Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Salah satu sumber polutan logam berat adalah limbah cair laboratorium, misalnya limbah cair dari residu analisis parameter chemical oxygen demand (COD). Limbah cair ini memiliki nilai pH ekstrem rendah dan kadar logam berat terlarut sangat tinggi. Maka dilakukan uji kadar COD pada sampel limbah cair laboratorium ini. COD adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam 1 liter sampel air, dimana pengoksidasi K2,Cr2,O7 digunakan sebagai sumber

oksigen (oxidizing agent). Chemical Oxygen Demand (COD) juga biasa disebut dengan kadar oksigen yang terlarut dalam air limbah yang diperlukan untuk menguraikan zat organic tertentu secara kimia karena sukar dihancurkan secara oksidasi. Oleh karenanya dibutuhkan bantuan reaksi oksidator yang kuat menjadi suasana asam. Nilai COD selalu lebih besar daripada nilai BOD. Menurut SK Gubernur no. 413 Tahun 1987 standar baku mutu limbah cair yang ditetapkan adalah dalam batas 36 mg/liter untuk BOD dan 1025 mg/lt untuk COD. COD juga merupakan jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi secara biologis maupun yang sukar didegradasi. Bahan buangan organic tersebut akan dioksidasi oleh kalium bichromat yang digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent) menjadi gas CO2 dan gas H2O serta sejumlah ion chrom. Reaksinya sebagai berikut : HaHbOc + Cr2O72- + H+ CO2 + H2O + Cr3+ Jika pada perairan terdapat bahan organic yang resisten terhadap degradasi biologis, misalnya tannin, fenol, polisacharida dansebagainya, maka lebih cocok dilakukan pengukuran COD daripada BOD. Kenyataannya hampir semua zat organic dapat dioksidasi oleh oksidator kuat seperti kalium permanganat dalam suasana asam, diperkirakan 95% - 100% bahan organic dapat dioksidasi cod.html Seperti pada BOD, perairan dengan nilai COD tinggi tidak diinginkan bagi kepentingan perikanan dan pertanian. Nilai COD pada perairan yang tidak tercemar biasanya kurang dari 20 mg/L, sedangkan pada perairan tercemar dapat lebih dari 200 mg/L dan pada limbah industri dapat mencapai 60.000 mg/ http://teknologikimiaindustri.blogspot.com/2011/02/chemicaloxygen-demand-cod.html http://teknologikimiaindustri.blogspot.com/2011/02/chemical-oxygen-demand-

Senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen dengan elemen aditif nitrogen, sulfur, fosfat, dll cenderung untuk menyerap oksigen-oksigen yang tersedia dalam limbah air dikonsumsi oleh mikroorganisme untuk mendegredasi senyawa organik akhirnya oksigen. Konsentrasi dalam air limbah menurun, ditandai dengan peningkatan COD, BOD, SS dan air limbah juga menjadi berlumpur dan bau busuk. Semakin tinggi konsentrasi COD menunjukkan bahwa kandungan senyawa organik tinggi tidak dapt terdegredasi secara biologis. Untuk memastikan bahwa hampir semua zat organik habis teroksidasi maka zat pengoksidasi K2Cr2O7 masih harus tersisa sesudah direfluks. K2Cr2O7 yang tersisa menentukan berapa besar oksigen yang telah terpakai http://moeljadie.blogspot.com/2011/04/cara-analisa-metode-analisiscod-dan.html

Anda mungkin juga menyukai