Anda di halaman 1dari 3

DPM IKIPGRI Semarang

Ekonomi Syariah

Apa itu syariah? Syariah (Asy-syariah) secara bahasa berarti sumber air minum (mawrid al-mali al-istisqa) atau jalan lurus (Ath-thariq al-mustaqim). Secara istilah, Syariah bermakna perundangundangan (aturan) yang diturunkan Allah azza wa jalla kepada Rasulullah SAW untuk seluruh umat manusia mulai dari masalah akidah, akhlak, makanan, miniman, pakaian, hingga muamalah guna meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Apa itu muamalah? Muamalah merupakan salah satu cabang dari syariah selain akidah dan akhlak. Secara istilah, muamalah adalah interaksi sesama manusia (hablum min an-nas) dalam berbagai aspek kehidupan. Apa itu ekonomi? Ekonomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran (mencukupi kebutuhannya). Pengertian Ekonomi Syariah Ekonomi syariah atau disebut juga sebagai ekonomi Islam. Ekonomi syariah merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang diatur berdasarkan syariat Islam dan di dasari dengan keimanan. Ekonomi syariah di Indonesia sudah mulai trend himbasnya banyak universitas membuka jurusan ekonomi syariah,ilmu tersebut berdasarkan nilai nilai keislaman yang mempunyai banyak keuntungan.Hal ini terlihat pada penentangan eksploitasi pemilik modal terhadap buruh yang miskin dan melarang penumpukan kekayaan perbeda dengan ekonomi konvensional hanya mengaharap keuntungan sebesar besarnya tanpa mempedulikan ada pihak masyarakat kecil yang dirugikan .Selain itu ,ekonomi syariah adalah tuntutan kehidupan dan anjuran yang berdimensi ibadah bisa dilihat dari tujuan dan prinsip

Tujuan Ekonomi Syari ah aturan yang diturunkan Allah SWT dalam system Islam untuk tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan kejahatan, kesengsaraan, dan kerugian pada seluruh ciptaan-Nya. Demikian pula dalam hal ekonomi, tujuannya adalah membantu manusia mencapai kemenangan di dunia dan di akhirat. Prinsip Ekonomi Islam Menurut Metwally, prinsip-prinsip ekonomi Islam secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Sumber daya dipandang sebagai amanah Allah kepada manusia, sehingga pemanfaatannya haruslah bisa dipertanggungjawabkan di akherat kelak. Implikasinya adalah manusia harus menggunakannya dalam kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. 2. Kepemilikan pribadi diakui dalam batas-batas tertentu yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat dan tidak mengakui pendapatan yang diperoleh secara tidak sah. 3. Bekerja adalah kekuatan penggerak utama kegiatan ekonomi Islam. Islam mendorong manusia untuk bekerja dan berjuang mendapatkan materi/harta dengan berbagai cara, asalkan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Hal ini dijamin oleh Allah bahwa Allah telah menetapkan rizki setiap makhluk yang diciptakan-Nya. 4. Kepemilikan kekayaan tidak boleh hanya dimiliki oleh segelintir orang-orang kaya, dan harus berperan sebagai kapital produktif yang akan meningkatkan besaran

produk nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 5. Islam menjamin kepemilikan masyarakat dan penggunaannya dialokasikan untuk kepentingan orang banyak. Prinsip ini didasari oleh sunnah Rasulullah yang menyatakan bahwa masyarakat mempunyai hak yang sama atas air, padang rumput, dan api. 6. Seorang muslim harus tunduk pada Allah dan hari pertanggungjawaban di akherat (QS. 2:281). Kondisi ini akan mendorong seorang muslim menjauhkan diri dari halhal yang berhubungan dengan maisir, gharar, dan berusaha dengan cara yang bathil, melampaui batas dan sebagainya. 7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab). Zakat ini merupakan alat distribusi sebagian kekayaan orang kaya yang ditujukan untuk orang

miskin dan mereka yang membutuhkan. Menurut pendapat para ulama, zakat dikenakan 2,5% untuk semua kekayaan yang tidak produktif, termasuk di dalamnya adalah uang kas, deposito, emas, perak dan permata, dan 10% dari pendapatan bersih investasi. 8. Islam melarang riba dalam segala bentuknya. Secara tegas dan jelas hal ini tercantum dalam QS 30:39, 4:160-161, 3:130, dan 2:278-279.

Penerapan Ekonomi syariah menjadi jawaban terjadinya krisis global yang terjadi di dunia.Indonesia sebagai salah satu negara yang penduduknya mayoritas muslim membuka peluang mengembangkan ekonomi syariah untuk kesejahteraan rakyat disamping industri keuangan syariah saat ini terus berkembang sehingga dibutuhkan SDM berkualitas untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan mulai banyaknya perguruan tinggi yang membuka program pendidikan ekonomi Islam diharapkan akan menghasilkan SDM berkualitas sehingga industri perbankan syariah Indonesia dapat terus berkembang.

Anda mungkin juga menyukai