Anda di halaman 1dari 17

A. Judul Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Prediction Guide (Studi Eksperimen Di Kelas VIII SMP Negeri 33 Makassar).

B. Latar Belakang Masalah Masalah pokok pendidikan di Indonesia saat ini masih disekitar pada persoalan pemerataan kesempatan, relevansi, kualitas, efisiensi dan efektivitas pendidikan. Sejalan dengan semakin berkembangnya penelitian, para ahli menemukan bahwa fenomena rendahnya mutu pembelajaran disebabkan oleh sikap spekulatif dan intuitif guru dalam memilih metode dan strategi pembelajaran. Karena itu, peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan memperbaiki pembelajarn yang dapat ditempuh dengan meningkatkan pengetahuan tentang merancang metode-metode pembelajaran yang lebih efektif, efisien, dan memilki daya tarik. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti lain, pembelajaran Fisika yang berlangsung di SMP Negeri 33 Makassar menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP), pembelajaran berlangsung menggunakan model Contextual Teaching Learning (CTL), namun dalam pelaksanaannya guru masih sebagai Teacher-Centered, padahal model pembelajaran CTL adalah, menurut Depdiknas ( 2003 ) Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning ) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan perencanaan dalam kehidupan mereka seharihari . CTL disebut pendekatan kontekstual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat, kalau dilihat dari kajian teori tentang CTL peserta didik akan lebih mendominasi pembelajaran dan proses belajar mereka

akan lebih bermakna, karena guru lebih mendominasi pembelajaran tujuan dari pembelajaran tidak tercapai hal ini diperkuat dari hasil MID semester 1 tahun ajaran 2010/2011 dapat dilihat rata-rata seluruh kelas tidak mencapai KKM yang ditetapkan disekolah, banyak yang memperoleh nilai dibawah KKM, dimana KKM untuk mata pelajaran IPA Fisika SMP Negeri 33 Makassar adalah 72. Berdasarkan hal diatas, sehingga peneliti ingin menerapkan sebuah strategi pembelajaran yang lebih memfokuskan pentingnya keaktifan siswa (Student-Centered). Disamping itu, tujuan dari pembelajaran itu dapat tercapai karena Mulyasa (2006) menyatakan bahwa: Proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi perlu dilakukan dengan tenang dan menyenangkan, hal tersebut tentu menuntut aktivitas dan kreativitas guru dalam menciptakan lingkungan yang kondusif. Proses pembentukan kompetensi dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik, maupun sosialnya. Untuk dapat memahami fisika dibutuhkan keterlibatan aktif siswa., oleh karena itu penerapan sebuah strategi pembelajaran aktif tepat di gunakan karena, strategi pembelajaran aktif adalah strategi yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Dengan strategi ini peserta didik dapat menggunakan kemampuan otak mereka tanpa harus dipaksa. Strategi pembelajaran aktif ini memiliki bermacam-macam tipe salah satunya tipe Prediction Guide. Strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide ini digunakan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, mulai dari awal sampai akhir pembelajaran. Dengan strategi ini, siswa diharapkan dapat mempertahankan perhatiannya selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa dituntut untuk mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang disampaikan oleh guru maupun yang mereka peroleh dari sumber belajar. Dari pemaparan di atas terlihat alasan utama dari pemilihan strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide terpenuhi, karena tipe ini tidak hanya mengajak anak aktif secara fisik tapi juga secara mental (Student- Centered), anak sejak dini telah terlatih mampu memprediksi dan mencocokkan konsep yang telah

mereka alami atau pelajari baik di sekolah maupun di rumah pada waktu dulu atau sekarang. Disamping itu, siswa akan tertantang untuk berfikir dan mengingat-ingat kembali bahan bacaannya selama ini, kemudian kita bisa memotivasi siswa untuk belajar di rumah sebelumnya karena pada pelaksanaan strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide ini akan ada nanti lembar Prediction Guide yang akan dibagikan sebelum disampaikannya materi pembelajaran oleh guru kemudian, keinginan peserta didik yang besar untuk mencari jawaban dari setiap pernyataan yang telah diberikan melalui model pembelajaran aktif tipe Prediction Guide, yang dikemas sebaik mungkin yang tidak akan membosankan anak karena dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik, kemudian dengan adanya penambahan gambar pada lembar prediction guide anak-anak dapat melihat realita konsep pelajaran secara nyata sehingga mereka tidak salah konsep. Adapun materi pelaksanaan penelitian pada pembelajaran aktif tipe prediction guide adalah materi cahaya, materi ini membicarakan hakikat cahaya, pemantulan cahaya pada cermin dan lensa dll. Materi cahaya di tetapkan sebagai materi penelitian di samping itu materi ini sesuai dengan tipe metode pembelajaran aktif yang digunakan dalam penelitian yang cukup banyak mengandung konsep dan merupakan materi yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih mudah memberikan prediksi-prediksinya. Bertitik tolak dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Prediction Guide ( Studi Eksperimen Di Kelas VIII SMP Negeri 33 Makassar).
C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diungkapkan di atas adalah Apakah terdapat peningkatan yang berarti terhadap hasil belajar Fisika siswa dengan mengunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Prediction Guide ( Studi Eksperimen Di Kelas VIII SMP Negeri 33 Makassar)?.

D. Tujuan Penelitian yang akan dilaksanakan ini bertujuuan untuk menyelidiki apakah terdapat peningkatan yang berarti terhadap hasil belajar Fisika siswa dengan mengunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Prediction Guide ( Studi Eksperimen Di Kelas VIII SMP Negeri 33 Makassar). E. Luaran yang Diharapkan Setelah penelitian ini dilaksanakan hendaknya dapat menghasilkan artikel ilmiah yang berperan peningkatan hasil belajar siswa agar kualitas pendidikan IPA khususnya Fisika dapat ditingkatkan. F. Kegunaan Adapun kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk : 1. Tempat penelitian khususnya guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih srategi mengajar yang dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa.
2. Bagi lembaga atau instansi pendidikan, agar bisa meningkatkan kualitas pendidkan

kearah yang lebih baik dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan.


3. Penulis, sebagai pedoman sekaligus menambah pengetahuan tentang strategi

mengajar mata pelajaran Fisika dalam mempersiapkan diri menjadi seorang pendidik profesional. G. Tinjauan Pustaka 1. Strategi Pembelajaran Aktif Strategi merupakan istilah lain dari pendekatan, metode atau cara. Di dalam kepustakaan pendidikan istilah-istilah tersebut di atas sering digunakan secara bergantian Strategi pembelajaran terdiri atas dua kata, yaitu strategi dan pembelajaran. Istilah strategi (strategy) berasal dari kata benda dan kata kerja dalam bahasa Yunani, sebagai kata benda, strategos, merupakan gabungan kata stratos (militer) dan ago (memimpin), sebagai kata kerja, stratego, berarti

merencanakan to plan.. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi berarti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Sedangkan secara umum strategi mengandung pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Penulis memahami kata strategi sebagai suatu cara yang dianggap mampu untuk mencapai suatu tujuan yang telah terprogram secara sistematis. Konsep pembelajaran dalam Corey (2002) adalah suatu proses di mana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu. Jadi, menurut penulis, pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh pendidik (guru) untuk membantu peserta didik (siswa) aktif dalam kegiatan belajar yang telah dirancang oleh guru. Strategi yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar disebut strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran menurut Slameto (2001) ialah suatu rencana tentang pendayagunaan dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan efisien pengajaran. Menurut Nana Sudjana, (2006) strategi pembelajaran adalah tindakan guru melaksanakan variabel pengajaran (yaitu tujuan, materi, metode, dan alat serta evaluasi) agar dapat memengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari berbagai pendapat mengenai strategi pembelajaran di atas, penulis simpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu rencana (langkah) yang dilaksanakan pendidik (guru) untuk membawa siswa dalam suasana pembelajaran dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Strategi Pembelajaran aktif adalah strategi yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Dengan strategi ini peserta didik dapat menggunakan kemampuan otak mereka tanpa harus dipaksa. Peserta didik terlibat secara aktif saat guru menyampaikan materi pendidikan. Dengan pembelajaran aktif ini,

peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga fisik. Strategi pembelajaran aktif dapat dirumuskan sebagai prosedur kegiatan yang mengaktifkan siswa pada setiap bagian kegiatan secara terurut. Prosedur tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: Kesiapan mental untuk terlibat dalam pembelajaran mutlak dicapai dalam mengaktifkan siswa belajar, oleh karenanya kegiatan membangunkan sikap dan persepsi positif siswa harus dilakukan sejak awal dimulainya pembelajaran. Hal yang harus dilakukan guru pada awal pembelajaran adalah membangunkan minat, membangunkan rasa ingin tahu, dan merangsang siswa untuk berfikir. Bila minat siswa, rasa ingin tahu siswa telah bangkit, serta siswa telah terangsang untuk berfikir ini berarti siswa telah siap secara mental untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran, dan bila terjadi sebaliknya berarti secara mental siswa belum siap terlibat dalam pembelajaran. 2. Prediction Guide Prediction guide terdiri dari dua kata yaitu Prediction dan Guide. Dalam Echol (2003) Prediction berarti ramalan, perkiraan atau prediksi. Sedangkan guide dalam Echol (2003) berarti buku pedoman, pandu, memandu, menuntun, atau mempedomani. Jadi, Prediction Guide berarti panduan atau penuntun prediksi. Zaini (2007) mengartikan prediction guide sebagai tebak pelajaran. Strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide ini digunakan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, mulai dari awal sampai akhir pembelajaran. Dalam strategi ini, siswa diminta untuk mengungkapkan pandangan mereka tentang topik pelajaran semenjak awal dan kemudian menilai kembali pandangan ini pada akhir pelajaran. Dengan strategi ini, siswa diharapkan dapat mempertahankan perhatiannya selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa dituntut untuk mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang disampaikan oleh guru maupun yang mereka peroleh dari sumber belajar.

Langkah-langkah Prediction Guide, diuraikan oleh Zaini (2007) sebagai berikut: a. b.


c.

Tentukan topik yang akan Anda sampaikan, Bagi siswa/mahasiswa ke dalam kelompok-kelompok kecil, Guru/Dosen meminta siswa/mahasiswa untuk menebak apa saja

yang kira-kira akan mereka dapatkan dalam pembelajaran/perkuliahan ini, d. e.


f.

Siswa/mahasiswa diminta untuk membuat perkiraan-perkiraan Sampaikan materi kuliah secara interaktif, Selama proses pembelajaran, siswa/mahasiswa diminta untuk Di akhir pembelajaran/perkuliahan, tanyakan berapa prediksi tipe Prediction Guide ini digunakan

itu dalam kelompok kecil,

mengidentifikasi prediksi mereka yang sesuai dengan materi Anda,


g.

mereka yang mengena. Dalam strategi pembelajaran aktif Prediction Guide Sheet dengan contoh format pada tabel berikut: Tabel 1. Format Prediction Guide Sheet Nama : PREDICTION GUIDE: Kalor Petunjuk: Perhatikan pertanyaan-pertanyaan berikut berkaitan dengan topik yang akan kamu pelajari. Bubuhi tanda cek () jika kamu setuju atau tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan jelaskan alasan pemikiranmu. Setelah kamu membaca dan memperoleh informasi dari sumber belajar, evaluasi kembali pertanyaan yang ada dan nyatakan pemikiranmu yang baru, terutama yang berbeda dengan pemikiranmu sebelumnya. Pernyataan #1: Kalor adalah salah satu bentuk energi yang menyatakan jumlah/kuantitas panas. Tanggal:

Sebelum membaca membaca Setuju Tidak setuju Alasan Pemikiranmu Sebelum membaca : Setelah Membaca

Setelah

Setuju Tidak setuju

Pernyataan # 2 : Kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gr air setiap 10 C Sebelum membaca membaca Setuju Tidak setuju Alasan Pemikiranmu Sebelum membaca : Setelah Membaca Pernyataan # 3: Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda 10C disebut kapasitas kalor. Sebelum membaca membaca Setuju Tidak setuju Alasan Pemikiranmu Setuju Tidak setuju Setelah Setuju Tidak setuju Setelah

