Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TERSTRUKTUR

PERTANIAN ORGANIK BIOTA TANAH SEBAGAI KONTRIBUSI TERHADAP PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK

O L E H Nyekti Priastuti Dearyanzavia Vizanni

PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2008

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Biota Tanah Sebagai Kontribusi Terhadap Pengembangan Pertanian Organik. Laporan ini diajukan sebagai tugas terstruktur dari mata kuliah Pertanian Organik yaitu tentang prospek dan tantangan pertanian organik pada masa sekarang ini. Laporan ini terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Terutama kepada ibu Ir. Ni Siluh Putu Nuryanti, M.P selaku dosen mata kuliah Pertanian Organik. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya, semoga budi baiknya dibalas oleh Allah SWT , Amin. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun guna perbaikan makalah ini sangat kami harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca untuk mencapai cita- cita dan membangun bangsa Indonesia.

Bandar Lampung, April 2008

Penulis

BAB I PENDAHULUAN Istilah pertanian organik menghimpun seluruh imajinasi petani dan konsumen yang secara serius dan bertanggung jawab menghindarkan bahan kimia dan pupuk yang bersifat meracuni lingkungan dengan tujuan untuk memperoleh kondisi lingkungan yang sehat. Mereka juga berusaha untuk menghasilkan produksi tanaman yang berkelanjutan dengan cara memperbaiki kesuburan tanah dengan menggunakan sumber daya alami seperti mendaur ulang limbah pertanian. Dengan demikian pertanian organik merupakan suatu gerakan kembali ke alam. Berbagai macam kendala dalam pertanian organik adalah sebagai berikut: (1) Untuk dapat mengembangkan usahatani organik masih perlu waktu panjang, apalagi untuk mengubah sikap dan persepsi masyarakat terhadap usahatani organik dianggap sebagai sistem usahatani tradisional dan tidak efisien. (2) Bahan sarana produksinya berupa keruahan (bulkiness), takarannya banyak, dan untuk memperoleh jumlah yang cukup akan menghadapi persaingan dengan kepentingan lain, misalnya limbah panen digunakan untuk pakan ternak, dsb. (3) Penerapan usahatani organik hanya akan berhasil baik di wilayah atau tempat yang secara alami cukup bahan organiknya (4) Sebagian besar produsen pupuk organik masih dalam skala rumah tangga, sehingga selain sulit memenuhi permintaan dalam jumlah besar, juga standarisasi kualitasnya belum ada. (5) Pestisida nabati/hayati masih berada pada taraf awal pengembangan, dan keberhasilannya masih terbatas serta jumlah produknya belum dapat memenuhi kebutuhan. (6) Sulitnya registrasi pestisida nabati karena umumnya memiliki bahan aktif yang komplek

BAB II

PEMBAHASAN Di dalam tanah kita jumpai adanya kehidupan berupa mikroorganisme yang sangat banyak dan bervariasi, seperti : bakteri, aktinomisetes, fungi, alge dan protozoa. Di samping itu di jumpai juga fauna tanah seperti : nematoda, cacing tanah dan macammacam mikro dan makro antropoda. Tanah merupakan benda alam yang bersifat dinamis tempat terjadi interaksi antar-faktor biologi dan biokimia tanah. Peranan makro fauna terhadap proses dekomposisi yang terjadi di tanah-tanah tropika secara diteliti secara intensif pada decade terakhir ini. Penelitian intensif dilaksanakan terhadap peranan kehidupan organisme tanah seperti: rayap, cacing tanah dan antropoda terhadap sifat tanah antara lain: struktur tanah dan dinamika bahan organik. Mikrobia tanah mempunyai dua peranan kunci dalam kesuburan tanah. Pertama, sebagai mesin yang mengatur daur hara secara simultan sehingga membuat hara tersedia bagi tanaman, dan menyimpan hara yang belum dimanfaatkan tanaman. Kedua, melaksanakan sintesis terhadap sebagian besar bahan organik yang bersifat stabil, seperti humus yang berfungsi sebagai penyimpanan hara dan berperanan dalam memperbaiki struktur tanah. 1. Mikroorganisme Tanah Bakteri Di antara sekian banyak kelompok mikroorganisme, bakteri merupakan kelompok yang paling dominan dan pada umumnya berkembang di dekat mintakat (zone) perakaran tanaman (risosfer). Bakteri yang umum dijumpai adalah Rhizobium, Azotobakter, Azospirilium, Nitrosomonas, Pseudomonas ,dan Basillus yang berperanan dalam menambat nitrogen udara. Bakteri penambat nitrogen, baik yang non-simbiosis maupun yang bersimbiosis dengan tanaman mampu mengikat 69% N2 udara. Rhizobium yang berasosiasi dengan tanaman legume dalam satu periode pertanaman dan pada kondisi tertentu mampu mengikat 100 300 kg N/ha, dan mampu memasok nitrogen pada pertanaman berikutnya. Di antara mikroorganisme non-simbiosis adalah Azotobakter, Azospirilium, Clostridium, dan jenis lain seperti ganggang biru. Aktinomisetes Aktinomisetes merupakan mikrobia heterotropik yang mampu mendekomposisi sisa pertanaman, baik di dalam tanah maupun bahan kompos. Mikrobia ini berperanan penting karena mampu mengurai beberapa jenis senyawa yang tahan terhadap

