Anda di halaman 1dari 8

VI. LEMBAR PENGAMATAN HISTORY TAKING KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN LANGKAH/TUGAS I. PERKENALAN 1.

Menyapa pasien dengan ramah dan sopan 2. Mempersilahkan pasien duduk 3. Menanyakan nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, alamat. II. MENANYAKAN KELUHAN UTAMA 1. Menanyakan keluhan utama 2. Menanyakan sudah berapa lama, frekuensi, volume/ jumlah, waktu (kapan-kapan) dari keluhan utama tersebut. III. MENANYAKAN KELUHAN TAMBAHAN 1. Menanyakan keluhan tambahan, seperti : - Gangguan penglihatan - Kebas-kebas/kesemutan - Gangguan dalam berhubungan seksual - Gatal di kulit 2. Menanyakan kebiasaan berolah raga - Frekuensi /keteraturan - Intensitas 3. Menanyakan riwayat obat-obatan sebelumnya 4. Menanyakan kebiasaan konsumsi : - Makan teratur atau tidak teratur - Rokok - Alkohol 5. Menanyakan riwayat keluarga yang menderita DM atau penyakit jantung dan riwayat penyakit lain pasien, seperti : - Hipertensi - Penyakit Jantung - Kelainan lemak darah (Kolesterol) IV. DOKUMENTASI 1. Mencatat hal-hal yang penting dari komunikasi 2. Menyimpulkan hasil komunikasi 3. Menjelaskan tindakan selanjutnya Note : Ya = mahasiswa melakukan Tidak = mahasiswa tidak melakukan PENGAMATAN Ya Tidak

VI. LEMBAR PENGAMATAN PEMERIKSAAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN LANGKAH/TUGAS 1. Mempersilahkan pasien naik ke atas timbangan, dengan terlebih dahulu melepaskan alas kaki ataupun penutup kepala, meletakkan tas, handphone dan barang - barang lainnya. 2. Memosisikan pasien dalam keadaan diam, tegak lurus, pandangan menghadap ke depan, membelakangi alat. 3. Melihat berapa berat badan penderita yang ditunjukkan jarum timbangan (dipakai hitungan dalam kilogram). 4. Menarik alat pengukur tinggi dan meletakkan ujungnya tepat di puncak kepala penderita (verteks) 5. Melihat berapa tinggi penderita dalam cm PENGHITUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 1. Menghitung indeks massa tubuh pasien dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan, kemudian interpretasikan hasilnya. PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG 1. Mempersilahkan pasien berdiri 2. Memberitahukan pasien apa yang akan dilakukan dan meminta keizinan 3. Memastikan abdomen dalam keadaan bebas / relaksasi 4. Mengukur Lingkar Pinggang dengan menggunakan 5. meteran kain secara melingkar dari pertengahan antara arcus costarum kanan dengan crista iliaca kanan secara horizontal pada akhir ekspirasi normal. 6. Mencatat hasil dan menginterpretasikan. Note : Ya Tidak = Mahasiswa melakukan = Mahasiswa tidak melakukan PENGAMATAN Ya Tidak

VI. LEMBAR PENGAMATAN TANDA-TANDA VITAL LANGKAH/TUGAS I. PERKENALAN 1. Memberikan salam, memperkenalkan diri dan mempersilahkan pasien duduk 2. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan 3. Meminta persetujuan untuk dilakukan pemeriksaan II. PEMERIKSAAN SUHU TUBUH 1. Membersihkan ujung termometer dengan alkohol 70% 2. Menurunkan permukaan air raksa pada termometer hingga mencapai 35,00C dengan cara mengibaskannya ke bawah 3. Mengeringkan daerah aksila kiri dengan kain kasa bersih. 4. Memosisikan ujung termometer air raksa yang dilapisi besi pada fossa aksila dan biarkan selama 3-5 menit. 5. Menyabut dan melihat dimana posisi air raksa pada termometer dan catat III. 1. 2. PEMERIKSAAN FREKUENSI DAN TIPE PERNAFASAN : Memosisikan pasien dalam keadaan duduk. Mengusahakan agar penderita tidak mengetahui bahwa pemeriksa akan menghitung frekuensi nafasnya. Cara mengalihkan perhatiannya adalah dengan berpura pura menghitung nadi penderita Memeriksa frekuensi pernafasan dengan cara inspeksi. Menghitung frekuensi pernafasan dalam 1 menit dan mengamati tipe pernafasan penderita serta mencatat. PENGAMATAN Ya Tidak

