,1.500,500,1.500,Rp 7.500,Variable Costing Rp 4.000,1.500,500,--Rp 6.000,-

Direct materials Direct labor Variable overhead Fixed overhead (150 juta/100.000 U) Total cost per unit Perhitungan harga pokok penjualan :

Beginning inventory Cost of goods manufactured Cost of goods available for sale Ending inventory Cost of goods sold

Full Costing @ Rp 7.500,Semester I Semester II --Rp 150 juta Rp 750 juta 750 juta Rp 750 juta Rp 900 juta (-) 150 juta (-) 225 juta Rp 600 juta Rp 675 juta

Variable Costing @ Rp 6.000,Semester I Semester II --Rp 120 juta Rp 600 juta 600 juta Rp 600 juta 720 juta (-) 120 juta (-) 180 juta Rp 480 juta Rp 540 juta

PT. BINTANG SAKTI INCOME STATEMENT (FULL COSTING) FOR SEMESTER I AND II, 2005 Semester I (Rp) 800.000.000 - 600.000.000 200.000.000 - 70.000.000 130.000.000 ========= Semester II (Rp) 900.000.000 - 675.000.000 225.000.000 - 72.500.000 152.500.000 ========= Year (Rp) 1.700.000.000 - 1.275.000.000 425.000.000 - 142.500.000 282.500.000 ===========

Sales (Unit penjualan x Rp 10.000) Cost of Goods Sold Gross Margin Selling & Administrative Expenses* Net Income

Variable (Unit penjualan x Rp 250) + Fixed Rp 50 juta

PT. BINTANG SAKTI INCOME STATEMENT (VARIABLE COSTING) FOR SEMESTER I AND II, 2005 Semester I (Rp) 800.000.000 - 480.000.000 320.000.000 - 20.000.000 300.000.000 150.000.000 50.000.000 200.000.000 100.000.000 ========= Semester II (Rp) 900.000.000 - 540.000.000 360.000.000 - 22.500.000 337.500.000 150.000.000 50.000.000 200.000.000 137.500.000 ========= Year (Rp) 1.700.000.000 - 1.020.000.000 680.000.000 42.500.000 637.500.000 300.000.000 100.000.000 400.000.000 237.500.000 ===========

Sales (Unit penjualan x Rp 10.000) Variable Cost of Goods Sold Gross Contribution Margin Variable Selling & Administrative Expenses (Unit penjualan x Rp 250) Net Contribution Margin Fixed Expenses : Fixed Overhead Fixed Selling & Administrative Expenses Total Fixed Expenses Net Income

RECONCILIATION OF NET INCOME THE TWO COSTING SYSTEM Semester I Net Income : Full Costing Variable Costing Difference Explanation : Units Produced Units Sold Change in Inventory Fixed Overhead Rate Difference Explained Rp 130.000.000 100.000.000 Rp 30.000.000 ========== 100.000 Units 80.000 Units 20.000 units x Rp 1.500,Rp 30.000.000 ========== Semester II Rp 152.500.000 137.500.000 Rp 15.000.000 ========== 100.000 units 90.000 Units 10.000 Units x Rp 1.500,Rp 15.000.000 ========== Year Rp 282.500.000 237.500.000 Rp 45.000.000 ========== 200.000 Units 170.000 units 30.000 Units x Rp 1.500,Rp 45.000.000 ==========

ILUSTRASI II : Berikut data pada PT. ANDRIMIDA JAYA tahun 2005 : Data kuantitas produksi : Unit kapasitas normal Unit persediaan awal* Unit produksi aktual Unit penjualan Data biaya : Biaya variable per unit :

50.000 unit 3.000 unit 40.000 unit 34.000 unit

o Bahan langsung o Buruh langsung o Overhead variabel o Biaya penjualan variabel Biaya tetap total : o Overhead tetap o Biaya penjualan & administras tetap