dekomposisibakteri, seperti selulose, hemiselulose, keratin, kitin dan asam oksalat. Mikrobia ini lebih banyak hidup pada kondisi lingkungan yang aerob dan relatif panas. Seperti halnya fungi yang menghasilkan hipa yang panjang dan tipis, mampu menembus tanah untuk mencari jaringan tanaman yang telah terdekomposisi, dan selanjutnya menyerap hara dan energi. Populasinya dapat mencapai 200 juta untuk setiap gram tanah. Tumbuh baik pada tanah-tanah yang bereaksi netral atau alkalin dan kurang berkembang di tanah yang bereaksi asam. Fungi Fungi bersifat saprofit dan sangat aktif dalam proses dekomposisi residu tanaman dan mendekomposisikan semua komponen yang berasal dari tanaman. Termasuk Basidiomisetes mampu mengurangi lignin dan selulose sebagai senyawa yang paling dominant pada tanaman tingkat tinggi. Yang dapat bersimbiose dengan perakaran tanaman, membentuk struktur yang dikenal sebagai mikorisa yang secara efektif berfungsi dalam penyerapan fosfat. Ganggang Jenis ganggang dijumpai dalam bentuk koloni dan cenderung terkonsentrasi pada permukaan tanah yang lembab. Lumut, ganggang hijau, sianobakteri merupakn jenis ganggang yang bertanggung jawab dalam mengikat N-udara. Hamper setiap tanah mengandung ganggang tetapi tidak sebanyak bakteri, aktinomisetes, maupun fungi. Jenis ini tidak banyak berperanan dalam menentukan kesuburan tanah. Peranan alge yang dapat dicatat adalah dalam meningkatkan kesuburan tanah, misalkan pada tanah sawah. 2. Kegiatan Cacing Tanah Cacing tanah memakan tanah dan menghaluskan bahan organik. Bahan casting sebagai hasil kegiatan cacing terkumpul baik di permukaan tanah maupun di dalam lorong cacing, yang terdiri atas campuran tanah dan campuran bahan organikyang halus. Hasil kegiatan cacing tanah meningkatkan ketersediaan hara, karena lebih banyak mengandung hara Ca, Mg, dan K daripada tanah sekitarnya. Lorong yang erbentuk akibat kegiatan cacing tanah mampu memperbaiki aerasi tanah, dan struktur. Dengan adanya cacing tanah, mineralisasi nitrogen meningkat dan agregasi tanah diperbaiki. Penggunaan cacing tanah mengakibatkan terjadinya kenaikan hasil tanaman. Pengaruh yang lain terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman. Tanah yang diperlakukan dengan cacing tanah terjadi peningkatan proses nitrifikasi. Cacing tanah berukuran tanah yang berukuran kecil

