Oleh: Rerani Putriwuri A,md FOOD & PACKAGING RESEARCH CENTRE PLPG KOTA BOGOR 2012
CARA BERPRODUKSI YANG BAIK DAN BENAR (CPMB) GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP)
Dasar hukum KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI NOMOR: HK.00.05.5.1639 TANGGAL 30 APRIL 2003 TENTANG PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (CPPB-IRT)
RUANG LINGKUP
Menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi tentang penanganan bahan pangan diseluruh rantai produksi pangan mulai bahan baku sampai akhir produk. Berlaku bagi semua Industri Rumah Tangga Pangan di Indonesia termasuk industri olahan opak
DEFINISI CPMB/GMP Adalah Suatu pedoman cara produksi makanan yang menjelaskan bagaimana memproduksi produk makanan yang bermutu, aman dan layak dikonsumsi sesuai tuntuuan konsumen Industri Rumah Tangga (IRT) adalah perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha ditempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga semi otomatis
CPMB / GMP
TUJUAN UMUM Penuntun bagi produsen makanan (olahan opak) dalam rangka meningkatkan mutu hasil produksinya Penerapan CPMB akan menghasilkan produk dodol akhir yang bermutu, aman, layak dikonsumsi sesuai dengan tuntunan konsumen domestik maupun internasional
singkong singkong yang digunakan, harus yang bermutu baik/bagus,dan umur panennya tidak terlalu tua garam jahe Kencur Minyak goreng Seaosing/penambah rasa jika perlu
PENGAWASAN BAHAN BAKU Sortasi dan pengamanan terhadap Bahan Tambahan Pangan yang digunakan
3. SUPLAY AIR
Jumlah sesuai kebutuhaan Penandaan pipa Persyaratan air yang kontak langsung dengan pangan
4. HIGIENE KARYAWAN
a. Masalah Kesehatan
Karyawan yang sakit dibebaskan dari pekerjaan Pekerja melakukan pemeriksaan kesehatan umum setiap 6 bulan sekali Pekerja penderita luka terbuka, terbakar & infeksi bakteri lainnya tidak boleh bekerja diruang pengolahan Pekerja wajib mencuci tangan sebelum memulai pekerjaan dan setelah dari kamar mandi
b. FASILITAS KEBERSIHAN Tempat cuci tangan, pakaian/celemek, sarung tangan, penutup kepala
Merokok
PERSONAL HYGIENE
6. PENGENDALIAN HAMA
LAKUKAN SANITASI YANG BAIK LAKUKAN PEMERIKSAAN/PENGAWASAN BAHAN PASANG JEBAKAN TIKUS/UMPAN TIKUS, KECOA ATAUPUN LALAT PASANG JENDELA, PINTU, VENTILASI DENGAN KAWAT RAM YANG TIDAK MEMUNGKINKAN MEREKA MASUK BUANG SAMPAH, SISA-SISA MAKANAN
7. PENGENDALIAN PROSES
STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGENDALIAN KONDISI : waktu & suhu pemasakan dll KALIBRASI ALAT UKUR (timbangan/gelas ukur) UNTUK SETIAP JENIS PRODUK, DITETAPKAN : Jenis/spesifikasi dan jumlah/komposisi bahan (utama, tambahan) Bagan alir proses Wadah/kemasan (jenis/ukuran/spesifikasi) Keterangan lengkap produk
8. PENYIMPANAN
Penyimpanan yang baik dapat menjamin mutu dan keamanan bahan baku dan produk pangan yang diolah PERSYARATAN PENYIMPANAN - Prinsip penyimpanan : FIFO (yang pertama masuk,yang pertama keluar) - Sebaiknya disimpan di dalam lemari/rak atau kotak/karton - Disimpan pada kondisi yang sesuai (produk dingin, beku, makanan kaleng). - Pisahkan bahan pangan masak dari bahan mentah - Pisahkan bahan pangan dari bahan bukan makanan - Pisahkan bahan pangan dari bahan beracun dan berbahaya - Beri label dan keterangan yang jelas - Usahakan tidak bertumpuk-tumpuk
CONTOH PENYIMPANAN
FUNGSI PELABELAN - Identifikasi produk - Membantu penjualan produk - Pemenuhan peraturan perundang-undangan LABELLING - Isi/informasi label - Gambar label - Klaim Label
ISI/INFORMASI LABEL Keterangan Minimum pada Label opak - Nama produk - Daftar bahan yang digunakan - Berat bersih - Nama dan alamat produsen atau importir yang memasukan barang ke Indonesia - Keterangan halal, tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa - Nomor P-IRT (dulu SP)
10. TRANSPORTASI
TUJUAN TRANSPORTASI
- Makanan terhindar dari sumber kontaminasi - Makanan termindung dari kerusakan - Mencegah pertumbuhan mikroorganisme
Penanggung jawab minimal mempunyai pengetahuan tentang prinsip dan praktek higiena dan sanitasi pangan serta proses pembiatan dodol
TERIMA KASIH