Anda di halaman 1dari 12

STUDI MENGENAI PENERAPAN MANAJEMEN PROYEK DI NEGARA BERKEMBANG

Disusun Oleh : Sumarni Kala (13335/TS)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2012

STUDI MENGENAI PENERAPAN MANAJEMEN PROYEK DI NEGARA BERKEMBANG


Sumarni Kala

Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Abstrak : Manajeman proyek memiliki peran yang cukup besar dalam pelaksanaan proyek. Negara maju dan negara berkembang memiliki perbedaan dalam manajemen proyek konstruksinya. Lima aspek utama dalam manajemen proyek konstruksi di Negara berkembang adalah sumberdaya manusia, sumber dana, material dan peralatan,faktor sosial budaya, dan kerjasama dengan professional lainnya. Sumber daya manusia di Negara berkembang sangat banyaka akan tetapi kualitas yang dimiliki belum dapat terjamin sepenuhnya. Sedangkan sumber dana di Negara berkembang dapat diperoleh dari Bank Pengembangan maupun Lembaga Suadaya Masyarakat (LSM). Material dan peralatan pada Negara berkembang belum selengkap dan secanggih Negara maju. Dan faktor sosial budaya di Negara berkembang menjadi hal yang perlu diperhatikan. Hal itu menuntuk manager proyek bekerjasama dengan professional lainnya.

Kata kunci : manajemen proyek, negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Saat ini pembangunan di setiap Negara terus mengalami perkembangan seiring dengan pertumbuhan populasi manusia. Untuk melaksanakan pembangunan tersebut dibutuhkan manajemen proyek konstruksi, terutama untuk pembangunan gedung atau bangunan sipil. Manajemen proyek memilki peranan yang cukup besar dalam keberhasilan suatu proyek. Manajemen proyek konstruksi di setiap Negara tidaklah sama. Pada Negara maju proses konstruksi terus berkembang. Akan tetapi Negara berkembang belum mampu untuk menerapkan menajemen proyek seperti pada Negara maju. Oleh karena itu penerapan manajemen proyek di Negara berkembang perlu diperhatikan.

1.2. TUJUAN a. Memaparkan aspek-aspek utama dalam manajemen proyek di Negara berkembang. b. Memaparkan penerapan manajemen proyek di Negara berkembang. c. Memberikan pemahaman mengenai pelaksanaan proyek di Negara berkembang.

1.3. RUMUSAN MASALAH a. Aspek-aspek utama dalam manajemen proyek di Negara berkembang? b. Bagaimana manajemen proyek di Negara berkembang? c. Apa saja aspek penting dalam manajemen proyek di Negara berkembang?

BAB II PEMBAHASAN

Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan mutu [Ervianto, 2002] Sasaran manajemen proyek konstruksi adalah mengelola mengatur pelaksanaan pembangunan sedimikian rupah agar diperoleh hasil optimal sesuai dengan persyaratan. Pada proses konstruksi sering dijumpai masalah yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, manajemen proyek konstruksi berperan penting dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. Manajemen proyek konstruksi terdiri dari berbagai macam aspek. Namun di Negara berkembang terdapat beberapa aspek yang menjadi perhatian utama. Aspek-aspek tersebut terdiri dari sumber daya manusia, sumber dana, material dan peralatan, faktor sosial budaya dan kerjasama dengan profesionalnya, 2.1. Sumber Daya Manusia Negara berkembang merupakan Negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam perkembangan. Contoh Negara yang berkembang adalah Mesir dan Mexico. Tabel 2.1 Kependudukan dan Ekonomi Negara Mesir

Tabel 2.2 Kependudukan dan Ekonomi Negara Mexico

Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa Negara berkembang memiliki jumlah pertumbuhan penduduk yang tinggi dengan pendapatan yang rendah. Tingkat pertambahan penduduk di Negara berkembang umumnya lebih tinggi dua hingga empat kali dari Negara maju. Hal ini berdampak langsung pada proses pengerjaan proyek konstruksi di Negara berkembang. Dengan adanya sumber daya manusia yang melimpah dan murah, menyebakan pengerjaan proyek konstruksi lebih banyak menggunakan tenaga manusia. Namun kualitas dari sumber daya manusia tersebut belum cukup baik dikarenakan masih kurangnya keahlian dimiliki. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan dan budaya di Negara berkembang yang berbeda dengan Negara maju. Dengan penggunaan tenaga manusia dalam proyek konstruksi, seorang manager harus mampu memperhitungkan dengan cermat proses kontruksi.

