Anda di halaman 1dari 5

Metode Pembelajaran Kooperatif

Mei 10, 2008 Doantara yasa Tinggalkan komentar Go to comments Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok -kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain. Jadi Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: 1) untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif, 2) kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, 3) jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula, dan 4) penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan. Dalam pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu saling tergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama. Menurut Ibrahim dkk. siswa yakin bahwa tujuan mereka akan tercapai jika dan hanya jika siswa lainnya juga mencapai tujuan tersebut. Untuk itu setiap anggota berkelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. Menurut Depdiknas tujuan pertama pembelajaran kooperatif, yaitu meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya. Siswa yang lebih mampu akan menjadi nara sumber bagi siswa yang kurang mampu, yang memiliki orientasi dan bahasa yang sama. Sedangkan tujuan yang kedua, pembelajaran kooperatif memberi peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajar. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial. Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud antara lain, berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya. Menurut Ibrahim, dkk. pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif untuk siswa yang hasil belajarnya rendah sehingga mampu memberikan peningkatan hasil belajar yang signifikan. Cooper mengungkapkan keuntungan dari metode pembelajaran kooperatif, antara lain: 1) siswa mempunyai tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, 2) siswa dapat

mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, 3) meningkatkan ingatan siswa, dan 4) meningkatkan kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran. Menurut Ibrahim, unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif sebagai berikut: 1) siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama, 2) siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya, 3) siswa haruslah melihat bahwa semua anggota didalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama, 4) siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya, 5) siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok, 6) siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya, dan 7) siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Lebih lengkapnya ada bisa download disini Metode Pembelajaran Kooperatif.doc Lie Anita dalam bukunya yang berjudul Cooperative Learning mengutip perkataan Roger dan David Johnson bahwa ada lima unsur model pembelajaran kooperatif yaitu : saling ketergantungan positif, tanggungjawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok Kata kunci pembelajaran kooperatif adalah :

Tim Pengelolaan Kerjasama Keinginan untuk bekerjasama melalui pengerjaan serangkaian tugas dan penghargaan Keahlian untuk bekerjasama Interaksi yang simultan Terdiri dari serangkaian tahapan yang berbeda dalam setiap model (Kagan 1992)

Tehnik-teknik yang dapat dipakai dalam pembelajaran model kooperatif learning adalah : 1. Jigsaw, 2. STAD, 3. TGT (Slavin 1990) Write Pair Square, 4. Think Pair Square, 5. Inside-Outside Circle, 6. Round-Robin, NHT, 7. Two Stay Two Stray (Kagan 1992), 8. Group Investigation (Sharan et al), 9. Learning Together (Johnson et al 1990), 10. Cooperative Controversy (Johnson and Johnson 1987) 11. Murder Mood, 12. Understand, 13. Recall, 14. Detect, 15. Elaborate,

16. Review (Hythecker et al 1988) Write-Pair-Square adalah salah satu teknik pembelajaran kooperatif dengan cara : siswa mulamula bekerja sendiri, kemudian setelah itu mendiskusikan hasil kerjanya dengan temannya secara berpasangan lalu mereka membahas ulang pekerjaannya dalam kelompok yang terdiri dari empat orang. Terakhir siswa mendiskusikan pekerjaannya bersama-sama didalam kelas dipimpin guru (Kagan 1992) Two Stay Two Spray adalah salah satu teknik pembelajaran kooperatif dengan cara : siswa mulamula bekerja didalam kelompok, yang terdiri dari empat orang lalu dua diantaranya menjadi tamu ke kelompok lain untuk membahas dan mengecek hasil pekerjaan kelompok yang didatangi sementara dua siswa tinggal dalam kelompok untuk menerima kunjungan dari kelompok lain guna melakukan hal yang sama, setelah kegiatan itu siswa kembali ke kelompok asal dan terakhir mendiskusikan hasil kerjasanya secara klasikal. 2. Tinjauan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang terpusat pada siswa, hal ini terlihat dari aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, siswa bekerja sama dengan anggota kelompok untuk mempelajari materi dan menyelesaikan tugas-tugas, serta memberikan penjelasan pada kelompok. Untuk itu pembelajaran kooperatif itu mempunyai unsur-unsur supaya hasil pembelajaran itu dapat tercapai secara maksimal. Menurut Ibrahim (2000: 6) ada beberapa unsur dalam pembelajaran kooperatif : a. b. c. d. e. f. g. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya seperti milik sendiri Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama Siswa haruslah berbagi peran tugas dan bertanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya Siswa akan dikenakan evaluasi atau dikenakah hadiah / penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama swelam proses belajarnya Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani oleh kelompok koooperatif

Dari unsur-unsur di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran kelompok merupakan pembelajaran yang setiap anggotanya saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Setiap anggota dituntut untuk bisa saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Setiap anggota dituntut untuk bisa memberikan pendapat, ide, dan pemecahan masalah sehingga dapat tercapai tujuan belajar. Menurut Ibrahim (2000: 10), pembelajaran kooperatif memiliki enam tahap, seperti terlihat dalam tabel berikut : Tabel 2. Tahap-tahap Pembelajaran Kooperatif Tahap 1 Kegiatan Tingkah Laku Guru Menyampaikan tujuan Guru menyampaikan dan memotivasi siswa semua tujuan yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan Mengorganisasikan siswa Guru menjelaskan ke dalam kelompok- kepada siswa bagaimana kelompok belajar cara membentuk kelompok belajar dan setiap kelompok agar melakukan transisi secara Membimbing kelompok efisien bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan Evaluasi tugas mereka Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok Memberi penghargaan mempresentasikan hasil kerjanya Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil

relajar individu kelompok

dan

Anda mungkin juga menyukai