(di hati). Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat, dikatalisis oleh fosfoglukomutase yang juga mengalami fosforilasi dimana gugus P akan mengambil bagian dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat. Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) membentuk nukleotida aktif uridin difosfat glukosa (UDPGlc).
34
Hidrolisis pirofosfat inorganik berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik akan menarik reaksi ke arah kanan persamaan reaksi. Dengan kerja enzim glikogen sintase, atom C1 pada glukosa yang diaktifkan UDPGlc membentuk ikatan glikosidik dengan C4 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga membebaskan UDP. Untuk memulai reaksi ini harus ada glikogen primer (glikogen yang sudah ada sebelumnya). Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai glikogenin. GLIKOGENOLISIS Penguraian glikogen dikatalis oleh enzim fosforilase. Enzim ini spesifik untuk fosforolisis rangkaian 1 4 glikogen untuk menghasilkan glukosa 1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar molekul glikogen dibuang secara berurutan sampai } ada 4 buah residu glukosa yang tersisa pada tiap sisi cabang 1 6 . Enzim glukan transferase memindahkan unit trisakarida dari satu cabang ke cabang lainnya, sehingga membuat titik cabang 1 6 terpajan. Pemisahan hidrolisis ikatan 1 6 memerlukan kerja enzim pemutus cabang yang spesifik. Dengan pembuangan cabang tersebut, kerja enzim fosforilase selanjutnya dapat berlanjut. Reaksi yang dikatalis oleh enzim fosfoglukomutase bersifat reversibel, sehingga glukosa 6-fosfat dapat dibentuk dari glukosa 1- fosfat.
35
Di hati dan ginjal (tidak di otot) terdapat suatu enzim spesifik, glukosa 6- fosfatase, yang membuang gugus P dari glukoda 6fosfat sehingga memudahkan glukosa untuk dibentuk dan
berdifusi dari sel ke dalam darah. Ini merupakan tahap akhir dalam proses glikogenolisis hepatik yang dicerminkan dengan kenaikan kadar glukosa darah.