Sebelum membaca : Setelah Membaca Pernyataan # 4 : Banyaknya energi kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 10C 1 Kg zat disebut kalor jenis . Sebelum membaca membaca Setuju Tidak setuju Alasan Pemikiranmu Sebelum membaca : Setuju Tidak setuju Setelah

3. Hasil Belajar Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar dan menjadi indikator keberhasilan seorang siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil belajar ditandai adanya suatu perubahan dalam diri siswa. Sebagaimana yang diungkapkan Geoch dalam Sardiman (2001) Learning is a change in performance as a result of practice. Belajar adalah perubahan dalam performa sebagai hasil kerja atau praktek. Bloom dalam Sudjana (2002) mengemukakan hasil belajar dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotoris yang bersesuaian dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diungkapkan dalam SKL, Namun yang akan diteliti terfokus pada ranah kognitif.

H. Metode Penelitian
1. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat pra-eksperimental dengan dengan desain penelitian One Shot Case Study. (Arikunto, 2008) X Dimana: X = Perlakuan eksperimen ( Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Prediction Guide) O = Hasil belajar setelah diberikan perlakuan (post-tes) O

2. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 33 Makassar, yang terdaftar pada tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari 9 kelas. b. Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan menunjuk satu kelas secara acak sebagai kelas yang diberi perlakuan (kelas eksperimen) dari populasi yang ada.

3.

Teknik Pengumpulan Data 1). Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
-

a. Variabel dan Data

Variabel bebas yaitu variabel yang diperkirakan berpengaruh terhadap variabel lain atau perlakuan yang diberikan kepada siswa kelompok eksperimen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Prediction Guide. Variabel terikat yaitu gejala yang muncul dari adanya perlakuan. Variabel terikat di dalam penelitian ini adalah hasil belajar fisika siswa pada aspek kognitif setelah perlakuan diberikan.

2). Data Dalam penelitian ini, jenis data yang diperlukan adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari responden berupa penguasaan konsep Fisika siswa.
b. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes tertulis untuk melihat hasil belajar aspek kognitif. Tes yang diberikan sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan selama perlakuan berlangsung dan dilakukan setelah penelitian berakhir. Supaya data dapat dikumpulkan, dibutuhkan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan adalah soal objektif (pilihan ganda). c. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian aspek kognitif adalah berupa tes objektif dengan 4 opsi yang dilaksanakan diakhir penelitian. Agar instrumen menjadi alat ukur yang baik, maka perlu dilakukanlangkah-langkah berikut:
1)

Membuat kisi-kisi soal tes akhir sesuai dengan indikator yang akan

dicapai.

2) 3)

Menyusun soal tes akhir sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat. Menguji cobakan soal-soal tes akhir di sekolah lain yang sederajat. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes yang diberikan kepada

kedua kelas sampel. Tes yang diberikan berbentuk soal objektif. Untuk menyatakan apakah sebuah tes sudah layak, maka perlu diujicobakan. Hasil ujicoba tersebut perlu dianalisis dengan cara: 1) Validitas Tes Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu tes. Tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas tes penelitian ini diberikan kepada beberapa ahli dalam hal ini adalah dosen fisika dan guru fisika. Berdasarkan hasil tersebut maka soal layak untuk diujikan. 2) Reliabilitas tes Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu tes cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena tes tersebut sudah baik. Menurut Arikunto (2008: 100) reliabilitas dapat dicari dengan rumus Kuder Richardson 20 (KR-20).
2 n S pq r11= 2 n 1 S

Keterangan: r11 = p = reliabilitas tes secara keseluruhan proporsi objek yang menjawab tes dengan benar. q= proporsi objek yang menjawab tes dengan salah (q=1- p)

pq n= S= 3) Daya Pembeda

jumlah hasil perkalian p.q banyaknya item standar deviasi tes

Kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan rendah dengan siswa yang mempunyai kemampuan tinggai dapat diukur dengan daya beda (D). Besarnya daya pembeda (indeks didkriminasi) dapat dihitung dengan rumus (Arikunto, 2008) D= BA BB J A JB

Dimana: D = indeks diskriminasi (besarnya daya beda) JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar 4) Indeks Kesukaran Arikunto (2008) menyatakan bahwa indeks kesukaran soal dihitung dengan rumus : P= B Js

Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab benar Js = jumlah siswa yang mengikuti tes d. Teknik Analisis Data Analisis terhadap data penelitian bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis Deskriptif dan analisis Induktif. Analisis Deskriptif dilakukan untuk menentukan rata-rata, dan simpangan baku kedua kelas sampel. Sedangkan analisis Induktif dilakukan untuk melihat apakah perbedaan dua ratarata kelas sampel berarti, maka dilakukan uji t. I. Jadwal Kegiatan Program Tabel 3. Time Schedule Pelaksanaan Penelitian Bulan Ke No Kegiatan 1 2 3 4 1 Persiapan 2 Pelaksanaan 3 Pelaporan 1. Persiapan Tabel 4. Jadwal Persiapan Penelitian Bulan/Minggu ke No Kegiatan 1 2 1 2 3 4 1 2 Observasi dan Studi Literatur 1 analisis dan refleksi Diskusi untuk menentukan bahan 2 kajian penelitian 3 Identifikasi Kebutuhan Penelitian 4 Mengurus surat izin penelitian 2. Pelaksanaan

Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Bulan/Minggu ke 4 No. Kegiatan 2 3 3 4 1 2 3 4 1 2 3 Observasi ke sekolah yang akan 1 dijadikan tempat penelitian 2 Mendesain instrumen penelitian 3 Uji coba instrumen 4 Pengumpulan Data 3. Pelaporan Tabel 6. Jadwal Pelaporan Penelitian Bulan/Minggu Ke Kegiatan 5 1 2 3 4 Pengumpulan hasil-hasil analisis Pengolahan data Seminar Editing Naskah Penggandaan Laporan Penyerahan laporan

No. 1 2 3 4 5 6 J.

Rancangan Biaya 1. Bahan Habis Pakai Tabel 7. Rancangan Biaya Bahan Habis Pakai No. Bahan Harga (Rp) 1 Tinta Printer 10 buah @ Rp.20.000,200.000,2 Kertas A4 5 rim @Rp.30.000,150.000,3 Amplop surat 1 dos 12.000,4 Kertas kwarto 2 rim @ Rp. 28.000,56.000,5 Map plastik 10 buah @ Rp. 1.500,15.000,6 Ballpoin 1 pak 21.000,7 Spidol whiteboard 2 set @ Rp. 50.000,100.000,8 CDR kosong 10 keping @ Rp. 3.000,30.000,9 Cover CDR + disain 10 buah @ 5.000,50.000,10 Lem Kertas 5 buah @ Rp 3.000,15.000,11 Kertas Karton 2 rim @ Rp. 50.000,100.000,12 Spidol Snowman Warna 2 set @20.000,40.000,Jumlah 789.000,-

2. Peralatan Penunjang PKM No. 1 2 3 4 Tabel 8. Rancangan Biaya Peralatan Penunjang PKM Peralatan Harga (Rp) Printer Canon IP 2700 + infuse 520.000,Flask Disk Hp 8 GB 2 buah 360.000,Buku referensi 7 buah @ Rp. 100.000,700.000,Cartridge Print 2 buah @Rp. 160.000,320.000,Jumlah 2.260.000,-

3. Perjalanan Tabel 9. Rancangan Biaya Perjalanan No. Jenis Perjalanan 1 Transportasi pengurusan izin penelitian 2 Transpostasi ke sekolah sasaran selama penelitian 3 Transpotasi pembelian alat dan bahan penelitian Jumlah 4. Lain-Lain No. 1 2 3 4 5 6 7 Tabel 10. Rancangan Biaya Lain-Lain Jenis Biaya Penggandaan Instrumen Penelitian 130 rangkap @Rp.5.000,Biaya Internet Penggandaan laporan penelitian 10 rangkap @ Rp. 30.000,Penggandaan proposal penelitian 10 rangkap @ Rp. 8.000,Biaya telekomunikasi dengan sekolah sasaran Biaya Seminar Biaya surat izin penelitian Jumlah Harga (Rp) 650.000,300.000,400.000,150.000,250.000,650.000,100.000,2.500.000,Harga (Rp) 250.000,600.000,150.000,1.000.000,-

5. Biaya Total No.


1 2 3 4

Tabel 11. Jumlah Biaya Total Jenis Biaya Bahan Habis Pakai Peralatan Penunjang PKM Perjalanan Lain-Lain Jumlah total

Harga (Rp) 789.000.2.689.000.1.000.000.2.500.000.6.978.000.-

K. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.rev. ed. Jakarta: Bumi Aksara. Depdikbud. (1982). Metodologi Penelitian. Jakarta: Dirjen Dikti Echols, John M. Dan Hassan Sadily. (2003). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sardiman, A. M. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Silbermen, Melvin L. (2006). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif (Raisul Muttaqien. terjemahan). rev.ed. Bandung: Nusamedia dan Nuansa. Buku asli diterbitkan tahun 1996 Slameto. (2001) . Evaluasi Pendidikan . Jakarta : Bumi Aksara Sudjana, Nana. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Zaini, Hisyam, Bermawi Munthe, dan Sekar Ayu Aryani. (2007). Strategi pembelajaran Aktif . Yogyakarta:CTSD

Anda mungkin juga menyukai

  • Cetak Scren
    Cetak Scren
    Dokumen2 halaman
    Cetak Scren
    Agus Abdullah Abu Ukkasyah
    Belum ada peringkat
  • Faktor Ketinggian Mempengaruhi Persebaran
    Faktor Ketinggian Mempengaruhi Persebaran
    Dokumen2 halaman
    Faktor Ketinggian Mempengaruhi Persebaran
    Agus Abdullah Abu Ukkasyah
    Belum ada peringkat
  • 11 Fitogeografi
    11 Fitogeografi
    Dokumen0 halaman
    11 Fitogeografi
    chaaye No GaAra
    Belum ada peringkat
  • Ruang Lingkup Fitogeografi
    Ruang Lingkup Fitogeografi
    Dokumen5 halaman
    Ruang Lingkup Fitogeografi
    Agus Abdullah Abu Ukkasyah
    Belum ada peringkat
  • Pubdok Mse
    Pubdok Mse
    Dokumen2 halaman
    Pubdok Mse
    Agus Abdullah Abu Ukkasyah
    Belum ada peringkat
  • Syarat Dan Cara Mendirikan
    Syarat Dan Cara Mendirikan
    Dokumen2 halaman
    Syarat Dan Cara Mendirikan
    Agus Abdullah Abu Ukkasyah
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Ekologi
    Presentasi Ekologi
    Dokumen12 halaman
    Presentasi Ekologi
    Agus Abdullah Abu Ukkasyah
    Belum ada peringkat
  • Gajah Print
    Gajah Print
    Dokumen6 halaman
    Gajah Print
    Agus Abdullah Abu Ukkasyah
    Belum ada peringkat
  • Judul-Ku Deskripsi
    Judul-Ku Deskripsi
    Dokumen1 halaman
    Judul-Ku Deskripsi
    Agus Abdullah Abu Ukkasyah
    Belum ada peringkat
  • Plasmolisis
    Plasmolisis
    Dokumen2 halaman
    Plasmolisis
    Agus Abdullah Abu Ukkasyah
    Belum ada peringkat
  • Hakikat Mengajar
    Hakikat Mengajar
    Dokumen28 halaman
    Hakikat Mengajar
    Agus Abdullah Abu Ukkasyah
    Belum ada peringkat
  • Hakikat Mengajar
    Hakikat Mengajar
    Dokumen28 halaman
    Hakikat Mengajar
    Agus Abdullah Abu Ukkasyah
    Belum ada peringkat
  • Glikogenesis Copy Aa
    Glikogenesis Copy Aa
    Dokumen2 halaman
    Glikogenesis Copy Aa
    Agus Abdullah Abu Ukkasyah
    Belum ada peringkat
  • Karbohidrat (Makalah)
    Karbohidrat (Makalah)
    Dokumen64 halaman
    Karbohidrat (Makalah)
    zenklots
    100% (2)
  • Amilum
    Amilum
    Dokumen3 halaman
    Amilum
    Agus Abdullah Abu Ukkasyah
    Belum ada peringkat
  • AA Biokim
    AA Biokim
    Dokumen2 halaman
    AA Biokim
    Agus Abdullah Abu Ukkasyah
    Belum ada peringkat