Anda di halaman 1dari 2

03 April 2012 | 21:39 wib Tolak Harga Sewa, Pedagang Pasar Kolombo Demo 0 3 SLEMAN, suaramerdeka.

com - Setelah berbulan-bulan menunggu kepastian sikap pemerintah, ratusan pedagang Pasar Kolombo mendatangi kantor Bupati Sleman, Selasa (3/4). Mereka menuntut pihak pemerintah, baik desa maupun kabupaten, untuk menyelesaikan polemik renovasi pasar yang berlokasi di Jalan Kaliurang, Depok itu. "Meski sudah dilakukan peletakan batu pertama pada 8 Maret 2012 silam, bukan berarti masalah selesai. Kami minta Pemkab ikut memecahkan persoalan, karena selama ini tidak ada itikad baik dari pemerintah desa," tandas Ketua Persatuan Pedagang Pasar Kolombo (P3K), Sumarsih Satijo. Dia menyebut, ada tiga hal yang menjadi inti dalam permasalahan ini. Pertama, menyangkut harga kapling kios dan los yang dinilai terlalu tinggi. Pedagang merasa semakin berat karena hanya diberi jangka waktu 30 bulan. Dalam penentuan besaran harga tersebut, kata Sumarsih, pihaknya tidak pernah diajak bernegosiasi. "Harga langsung dipatok secara sepihak oleh pemerintah dan pengembang tanpa melibatkan pedagang," ujarnya. Untuk meringankan harga, pihak pedagang meminta pemerintah mengupayakan sumber dana lain seperti subsidi, hibah, atau pinjaman lunak jangka panjang. Persoalan kedua menyangkut kondisi pasar sementara yang tidak layak. Antara lain tidak tersedianya fasilitas saluran air bersih, pembuangan limbah yang tidak memadai, dan letak pedagang yang tidak merata. Kondisi ini mengakibatkan pendapatan pedagang merosot drastis. Bahkan ada beberapa pedagang yang tidak berjualan lagi lantaran tidak mendapat tempat relokasi. Sebagian lainnya tidak bisa berdagang disebabkan kehabisan modal karena dagangannya tidak laku. "Terakhir, kami minta aparat menindak praktik pungutan liar, dan sewa menyewa ilegal yang sangat merugikan kami," katanya. Perwakilan dari LBH Yogyakarta Samsudin Nuseha memandang dalam polemik ini, ada instrumen hukum yang diabaikan pemerintah. Karenanya, pihaknya selaku pendamping P3K akan mengambil langkah yang memadai guna melindungi hak pedagang. Di hadapan para pengunjuk rasa, Asisten Sekda Bidang Pemerintahan, Sunaryo menyatakan permasalahan ini bukan wewenang Pemkab. Karena itu, upaya penyelesaian dikembalikan ke pemerintah desa setempat. Kepala Desa Condong Catur, Marsudi mengatakan siap dipertemukan dengan pedagang. Menanggapi tudingan yang ditujukan kepadanya, Marsudi mengaku selama ini pihak pedagang selalu dilibatkan dalam negosiasi. Dia juga mengklaim telah memberi keringanan dengan adanya perpanjangan waktu selama tiga tahun. Sebelumnya, pedagang hanya diberi tempo satu tahun untuk melunasi uang sewa. Terkait pungli, Marsudi mengatakan resminya tiap pedagang hanya dipungut Rp 300 per hari. Untuk masalah ketidaklayakan fasilitas pasar sementara, pihaknya akan melakukan pengecekan di lapangan.

( Amelia Hapsari / CN34 / JBSM ) http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/04/03/114386/TolakHarga-Sewa-Pedagang-Pasar-Kolombo-Demo

Anda mungkin juga menyukai