Rp

6.000,2.000,1.200,1.000,-

Rp 90.000.000,22.000.000,-

* Cost per unit tahun yang lalu sama dengan tahun berjalan Apabila harga jual per unit produk @ Rp 15.000,-, Maka : Cost per unit : Direct materials Direct labor Variable overhead Fixed overhead (Rp 90 jt/50.000 unit) Total cost per unit Cost of goods sold : Full Costing (@ Rp 11.000) Rp 33.000.000 440.000.000 Rp 473.000.000 (-) 99.000.000 Rp 374.000.000 Variable Costing (@ Rp 9.200) Rp 27.600.000 368.000.000 Rp 395.600.000 (-) 82.800.000 Rp 312.800.000 Full Costing Rp 6.000,2.000,1.200,1.800,Rp 11.000,Variable Costing Rp 6.000,2.000,1.200,-------Rp 9.200,-

Beginning inventory (3.000 unit) Cost of goods manufactured (40.000 unit) Cost of goods available for sale Ending inventory (9.000 unit) Cost of goods sold

Under (over) applied fixed overhead (untuk Full Costing) : Budgeted fixed overhead Rp 90.000.000 Applied fixed overhead (40.000 unit x Rp 1.800) 72.000.000 Under applied fixed overhead Rp 18.000.000 (Kekurangan pembebanan overhead tetap) =========== ATAU : Under (over) applied fixed overhead = (Kapasitas Normal Kapasitas Aktual) x Fixed FOH Rate = (50.000 unit 40.000 unit) x Rp 1.800 = Rp 18.000.000 (Under applied)

PT. ANDRIMIDA JAYA Income Statement (Full Costing System) For The Year Ended December 31, 2005 Sales (34.000 Unit @ Rp 15.000,-) Cost of Goods Sold Rp 374.000.000 Under Applied Fixed Overhead 18.000.000 Cost of Goods Sold Gross Margin Selling & Administrative Expenses* Net Income

Rp 510.000.000

392.000.000 Rp 118.000.000 56.000.000 Rp 62.000.000 ============

*(34.000 unit x Rp 1.000) + Rp 22 juta PT. ANDRIMIDA JAYA Income Statement (Variable Costing System) For The Year Ended December 31, 2005 Sales (34.000 Unit @ Rp 15.000,-) Variable Cost of Goods Sold Gross Contribution Margin Variable Selling Expenses (34.000 x Rp 1.000) Net Contribution Margin Fixed Expenses : Fixed Overhead Rp 90.000.000 Fixed Selling & Administrative Expenses 22.000.000 Total Fixed Expenses Net Income

Rp 510.000.000 312.800.000 Rp 197.200.000 34.000.000 Rp 163.200.000

112.000.000 Rp 51.200.000 ============

Reconciliation of Net Income of The Two Costing System Net Income : Full Costing Rp 62.000.000 Variable costing 51.200.000 Difference Rp 10.800.000 ============ Explanation : Units Produced 40.000 Unit Units Sold 34.000 Unit Change in Inventory 6.000 Unit Fixed Overhead Rate x Rp 1.800,Difference Explained Rp 10.800.000 ============

RETURN ON INVESTMENT (ROI) & ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

Suatu ukuran evaluasi kinerja pusat investasi

RETURN ON INVESTMENT (ROI)

ukuran kinerja yg mengkaitkan laba operasi dg aktiva yg dioperasikan untuk memperoleh laba ybs, yg ditentukan dg membagi laba operasi dg rata-rata aktiva operasi, dg rumus : ROI = Margin x Turnover = (Operating Income/Sales) x (Sales/Average Operating Assets) = Operating Income/ Average Operating Assets ILUSTRASI : PERBANDINGAN RETURN ON INVESTMENT Divisi Elektronik 2005 : Sales (a) Operating income (b) Avarage operating assets (c) ROI (b) : (c) 2006 : Sales (a) Operating income (b) Avarage operating assets (c) ROI (b) : (c) Rp 300.000.000,18.000.000,100.000.000,18% Rp 400. 000.000,20. 000.000,100. 000.000,20% Divisi Alat Medis Rp 1.170.000.000,35.100.000,195.000.000,18% Rp 1.170.000.000,29.250. 000,195. 000.000,15%

PERBANDINGAN MARGIN & TURNOVER Divisi Elektronik 2005 2006 6,00% 5,00% (x) 3,00 (x) 4,00 18,00% 20,00% Divisi Alat Medis 2005 2006 3,00% 2,50% (x) 6,00 (x) 6,00 18,00% 15,00%

Margin (b) : (a) Turnover (a) : (c) ROI

ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

ukuran kinerja yg memperhitungkan biaya modal atas modal yg diinvestasikan untuk memperoleh laba operasi setelah pajak (after-tax operating income), dg rumus : EVA = After-tax operating income (Weighted average cost of capital x capital employed)

Unt itu perusahaan harus mengidentifikasi semua sumber pendanaan yg digunakannya, yg meliputi pinjaman dan modal sendiri (saham yg diterbitkan).

Dana pinjaman umumnya membebankan bunga, yg harus disesuaikan dg pengurangan pajak, misalnya penerbitan 10 tahun bonds dg tingkat bunga 8% dan tarip pajak 40%, mk after-tax cost of bonds = {8% - (40% x 8%)} = 4,80%. Adapun dana modal sendiri (equity) berbeda. Cost of equity adalah opportunity cost investor, dmn para pemegang saham selama ini menerima return rata-rata 6% poin diatas return obligasi pemerintah jangka panjang (long-term government bonds), misalnya tingkat bunga long-term government bonds 6%, mk average cost of equity = 6% + 6% = 12%. ILUSTRASI : PT. SERUNAI MERDU mempunyai 2 sumber pendanaan yaitu long-term bonds, 9%, Rp 20.000.000,- dan common stock Rp 60.000.000,- dg tingkat resiko rata-rata (average risk). Tarip pajak perusahaan adalah 40% dan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang alah 6%. Maka : Jumlah Rp 20.000.000,60.000.000,Rp 80.000.000,% 0,25 0,75 1,00 x After-Tax Cost 9%(140%) = 5,40% 6% + 6% = 12% = Weighted Cost 1,35% 9,00% 10,35%

Bonds Common Stock Total

Weighted average cost of capital perusahaan adalah 10,35% Bila laba operasi perusahaan Rp 14.800.000,- dg modal dioperasikan Rp 40.000.000,-, maka : Operating income Income tax (40% x Rp 14.800.000,-) After-tax operating income Cost of capital (10,35% x Rp 40.000.000,-) Economic value added (EVA) Rp 14.800.000,(-)5.920.000,Rp 8.880.000,(-)4.140.000,Rp 4.740.000,===========

RESIDUAL INCOME (RI)

Ukuran kinerja yg mrpk perbedaan antara laba operasi sebelum pajak dan pengembalian (return) dlm dollar/rupiah yg diperoreh dari aktiva operasi, yg dihitung dg rumus : (Minimum ROI x Average operating assets)

RI =

Before-tax operating income

Minimum ROI ditetapkan oleh perusahaan. ILUSTRASI : PT. SATRIA PRADHANA memperoleh laba operasi Rp 48.000.000,-, dg aktiva operasi per 1 Januari Rp 277.000.000,- dan per 31 Desember Rp 323.000.000,-. Manajemen perusahaan menetapkan besarnya minimum ROI sebesar 12%, maka : Average operating assets = (Rp 277.000.000,- + Rp 323.000.000,-)/2 = Rp 300.000.000,-

RI = Operating income (Minimum ROI x Average operating assets) = Rp 48.000.000,- - (12% x Rp 300.000.000,-) = Rp 12.000.000,-

ILUSTRASI (KOMPREHENSIF) : Divisi Produk Pembersih mempunyai peluang untuk berinvestasi pada 2 proyek pada tahun mendatang. Berikut perkiraan ROI kedua proyek tsb : Proyek I Rp 100.000.000,13.000.000,13% Proyek II Rp 40.000.000,6.400.000,16%

Investasi Laba operasi ROI

Divisi ini kini telah memperoleh ROI 15%, dg aktiva operasi sebesar Rp 500.000.000,- dan laba operasi Rp 75.000.000,-. Manajer divisi menyetujui penanaman modal investasi baru sampai Rp 150.000.000,-. Tingkat pajak pendapatan sebesar 35%, cost of capital sebesar 9% dan minimum return on investment sebesar 12%.. Maka terdapat 4 alternatif yg dapat dipertimbangkan berkaitan dg peluang investasi tsb : I. II. III. IV. MAKA : Perbandingan ROI keempat alternatif sbg bahan pertimbangan : ALTERNATIF II III Rp 81,4 juta 540,0 juta 15,07% 640,0 juta 14,75% Rp 94,4 juta Menginvestasikan modal pada Proyek I Menginvestasikan modal pada Proyek II Menginvestasikan modal pada Proyek I dan Proyek II Tidak menginvestasikan modal pada proyek manapun

I Laba operasi (a) : Rp75 jt + Rp13 jt = Rp75 jt + Rp6,4 jt = Rp75 jt + Rp13 jt + Rp6,4 jt = Rp75 jt Aktiva operasi (b) : Rp500 jt + Rp100 jt = Rp500 jt + Rp40 jt = Rp500 jt + Rp100 jt + Rp40 jt = Rp500 jt ROI = (a) : (b) Rp 88,0 juta 600,0 juta 14,67%

IV Rp 75,0 juta 500,0 juta 15,00%

Bdsrk perbandingan ROI diatas, mk manajer divisi sebaiknya memilih alternatif II, yaitu untuk menginvestasikan modal pada Proyek II, karena menghasilkan ROI paling besar, sehingga akan meningkatkan ROI 0,07% (dari 15% menjadi 15,07%).

 Perbandingan EVA keempat alternatif sbg bahan pertimbangan : ALTERNATIF II III Rp 81,40 juta Rp 94,40 juta (-) 28,49 juta (-) 33,04 juta Rp 52,91 juta Rp 61,36 juta (-) 48,60 juta Rp 4,31 juta (-) 57,60 Rp 3,76 juta

Laba operasi sebelum pajak Pajak 35% Laba operasi sesudah pajak Cost of Capital : 9% x Rp 600 juta 9% x Rp 540 juta 9% x Rp 640 juta 9% x Rp 500 juta EVA

I Rp 88,00 juta (-) 30,80 juta Rp 57,20 juta (-) 54,00 juta Rp 3,20 juta

IV Rp 75,00 juta (-) 26,25 juta Rp 48,75 juta (-) 45,00 juta Rp 3,75 juta

Bdsrk perbandingan EVA diatas, mk manajer divisi sebaiknya memilih alternatif II, yaitu untuk menginvestasikan modal pada Proyek II, karena menghasilkan EVA paling besar, sehingga akan meningkatkan EVA 0,56% (dari Rp 3,75 juta menjadi Rp 4,31 juta). Perbandingan RI keempat alternatif sbg bahan pertimbangan : ALTERNATIF II III Rp 81,40 juta Rp 94,40 juta (-) 64,80 juta Rp 16,60 juta (-) 76,80 juta Rp 17,60 juta

Laba operasi sebelum pajak Min ROI x Operating assets : 12% x Rp 600 juta 12% x Rp 540 juta 12% x Rp 640 juta 12% x Rp 500 juta RI

I Rp 88,00 juta (-) 72,00 juta Rp 16,00 juta

IV Rp 75,00 juta (-) 60,00 juta Rp 15,00 juta

Bdsrk perbandingan RI diatas, mk manajer divisi sebaiknya memilih alternatif III, yaitu untuk menginvestasikan modal pada Proyek I & Proyek II, karena menghasilkan RI paling besar, sehingga akan meningkatkan RI 17,33% (dari Rp 15 juta menjadi Rp 17,60 juta).

COST-VOLUME-PROFIT (CVP) ANALYSIS

Alat yg sangat berguna dlm perencanaan & pembuatan keputusan dg menganalisa antarhubungan antara biaya, kuantitas penjualan dan harga unt menentukan besarnya tingkat penjualan yg harus dicapai oleh perusahaan baik pada titik impas (break-even point/BEP) maupun pada target profir (earnings before tax/EBT) tertentu, dg rumus berikut : Tingkat Penjualan Dlm Rp/$ Pada Break-Even Point / BEP F 1v F PC Tingkat Penjualan Dlm Unit

