Anda di halaman 1dari 3

Kebutuhan akan Pentingnya Menaksirkan obat-obat baru Sejak 20 tahun belakangan hingga hari ini, terjadinya peningkatan jumlah

obat yang dipasarkan dimana ada lebih dari 100.000 sediaan farmasi yang beredar di seluruh pasar dunia. Industri farmasi tidak hanya meneliti dan mengembangkan obat-obatan untuk tujuan mengobati dan mencegah penyakit, tapi juga untuk tujuan profit. Agar supaya ketersediaan obat dalam jumlah yang pantas yang efektif, aman, berkualitas, dan dengan harga yang layak, PTF harus mengambil langkah yang tepat untuk meninjau obat-obatan tersebut dan memilih salah satu yang paling tepat. Obat-obat baru harus di evaluasi berdasarkan efikasi, keamanan, kualitas, dan harga. Penafsiran efikasi hanya dapat dilakukan dengan melakukan penelusuran yang kritis dari literatur obat. Penafsiran keamanan juga harus dilakukan melalui penelusuran literatur sedangkan monitoring efek samping, kualitas, dan harga akan bervariasi sesuai dengan keadaan lokal,meski demikian publikasi yang bersifat Internasional ini berperan untuk menyajikan informasi tentang topik spesifik yang relevan. Sebagai contoh, bioavailabilitas dari kombinasi obat TB yang diketahui menjadi masalah dan banyak industri di negara berkembang tidak memiliki kemampuan untuk menguji bioavailabilitas yang memadai. International Price Indicator Guide, yang dipublikasikan Management Sciences for Health

(http://www.msh.org), memberikan data perbandingan harga internasional untuk sebagian besar obat yang terdapat dalam model essential medicines list (EML) milik WHO. Ini dapat membantu untuk memutuskan apakah obat tersebut telah sesuai dengan harga. Sehingga dapat ditaksirkan apakah obat tersebut dapat memberikan manfaat sesuai dengan harganya, dengan kata lain Cost Effectiveness. Harga yang tepat kadang juga bisa di ketahui dengan meninjau pharmacoeconomic evidence. Semenjak bermunculannya banyak literatur, intrepretasi menjadi sulit dan bias, analisis keuntungan dan harga yang tepat kadang hanya dapat dilakukan oleh ahli pada level nasional.

Sumber Informasi Untuk Meninjau Obat Baru

Sumbar yang sesuai untuk memperoleh informasi dan mengevalusi obat sangatlah penting. Sumber informasi obat terdiri atas tiga kategori; Primer, sekunder dan tersier: Literatur Primer ; termasuk artikel jurnal dan penelitian yang tidak terpublikasikan. Ini dapat diperoleh dari jurnal dan layanan (elektronik atau semacamnya) yang khusus menyediakan artikel. Sebuah artikel yang original kebanyakan mengandung informasi yang komplit tentang subyek karana pemabaca harus mengakses semua data dan metode penelitian untuk dapat menarik kesimpulan. Kekurangannya adalah karena pembaca harus memiliki waktu yang cukup untuk membaca dan mengavaluasi artikel tersebut, serta kemampuan untuk mengevaluasi dan membandingkannya dengan informasi dari artikel lain. Literatur Sekunder; termasuk layanan index dan abstrak yang menyediakan tinjauan ringkas dari sebuah artikel. Seperti literatur biasanya dipublikasikan pada suatu majalah, CD ROM data base dan layanan online, sebagai contoh Cochrane library. Keuntungn utama dari sumber informasi ini, adalah informasinya mudah diakses dan mudah untuk dibaca. Kerugiannya mungkin adalah lamanya waktu antara publikasi dari data originalnya dengan waktu ketika dipublikasikan kembali dalam majalah atau saat dipublikasikan dalam bentuk abstrak. Literatur Tersier; Publikasi dalam bentuk TextBook. Biasnya merupakan sumber informasi yang bagus bila menggunakan sumber yang terpercaya. Keuntungan dari textbook adalah kita dapat membaca gabungan dari

informasi yang diperoleh dalam waktu yang singkat, bila informasi itu dikemas dalam satu bagian. Kerkurangannya yaitu tidak adanya akses terhadap

sumber informasi originalnya, prasangka yang digunakan penulis dalam menulis textbook, dan informasi yang usang dikarenakan lamanya waktu publikasi textbook. Informasi dari Perusahaan farmasi; harus digunakan dengan syarat, seperti informasi dimaksudkan untuk memberikan hasil yang positif terhadap promosi penjualan. Materinya biasanya disesuaikan untuk berbagai kalangan profesi kesehatan. Mereka mungkin menuangkannya pada artikel ilmiah dalam jurnal

profesional, Symposium Proceeding, Laporan berita atau pamflet yang disebarkan oleh Drugs Representativ. Internet; Merupakan Sumber Informasi yang berkembang pesat. Meski farmasis atau dokter diberbagai belahan dunia mungki tidak memiliki akses internet, ini merupakan sumber informasi yang harus digunakan bila dimungkinkan. Namun yang terbaik untuk digunakan hanya yang berasal dari sumber yang direkomendasikan oleh sumber yang terpercaya dan untuk memferifikasi sumber informasi yang tersedia di internet. Kualitas informasi obat dari sumber lain mungkin lebih bagus atau lebih buruk.

Anda mungkin juga menyukai