Anda di halaman 1dari 3

Pendahuluan Penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto dibedakan berdasarkan jenis variabelnya.

Penelitian eksperimen menggunakan variable bebas aktif sedangkan penelitian ex post facto menggunakan variable bebas atribut. Suatu variable disebut variable bebas aktif apabila peneliti dapat dengan mudah menentukan siapa yang menjadi responden secara bebas. Sedangkan variable disebut variable atribut apabila peneliti tidak dapat menentukan responden secara bebas artinya responden tersebut telah ada sebelum penelitian tersebut. Sebagai contoh: jika seorang akan meneliti pengaruh belajar single persent terhadap prestasi. Dalam kasus ini peneliti tidak dapat menetapkan responden secara bebas. Siapa yang mewakili single present dan siapa yang mewakili double present tidak dapat diatur oleh peneliti. Responden ini telah ada sebelum peneliti melekukan penelitian. Penelitian ex post facto juga cocok ketika variable sebelumnya dapat dimanipulasi oleh peneliti tetapi tidak etis untuk memanipulasinya. Misalnya ketika peneliti ingin meneliti pengaruh penggunaan alkohol atau rokok. Karena peneliti tidak ingin menetapkan responden secara acak untuk diberikan perlakuan. Dengan demikian penelitian ex post facto cocok apabila variable telah ada. Kausa komparatif karena membandingkan hubungan antara variable bebas dan variable terikat. Dasar penelitian ex post facto adalah: 1. Menilai dengan subjek yang berbeda pada variable bebas dan mencoba untuk menentukan konsekuensi yang berbeda. Contoh: pengaruh orang tua tunggal dan orang tua lengkap(variable terikat) terhadap pembolosan(variable bebas). 2. Dimulai dari subjek yang berbeda sebagai variable terikat dan berusaha menentukan penyebabnya dari perbedaan itu. Contoh: perbandingan siswa yang latarnya dari sekolah tinggi dengan orang-orang yang drop out(variable terikat) pada variable bebas seperti motivasi atau kedisiplinan. Perbandingan Pendekatan Ex Post Facto dengan Eksperimen Kedua metode penelitian ini sebenarnya dapat menguji hipotesis hubungan antara variable bebas dan variable terikat. Pada dasarnya kedua jenis penelitian ini serupa, akan tetapi kita dapat mengontrol pengaruh variable ekstra lebih ketat pada penelitian eksperimen disbanding penelitian ex post facto.

Jika anda ingin menetapkan apakah benar variable X adalah penyebab variable Y maka ada 3 yang perlu dipertimbangkan: 1. Hubungan statistik antara X dan Y 2. X didahului Y 3. Factor-faktor yang berpengaruh pada variable Y Langkah-Langkah Penelitian Ex Post Facto 1. Menetapkan masalah penelitian 2. Membandingkan dua kelompok yang terpilih 3. Pemilihan desai dasar penelitian ex post facto 4. Mengumpulkan data 5. Analisis data dan penafsiran data Penjelasan Alternatif 1. Kesamaan penyebab Contoh: Pengaruh kenaikan gaji terhadap penjualan keduanya sebenarnya dipengaruhi oleh tingkat kemakmuran. 1. Penyebab terbalik 2. Kehadiran variable bebas yang lain Kontrol Parsial dalam Penelitian Ex Post Facto Strategi ini memberikan control parsial validiatas internal daripenyebab umum dan kemungkinan variable bebas lain. Dianatara strategi ini adalah : 1. Pencocokan. Metode umum untuk menentukan kontrol parsial dalam penelitian ex post facto agar sesuai dengan subjek dalam eksperimen dan kelompok kontrol pada banyak variable ekstra yang mungkin. Pencocokan ini biasanya dilakukan pada subjek-subjek dasar untuk membentuk pasangan yang cocok. Menggunakan pencocokan dalam penelitian ex post facto mengasumsikan bahwa anda tahu apa faktor-faktor yang relevan yaitu faktor-faktor yang mungkin memiliki korelasi dengan variable terikat. 2. Homogen group. Variable dalam penelitian eksperimen dapat dikontrol dengan memilih sampel yang homogen. Prosedur yang sama dapat dilakukan dalam penelitian ex post facto.

3. Membangun variable ekstra ke dalam desain. Relevan mungkin untuk membangun variable bebas asing ke desain penelitian ex post facto dan menyelidiki efek mereka melalui penggunaan dua arah dan orde yang lebih tinggi analisis varians. 4. Analisis kovarians. Analisis kovarians (ANCOVA) kadang-kadang digunakan untuk menyesuaikan perbedaan anatara kelompok-kelompok dalam sebuah desaian ex post facto. 5. Korelasi parsial. Korelasi parsial dapat digunakan untuk menentukan tingkatan hubungan antara dua variable dengan mengontrol variable lain

Anda mungkin juga menyukai