Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KULIAH TOKSIKOLOGI LANJUTAN

BAHAN TOKSIK

OLEH: MUHAMMAD RUSYDI P2500211003

PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN 2012

A.Skin 1. Merkuri Unsur merkuri yang terdapat dalam kosmetik akan diserap melalui kulit, kemudian akan dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh dan merkuri itu akan mengendap di dalam ginjal yang akan mengakibatkan terjadinya gagal ginjal yang sangat parah dan menimbulkan kematian. 2. Bahan organofosfat pada pestisida Keracunan organofosfat melalui kulit umumnya terjadi bila organofosfat yang dalam pestisida dituang dan tumpah. Tumpahan tersebut mengenai kulit manusia. Organofosfat juga dapat meracuni kulit manusia melalui pakaian yang terpakai. Selain itu, bisa melalui media pakaian yang terkena organofosfat dan kemudian dicuci dengan tangan. Gejala awal keracunan organofosfat melalui kulit adalah kulit yang ruam dan terjadinya iritasi. Karena iritasi juga bisa muncul akibat gigitan serangga, kosmetik, atau hal-hal lain, sedikit sulit menentukan apakah kulit kita teriritasi organofosfat atau sebab yang lain. B. Lung 1. Arsen Sistem pernapasan merupakan organ sasaran utama bagi sebagian besar logam. Banyaknya logam menyebabkan iritasi dan radang saluran pernapasan, bagian yang dipengaruhi bergantung pada jenis logam dan tingkat pemakaian.Pada tingkat pemakaian yang tinggi, arsen memengaruhi bronki. 2. Metanol Methanol beracun melalui dua mekanisme. Pertama methanol yang telah masuk kedalam tubuh baik melalui, menelan menghirup atau diserap melalui kulit dapat menekan metanol saraf beracun pusat seperti yang terjadi pada keracunan etanol. Kedua, setelah mengalami pemecahan oleh enzim alkohol

dehidrogenase di hati menjadi asam formiat dan foemaldehida. Dosis yang berbahaya dapat terjadi bila seseorang terekspos terus menerus terhadap uap metanol atau caoran metanol tanap menggunakan pelindung.

C. Oral 1. Timbal Timbal dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui pernafasan, pemaparan maupun saluran pencernaan. Lebih kurang 90 % partikel timbal dalam asap atau debu halus di udara dihisap melalui saluran pernafasan. Penyerapan di usus mencapai 5 15 % pada orang dewasa. Pada anakanak lebih tinggi yaitu 40 % dan akan menjadi lebih tinggi lagi apabila si anak kekurangan kalsium, zat besi dan zinc dalam tubuhnya. Timbal (Plumbum) beracun baik dalam bentuk logam maupun garamnya. Garamnya yang beracun adalah : timbal karbonat ( timbal putih ); timbal tetraoksida ( timbal merah ); timbal monoksida; timbal sulfida; timbal asetat ( merupakan penyebab keracunan yang paling sering terjadi ). Ada beberapa bentuk keracunan timbal, yaitu keracunan akut, subakut dan kronis. Nilai ambang toksisitas timbal ( total limit values atau TLV ) adalah 0,2 miligram/m3. Keracunan kronis dapat mempengaruhi system syaraf dan ginjal, sehingga menyebabkan anemia dan kolik, mempengaruhi fertilitas, menghambat pertumbuhan janin atau memberikan efek kumulatif yang dapat muncul kemudian. 2. Karbon monoksida Karbon monoksida sangatlah beracun dan tidak berbau maupun berwarna. Ia merupakan sebab utama keracunan yang paling umum terjadi di beberapa negara. Paparan dengan karbon monoksida dapat mengakibatkan keracunan sistem saraf pusat dan jantung. Setelah keracunan, sering terjadi sekuelae yang berkepanjangan. Karbon monoksida juga memiliki efek-efek buruk bagi bayi dari wanita hamil. Gejala dari keracunan ringan meliputi sakit kepala dan mual-mual pada konsentrasi kurang dari 100 ppm. Konsentrasi serendah 667 ppm dapat menyebabkan 50% hemoglobin tubuh berubah menjadi karboksihemoglobin (HbCO). Karboksihemoglobin cukup stabil, namun perubahan ini reversibel. Karboksihemoglobin tidaklah efektif dalam menghantarkan oksigen, sehingga beberapa bagian tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Sebagai akibatnya, paparan pada tingkap ini dapat membahayakan jiwa. Di Amerika Serikat, organisasi Administrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja membatasi paparan di tempat kerja sebesar 50 ppm.

Mekanisme bagaimana karbon monoksida mengakibatkan efek keracunan belum sepenuhnya dimegerti, terkompromi namun hemoglobin, mioglobin, (compromised). dan sitosom oksidase mitokondria terdiri dari diduga

Kebanyakan hiperbarik, monoksida

pengobatan walaupun domestik

pemberian ini masih dengan

100% oksigen atau

terapi oksigen karbon

pengobatan dapat

kontroversial. Keracunan

dicegah

menggunakan detektor karbon monoksida.

Anda mungkin juga menyukai