Anda di halaman 1dari 7

Untuk obat rematik dipakai ± 10 gram serbuk buah Capsicum trutescens, diseduh dengan 1/2

gelas air panas diaduk sampai rata, didiamkan beberapamenit, dibalurkan pada bagian yang
sakit.
Disamping itu minyak jahe digunakan juga sebagai obat rematik, sakit gigi, obat malaria, obat
flu, obat batuk, obat untuk infeksi dan lain-lain. Minyak jahe bersifat analgesik, anti oksidan,
antiseptik, stimulan dan bersifat anti bakteri serta banyak dipakai dalam aromaterapi.

Komponen penyusun utama minyak jahe adalah gingeren, gingerol, gingeron, zingiberen,
linalool, campen, felandrene, sitral, sineol, borneol dan lain-lain (Lawless, 2002). Untuk peng-
gunaan tertentu, dewasa ini dikenal juga minyak jahe yang berasal dari jahe segar. Minyak jahe
segar berbeda aroma dan komposisi kimianya dari minyak jahe kering. Hasil penelitian Menon et
al. (2007) menunjukkan bahwa perlakuan pengeringan pada jahe dapat menyebabkan perubahan
pada komponen minyak jahe yang dihasilkan. Oleh karena itu komposisi kimia minyak jahe
kering dan minyak jahe segar berbeda, antara lain dalam minyak jahe kering terdapat zingiberen
dan curcumen sedangkan dalam mi-nyak jahe segar tidak terdapat cur-cumen. Sebelumnya, suatu
penelitian yang dilakukan oleh Grosch (1997) menyimpulkan bahwa kontributor paling penting
pada aroma jahe segar adalah senyawa-senyawa 1,8-sineol, linalool, sitronellil asetat, borneol,
geranial, dan geraniol.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT


Kaki dan tangan lemas (seperti lumpuh) Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki
ayam yang dipotong sedikit di atas lutut, 60 g kacang tanah, dan 6 butir hung cao. Bersihkan
bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak
sampai bahan-bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya). Selanjutnya, tim
ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing
masing separo dari ramuan.
Sakitperut
Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu
aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit.
Rematik
Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan
sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang
sakit.
Jahe memiliki kandungan aktif yaitu oleoresin. Oleoresin adalah minyak dan damar yang
merupakan campuran minyak atsiri sebagai pembawa aroma dan sejenis damar sebagai pembawa
rasa. Oleoresin jahe mengandung komponen gingerol, paradol, shogaol, zingerone, resin dan
minyak atsiri. Persenyawaan zingerone tidak dalam bentuk persenyawaan keton bebas, melainkan
dalam bentuk persenyawaan aldehid alifatis jenuh, terutama senyawa n-heptanal (Ravindran et
al., 2005).

Secara tradisional ekstrak jahe digunakan antara lain sebagai obat sakit kepala, obat batuk, masuk
angin, untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik,
menghilangkan rasa sakit, obat anti-mual dan mabuk perjalanan, karminatif (mengeluarkan gas
dari perut) dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga, keseleo, bengkak, serta
memar (Shukla, 2007).

Dalam laporan hasil penelitian yang lain juga disebutkan bahwa komponen pembawa rasa pedas
pada jahe yakni gingerol, paradol, shogaol, dan zingerone memiliki aktivitas anti-intlamasi dan
efek kemopreventif yang menunjukkan pencegahan timbulnya kanker pada percobaan
karsinogenesis (Shukla, 2007). Disamping itu, gingerol dan paradol juga bersifat dan anti-tumor
yang dapat menahan tumbuh suburnya sel kanker pada tubuh manusia (Surh, 1999).