R(BE) =

Q(BE) =

Pada Target Profit/EBT tertentu F+ 1v F+ PC

R =

Q =

Keterangan : R(BE) Q(BE) R Q F P C v 1-v : Tingkat penjualan pada BEP dlm satuan Rp/$ : Tingkat penjualan pada BEP dlm satuan unit : Tingkat penjualan pada target profit tertentu dlm satuan Rp/$ : Tingkat penjualan pada target profit tertentu dlm satuan unit : Total biaya tetap, baik biaya produksi maupun non-produksi : Harga jual per unit : Biaya variabel per unit, baik biaya produksi maupun non-produksi : Rasio biaya variable = C/P : Rasio margin kontribusi = (P C)/P : Profit/laba sebelum pajak yg ditargetkan

ILUSTRASI : PT. KEMBAR KENCANA memproduksi suatu produk dg informasi dari proyeksi laporan laba rugi berikut : Sales (10.000 unit @ Rp 4.000,-) Variable expenses (@ Rp 3.250,-) Contribution margin Fixed expenses Operating income (net income) Rp 40.000.000,32.500.000,7.500.000,3.000.000,Rp 4.500.000,============

Maka : v = C/P = Rp 3.250,-/Rp4.000,- = 0,8125

 Tingkat penjualan pada break-even point (BEP) (dlm Rp) : Rp 3.000.000,F = R(BE) = = Rp 16.000.000,1 0,8125 1v Tingkat penjualan pada break-even point (BEP) (dlm unit) : Rp 3.000.000,F = Q(BE) = = 4.000 Unit Rp4.000 Rp3.250 PC Tingkat penjualan pada target profit Rp 3.375.000,- (dlm Rp) : Rp 3.000.000,- + Rp 3.375.000,F+ = Rp 34.000.000,R = = 1 0,8125 1v Tingkat penjualan pada target profit Rp 3.375.000,- (dlm Rp) : Rp 3.000.000,- + Rp 3.375.000,F+ = 8.500 Unit Q = = Rp 4.000,- Rp 3.250,PC Margin of Safety (M/S) dan Margin of Safety Ratio (M/S Ratio): Tingkat penjualan yg dicapai atau diharapkan dicapai diatas tingkat penjualan break-even point : seberapa besar penjualan boleh menurun sebelum perusahaan menderita rugi. Dalam ilustrasi diatas, Margin of Safety berdasarkan pada proyeksi laporan laba rugi adalah : Margin of Safety = Sales target Rp 40 juta Sales (BEP) Rp 16 juta = Rp 24.000.000,= Rp 24 juta/Rp 40 juta = 0,60 = 60%

Margin of Safety Ratio

Degree of Operating Leverage (DOL) : Rasio margin kontribusi terhadap profit, sehingga dalam ilustrasi diatas, Degree of Operating Leverage (DOL) berdasarkan pada proyeksi laporan laba rugi adalah : Degree of Operating Leverage = Rp 7,50 juta/Rp 4,50 juta = 1,67 = 167%

COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS MULTI PRODUCT

CVP Analysis diterapkan pada perusahaan yg memproduksi > 1 jenis produk, dimana harus ditetapkan Sales Mix untuk produk-produk tersebut. ILUSTRASI I : Berikut data dari PT. ARTHOMORO yg memproduksi 2 jenis produk : Produk Kemeja Celana Harga Jual/Unit Rp 40.000,60.000,Biaya Variabel/Unit Rp 22.000,33.000,Margin Kontribusi/Unit Rp 18.000,27.000,Sales Mix 3 2

Adapun total biaya tetap perusahaan sebesar Rp 270.000.000,Maka : 1 Paket Penjualan terdiri dari 3 unit Kemeja dan 2 unit Celana, jadi : Harga jual/paket = P = (3 x Rp 40.000,-) + (2 x Rp 60.000,-) = Rp 240.000,Biaya variabel/paket = C = (3 x Rp 22.000,-) + (2 x Rp 33.000,-) = Rp 132.000,v = C/P = Rp 132.000,-/Rp 240.000,- = 0,55 Tingkat penjualan pada break-even point (BEP) (dlm Rp) : Rp 270.000.000,F = R(BE) = = Rp 600.000.000,1 0,55 1v Tingkat penjualan pada break-even point (BEP) (dlm unit) : Rp 270.000.000,F = 2.500 Paket Q(BE) = = Rp240.000,- Rp132.000,PC Terdiri dari : Kemeja = 2.500 Paket x 3 Unit/Paket = 7.500 Unit Celana = 2.500 Paket x 2 Unit/Paket = 5.000 Unit Tingkat penjualan pada target profit Rp 183.600.000,- (dlm Rp) : Rp270.000.000,- + Rp183.600.000,F+ = Rp1.008.000.000,R= = 1 0,55 1v Tingkat penjualan pada target profit Rp 183.600.000,- (dlm unit) : Rp270.000.000,- + Rp183.600.000,F+ = 4.200 Paket Q= = Rp240.000,- Rp132.000,PC Terdiri dari : Kemeja = 4.200 Paket x 3 Unit/Paket = 12.600 Unit Celana = 4.200 Paket x 2 Unit/Paket = 8.400 Unit

 Tingkat profit bila perusahaan mentargetkan penjualan 6.000 paket : F+ Q= PC Rp 270.000.000,- + 6.000 Paket = Rp240.000,- Rp132.000,Rp 270.000.000,- + 6.000 Paket = Rp 108.000,Rp 648.000.000,- = Rp 270.000.000,- + = Rp 648.000.000,- Rp 270.000.000,= Rp 378.000.000,-

ILUSTRASI II : PT. YULIAN JAYA merencanakan menjual 2 produk computer software, yaitu Do-All dan Superword, dg proyeksi laba berikut : Do-All (600 Unit) Sales : @ Rp 200.000,@ Rp 150.000,Less : Variable costs @ Rp 120.000,@ Rp 90.000,Contribution margin Less : Direct fixed costs Segment margin Less : Common fixed costs Operating income Rp 120.000.000 72.000.000 48.000.000 11.000.000 37.000.000 Superword (300 Unit) (Rp) Rp 45.000.000 27.000.000 18.000.000 4.000.000 14.000.000 Total (Rp) 165.000.000

99.000.000 66.000.000 15.000.000 7.000.000 44.000.000 =========

Maka : Sales mix : Do-All : Superword = 600 : 300 = 2 : 1 v = Rp 99.000.000,-/Rp 165.000.000,- = 0,60 P/paket = (2 x Rp 200.000,-) + Rp 150.000,- = Rp 550.000,C/paket = (2 x Rp 120.000,-) + Rp 90.000,- = Rp 330.000,F = Rp 15.000.000,0 + Rp 7.000.000,- = Rp 22.000.000, Tingkat penjualan pada Break-even Point : F Rp 22.000.000,Q(BE) = = PC Rp 550.000 Rp 330.000 Terdiri dari : Do-All = 100 x 2 unit/paket = 200 unit Superword = 100 x 1 unit/paket = 100 unit

= 100 Paket

R(BE) = Q(BE) x P = 100 Paket x Rp550.000,- = Rp55.000.000, Terdiri dari : Do-All = 200 x Rp 200.000,- = Rp 40.000.000, Superword = 100 x Rp 150.000,- = Rp 15.000.000, Tingkat penjualan pada target laba sebelum pajak Rp 27.500.000,F+ Rp 22.000.000 + Rp 27.500.000 = PC Rp 550.000 Rp 330.000 Terdiri dari : Do-All = 225 x 2 unit/paket = 450 unit Superword = 225 x 1 unit/paket = 225 unit Q= R = Q x P = 225 paket x Rp 550.000,- = Rp 123.750.000, Terdiri dari : Do-All = 450 unit x Rp 200.000,- = Rp 90.000.000, Superword = 225 unit x Rp 150.000,- = Rp 33.750.000, Tingkat penjualan pada target laba sebelum pajak 24% dari penjualan F+ R = 1v Rp 22.000.000 + 0,24 R R = 1 0,60 0,40 R = Rp 22.000.000 + 0,24 R 0,16 R = Rp 22.000.000 R = Rp 22.000.000/0,16 = Rp 137.500.000,Q = R/P = Rp 137.500.000,-/Rp 550.000,- = 250 paket Terdiri dari : Do-All = 250 x 2 unit/paket = 500 unit Superword = 250 x 1 unit/paket = 250 unit Margin of Safety = (Rp 165 juta Rp 55 juta)/Rp 165 juta = 66,67% Degree of operating leverage = Rp 66 juta/Rp 44 juta = 150%

= 225 paket