ANALISIS STATISTIK Analisis statistik terhadap data pengukuran adalah pekerjaan yang biasa sebab dia memungkinkan penentuan ketidakpastian hasil pengujian akhir secara analitis. Hasil dari suatu pengukuran dengan metoda tertentu dapat diramalkan berdasar data contoh (sample data) tanpa memiliki informasi yang lengkap mengenai semua factor gangguan. Agar caracara statistik dan keterangan yang diberikan bermanfaat biasanya diperlukan sejumlah pengukuran yang banyak. Juga dalam hal ini kesalahan sistematis harus kecil dibandingkan terhadap kesalahan acak, sebab pengerjaan data secara statistik tidak dapat menghilangkan suatu prasangka tertentu yang selalu terdapat dalam semua pengukuran. Bentuk laporan hasil pengukuran dinyatakan sebagai: x=x+ x dengan x = nilai besaran yang diukur x = nilai terbaik x = ketidaktepatan nilai terbaik Untuk mendapatkan nilai terbaik maupun ketidaktepatan nilai terbaik harus tahu sejarah mendapatkan data hasil ukur. Sejarah mendapatkan data dapat dikelompokkan menjadi 4: pengukuran langsung satu kali pengukuran langsung berulang kali pengukuran taklangsung satu kali pengukuran taklangsung berulang kali
Pengukuran langsung satu kali Nilai terbaik = nilai baca Ketidaktepatan nilai terbaik = setengah skala terkecil alat ukurnya Pengukuran langsung berulang kali Nilai terbaik = nilai rata-rata Ketidaktepatan nilai terbaik = deviasi standar nilai rata-rata Nilai rata-rata diperoleh dari jumlah semua data dibagi dengan banyak data. Halaman 1 dari 6
xi
n
dengan
x = nilai rata-rata
n = jumlah pembacaan
x =[{ ( xi - x ) 2 }/ {n ( n 1 ) }] 0,5 Catatan: Ketidaktepatan dilaporkan dalam satu angka berarti dengan mengikuti aturan pembulatan. Nilai tebaik menyesuaikan dengan ketidaktepatannya
Halaman 2 dari 6
Regresi Linear
REGRESI LINEAR
y = A + Bx A=
.. (1) (2)
B xi n
B=
n xi y i x i y i n x i ( x i ) 2
2
(3)
r=
{n xi ( xi ) 2 }{n y i ( y i ) 2 }
2 2
n xi y i xi y i
(4)
sA = sy
n x i ( x i ) 2
2
x
n
2 i
(5)
s B = sY
n xi ( xi ) 2
2
(6)
sY =
(y i ) 2 n2
(7)
Halaman 3 dari 6
Regresi Linear
LINEARISASI 0. 1. L = LO ( 1 + t ) 2. R = RO ( 1 + t ) 3. T = 2 L / g )0,5 4. I = I0 e x
t 2
Y =A L = LO R = RO T 2= ln I = ln I0 ln N = ln N0 Z2 = R 2
2 2
+ B + LO + RO
2
X t t
+ ( 4 / g) L +(- ) +(- ) + (4 f 2 ) t2 = 4 / V 2
2
x t L2
5. N = N0 e -
6. Z2 = R 2 + 4 f 2L2 8. t 2 V 2 / 4 = X 2 / 4 + X2
7. VS= h c / ( e ) / e VS = / e
+ (h c / e ) / + ( 1 / V 2)
Halaman 4 dari 6
Regresi Linear
persamaan Y = A + B X. Dengan data y sebagai fungsi x : x y 0,40 1,00 1,50 2,20 2,60 3,00 2,38 3,30 4,70 6,06 7,00 7,50 batang sebagai fungsi suhu dinyatakan oleh
15
20
25
hitung L0, L100, dan . persamaan: R = R0 (1 + t ). Dengan menggunakan data: t ( oC)10 R () 12,3 20 12,9 30 40 50 60 70 80 13,6 13,8 14,5 15,1 15,4 15,9
hitung R0, R100, R25 dan . 3. Perioda ayunan matematis dinyatakan oleh persamaan: T=2 L (m) T (s)
4. Data
L / g )0,5. Dengan menggunakan data: 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 1,10 1,20 1,30 1,58 1,68 1,80 1,90 2,00 2,11 2, 20 2,28
. Dengan menggunakan 7 8 9
Halaman 5 dari 6
Regresi Linear
1853
1811
Hitung , x0,5 , dan I10. 5. Cacah zat radioaktif sebagai fungsi waktu dinyatakan oleh rumus: N = N0 e - t. Dengan menggunakan data: t (bulan) N0 4 1853 5 6 7 8 9 1672 1811 1771 1742 1711
hitung , 0,5 , 10 , dan 0 . 6. Impedans rangkaian seri R dan L dinyatakan oleh: Z2 = R 2 + 4 f 2L2. Dengan menggunakan data: f (Hz) Z () 123 158 194 200 229 245 269 292 296 7,4 8,4 9,1 9,6 10,3 10,5 11,4 11,9 12,2
2
hitung R, L , Z100 , dan Z300. 7. Dengan menggunakan rumus VS= h c / ( e ) / e dan data: (angstrom) 2536 VS (V) 1,95 3132 0,98 3650 0,50 4047 0,14
Hitung tetapan Planck (h) dan fungsi kerja . 8. Dengan metode seismik pantul dilakukan eksperimen untuk menghitung tebal lapisan tanah (Z) dan kecepatan gelombang (V) dalam lapisan tanah tersebut menggunakan rumus: t 2 V 2 / 4 = X 2 / 4 + . Dengan menggunakan data: x (m) t (s) 200 250 300 350 400 450 500 0,418 0,403 0,405 0,407 0,409 0,412 0,416
2
Halaman 6 dari 6