(enchytraids) hampir dijumpai diseluruh dunia. Pada umumnya populasinya meningkat di tanah yang lembab dan kaya bahan organik, tetapi hal ini belum banyak diteliti di tanahtanah tropika. 3. Kegiatan Rayap Rayap merupakan jenis makrofauna yang paling dominan di tanah-tanah tropika. Pembentukan bukit, sarang, dan liang rayap berpengaruh pada sifat fisik dan kimia tanah yang digunakan untuk membentuk gundukan tanah tersebut. Partikel tanah terpilih, diangkut, disusun, direkatkan bersama-sama kemudian dicampur dengan bahan organik. Kegiatan ini secara nyata berpengaruh pada kesuburan tanah dan perkolasi. Hasil kegiatan rayap dicirikan kaya fraksi berukuran halus yang terdiri atas lempung, debu dan pasir halus, total nitrogen dan bahan organik tinggi, kapasitas pengikatan air lebih baik, KPK, total CaO dan MgO lebih tinggi daripada tanah di sekitarnya. Secara nyata menunjukkan pertumbuhan tanaman lebih baik di tempat yang ada bukit rayap atau bukit rayap yang sudah diratakan daripada tanaman lain disekitarnya. Meninggalkan limbah pertanaman dalam jumlah banyak dipermukaan tanah ternyata meningkatkan aktivitas rayap. Tanah di bawah permukaan yang kaya rayap relatif lebih subur daripada tanah permukaan. Dengan demikian rayap mempunyai peranan yang penting dalam mempertahankan kesuburan tanah pertanian. 4. Kegiatan Antropoda yang Lain Beberapa jenis antropoda yang bersifat sosial seperti rayap, semut, laba-laba dikenal membuat sarang di dalam tanah. Lebih dari 40 kelompok antropoda yang hidup di dalam tanah. Selama proses membuat terowongan dan liang di dalam tanah, partikel tanah mengalami desintegrasi, penghawaan tanah diperbaiki, tanah dari lapisan bawah permukaan dibawa ke permukaan sehingga secara alami terjadi pembalikan tanah. Semua organisme di dalam tanah mempunyai pengaruh yang cukup nyata pada sifat fisik, pembentukan humus, dan penghawaan tanah. Sejumlah fauna tanah dijumpai pada tanah yang beririgasi dan tanah hutan daripada padang rumput, lahan kering dan tanah bero. Temperatur tanah mengurangi kelimpahan semua mikroorganisme kecuali tanah hutan. Makin tinggi kandungan bahan organik di dalam tanah, kegiatan mikrobia tanah juga makin meningkat. Semua jenis mikrobia ini mempengaruhi sifat fisik tanah dan membantu dalam proses pembentukan humus. Perbaikan sifat tanah yang terjadi adalah menurunnya kerapatan tanah dan meningkatnya porositas tanah yang secara langsung

berpengaruh pada penghawaan tanah, meningkatkan infiltrasi tanah dan meningkatkan kemampuan retensi air. Di samping proses mineralisasi dan humifikasi, daur hara berpengaruh pada kesuburan tanah, struktur tanah dan pertumbuhan tanaman. Penggunaan bahan organik seperti pupuk kandang dan limbah tanaman meningkatkan kualitas tanah. Penambahan bahan organik ke permukaan tanah melindungi tanah dari proses degradasi akibat hempasan air hujan dan memperbaiki kandungan bahan organik tanah serta meningkatkan stabilitas struktur tanah. Peningkatann bahan organik tanah memperbaiki aktivitas fauna dan flora dalam tanah.

BAB III KESIMPULAN

Dengan demikian, suatu hal yang cukup nyata bahwa dalam pertanian organik, mikroorganisme tanah mempunyai peranan penting pada pembentukan struktur dan dinamika unsur hara. Meskipun pelepasan N secara mikrobiologis tidak selalu sejalan dengan kebutuhan tanaman akan nitrogen. Oleh karena itu, kita perlu mengembangkan sistem yang mendorong terjadinya sinkronisasi yang lebih baik antara pelepasan nitrogen oleh kegiatan mikroorganisme dan kebutuhan N tanaman. Pada umumnya, tanah yang dikelola secara organik menunjukkan adanya peningkatan mikorisa yang bersimbiosis dengan perakaran tanaman. Selanjutnya, sistem pertanian organik dapat di karakteristikan berdasarkan kelimpahan dan keragaman cacing tanah dan antropoda yang berguna. Dalam ekosistem alami produktivitas dipertahankan oleh struktur biologi dan struktur fisik ekosistem untuk mempertahankan tanah dan stabilitas keseimbangan biotik. Mengangkut hasil panen dan residu tanaman yang umum dilaksanakan dalam pertanian konvensional mengakibatkan usaha pemulihan kembali kesuburan tanah dan stabilitas biotik menjadi lebih sulit. Hal ini menyebabkan ketergantungan tinggi pada masukan dari luar usaha tani, dalam bentuk pupuk dan pestisida untuk mempertahankan produksi tanaman tetap tinggi dan menekan hama dan penyakit. Selanjutnya berdasarkan teori ekosistem bahwa pertanian organik cenderung mendorong fungsi perlindungan ( kesuburan tanah dan stabilitas sistem) daripada sistem konvensional, terutama ditinjau dari gatra : keanekaragaman biota tanah, kehidupan mikroorganisme yang hidup bersimbiose (mikorisa), meningkatnya jenis antropoda yang mampu mengatur keseimbangan sehingga menguntungkan kehidupan di dalam tanah, meningkatnya efesiensi energi di dalam tanah, sruktur tanah yang lebih baik, dan meningkatnya efesiensi hara dan energi keseluruhan agroekosistem yang dikelola secara organik.

Anda mungkin juga menyukai