Anda di halaman 1dari 9

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TIGA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MELALUI

PERMAINAN STAKING RING DI MADRASAH IBTIDAYAH NURUL HASAN DESA DADAPAN KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS BANYUWANGI 2011/2012

KATA PENGANTAR Kami menyampaikan rasa syukur kepada ALLAH SWT, dimana kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiyah ini sebagai tugas ahir perkuliahan kami dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas Tiga Pada Mata

Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Melalui Metode Permainan Staking Ring Di Madrasah Ibtidayah Nurul Hasan Desa Dadapan Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso Tahun Pelajaran 2010/2011. Karya tulis ini kami susun dalam bentuk laporan hasil penelitian dalam rangka memenuhi tugas akhir /memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar S.pd. Kami merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan ini. Itu semua di karenakan keterbatasan yang ada pada kami. Untuk itu tegur sapa dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak tetap kami harapkan demi sempurnanya laporan ini. Terakhir kami ucapkan kepada segenap dewan guru di Madrasah Ibtidayah Nurul Hasan (MI Nurul Hasan) yang telah banyak membantu pelaksanaan PTK serta penulisan laporan ini. Semoga amal beliau mendapatkan imbalan dari Allah SWT yang setimpal. Amin amin yarobbal alamin.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Seiring lajunya perkembangan jaman yang merambah di berbagai sektor keidupan baik teknologi, budaya, sosial maupun politik maka perilaku masyarakatpun juga ikut berubah termasuk moral bangsa yang santun. Bangsa Indonesia yang selama ini terkenal rendah hati, penyabar, suka memaafkan tiba-tiba menjadi bangsa yang sadis, bentrok, liar, anarkis, dan pembohong. Hal ini tidak lepas dikarenakan leluasanya budaya asing yang masuk ke Indonesia. Salah satu tekhnologi yang merusak moral anak bangsa adalah computer dan internet yang telah menjadi menyilaukan banyak orang. Game online simbol tekhnologi menjadikan anakyang anak

kecanduan.situasi ini jelas menghawatirkan para orang tua. Karena tanpa control yang ketat. Game online sangat rentan membuat anak kecanduan dan nilai nilai positif yang ada di dalamnya kalah dengan manfaat negatifnya. Begitu pula kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia akan banyak memberikan dampak negatif karena akan ada nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai kebudayaan lokal tidak rusak dan tidak punah karena intervensi kebudayaan asing. Contoh pengaruh negative kebudayaan asing adalah adanya gaya hidup mengkonsumsi narkoba, gaya hidup pergaulan bebas (free sex). Akan tetapi pengaruh kebudayaan asing juga bisa memberikan dampak positif jika tidak bertentangan dengan nilai-nilai kebudayaan lokal. Hal seperti inilah yang harus kita lanjutkan agar bisa membawa kemajuan bagi kebudayaan lokal di Indonesia. Contoh dampak positif adalah adanya mesin cetak sehingga buku-buku pelajaran sangat

mudah di dapat. Contoh lainnya adanya satelit palapa sehingga jarak antar daerah di Indonesia bisa di atasi. Dunia makin sempit inilah globalisasi.

Sering kali isu globalisasi dibesar-besarkan oleh sebagian orang. Globalisasi membuat masyarakat cenderung meniru kebudayaan Barat dengan kata lain kebudayaan Baratlah yang berusaha di jadikan rujukan dan kiblat semua bangsa di dunia. Ada beberapa kalangan yang sering kali menganggap kebudayaan bangsa Barat itu buruk, mereka berpendapat bahwa nilai-nilai yang berasal dari bangsa barat terlalu bebas dan tidak sesuai dengan budaya ketimuran. Masalah globalisasi juga menjadi ancaman yang serius di Indonesia dan negara-negara di dunia. Di dalam globalisasi muncullah anggapan bahwa peran negara semakin kecil. Yang memiliki peran bebas didalam proses globalisasi adalah perusahaan-perusahaan internasional. Peran besar mereka ini di khawatirkan akan membuat peran negara semakin tenggelam. Lalu, orang tidak lagi peduli pada upaya membangun rasa kebangsaan yang kuat. Inilah beberapa hal yang menjadi ancaman dan hambatan terhadap proses integrasi nasional. Dengan globalisasi saat ini di khawatirkan akan hilangnya rasa bangga terhadap bangsa sendiri. Rasa bangga terhadap bangsa sendiri harus segera di tumbuhkan lagi. Hal tersebut untuk menjaga rasa nasionalisme di dalam diri setiap rakyat. Menumbuhkan kembali rasa bangga terhadap bangsa sendiri memerlukan kerja yang cukup panjang. Dalam era globalisasi pasar bebas, kita di hadapkan prubahanperubahan yang tidak menentu. Ibarat nelayan di Lautan lepas yang dapat menyesatkan jika tidak memiliki Kompas sebagai pedoman untuk bertindak dan mengarunginya. Hal tersebut telah mengakibatkan hubungan yang tidak linear antara pendidikan dan lapangan kerja atau one to one relationship karena apa yang terjadi dalam lapangan kerja sulit di ikuti oleh dunia pendidikan. Sehingga terjadi kesenjangan.percepatan arus informasi dalam era globalisasi ini menuntut semua bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi,