2.2. Sumber Dana Penghasilan (income) penduduk di suatu Negara berpengaruh pada sumber dana bagi proyek konstruksi. Di Negara berkembang, penghasilan penduduknya masih rendah sehingga sumber dana bagi proyek konstruksi masih sulit didapatkan. Padahal pertumbuhan penduduk di Negara berkembang terus meningkat sehingga memberikan dampak pada sektor pembangunan. Dengan demikian, peluang untuk membuat proyek

konstruksi semakin besar. Oleh karena itu sumber dana proyek konstruksi menjadi hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan proyek konstruksi. India merupakan salah satu contoh Negara berkembang. Di India terdapat bankbank komersil yang memberikan pinjaman. Akan tetapi untuk mendapatkan pinjaman dari bank komersil tidaklah mudah. Selain waktu untuk mengurus pinjaman terbilang lama, bunga uang yang harus dibayarkan juga tinggi. Dana untuk pembelian peralatan atau untuk menjaga kecukupan dana perusahaan tidak terpenuhi sehingga menjadi faktor penghambat pengembangan perusahaan konstruksi . Oleh karena itu, kebanyakan sumber dana didapat dari Bank Pengembangan (Development Bank), lembaga-lembaga bantuan (aid agencies) atau Lembaga Swada Masyarakat (LSM) yang bersifat sosial dan lembaga bantuan nasional. Contoh bank pengembang utama adalah Bank Dunia (World Bank), Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank / ADB), Bank Pengembangan Afrika (The African Development Bank / AfDB) dan Bank Bank Eropa untuk rekonstruksi dan pengembangan (The European Bank for Reconstruction and Development). Bank-bank tersebut merupakan lembaga pembiayaan multilateral yang mendapatkan sumber dana dari beberapa Negara. India menjadi anggota dari Asian Bank Development sejak tahun 1966. ADB ikut berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Asia. Salah satu proyek terkenal yang dilakukan antara ADB dan India adalah proyek rekonstruksi dan rehabilitasi gempa bumi Gujarat. Proyek ini menelan dana senilai AS$500 juta. Proyek konstruksi dikelola oleh berbagai pihak yang mempunyai tugas dan tanggung jawab berbeda-beda. Manager proyek merupakan seseorang yang memiliki peran penting dalam keberhasilan proyek. Manager proyek harus memperhatikan dengan teliti syarat yang diberikan oleh lembaga-lembaga yang memberikan pinjaman untuk pembiayaan proyek konstruksi. Selain itu, manager proyek harus terlibat dalam tahap studi kelayakan, tahap penjelasan dan tahap perancangan. Hal tersebut akan mejadi faktor penting dalam keberhasilan proyek konstruksi yang dilaksanakan.

2.3. Material dan Peralatan Material dan peralatan termasuk dalam sumber daya konstruksi. Material dan peralatan konstruksi merupakan material dan peralatan yang dibutukan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatauan pekerjaan pada suatu proses konstruksi [Natsir, - ]. Sehingga hal tersebut menjadi hal yang diperhitungan dengan cermat demi terlaksananya proses konstruksi seperti yang direncanakan. Negara maju dan Negara berkembang memiliki perbedaan dalam standar konstruksi sehingga berpengaruh terhadap mutu material konstruksi. Kualitas material konstruksi di Negara berkembang tidak dapat disejajarkan dengan Negara maju. Selain mutu matrial yang berbeda, sering kali metrial di Negara maju tidak terdapat di Negara berkembang sehingga material harus diimpor. Hal tersebut dapat menambah biaya transportasi serta menambah waktu. Indonesia merupakan Negara berkembang yang sudah mampu memproduksi material konstruksi utama, yaitu semen, besi dan baja. Standar yang digunakan dalam produksi tersebut sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Dengan demikian material yang diproduksi belum tentu dapat digunakan di Negara lain seperti Belanda. Alat berat ikut berperan dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Saat ini, Indonesia sudah mampu memproduksi beberapa alat berat.

Tabel 2.3 Alat Berat Produksi Nasional

Indonesia memiliki kemampuan untuk memproduksi alat berat, akan tetapi tidak semua alat berat untuk konstruksi yang dapat diproduksi seperti di negar maju. Sehingga manager proyek harus mampu memperhitungkan semua kelebihan maupun kekurangan pelaksanaan konstruksi di Negara berkembang. Kepekaan manager proyek dalam memperhitungkan dalam mempertimbangkan material, peralatan dan teknisi akan memberikan dampak yang positif bagi keberhasilan proyek.

