Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM KEMUDI
STEERING MANUAL, POWER STEERING & EPS ERLANDA DANANJAYA/XII TKR 2/05 5/15/2012

SISTEM KEMUDI KONVENSIONAL Sistem kemudi berfungsi mengatur arah kendaraan dengan cara,membelokkan roda depan. Bila roda kemudi diputar, kolom kemudi meneruskan putaran ke roda gigi kemudi. Roda gigi kemudi ini memperbesar momen putar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi (steering linkage). Ada dua model sistem kemudi yang umum digunakan pada mobil,yaitu model recirculating ball dan model rack dan punion

Kolom kemudi (steering column) Kolom kemudi terdiri atas main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke roda gigi kemudi, dan kolom kemudi yang mengikat main shaft ke bodi. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergigi. Di ujung inilah roda kemudi diikat dengan sebuah mur Bagian-bagian dari kolom kemudi ditunjukkam pada

2. Roda gigi kemudi (steering gear) Roda gigi kemudi selain berfungsi mengarahkan roda depan, juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk memperbesar momen agar kemudi menjadi ringan dan gangguan-gangguan terhadap roda tidak langsung dirasakan oleh pengemudi. Ada beberapa jenis roda gigi kemudi, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah jenis RECIRCULATING BALL

dan RACK AND PINION

Janis recirculating ball digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang sampai besar dan mobil komercial
3

sedangkan jenis rack dan pinion digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang. sambunbungan-sambungan kemudi (steering linkage) Walaupun mobil bergerak naik-turun, gerakan roda kemudi harus dapat diteruskan ke rodaroda dengan sangat tepat (akurat) setiap saat, untuk ilu diperlukan sambungan-sambungan kemudi (steering linkage. Babarapa model sambungansambungan kemudi

suspensi rigid

suspensi independen

Power steering Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi tenaga pengemudian saat mobil bergerak pada putaran rendah dem menyesuainya pada tingkat tertentu bila kendaraan bererak mulai kecepatan sedang sampai kecepatan tinggi. Pada sistem power steering terdapat bosster hidraulis yang ditempatkan di bagian tengah mekanisme kemudi. Power steering model integral

memperlihatkan mekanisme power steering model integral. Bagian utamanya terdiri atas tangki reservoir (berisi fluida), vane pump yang membangkitkan tenaga hidraulis, gear box yang berisi control valve, power pinton, dan steerig gear (jenis recirculating balt). pipa-pipa yang mcngalirkan fluida dan selang-selang fleksibel.

Power sfeering model rack dan pinion Power steering model ini

mekanismenya sama dengan model integral, tetapi control valvenya termasuk di dalam gear housing dan power pistonnya terpisah di dalam power cylinder.

CARA KERJA POWER STEERING

Mengandalkan fluida yang bertekanan. Power steering jenis ini mendapat tenaga dari putaran mesin yang diteruskan menggunakan V-Belt ke vane pump melalui pulley. Putaran tersebut mendorong fluida ke piston dalam power steering. Sehingga apabila roda kemudi di putar (kiri atau kanan), maka fluida bertekanan ini akan mendorong piston sehingga putara roda kemudi terasa ringan. Didalam vane pump terdapat relief valve, tujuan utama dari relief valve tersebut adalah. Apabila mobil sedang dalam kecepatan tinggi, maka fluida tersebut akan memiliki tekanan yang sangat tinggi. Sehingga dapat menjadi berbahaya apabila roda kemudi tidak sengaja terputar. Oleh karena itu dibuatlah relief valve, sehingga apabila fluida memiliki tekanan yang terlalu tinggi. Tekanan tersebut akan mampu mendorong pegas relief valve. Sehingga fluida yang tadinya di alirkan ke steering gear, akan di bocorkan kembali ke resevoir. Sehingga efeknya roda kemudi/steer akan terasa lebih berat. Selain vane pump, komponen utama dalam power steering adalah pegas torsi yang berada di dalam steering gearbox. Kerja dari pegas torsi tersebut adalah sebagai pemberi arah dari tekanan fluida dari vane pump sebelum diteruskan ke piston rack.

Electric Power Steering System (EPS)

Electric Power Steering (EPS) adalah sistem perubahan proses kerja power steering yang mengalihkan sistem hidraulis ke sistem elektrik. Cara kerja Sistem Electric Power Steering (EPS) adalah saat kunci diputar ke posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by, bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen menyala. Saat mesin hidup, Noise Suppressor segera menginformasikan pada Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor dengan batang setir. Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada Control Module ketika setir mulai diputar. Disebut Torque Sensor, ia akan mengirimkan informasi tentang sejauh apa setir diputar dan seberapa cepat putarannya. Dengan dua informasi tersebut, Control Module segera mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan. Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan dinonaktifkan oleh Control Module. Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai kebutuhan saja. Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari sensor, Control Module juga mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS. Lampu indikator EPS pada panel instrumen akan menyala

berkedip tertentu andai terjadi kerusakan. Selanjutnya, Control Module menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir. Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir via batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa berat seperti kemudi tanpa power steering.[fjsb] Electric Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti: 1. Control Module: Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS. 2. Motor elektrik: Bertugas langsung membantu meringankan perputaran setir. 3. Vehicle Speed Sensor: Terletak di girboks dan bertugas memberitahu control module tentang kecepatan mobil. 4. Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke control module jika setir mulai diputar oleh pengemudi. 5. Clutch: Kopling ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya untuk menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi. 6. Noise Suppressor: Bertindak sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak. 7. On-board Diagnostic Display: berupa indikator di panel instrumen yang akan menyala jika ada masalah sengan sistem EPS.

Anda mungkin juga menyukai