Tanaman Jahe
1. Klasifikasi tanaman jahe
Tanaman Zingiber officinale mempunyai klasifikasi dalam sistematika
tumbuhan (taksonomi) sebagai berikut:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga/ genus : Zingiber
Jenis/ spesies : Zingiber officinale Rocs (Sutarno et al., 1999)
2. Kandungan kimia dan kegunaannya
Kandungan utama yang ditemukan dalam jahe yaitu oleoresin yang mengandung komponen yaitu
gingerol, shogaol, paradol, Zingerone, gingediol, gingediasetat, gingerdione, dihidrogingerol,
heksahidrokurkumin, desmetilheksahidrokurkumin (Ravindran et al., 2005). Minyak atsiri:
kampen, β- felandren, 1,8 sineol, borneol, sitronelol, geranial, geraniol, geranilasetat, linalool
(Malek et al., 2005 dan Zhou et al., 1998).
Rimpang Z. officinale umumnya digunakan untuk meningkatkan nafsu makan, pengobatan
influensa, gangguan saluran pernafasan, batuk, masuk angin, gangguan pencernaan, atau mulas,
diare, muntah-muntah, obat gosok penyakit encok, terkilir, bengkak, gatal-gatal, digigit ular,
kolera dan difteri (Anonim, 1995; Sangat, 2000). Rimpang ini juga dapat menghambat
peradangan lambung serta usus (Yoshikawa, 1992), antimuntah, antipiretik, antilipidemik,
antiplatelet, antitumor, imunostimulan, antiinflamasi, antioksidan, antibakterial, antiviral
(Chrubasika et al., 2005), antijamur terhadap Pyricularia oryzae (Endo, 1990), menghalau
nyamuk Anopheles stephensi, Aedes aegypti dan Culex quinquefasciatus (Prajapati, 2005), serta
sebagai anestesia (Geiger, 2005). Jahe juga mampu menaikkan aktivitas salah satu sel darah
putih, yaitu sel natural killer (NK) dalam melisis sel targetnya, yaitu sel tumor dan sel yang
terinfeksi virus. (Zakaria et al., 1999).
Lengkuas (Alpinia galanga L.) merupakan anggota familia Zingiberaceae. Rimpang lengkuas
mudah diperoleh di Indonesia dan manjur sebagai obat gosok untuk penyakit jamur kulit
(panu) sebelum obat-obatan modern berkembang seperti sekarang. Rimpang lengkuas juga
digunakan sebagai salah satu bumbu masak selama bertahun-tahun dan tidak pernah
menimbulkan masalah. Manfaat rimpang lengkuas telah dipelajari oleh para ilmuwan sejak
dulu. Rimpang lengkuas memiliki berbagai khasiat di antaranya sebagai antijamur dan
antibakteri. Penelitian Yuharmen dkk. (2002) menunjukkan adanya aktifitas penghambatan
pertumbuhan mikrobia oleh minyak atsiri dan fraksi metanol rimpang lengkuas pada
beberapa spesies bakteri dan jamur. Penelitian Sundari dan Winarno (2000) menunjukkan
bahwa infus ekstrak etanol rimpang lengkuas yang berisi minyak atsiri dapat menghambat
pertumbuhan beberapa spesies jamur patogen, yaitu: Tricophyton, Mycrosporum gypseum,
dan Epidermo floccasum. Namun penelitian dan penggunaan ekstrak rimpang lengkuas untuk
menghambat pertumbuhan jamur filamentus agaknya belum pernah dilakukan. Oleh karena
itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak rimpang lengkuas
terhadap jamur filamentus Fusarium moniliforme dan Aspergillus spp. yang mampu
memproduksi mikotoksin.
Kandungan Rimpang Jahe
Sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe. Aroma harum jahe
disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa pedas. Mnnyak atsiri
dapat diperoleh atau diisolasi dengan destilasi uap dari rhizoma jahe kering. Ekstrak minyak jahe
berbentuk cairan kental berwarna kehijauan sampai kuning, berbau harum tetapi tidak memiliki
komponen pembentuk rasa pedas. Kandungan minyak atsiri dalam jahe kering sekitar 1 – 3
persen. Komponen utama minyak atsiri jahe yang menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan
zingiberol.
Oleoresin jahe banyak mengandung komponen pembentuk rasa pedas yang tidak menguap.
Komponen dalam oleoresin jahe terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol, minyak atsiri dan
resin. Pemberi rasa pedas dalam jahe yang utama adalah zingerol.
Khasiat Jahe
Sejak dulu Jahe dipergunakan sebagai obat, atau bumbu dapur dan aneka keperluan
lainnya. Jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk membangkitkan nafsu makan
dan pencernaan.
Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak terutama berkhasiat untuk menambah nafsu
makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan karena
terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus oleh minyak asiri yang dikeluarkan rimpang
jahe.
Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat mencegah dan
mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang hamil
muda. Juga rasanya yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus, membantu
mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi jantung. Dalam pengobatan tradisional Asia, jahe
dipakai untuk mengobati selesma, batuk, diare dan penyakit radang sendi tulang seperti artritis.
Jahe juga dipakai untuk meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat.