3. 4.

IV. PEMERIKSAAN DENYUT NADI 1. Memosisikan pasien dalam keadaan duduk dan pemeriksa berada di sebelah kanan. 2. Meraba arteri radialis kanan penderita dengan ujung ujung jari kedua dan ketiga tangan kanan pemeriksa dan mencari tempat pulsasi yang maksimal 3. Menghitung frekuensi nadi selama 1 menit, selama penghitungan perhatikan ritme dan volumenya serta mencatat. V. PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH

1. Melilitkan bagian bladder cuff di medial lengan atas, tepat di atas arteri brakialis, bagian bawah cuff berada 2,5 cm proksimal fossaantekubiti, sejajar dengan letak jantung. Pastikan lilitan cuff tidak terlalu ketat ataupun terlalu longgar. Posisikan lengan penderita sehingga sedikit flexi pada sendi siku. 2. Membuka kunci sphygmomanometer terlebih dahulu sebelum memompa cuff dan mengunci katup pompa serta menghadapkan sphygmomanometer ke arah pemeriksa. 3. Memompa cuff sehingga pulsasi arteri radialis menghilang serta membaca tekanan yang tertera pada manometer. 4. Memompa cuff untuk menaikkan tekanan 30 mmHg lebih tinggi dan perhatikan. 5. Mengempiskan cuff dengan cepat dan sempurna, dan tunggu selama 15-30 detik. 6. Memasang stetoskop dan meletakkan bellnya di atas arteri brakialis. 7. Memompa cuff sampai level yang telah ditetapkan pada poin 4. 8. Mengempiskan secara perlahan dengan kecepatan 2-3 mmHg per detik dan menderdengar suara pertama kali terdengar sistole 9. Menurunkan tekanan secara perlahan sampai suara menghilang sempurna dan ini merupakan tekanan diastole serta menurunkan tekanan sampai angka 0. 10. Mencatat tekanan Sistole dan Diastole 11. Membuka cuff, menggulung, mengunci air raksa dan menutup manometer 12. Mendokumentasikan hasil pemeriksan pada formulir pemeriksaan (terlampir). Note : Ya Tidak = Mahasiswa melakukan = Mahasiswa tidak melakukan

VI. LEMBAR PENGAMATAN PEMBUATAN SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI LANGKAH/TUGAS 1. Memakai sarung tangan dan mengambil object glass yg bersih, bebas debu dan bebas lemak kemudian ambil deck glass / cover slip yg bersih dan bebas lemak, pilih sisi yg rata dan salah satu sudutnya dipatahkan sedikit (dengan menggunakan tissue). 2. Meletakkan object glass diatas meja dan menyentuhkan setetes darah (10 uL), 1-2 cm dari tepi sebelah kanan. (secara berlawanan untuk orang kidal) 3. Menahan object glass dengan tangan kiri dan meletakkan deck glass di sebelah kiri tetesan darah, kemudian menggeser ke kanan sampai menyentuh darah dan biarkan darah menyebar sepanjang tepi deck glass (secara berlawanan untuk orang kidal) 4. Memegang deck glass dengan sudut 30-45 lalu me narik ke kiri. (secara berlawanan untuk orang kidal) 5. Membiarkan hapusan kering dan memberi tanda / nomor kode. 6. Meletakkan sediaan diatas rak, kemudian sediaan difiksasi dengan menyiramkan methanol (metil alkohol) secara perlahan dan menutupi semua hapusan, lalu membiarkan selama 5-7 menit. 7. Membuang sisa methanol, lalu membubuhi sediaan dengan larutan kerja (giemsa + larutan buffer) secara merata dan membiarkan selama 15 - 20 menit. 8. Membuang sisa zat warna dan membilas dengan air kran pada bagian belakang dari slide dan dilanjutkan secara perlahan diatas sediaan. 9. Mengeringkan sediaan secara tegak di atas kertas saring atau tissue dengan bagian ujung disebelah atas Note : Ya = mahasiswa melakukan. Tidak = mahasiswa tidak melakukan. PENGAMATAN Ya Tidak

