Anda di halaman 1dari 1

Buku

Resensi

Refleksi atas Kehidupan Beragama


Walau kerap diganggu pemikiran kaum ateis dan ulah kaum fundamentalis, agama terbukti tetap bertahan dari gangguan itu. Menggagas upaya beragama dalam keberagaman.

memahami domain agama. Menurut Komaruddin, ada empat domain agama. Pertama, domain pribadi. Pada domain ini, seseorang memiliki kebebasan se luasluasnya untuk meyakini dan mengembangkan keyakinan agamanya. Pada domain inilah enriLouis Bergson ketulusan dan keikhlasan dalam (18591941), filsuf beriman diuji. kenamaan Prancis, Kedua, domain jamaah pernah mengatakan, (komunal). Pada domain ini, pa Bisa saja berkurang apa yang ham keagamaan dan iman se kita sukai dari kenikmatan hidup, seorang terbentuk dan terbina tetapi mustahil agama dapat secara efektif. Pada domain ini, menghilang dari kehidupan idiom dan simbol agama secara manusia. Bisa jadi dahulu atau eksklusif bebas dikemukakan ka masa kini kita menemukan rena pesertanya bersifat homo masyarakat yang tidak mengenal gen dan eksklusif. Ketiga, domain ilmu pengetahuan atau seni, sosial. Pada domain ini, komunitas atau filsafat, tetapi tidak ada sebuah agama akan bertemu de masyarakat tanpa agama. ngan komunitas agama lain. Da Bergson tampaknya benar. lam ranah sosial ini, yang berlaku Fakta sejarah sejak ribuan tahun Salah satu fungsi utama agama adalah menjadi pelita kehidupan adalah hukum negara (hukum lampau hingga kini me nun ini, kata Komaruddin, tidak relevan mem positif). jukkan bagaimana keberadaan agama di pertanyakan mana agama atau aliran yang Keempat, domain negara. Pada tengah umat manusia. Dengan berbagai paling benar. Dalam ungkapan metafora, domain ini, agama kerap berwajah ganda. dinamika kehidupan sosial, ekonomi, ia menyebut ragam agama dan mazhab itu Di satu wajah, agama ingin menegakkan politik, dan budaya masyarakat yang he laksana ratusan sungai yang mengalir dari nilainilai luhur dalam kehidupan po terogen di berbagai belahan dunia, agama berbagai penjuru arah, melewati berbagai litik, tapi di wajah lain terlihat haus dan tetap banyak penganutnya. daratan, lembah, dan pegunungan yang kadangkala seram serta menakutkan ka Bagaimana dengan masa depan berbedabeda, tapi muaranya satu, yaitu rena agenda utamanya adalah menjadikan agama? Karen Armstrong dalam bukunya, samudra (laut). negara sebagai negaraagama (teokrasi). Masa Depan Tuhan (Mizan, 2011), dengan Tak satu pun agama mengajarkan Kalaupun tidak demikian, doktrin nada optimistis menegaskan, agama punya keburukan kepada pemeluknya. Semua doktrin agama dijadikan regulasi atau masa depan yang baik. Meski dibajak nya mengajarkan kebaikan, baik itu hukum positif yang mengikat semua. kaum fundamentalis yang menampak kebaikan terhadap sesama maupun ling Dalam konteks negara yang berdasarkan kan agama dalam wajah garang atau di kungan sekitar. Semuanya juga menjanji Pancasila, upaya menjadikan negara interupsi oleh pemikiran para tokoh kan kebahagiaan hidup tidak hanya di agama tidak bisa dibenarkan. ateis, semacam Nietzche hingga Richard dunia, melainkan juga di akhirat. Semua Buku ini mengajak kita untuk me Dawkins dan Sam Harris, agama tetap nya membimbing manusia ke jalan yang lihat agama dengan berbagai ragam eks bisa menjawab dua pengganggu itu. benar. Karena itu, penghormatan dan presi penganutnya dalam perspektif positif Komaruddin Hidayat, yang kini penghargaan terhadap agama lain mesti dan kritis. Positif berarti menjadikan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) dikedepankan. Inilah titik persamaan nilainilai agama sebagai kekuatan pro Syarif Hidayatullah, Jakarta, menyebut yang paling inti dari agamaagama itu. gresifkonstruktif bagi kemajuan dan ke kan bahwa agama memiliki seribu Pemaksaan terhadap seseorang untuk ma maslahatan umat manusia. Kritis berarti nyawa. Sealur dengan pemikiran Arm suk ke dalam suatu agama tertentu jelas menyikapi berbagai ekspresi keagamaan strong yang optimistis atas masa depan tidak bisa dibenarkan. yang destruktif dan menyimpang dari agama, Komaruddin mengungkapkan Penghargaan dan penghormatan nilainilai luhur agama agar kembali pada pandanganpandangan reflektifnya terhadap agama lain akan dapat diterap nilai nilai agama yang sesungguhnya. terhadap fenomena atau ekspresiekspresi kan jika masingmasing pemeluk agama Agama dapat bertahan hingga keberagamaan saat ini yang ia amati. kini tak lain karena nilainilai Salah satu fungsi utama agama, luhur yang terkandung di menurut Komaruddin, adalah men dalamnya. jadi pelita kehidupan. Meskipun terda AGAMA PUNYA SERIBU NYAWA pat banyak agama, baik agama samawi Fajar Kurnianto Penulis : Komaruddin Hidayat (wahyu) maupun agama ardhi (non Peneliti Pusat Studi Islam dan Ke Penerbit : Noura Books, Jakarta, April 2012, wahyu), ia tetap merupakan pelita kehi negaraan Universitas Paramadina, xxv + 308 halaman dupan. Dalam pluralitas agama dan aliran Jakarta
ANTARA/HARI ATMOKO

56

GATRA 30 MEI 2012

Anda mungkin juga menyukai