Anda di halaman 1dari 6

No. 03/01/64/Th.

XV, 2 Januari 2012

TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN TIMUR SEPTEMBER TAHUN 2011

RINGKASAN
Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan Timur pada bulan September 2011 sebesar 247,13 ribu (6,63 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan Maret 2011 yang berjumlah 247,90 ribu (6,77 persen), berarti jumlah penduduk miskin turun 770 orang. Selama periode Maret September 2011, penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 4,2 ribu orang dan di daerah perdesaan naik sebanyak 3,5 ribu orang. Pada bulan Maret 2011, penduduk miskin yang tinggal di daerah perdesaan 11,26 persen, lebih besar dibandingkan yang tinggal di perkotaan (3,80 persen). Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada bulan September 2011, sumbangan GKM terhadap GK sebesar 71,42 persen. Pada periode Maret-September 2011, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) meningkat. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin menjauh dari garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin melebar.

Berita Resmi Statistik Propinsi Kalimantan Timur, No. 03/01/64/Th.XV, 2 Januari 2012

1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Kalimantan Timur, Maret - September 2011 Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Timur pada bulan September 2011 sebesar 247,13 ribu (6,63 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2011 sebesar 247,90 ribu orang (6,77 persen), berarti jumlah penduduk miskin turun 770 orang. Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun, namun di daerah pedesaan mengalami peningkatan. Selama periode Maret September 2011, penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 4,2 ribu orang dan di daerah perdesaan naik sebanyak 3,5 ribu orang. Jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan masih lebih besar dibanding di daerah perkotaan. Penduduk miskin berada di daerah perdesaan pada bulan Maret dan bulan September 2011 masing-masing sebesar 11,21 persen dan 11,26 persen. Sedangkan di daerah perkotaan sebesar 4,06 persen pada bulan Maret 2011 dan 3,80 persen pada bulan September 2011. Tabel 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalimantan Timur Menurut Daerah, Maret - September 2011
Jumlah Penduduk Miskin (ribu) Tahun Perkotaan Maret 2011 September 2011 92,14 Perdesaan 155,77 Perkotaan + Perdesaan 247,90 Perkotaan 4,06 Perdesaan 11,21 Perkotaan + Perdesaan 6,77 Persentase Penduduk Miskin

87,90

159,23

247,13

3,80

11,26

6,63

Sumber: Diolah dari data Susenas Triwulanan Maret dan September 2011

Perubahan Garis Kemiskinan Maret - September 2011 Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan. Selama Maret - September 2011, Garis Kemiskinan naik sebesar 6,06 persen, yaitu dari Rp. 316.819,- per kapita per bulan pada Maret 2011 menjadi Rp. 336.019,- per kapita per bulan pada September 2011. Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM), terlihat bahwa peranan komoditi makanan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada bulan September 2011, sumbangan GKM terhadap GK sebesar 71,42 persen. Garis kemiskinan di daerah perkotaan lebih besar dibandingkan di daerah perdesaan, pada bulan September 2011 garis kemiskinan di daerah perkotaan sebesar Rp 359.290,sedangkan di daerah perdesaan sebesar Rp 297.986,-. Hal ini menggambarkan bahwa
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No. 03/01/64/Th.XV, 2 Januari 2012

pemenuhan kebutuhan hidup di daerah perkotaan lebih mahal dibandingkan dengan daerah perdesaan.

Tabel 2. Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah, Maret - September 2011
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Daerah/Tahun Makanan Non Makanan Total Jumlah penduduk miskin (ribu) Persentase penduduk miskin

Perkotaan Maret 2011 September 2011 238.231 251.362 101.161 107.928 339.392 359.290 92,14 87,90 4,06 3,80

Perdesaan Maret 2011 September 2011 Kota+Desa Maret 2011 September 2011 226.734 239.998 90.085 96.021 316.819 336.019 247,90 247,13 6,77 6,63 207.941 221.427 71.979 76.559 279.920 297.986 155,77 159,23 11,21 11,26

Sumber: Diolah dari data Susenas Triwulanan Maret dan September 2011

Komoditi Penyumbang Garis Kemiskinan Terbesar Komoditi makanan yang mempunyai andil terbesar pembentuk garis kemiskinan di Kalimantan Timur pada bulan September 2011 di daerah perkotaan dan perdesaan terdapat sedikit perbedaan pola. Namun demikian pada komoditi sampai urutan enam terdapat kesamaan, yaitu beras, rokok kretek filter, gula pasir, telur ayam ras, mie instan, dan bandeng. Pada urutan berikutnya di daerah perkotaan mencakup komoditi daging ayam ras, tempe, bawang merah, dan susu kental manis. Sedangkan di daerah perdesaan urutan berikutnya adalah ikan kembung, bawang merah, tempe, dan tepung terigu.