Penelitian modern telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain :

• Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan
memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan
memperingan kerja jantung memompa darah.

• Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase,
yang masing-masing mencerna protein dan lemak..

• Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah
tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol juga
diduga membantu menurunkan kadar kolesterol.
• Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat
menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabok
perjalanan.

• Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan
angin.

• Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan
oleh radikal bebas di dalam tubuh.

Jahe sebagai Obat Praktis


Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala,
dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde,
mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rendang.

Jahe untuk Mengobati Rematik, Batuk dan Radang Tenggorokan


terhadap tanaman ini untuk digunakan sebagai obat. Di Denmark, tanaman ini
diteliti agar mendapatkan senyawa aktif yang bisa digunakan untuk mengatasi
rematik, dan berhasil.

Cabai Merah dan Cabai Rawit


Cabai merah (Capsicum annuum) merupakan tanaman yang termasuk dalam keluarga solanaceae dan
merupakan tanaman asli Amerika Tropik. Cabai merah menyebar dari Meksiko sampai bagian utara
Amerika Selatan. Kini tanaman ini dikenal hampir di seluruh negara beriklim tropis (Prajnanta 2002).
Cabe merah bersifat panas dan merupakan stimulan untuk meningkatkan nafsu makan. Di samping itu juga
berkhasiat sebagai diaforetik atau perangsang keringat, peluruh kulit dan sebagai obat gosok. Cabe merah
berkhasiat tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah. Juga antirematik, menghancurkan bekuan
darah atau antikoagulan, stomakik, perangsang kulit, peluruh liur dan peluruh kencing.
Cabai merah mengandung kapcaisin, hidrokapsaisin, vitamin A, vitamin C, zat warna kapsantin serta
karoten. Cabai merah juga mengandung beberapa jenis mineral seperti fosfor, zat besi, kalium, kalsium
dan niasin (Prajnanta 2002).
Cabai merah tersusun atas beberapa senyawa kimia dimana air adalah komponen dengan jumlah terbesar.
Cabai rawit rasanya pedas, sifatnya panas, masuk meridian jantung dan pankreas. Tumbuhan ini berkhasiat
tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, antirematik, menghancurkan bekuan darah
(antikoagulan), meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan
menimbulkan rasa panas, sehingga banyak digunakan sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut
(karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh liur, dan peluruh kencing atau diuretik (Prajnanta
2002).

Tanaman Obat Lengkuas mampu mengobati rematik, bronkhitis, masuk angin, menambah
nafsu makan, mencairkan dahak, gangguan limpa, pembersih darah, kurap, flek hitam,
membersihkan rahim setelah melahirkan, dan menghangatkan badan. Khasiat Lengkuas
sebagai obat dapat ditemukan pada Teh Puyang Laos yang terbuat dari Lempuyang dan
Lengkuas. Kombinasi kedua jenis herbal tersebut, menghasilkan khasiat yang kuat dalam
membantu mengurangi rasa nyeri pada persendian, mengatasi pegal linu, dan meningkatkan
daya tahan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai