Anda di halaman 1dari 16

TEKNOLOGI CO-COMBUSTION BIOMASSA TK5022 - Teknologi Energi Biomassa

Dosen Pengampu : Dr. Sunu H. Pranolo


1. 2. 3. 4. Riska Agustina W. Evi Zahrotun Nisa Godeliva Fristianingrum Yuli Nugraheni i0510033 i0510014 i0510018 i0510042

Program Studi Teknik Kimi Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

CO-COMBUSTION
proses pembakaran langsung dengan mengkombinasikan bahan bakar (batubara dengan biomassa) untuk menghasilkan energi.

Indirect Cocombustion
Direct Cocombustion Parallel Cocombustion

Jenis-jenis Cocombustion

Direct Co-Combustion
biomassa dimasukkan bersamaan dengan batubara ke dalam boiler yang sama

Indirect Co-combustion
Konfigurasi ini mengacu pada proses gasifikasi biomassa, dimana gas hasil gasifikasi biomassa kemudian diumpankan ke dalam pembakar dan dibakar bersama batubara

Parallel Co-combustion
melibatkan suatu pembakar dan boiler terpisah untuk biomassa, dimana hasil pembakaran dari biomassa akan membangkitkan steam yang kemudian akan digunakan pada sirkuit power plant pembakaran batubara

Pre-treatment Biomassa
drying sizing balling pelletizing briquetting washing/leaching torefaksi torefaksi dengan pelletizing pirolisis

Nilai Kalor Lebih Besar

Temperatur Pembakaran Maksimum

Mempersingkat Waktu Tinggal dalam Reaktor

Fixed Bed Combustion

Tipe Reaktor Co-combustion

Fluidized Bed Combustion

Pulverized Fuel Combustion

Fixed Bed Combustion


Keuntungan
Grate furnaces
1. Biaya pengadaan awal murah 1. Hanya bisa menggunakan (<20 MWth) biomassa dengan jenis yang 2. Biaya operasi murah 2. Kenaikan temperatur bisa 3. Dapat dipakai untuk segala menyebabkan abu meleleh jenis kayu dan korosi 4. Cocok untuk biomassa dengan kadar air dan kadar abu tinggi, dan ukuran partikel yang bervariasi

Kerugian

Underfeed stoker
1. Biaya pengadaan awal murah (<6 MWth) 2. Emisi sedikit Hanya cocok untuk bahan bakar dengan kandungan abu rendah dan titik leleh abu yang tinggi

Fluidized Bed Combustion


Keuntungan Kerugian
1. Pembakaran sempurna sehingga 1. Untuk biomassa dengan kadar efisiensi boiler menjadi tinggi alkali tinggi dapat menimbulkan 2. Dapat digunakan untuk batu bara slagging dan korosi berkualitas rendah 2. Ukuran partikel biomassa sama

Pulverized Fuel Combustion


Keuntungan
1. Semakin tinggi excess oksigen, semakin tinggi efisiensi boiler 2. Tingginya penurunan NOx karena penggunaan burner yang sesuai

Kerugian
Ukuran biomassa yang terbatas (<10-20mm)

CO-COMBUSTION

KELEBIHAN

KEKURANGAN

(+) Kelebihan
1. 2.
3. 4. 5. 6.

Biaya murah Efisiensi konversi biomassa menjadi listrik lebih besar daripada dengan sistem pembakaran biasa SOx rendah, karena kebanyakan biomassa mengandung lebih sedikit S daripada batubara Ramah lingkungan Penurunan emisi yang dikeluarkan oleh batubara. Disamping itu, karbon dioksida yang dihasilkan dari hasil pembakaran akan menurun Tingginya rasio sulfur menjadi klorin dapat menurunkan terjadinya korosi

(-) Kekurangan
1. 2.
3. 4. 5. 6.

Satu reaktor untuk satu jenis biomassa Ada perlakuan khusus terhadap biomassa yang digunakan (pengeringan, milling, pelletize) Memerlukan biaya tambahan untuk pretreatment biomassa Korosifitas tinggi Biomassa dengan kandungan klorin yang tinngi dapat menghasilkan HCl yang dapat menimbulkan korosi Biomassa dengan kandungan alkali yang tiggi (khususnya klorin) dapat menimbulkan endapan

Daftar Pustaka
http://malikhizbullah.wordpress.com/2008/09/25/co-firing/ http://majarimagazine.com/2009/06/co-firing-batubara-dengan-limbah-biomassa/ Maciejewska, A., Veringa, H., Sanders, J., Peteves, S. D., 2006, Co-firing of Biomass with Coal: Constraints and Role of Biomass Pre-treatment VGB Power Tech, 2008, Advantages and Limitations of Biomass C0-Combustion in Fossill Fired Power Plants

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai