Anda di halaman 1dari 49

Kelompok 10

SOLUSI ISLAM DALAM PROBLEM KEMISKINAN

Kemiskinan adalah fenomena yang begitu mudah dijumpai di mana-mana. Tak hanya di desa-desa, namun juga di kota-kota. Di balik kemegahan gedung-gedung pencakar langit di Jakarta, misalnya, tidak terlalu sulit kita jumpai rumahrumah kumuh berderet di bantaran sungai, atau para pengemis yang berkeliaran di perempatanperempatan jalan. Anehnya, secara statistik jumlah mereka bukan berkurang, tetapi justru terus bertambah. Terlebih lagi setelah krisis ekonomi melanda Indonesia. Disadari atau tidak, semua itu merupakan buah pahit Kapitalisme.

BEBERAPA GAMBARAN KEMISKINAN DI INDONESIA

Miskin adalah.
mereka yang mempunyai harta dan pekerjaan, namun tidak mencukupi kebutuhan primer mereka,

PENGERTIAN KEMISKINAN
Menurut Bank Dunia kemiskinan adalah keadaan tidak tercapainya kehidupan yang layak dengan penghasilan US$ 2,00 per hari

PENGERTIAN KEMISKINAN MENURUT ISLAM


Islam memandang bahwa kemiskinan adalah masalah tidak terpenuhinya Kebutuhan-kebutuhan primer secara menyeluruh kebutuhan primer itu berupa tiga hal, yaitu sandang, pangan, dan papan

APA SAJA TANDA-TANDA MISKIN ITU ?

tidak mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan kegiatan usaha produktif tidak mempunyai kemampuan untuk menjangkau akses sumber daya sosial dan ekonomi tidak mempunyai kemampuan untuk menentukan nasibnya sendiri serta senantiasa mendapat perlakuan diskriminatif mempunyai perasaan ketakutan dan kecurigaan, serta sikap apatis dan fatalis tidak mempunyai kemampuan untuk membebaskan diri dari mental dan budaya miskin senantiasa merasa mempunyai martabat dan harga diri yang rendah

Kata fakir berasal dari bahasa Arab: al-faqru, berarti membutuhkan (al-ihtiyaaj) An-Nabhani mengategorikan bahwa orang fakir adalah orang yang punya harta (uang), tetapi tidak mencukupi kebutuhannya

JADI FAKIR MISKIN ADALAH.


Keluarga yang sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok atau orang yang mempunyai sumber mata pencaharian, tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga yang layak bagi kemanusiaan.

TOLOK UKUR KEMISKINAN DALAM ISLAM 1. Pangan 2. Sandang 3. papan.

1. Kemiskinan Alamiah 2. Kemiskinan Kultural

3. Kemiskinan Struktural

kemiskinan yang disebabkan oleh kondisi alami seseorang Misalnya cacat mental atau fisik, usia lanjut sehingga tidak mampu bekerja, dan lain-lain

Kemiskinan Kultural
kemiskinan yang disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM akibat kultur masyarakat tertentu. Misalnya rasa malas, tidak produktif, bergantung pada harta warisan, dan lain-lain

kemiskinan stuktural, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh kesalahan sistem yang digunakan negara dalam mengatur urusan rakyat

DARI KETIGA PENYEBAB TERSEBUT, MANAKAH YANG MEMILIKI PENGARUH PALING BESAR???

yang paling besar pengaruhnya adalah kemiskinan stuktural. Sebab, dampak kemiskinan yang ditimbulkan bisa sangat luas dalam masyarakat

1. Kebebasan hak milik 2. Tolok ukur pembangunan 3. Peran negara

Kebebasan hak milik


Menurut ide ini, setiap orang berhak memiliki dan sekaligus memanfaatkan segala sesuatu sesuka hatinya setiap individu berhak memiliki barang-barang yang termasuk dalam pemilikan umum Sehingga akan terjadi akumulasi kekayaan yang melimpah-ruah pada segelintir orang

Tolok ukur pembangunan


Diukur oleh Produk Nasional Bruto (PNB atau GNP) dan Produk Domestik Bruto (PDB atau GDP) CONTOH: Sebuah negara yang mempunyai PNB/kapita/tahun sebesar US $750, dianggap lebih berhasil pembangunannya daripada negara yang PNB/kapita/tahunnya sebesar US $500.

Penggunaan tolok ukur semacam ini, cenderung menjadikan kebijakan pembangunan negara terfokus pada meningkatkan PNB
Padahal, nilai PNB sama sekali tidak dapat mencerminkan pemerataan dan kemakmuran rakyat. Sebab, tolok ukur tersebut hanya menunjukkan nilai rata-rata peningkatkan

Peran negara
Menurut pandangan kapitalis, peran negara secara langsung di bidang sosial dan ekonomi, harus diupayakan seminimal mungkin Sehingga yang berperan secara langsung menangani masalah sosial dan ekonom adalah masyarakat itu sendiri atau swasta Akhirnya, rakyat dibiarkan berkompetisi secara bebas,sehingga menyebabkan adanya orang yang kuat dan yang lemah

Bagaimana Solusi Islam Dalam Mengatasi Masalah Kemiskinan ?

Cara Islam Mengatasi Kemiskinan


1. Jaminan pemenuhan kebutuhan primer 2. Pengaturan kepemilikan

1. Jaminan pemenuhan kebutuhan primer


Mewajibkan Laki-laki Memberi Nafkah kepada Diri dan Keluarganya Mewajibkan Kerabat Dekat untuk Membantu

Saudaranya
Mewajibkan Negara untuk Membantu Rakyat Miskin Mewajibkan Kaum Muslim untuk Membantu Rakyat Miskin

2. Pengaturan kepemilikan
Jenis-jenis kepemilikan

Pengelolaan kepemilikan
Distribusi kekayaan ditengah-tengah masyarakat Penyediaan lapangan kerja Penyediaan lapangan pendidikan

Solusi yang ditawarkan Islam dalam mengatasi kemiskinan, sebagaimana yang telah diuraikan di atas, bukanlah sesuatu yang sebatas dalam tataran konsep semata Perjalanan panjang sejarah kaum muslim, membuktikan bahwa solusi tersebut benar-benar dapat realisasikan. Yaitu ketika kaum muslim hidup di bawah naungan Negara Khilafah yang menerapkan Islam secara kaffah.

SEBAGAI CONTOH:
1. Dalam kitab al-Amwaal karangan Abu Ubaidah, diceritakan kekhalifahan Umar bin Khathab 2. Diceritakan pada masa Daulah Umayah di bawah pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz

Potensi Kekayaan Alam Indonesia


Sumber daya alam terbagi dua, yaitu SDA yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable) dan yang dapat diperbaharui (renewable) Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya alam hayati yang berlimpah sehingga dikenal sebagai negara Megabiodiversity. Keanekaragaman hayati di Indonesia merupakan yang terbanyak kedua di seluruh dunia.

Pengelolaan SDA dalam Islam


Dalam pandangan Islam, hutan dan barang tambang adalah milik umum yang harus dikelola hanya oleh negara dan hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk barang yang murah atau subsidi untuk kebutuhan primer, seperti pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum.

Pemasukan Negara
Dalam sistem ekonomi Islam, menurut AnNabhani (1990), negara mempunyai sumbersumber pemasukan tertentu yang telah ditetapkan oleh syariat melalui Baitul Mal. Baitul Mal adalah kas negara untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran harta yang dikelola oleh negara.

Pemasukan Negara
Sektor kepemilikan individu berupa zakat, infaq, dan shadaqah. Sektor kepemilikan umum berupa hasil tambang, minyak, gas, listrik, hasil hutan, dan sebagainya Sektor kepemilikan negara ai, ghanimah, kharaj, seperlima rikaz, 10% dari tanah usyriyah, jizyah, waris yang tidak habis dibagi dan harta orang murtad

SYUKRON

Anda mungkin juga menyukai