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No. 03/01/64/Th.XV, 2 Januari 2012

Tabel 3. Persentase Komoditi Makanan terhadap Garis Kemiskinan Makanan Menurut Daerah, September 2011
Perkotaan Komoditi Perdesaan Komoditi

% 14,68 Beras

% 15,24 10,53 3,02 2,11 2,10 1,64 1,22 1,14 1,06 1,05

Beras Rokok kretek filter Gula pasir Telur ayam ras Mie instan Bandeng Daging ayam ras Tempe Bawang merah Susu kental manis

9,53 Rokok kretek filter 2,28 Gula pasir 2,28 Telur ayam ras 1,93 Mie instan 1,68 Bandeng 1,55 Kembung 1,19 Bawang merah 1,03 Tempe 0,99 Tepung terigu

Penyumbang terbesar untuk garis kemiskinan non makanan urutan pertama baik di daerah perkotaan maupun perdesaan yaitu perumahan dan listrik. Pada urutan selanjutnya terdapat perbedaan pola baik di daerah perkotaan maupun perdesaan. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Persentase Komoditi Non Makanan terhadap Garis Kemiskinan Non Makanan Menurut Daerah, September 2011
Perkotaan Komoditi Perdesaan Komoditi

% 35,37 Perumahan 10,62 Listrik 9,00 Bensin 6,34 Pendidikan

% 44,88 8,27 7,91 5,85 4,49 4,48 3,24 2,68 2,21 2,13

Perumahan Listrik Pendidikan Bensin Air Angkutan Perlengkapan mandi Pakaian jadi anak-anak Minyak tanah Pakaian jadi perempuan dewasa

4,22 Perlengkapan mandi 4,10 Pakaian jadi anak-anak 4,07 Pakaian jadi laki-laki dewasa 4,02 Pakaian jadi perempuan dewasa 3,69 Sabun cuci 3,53 Minyak tanah

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No. 03/01/64/Th.XV, 2 Januari 2012

Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk berkaitan dengan miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan pengentasan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Pada periode September 2011, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan kecenderungan meningkat dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga menunjukkan kecenderungan meningkat. Indeks Kedalaman Kemiskinan naik dari 0,921 pada keadaan Maret 2011 menjadi 1,073 pada keadaaan September 2011. Meningkatnya nilai indeks kedalaman kemiskinan mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin jauh dari garis kemiskinan. Demikian juga Indeks Keparahan Kemiskinan meningkat dari 0,228 menjadi 0,248 pada periode yang sama (Tabel 5). Meningkatnya indeks keparahan kemiskinan menunjukan kecenderungan bertambah lebarnya ketimpangan pengeluaran penduduk miskin. Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di daerah perdesaan lebih tinggi dari pada perkotaan. Pada bulan September 2011, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk perkotaan hanya 0,613 sementara di daerah perdesaan mencapai 1,826. Nilai Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) untuk perkotaan hanya 0,142 sementara di daerah perdesaan mencapai 0,422. Dapat disimpulkan bahwa tingkat kemiskinan di daerah perdesaan lebih parah dari pada daerah perkotaan. Tabel 5 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Kalimantan Timur Menurut Daerah, Maret September 2011
Tahun Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Maret 2011 September 2011 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Maret 2011 September 2011 0,190 0,142 0,289 0,422 0,228 0,248 0,658 0,613 1,352 1,826 0,921 1,073 Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan

Sumber: Diolah dari Susenas Triwulanan Maret dan September 2011

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No. 03/01/64/Th.XV, 2 Januari 2012

Penjelasan Teknis dan Sumber Data Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kkalori per kapita perhari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buahbuahan, minyak dan lemak, dll). Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non-makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan. Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan tahun 2011 adalah data SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) Triwulanan pada bulan Maret dan September 2011.

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No. 03/01/64/Th.XV, 2 Januari 2012

Anda mungkin juga menyukai