Anda di halaman 1dari 3

Faktor-faktor psikologis kita dapat mempengaruhi bagaimana kita mempersepsikan serta apa yang kita persepsikan.

Berikut ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh: 1. Kebutuhan Ketika kita membutuhkan sesuatu, atau memiliki ketertarikan akan suatu hal, atau menginginkannya, kita akan dengan mudah mempersepsikan sesuatu berdasarkan kebutuhan ini. 2. Kepercayaan Apa yang kita anggap sebagai benar dapat mempengaruhi interpretasi kita terhadap sinyal sensorik yang ambigu. 3. Emosi Emosi dapat mempengharuhi interpretasi kita mengenai suatu informasi sensorik. Seseorang yang takut akan gelap dapat saja melihat hantu dan juga bukan sebuah jubah yang tergantung pada pintu, atau sesosok monster dan bukan boneka kesayangannya. 4. Ekspektasi Pengalaman masa lalu sering mempengaruhi cara kita mempersepsikan dunia (Lachman, 1996). Kecenderungan untuk mempersepsikan sesuatu sesuai dengan harapan disebut set persepsi. Set persepsi dapat sangat berguna, set persepsi membantu kita mengisi kata-kata dalamm sebuah kalimat, tetapi set persepsi juga dapat menyebabkan kesalahan persepsi. (Carole Wade dan Carol Travis, 2007) <Carole Wade dan Carol Travis. 2007. Psikologi. Gelora Aksara Pratama. Jakarta> Perbedaan persepsi dapat disebabkan oleh hal-hal dibawah ini: 1. Perhatian Biasanya kita tidak menangkap seluruh ransangan yang ada di sekitar kita sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian kita pada satu atau dua objek saja. Perbedaan fokus antara satu orang dengan orang lainnya, menyebabkan perbedaan persepsi antara mereka. 2. Set

Set adalah harapan seseorang tentang ransang yang akan timbul. Misalnya pada seorang pelari yang siap di garis start terdapat set bahwa akan terdengar bunyi pistol disaat ia harus mulai berlari. 3. Kebutuhan Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda menyebabkan pula perbedaan persepsi. 4. Sistem Nilai Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi. Suatu eksperimen di Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak-anak yang ebrasal dari keluarga miskin mempersepsikan mata uang logam lebih besar daripada ukuran yang sebenarnya. Gejala ini tidak terdapat pada anak-anak yang berasal dari keluarga kaya. 5. Ciri Kepribadian 6. Gangguan Kejiwaan Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan eksalahan persepsi yang disebut halusinasi. Berbeda dari ilusi, halusinasi bersifat individual, jadi hanya dialami oleh penderita yang bersangkutan saja. Penderita skizofrenia misalnya dapat mendengar suara-suara atau melihat benda-benda yang tidak terdengar atau terlihat oleh orang lain atau ia bisa melihat sesuatu benda jauh berbeda dari bentuk aslinya, misalnya ia melihat gundukan tanah sebagai harimau yang menerkamnya. (Ahmad fauzi, 2008), < Ahmsd Fauzi. 2008. Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung> Apa yang kita persepsikan sangat tergantung pada motivasi pribadi, emosi nilai, tujuan hidup, minat, pengharapan, dan keadaan mental lainnya. Lebih dari 20 tahun yang lalu, psikolog Albert Hastorf dan Hadley Cantril menyajikan hipotesis yang baku mengenai hal ini. Mereka mengadakan pengamatan terhadap siswa yang sedang menyaksikan pertandingan bola. Dipertunjukan film mengenai pertandingan bola anta dua sekolah. Para mahasiswa yang menonton film itu diminta untuk

mencatat bila terjadi pelanggaran aturan permainan, dan diberi nilai sedang atau keterlaluan. Siswa yang berasal satu sekolah dengan yang sedang bertanding itu menyatakan bahwa sekolah musuhnya dua kali lebih banyak melakukan pelanggaran, begitu pula sebaliknya. Jelas disini bahwa motivasi, nilai dan emosi serta sasaran yang hendak dicapai menyebabkan subjek memberikan penekanan pada pelanggan tersebut yang secara pribadi mempunyai makna bagi dirinya. (Davidoff, 1988). < Davidoff Linda L. Alih bahasa: Dra. Mari Juniati. 1988. Psikologi Suatu Pengantar. Erlangga. Jakarta>.

Anda mungkin juga menyukai