2.4. Faktor Sosial Budaya Faktor sosial budaya merupakan salah satu faktor yang perlu dipahami dalam pengelolahan proyek di Negara berkembang. Pakistan merupakan Negara berkembang dengan penduduk mayoritas beragama Islam. Misalnya diadakan proyek konstruksi di Negara tersebut pada bulan puasa, maka pekerja harus diijinkan tetap berpuasa sambil bekerja. Dampak dari kebijakan tersebut berpengaruh pada produktivitas pekerja tiap harinya selama bulan puasa. Produktivitas pekerja menjadi lebih rendah dibandingkan bulan-bulan lainya. Jika faktor sosial budaya tidak dipertimbangkan, maka tujuan dari proyek yang dilaksanakan belum tentu dapat dicapai seperti yang direncanakan. Misalnya pembangunan fasilitas sumber daya air di tempat yang dianggap oleh masyarakat membawa pengaruh buruk, sumber air tersebut tidak akan digunakan oleh masyarakat. Bahkan terkadang masyarakat menentang proyek yang akan dilaksanakan jika dianggap tidak sesuai dengan budaya atau dianggap dapat merusak budaya mereka. Oleh terhadap faktor sosial dan budaya tidak dapat disepelekan. karena itu pemahaman

2.5. Kerjasama dengan Profesional Lainnya Di Negara maju, manager proyek biasanya bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang memiliki profesi berbeda, seperti insinyur kimia, insinyur mesin, ahli lingkungan dan lain-lain. Sedangkan di Negara berkembang, manager proyek tidak hanya berhubungan

dengan pihak-pihak tersebut tetapi juga bekerja sama dengan pihak seperti ahli pertanian, ahli ekonomi, pimpinan masyarakat, ahli ekologi, politisi lokal bahkan ketua adat. Dengan demikian salah satu kriteria manager proyek adalah mampu berkomunikasi dengan baik dan mampu melakukan negosiasi.

BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN Manajemen proyek di Negara berkembang tidak dapat dianggap sama dengan manajemen proyek di Negara maju. Sehingga pengelolahan manajemen proyek di Negara maju harus mempertimbangkan lima aspek utama, yaitu sumber daya manusia, sumber danaa, material dan peralatan, faktor sosial budaya dan kerjasama dengan professional lainnya. Untuk itu setiap hal tersebut perlu ditinjau dengan baik sehingga menjadi pedoman dalam pelaksanaan proyek. Hal tersebut jika ditinjau satu persatu memiliki alas an seperti di bawah ini. 1. Sumber daya manusia menjadi pertimbangan karena Negara berkembang memiliki populasi yang tinggi, akan tetapi kualitasnya belum terjamin dengan baik. 2. Sumber dana di Negara berkembang tidak dapat diperoleh dengan mudah di bank-bank komersil. Sumber dana yang paling memungkinkan berasal dari Bank Pengembangan (Development Bank), lembaga-lembaga bantuan (aid agencies) atau Lembaga Swada Masyarakat (LSM) yang bersifat sosial dan lembaga bantuan nasional. 3. Material dan peralatan di negara berkembang tidak sebaik dan selengkap Negara maju. Sehingga penggunaan material dan peralatan di Negara berkembang harus diperhtungkan dengan cermat. 4. Faktor sosial budaya memberi pengaruh terhadap tujuan dari proyek yang dilaksanakan. Tidak adanya pertimbangan sosial budaya maka manfaat dari proyek tersebut tidak dapat dipastikan bermanfaat seperti yang diharapkan. 5. Negara berkembang melakukan kerjasama dengan banyak pihak seperti ahli pertanian, ahli ekonomi, pimpinan masyarakat, ahli ekologi, politisi lokal bahkan ketua adat. Sehingga manager proyek memiliki peran yang penting dalam kerjasama tersebut.

10

3.2. SARAN Manajemen proyek memiliki peran yang cukup penting dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Sehingga manager proyek memiliki peran paling besar dalam keberhasilan proyek yang dilaksanakan. Oleh karena itu seorang manager proyek harus menguasai semua kriteria seorang manager proyek untuk dapat mengatasi masalahmasalah yang dijumpai di Negara berkembang.

11

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pikiran-rakyat.com/node/167022 http://organisasi.org/sifat-karakteristik-ciri-ciri-negara-berkembang-di-dunia-ilmu-ekonomipembangunan http://manproimam.blogspot.com/2012/01/tujuan-dan-manfaat-manajemen-proyek.html http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Negara_Maju_dan_Negara_Berkembang_9.1_(BAB_1) http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Pembangunan_Asia


SISTEM RANTAI PASOK MATERIAL DAN PERALATAN KONSTRUKSI UNTUK MENDUKUNG INVESTASI INFRASTRUKTUR Oleh: Ir. Mochammad Natsir, M. Sc. Kepala Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi, Badan Pembinaan Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umu

12

Anda mungkin juga menyukai