Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki jumlah penduduk terbesar. Pada tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia lebih dari 327 juta orang, dengan laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49 persen per tahun, terlihat sekali pertumbuhan penduduk Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat ini akan menimbulkan banyak masalah baru. Pertumbuhan penduduk yang berkembang pesat akan menimbulkan berbagai permasalahan, diantaranya adalah masalah pengadaan akses penghubung antar wilayah. Karena dengan pertumbuhan penduduk yang berkembang pesat akan sebanding dengan pertumbuhan pembangunan tempat tinggal, ini membuat pemerintah harus memutar otak agar akses penghubung antar wilayah tidak memakan lahan yang rencananya dialokasikan untuk sarana perumahan penduduk. Selain masalah di atas, terdapat juga masalah yang akan muncul dari perkembangan penduduk yang pesat yaitu masalah kemacetan yang secara langsung berdampak pada peningkatan polusi di Indonesia. Bahkan salah satu studi melaporkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan tingkat polusi udara tertinggi ketiga di dunia. Tahun 2007 disebutkan bahwa negara Indonesia terletak pada peringkat 18 dari 25 negara penghasil emisi CO2 terbesar di dunia. Sudah saatnya Indonesia berpikir long-term untuk menyelesaikan masalah ini. Masalah polusi ini menjadi masalah utama di mata dunia. Sudah semestinya Indonesia berpandangan untuk berwawasan lingkungan di segala aspek agar tercipta tatanan kehidupan yang baik untuk masa mendatang. Dan untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut tidak hanya dengan teori-teori tertulis yang bisa dilakukan, tetapi juga harus ada perwujudan nyata dari pemerintah sebagai solusi suatu permasalahan. Salah satu yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan penyediaan fasilitas sarana yang ramah lingkungan dan hemat tempat. Dan wujud dari prasarana tersebut adalah Jembatan Busur Pejalan Kaki.

Jembatan Busur Pejalan kaki ini diharapkan dapat menarik minat pejalan kaki di Indonesia. Sehingga usaha pemerintah untuk mengurangi polusi udara di Indonesia dapat didukung dengan adanya peningkatan peminat pejalan kaki. Seperti yang kita tahu bahwa sekarang ini pejalan kaki merasa dianaktirikan ketika menggunakan sarana umum seperti trotoar, karena tempat mereka disalahgunakan oleh pedagang kaki lima. Dan untuk memberikan fasilitas VIP untuk pejalan kaki, maka perlu dibangun Jembatan Busur Pejalan Kaki yang menghubungkan daerah yang satu dengan yang lain, dengan kata lain jembatan ini mirip seperti akses tol yang khusus untuk para pejalan kaki. Sudah saatnya jembatan tidak hanya menghubungkan wilayah yang dibatasi oleh sungai maupun selat, tetapi jembatan digunakan sebagai bentuk teknologi akses jalan yang hemat tempat, karena lokasi dibawah jembatan ini masih dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lain. Dan diharapkan Jembatan Busur Pejalan Kaki ini dapat menjadi jembatan masa depan Indonesia di masa mendatang. Jembatan busur pejalan kaki merupakan jawaban yang tepat untuk jembatan idaman Indonesia di masa yang akan datang. Dari segi desain jembatan ini memiliki nilai ekstetika yang sangat tinggi, pemodelannya pun dapat dengan mudah dimodifikasi sesuai dengan imajinasi. Selain itu diharapkan jembatan busur dapat menjadi icon negara Indonesia yang terkenal kaya kebudayaan dan seninya, sehingga tidak kalah bersaing dengan negara-negara lain. Namun, tantangan yang dihadapi tidak hanya itu. Kurangnya pengalaman dari para praktisi teknik sipil membuat jembatan busur kurang diminati oleh para perencana. Padahal di negara-negara maju jembatan ini merupakan kebanggaan dari sebuah pencapaian suatu negara dan selalu menjadi daya tarik sendiri pada suatu negara, seharusnya itu dapat menjadi cambuk bagi teknisi Indonesia agar tidak kalah dengan teknisi luar negri. Dengan adanya perencanaan jembatan busur ini, diharapkan mahasiswamahasiswa memiliki wawasan mengenai jembatan busur bentang panjang sebelum terjun langsung sebagai praktisi teknik sipil dalam pembangunan jembatan-jembatan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai