Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 2

KONSEP NYERI

Ainun Nurul Jadid Imawati Darmawi Relita Evi Utami Hajar Dewi Fumaya P.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengetahui fisiologi nyeri Mengetahui seputar faktor yang mempengaruhi nyeri Mengetahiu bagaimana pengkajian klien dengan masalah nyeri Mengetahui diagnosa keperawatan dengan gangguan rasa nyeri Mengetahiu dan menerapkan managemen rasa nyeri

FISIOLOGI NYERI
Nyeri adalah sensasi subjektiv, rasa yang tidak nyaman biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual dan potensial. Proses penghantaran transmisi nyeri yang disalurkan kesusunan saraf pusat oleh dua sistem serat (serabut) antara lain : serabut Adelta -> bermielin dan serabut C -> serabut yang tidak bermielin. Istilah dalam nyeri : nosiseptor, nonnosiseptor, system nosiseptif, ambang nyeri, toleransi nyeri.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI


Usia Jenis kelamin Kultur Makna nyeri Perhatian Ansietas Pengalaman masa lalu Pola koping Support keluarga dan sosial

PENGKJIAN KLIEN DENGAN NYERI

Yang termasuk pengkajian nyeri adalah pengkajian subyektif dan obyektif, yaitu gambaran pernyataan individu dari nyeri yg dirasakan serta observasi perilaku individu tersebut. Informasi yg diperlukan harus menggambarkan nyeri individual dalam beberapa carasebagai berikut : 1. intensitas nyeri 2. karakteristik nyeri 3. faktor-faktor yang meredakan nyeri 4. efek nyeri terhadap aktivitas kehidupan sehari-hari 5. Kekhawatiran individu nterhadap nyeri 6. skala analogi visual (SAV)

DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA NYERI

Diagnosa keperawatan dibuat untuk menentukan dan memulai langkah selanjutnya untuk melakukan tindakan dalam proses keperawatan. Setelah dibuatnya diagnosa, perawat dapat melakukan perencanaan yang akan dilanjutkan dg langkah selanjutnya untuk melakukan managemen nyeri serta melakukan tindakan.

MANAGEMEN NYERI
Managemen nyeri terdiri dari : 1. Tindakan farmakologis, seperti : analgesik narkotik, analgesik lokal, analgesik yg di kontrrol klien, dan obat-obat nonsteroid. 2. Tindakan nonfarmakologis diantaranya : penanganan fisik/stimulasi fisik, meliputi : stimulasi kulit, stimulasi elektrik (tens), akupuntur, plasebo. Intervensi perilaku kognitif, meliputi : relaksasi, umpan balik biologis, hipnotis, distraksi, gided imagery (imaginasi terbimbing).

Anda mungkin juga menyukai