VI. LEMBAR PENGAMATAN PENGAMATAN LANGKAH/TUGAS I. PEMERIKSAAN MASA PERDARAHAN Cara kerja metode Ivy : 1. Memasang tensimeter dengan tekanan 40 mm Hg pada lengan atas kanan 2. Membersihkan lengan bawah bagian volar 4 jari dibawah lipatan siku dengan alkohol swab 3. Menusuk lengan bawah yang telah dibersihkan dengan lancet sedalam 3 mm. 4. Mengaktifkan stop watch pada saat darah mengalir keluar. 5. Mengisap darah yang mengalir tiap 30 detik dengan kertas saring (filter paper). 6. Mencatat waktu darah mulai keluar sampai saat perdarahan berhenti (darah tak menembus kertas saring). 7. Melepaskan tensimeter dan menutup luka dengan plester II. PERCOBAAN PEMBENDUNGAN (TEST RUMPEL LEEDE) 1. Memasang tensimeter pada lengan atas kanan dengan tekanan 100 mm Hg (jika tekanan sistolik kurang dari 100 mmHg, pompalah sampai tekanan ditengah-tengah nilai sistolik dan diastolik). 2. Mempertahankan tekanan itu selama 10 menit 3. Menurunkan tekanan sampai tanda-tanda statis darah menghilang lalu lepaskan manset. Statis darah telah berhenti jika warna kulit pada lengan yang telah dibendung tadi kembali berwarna seperti lengan yang tidak dibendung. 4. Mencarilah adanya petechiae pada kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti dan hitunglah banyaknya petechiae yang timbul pada seluas 1 inci persegi (2,5 x 2,5 cm) 5. Mendokumetasikan hasil pemeriksaan a. Masa perdarahan b. Percobaan pembendungan (test rumpel leed) c. Evaluasi hasil Note Ya : Mahasiswa melakukan Tidak : Mahasiswa tidak melakukan Ya Tidak

VI. LEMBAR PENGAMATAN LANGKAH/TUGAS A. PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO SYSTEM 1. Meletakkan setetes reagen anti A dan reagen anti B serta reagen Anti AB pada kaca object yang bersih. 2. Teteskan darah EDTA disamping masing-masing tetesan reagen dengan volume yang sama 3. Kemudian masing-masing tetesan diaduk hingga homogen dengan menggerakan object glass secara memutar 4. Mendiamkan beberapa menit dan memperhatikan adanya aglutinasi. B. PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS SYSTEM 1. Meletakkan setetes reagen anti D di sebelah kiri pada kaca object yang bersih. 2. Meneteskan darah EDTA disamping tetesan anti D 3. Kemudian masing-masing tetesan diaduk hingga homogen dengan menggerakan object glass secara memutar 4. Mendiamkan beberapa menit dan memperhatikan adanya aglutinasi. C. DOKUMENTASI 1. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan ABO system 2. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan Rhesus system 3. Evaluasi hasil Note : Ya = mahasiswa melakukan Tidak = mahasiswa tidak melakukan PENGAMATAN Ya Tidak

Anda mungkin juga menyukai