Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Program pembangunan pertanian yang dilaksanakan tanpa melibatkan petani dan masyarakat desa sering kurang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya. Salah satu tujuan dalam pembangunan pertanian adalah meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa. Upaya itu diantaranya diwujudkan dengan cara meningkatkan jumlah produksi pertanian melalui pengenalan teknologi baru. Sebagai salah satu komoditas pertanian, padi memiliki peranan penting dalam dunia pertanian Indonesia. Dimana padi atau beras menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia, sehingga ketersediaan beras serta mutu kualitas beras harus mulai diperhatikan. Untuk menghasilkan beras yang berkualitas serta hasil juga banyak dapat dilakukan melalui konsep pertanian berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan merupakan implementasi dari konsep pembangunan berkelanjutan pada sektor pertanian. Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) ditujukan untuk mengurangi kerusakan lingkungan, mempertahankan produktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan stabilitas dan kualitas kehidupan masyarakat di pedesaan. Pertanian organik merupakan alternatif yang dapat dilaksanakan untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan (Abadi, 2009). Pertanian organik merupakan teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis, dengan tujuan untuk menyediakan bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan tidak merusak lingkungan. Berbagai upaya untuk mendukung pertanian organik telah banyak dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga non pemerintah. Begitupula dengan berbagai inovasi, telah banyak berkembang dan dihasikan untuk mendukung perubahan ke arah yang lebih baik.

Beberapa upaya konkret melalui program-program pertanian telah berhasil diimplementasikan dan diterima oleh sebagian petani di beberapa wilayah. Namun, tidak jarang inovasi tidak dapat langsung diterapkan oleh petani. Petani masih perlu waktu yang cukup lama agar inovasi tersebut dapat diadopsi dan menjadi bagian dari kebutuhan petani sebagai pengguna. Adopsi inovasi sebagai bagian dari hasil perilaku masyarakat yang saling terkait. Salah satu cara untuk memahami perilaku manusia adalah dengan mengamati atau memahami hubungan-hubungan sosialnya yang tercipta karena adanya proses komunikasi interpersonal (Setiawan, 1983). Oleh karena itu untuk memahami hubungan sosial yang demikian dapat dipelajari melalui studi jaringan komunikasi. Ketika dua orang atau lebih ikut serta dalam pengiriman pesan, mereka terlibat dalam suatu jaringan komunikasi (Setyanto, 1993). Karena struktur hirarkinya yang ketat, jarak fisik yang jauh dari orangorangnya, perbedaan yang besar dalam kompetensinya, dan berbagai tugas khusus yang harus diselesaikan, maka organisasi harus menciptakan jaringan komunikasi yang beragam (Devito, 1997). Dengan perspektif manapun, jaringan komunikasi merupakan jenis umum pola komunikasi kelompok dan dapat dijumpai umumnya komunikasi kelompok dan organisasi. Disamping itu, peranan Dinas Pertanian cukup besar dirasakan oleh petani. Peranan dinas menyangkut masalah kebijakan atau program yang akan dilaksanakan di Desa Tawangsari, pembinaan secara teknis kepada petani di Desa Tawangsari, Kecamatan Teras. Selain itu, pihak-pihak yang berperan dalam program budidaya padi organik adalah LSM yang secara aktif membantu lancarnya kegiatan yang berjalan. Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana proses penyebaran penerapan padi organik dan cara pemecahan masalah yang dihadapi oleh petani, maka sangat penting untuk dilakukan analisis jaringan komunikasi yang terjadi dan perilaku para anggota kelompok dalam mencari informasi dan mengadopsi inovasi. B. Perumusan Masalah

Kondisi alam, cuaca dan budaya masyarakat di Indonesia sangat mendukung sektor pertanian karena tanah Indonesia merupakan tanah yang sangat subur dan produktif sehingga pertanian memang cocok untuk terus dikembangkan. Namun demikian upaya peningkatan produksi instan melalui intensifikasi dengan penggunaan pupuk dan pestisida kimia membuat kondisi tanah semakin rendah tingkat kesuburannya berakibat turunnya hasil produksi. Untuk mengatasinya para petani mengupayakannya dengan meningkatkan biaya produksi diantaranya berupa peningkatan penggunaan kuantitas dan kualitas benih, pupuk dan pestisida. Pada awalnya penambahan biaya produksi ini bisa memberikan peningkatan kepada hasil pertanian, namun untuk selanjutnya tingkat produksi kembali menurun. Oleh karena itu teroboson inovatif dalam upaya mengembalikan kembali kesuburan tanah dan produktifitas harus dilakukan. Pada saat ini ada harapan sebagai solusi terbaik bagi pertanian di Indonesia dalam peningkatan hasil produksi yaitu melalui pola pertanian dengan metoda SRI-Organik. Metode ini menekankan pada peningkatan fungsi tanah sebagai media pertumbuhan dan sumber nutrisi tanaman. Melalui sistem ini kesuburan tanah dikembalikan sehingga daur-daur ekologis dapat kembali berlangsung dengan baik dengan memanfaatkan mikroorganisme tanah sebagai penyedia produk metabolit untuk nutrisi tanaman. Melalui metode ini diharapkan kelestarian lingkungan dapat tetap terjaga dengan baik, demikian juga dengan taraf kesehatan manusia dengan tidak digunakannya bahan-bahan kimia untuk pertanian. Sebagai dampak positif berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan masyarakat, maka tantangan yang akan kita hadapi adalah bagaimana kita mengkomunikasikan kemajuan ilmu pengetahuan tersebut ke wawasan masyarakat agar kemajuan masyarakat yang kita peroleh selama ini dapat dipertahankan serta dapat ditingkatkan melalui penggunaan ilmu dan teknologi yang semakin berkembang tersebut. Kita menyadari bahwa peranan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut akan tidak bermakna sama sekali manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak dikomunikasikan atau tidak

disebarluaskan ke tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, peranan komunikasi sangat dibutuhkan terutama dalam menyebarluaskan teknologi pertanian ke dalam masyarakat pedesaan. Dalam masyarakat pedesaan memiliki struktur tersendiri dalam menyebarkan informasi, hal ini didasarkan pada masyarakat pedesaan yang jaringan masyarakat masih terikat kuat satu sama lain. Dimana dalam masyarakat petani yang membentuk kelompok tani akan memiliki klik-klik tersendiri yang saling berhubungan sesuai dengan peran masing-masing individu. Transfer informasi didalam kelompok tani akan mengikuti jaringan komunikasi yang terbentuk dalam kelompok tani. Dikarenakan pentingnya informasi dalam pertanian maka diperlukan identifikasi tentang proses jaringan komunikasi dengan mengetahui peranan masing-masing anggota kelompok tani. Proses transfer informasi bisa berupa informal maupun informal, dimana proses tersebut terbentuk dari struktur organisasi dari kelompok tani dan hubungan interaksi dari antar anggota kelompok tani. Proses adopsi inovasi teknologi yang dilakukan oleh petani memerlukan alur komunikasi yang bisa sampai kepada petani sehingga proses adopsi inovasi dapat terealisasikan. Untuk itu pentingnya mengetahui jaringan komunikasi yang terbentuk dengan memahami pola jaringan yang terbentuk, karena informasi dalam sebuah perubahan sangatlah penting. Oleh karena Desa Tawangsari, Kecamatan Teras sebagai sentra pengembangan padi organik yaitu produk yang dihasilkan oleh beberapa kelompok tani di desa tersebut antara lain pupuk organik dan beras organik. Hal yang menarik untuk dikaji yaitu mengenai penerapan petani dalam budidaya padi organik di Desa Tawangsari. Adapun permasalahan yang timbul dari uraian tersebut dapat dijelaskan dalam perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana struktur jaringan komunikasi yang terbentuk ditingkat anggota dan kelompok?

2. 3. 4.

Bagaimana hubungan antara jaringan komunikasi dengan perilaku Bagaimana distribusi tingkat adopsi inovasi petani berdasarkan jaringan Seefektif apakah penerapan padi organik berdasarkan jaringan

petani dalam budidaya padi organik? komunikasi yang mereka gunakan? komunikasi yang mereka gunakan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. 2. 3. 4. Menganalisis struktur jaringan komunikasi yang terbentuk ditingkat Menganalisis hubungan antara jaringan komunikasi dengan perilaku Menganalisis distribusi tingkat adopsi inovasi petani berdasarkan Mengetahui keefektifan penerapan padi organik berdasarkan jaringan anggota dan kelompok petani dalam budidaya padi organik jaringan komunikasi yang mereka gunakan komunikasi yang mereka gunakan D. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bagi pemerintah dan instansi terkait, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan selanjutnya, khususnya dalam pengembangan pertanian organik. 3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan bahan informasi dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

4. Bagi petani, dapat memberikan pengetahuan sejauhmana tingkat penerapan budidaya padi organik dan tipe pertanian organik yang diterapkan di Desa Tawangsari, Kecamatan Teras

Anda mungkin juga menyukai