misi, tujuan dan strategi agar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik ditingkat lokal, nasional maupun Global (Mulyasa:2006,18) Wajar kiranya apabila kegagalan pendidikan di sekolah dalam mencerdaskan masyarakat juga diduga menjadi penyebab timbulnya kekerasan dan kebiadaban di masyarakat. Mengapa demikian? Kegagalan pendidikan akan menghasilkan orang yang tidak berkembang daya nalarnya, terbatas wawasan dan pengetahuannya. Serta sulit dewasa imannya. Orang semacam ini cenderung tidak mampu menganalisis problem kehidupannya. Tidak mampu merefleksikan dan tidak mampu melihat alternatif pemecahan kesulitan hidupnya. Oleh karena itu mereka cenderung melihat masalah, persoalan, atau kesulitan hidup sebagai bahaya yang langsung mengancam dirinya bukannya sebagai sesuatu yang dengan sendirinya akan selalu dihadapi sebagai manusia selama masih hidup. Karena merasa terancam dan tidak mampu mengatasinya, kekerasanlah yang muncul untuk menyelesaikannya. Amuk massapun menjadi berita yang banyak menghiasi media cetak, audio, audio visual, ataupun cybernet. Jumlah orang yang tidak mampu memahami komplisitas persoalan, derasnnya arus informasi, dan dinamika perubahan di masyarakat saat ini tidak terhitung banyaknya. Sementara perubahan perubahan selalu ada dalam kehidupan bermasyarakat, perubahan-perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan nilai, norma, pola prilaku, struktur kemasyarakatan atau interaksi sosial ada begitu banyak perubahan yang berlangsung dimasyarakat. Perubahan selalu terjadi dalam masyarakat cepat atau lambat perubahan itu sendiri terjadi karena dinamika yang terjadi dalam suatu masyarakat. Kebudayaan bisa di ubah oleh lingkungan dan sebaliknya lingkungan juga dapat berubah oleh kebudayaan. Setiap warga Negara di tuntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna bagi Negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa depannya. Untuk itu di perlukan

penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan nilai-nilai moral, nilai kemanusiaan dan nilai budaya bangsa. Nilai-nilai tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan hidup setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Bahasan pendidikan kewarganegaraan meliputi hubungan antar warga negara dan Negara, serta pendidikan pendahuluan bela Negara yang semua ini berpijak pada nilai-nilai budaya serta dasar filosofis bangsa. Tujuan utama pendidikan kewarga-negaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan dan filsafat Pancasila.

1.2 Identifikasi Masalah Beberapa masalah yang dapat di identifikasi dalam pembelajaran adalah 1. Siswa kurang aprasiftif dalam menjawab pertanyaan guru. 2. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelaj 3. Suasana kelas menjenuhkan 4. Siswa kurang merespons materi pembelajaran yang di sampaikan guru 5. Guru terlalu monoton dalam penyampaian materi pembelajaran 6. Nilai mata pelajaran PPKN kurang maksimal.

1.3 Rumusan Masalah Apakah metode permaianan staking ring dapat meningkatkan prestasi belajar PPKN pada siswa kelas III MI Nurul Hasan di Desa Dadapan Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso. 1.4 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah metode permainan staking ring dapat

meningkatkan prestasi belajar PPKN pada siswa kelas tiga di MI Nurul Hasan Desa Dadapn Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso 1.5 Hipotesis Tindakan Jika metode permainan staking ring di terapkan dalam pembelajaran maka akan meningkatkan prestasi belajar PPKN pada siswa kelas III di MI Nurul Hasan Desa Dadapan Kecamatan Grujugan Bondowoso.

1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang di harapkan timbul dari penelitian ini adalah : A. Bagi siswa 1. Memberi kesempatan siswa berkreatif secara langsung dengan pembelajaran. 2. Membantu anak untuk mengembangkan kematangan dalam berfikir. 3. Anak dapat mengenali kemampuan dirinya dan lebih percaya diri. B. Bagi guru. 1. Kegiatan di sekolah lebih efektif. 2. Menambah kreatifitas dalam pembelajaran 3. Guru dapat menevaluasi proses belajar siswa C. Bagi sekolah. 1. Meningkatkan mutu dan sumber daya yang ada. 2. Menciptakan lingkungan kelas yang menyenagkan. 1.7 Definisi Operasional 1. Prestasi belajar adalah hasil darikemampuan siswa setelah memperoleh pembelajaran. 2. Metode permainan staling ring adlah yang berupa alat permainan yang berbentuk bulat seperti kue donat berwarna tapi sudah terbagi ke dalam sektor-sektor yang berisi pertanyaan dan angka pada setiap sektor

Anda mungkin juga menyukai