“Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat”
(Q.S. FATHIR:19)
Hikmah:
• “Mari memanfaatkan dan mengajarkan ilmu yang Allah karuniakan
sebaik mungkin”
• “Mari berusaha senantiasa bertindak berdasar ilmu (dalil) yang kokoh
yang ada contohnya dari rasulullah, bukan sekedar prasangka”
Jadi seorang mukmin tidak boleh menetapkan suatu hukum sebelum ada
ketetapan dari dari Alalh dan rasul-Nya (dari Al Quran dan As sunnah)
“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang
Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang
mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”
(Q.S. AN-NAHL:43)
Sebuah Renungan:
• “Mari menjaga pintu pikiran kita dan apa yang terlintas dalam benak
kita”
• “Mari berhati-hati, kita seringkali hanyut dalam pikiran dan
argumentasi pribadi bukanya mendahulukan alquran dan assunnah”
• “Hati-hati dengan pikiran dan sikap gelisah kita, sebab kebanyakan
parsangka adalah dusta (hadist) dan jangan lagi pernah ragu,
tinggalkan segala yang meragukan”
• “Pahami efek bola salju pikiran, biasakan hidup bersih dan tulus
semua karna Allah”
• “Mari berhati-hati pada persepsi dan cara pandang kita sebab sangat
menentukan tindakan yang akan kita ambil nantinnya, maka mari
membiasakan mendahulukan alilmu dan hidup ilmiyyah (addalil)”
• “Biasakan isi pikiran dengan hal-hal yang baik-baik saja”
• “Jangan pernah iklhlaskan pikiran kita tercuri dnegan segala kesia-
siaan dan informasi sampah”
• “Mari memperhatikan pada hal yang benar-benar baik dan pula
dengan cara yang bersih (baik) saja” (selektif, jauh dari segala kesia-
siaan membuang-buang waktu)
• “Hindari jebakan logika (akal) dan kaum filsafat yang dipermainkan
akalnya”
• “Mari memahami inti dan akar suatu masalah sebenarnya, biasakan
hidup ilmiyyah”
• “Hati-hati dan jauhi sesuatu yang tidak kita ketahui dan tidak jelas
(syubhat/meragukan)”
• “Jangan pernah biarkan diri kita dalam posisi sulit, tiada berdaya,
tidak punya kontrol, bimbang, tiada tahu (tidak jelas)”
• Biasakan bicara yang baik-baik, dan baik pula pada pikiran, hati dan
manfaat pada diri kita, sehingga menjaga diri selalu berpikir konstruktif
(membangun) dan bermanfaat
• “Mari menyadari dalam alam pikiran, kita seakan-akan menciptakan
dunia kita sendiri dan juga bagaimana memandang dunia ini, sama
juga tiap orang mereka punya pengalaman dan pikirannya sendiri.
Namun jangan sampai kita terbuai pikiran (sering menjebak dalam
keterbatasanya) sedang Alquran adalah sebenar-benar petunjuk”
“(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan
menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan
kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan”
(Q.S. AN-NISA’:37)
“Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang
tiada berguna”
(Q.S. AL-HAJJ:3)
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan
janjinya”
(Q.S. AL-HAJJ:8)
Kritis