Anda di halaman 1dari 9

Pendekatan Struktur Bangunan Pendekatan sistem struktur yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: * Struktur

harus mampu memenuhi tuntutan keamanan fisik bangunan, yaitu kekakuan, kekuatan dan kestabilan * Struktur yang dapat mendukung fungsi bangunan, seperti mewadahi aktivitas dalam bangunan, menjamin kelancaran sirkulasi dan mendukung sistem kerja peralatan dan perlengkapan bangunan. * Harus memperhatikan kondisi sekitar, seperti kondisi tanah, dan kondisi lingkungan. * Struktur yang mampu mendukung tampilan bangunan yang diinginkan. Sedangkan dalam pemilihan jenis material harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti fleksibilitas jenis material. Kondisi iklim/cuaca setempat yang berpengaruh pada keawetan dan kenyamanan. Kemudahan pelaksanaan, mendukung estetika dan citra/image bangunan.

Pendekatan Utilitas Bangunan Perlengkapan bangunan mutlak digunakan untuk mendukung banguan dalam mewadahi fungsinya secara optimal. Berbagai jenis perlengkapan banguan nyang digunakna pada Taman Budaya Raden Saleh Semarang adalah : A. Jaringan/Instalasi Listrik Sumber utama daya listrik berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan sumber daya listrik cadangan berasal dari generator yang dilengkapi dengan automatic switch system untuk mengatasi kondisi darurat. Sumber listrik ini akan melayani beban penerangan, sound system, pompa-pompa, AC dan peralatan MEE.

B. Jaringan Pengkondisian Udara sistem pengkondisian udara yang dapat digunakan adalah sistem pengkondisian alami dan buatan. Pengkondisian udara alami, yaitu penghawaan yang terjadi secara alami melalui sistem cross ventilation dengan menerapkan alat-alat mekanis seperti exhaust fan dan intake fan. Pada ruang-ruang yang menuntut tingkat kelembaban dan suhu tertentu yang stabil dipergunakan pengkondisian udara buatan, dengan menggunakan AC. Jenis AC yang dipergunakan dalam bangunan AC Central dengan sistem water cooling untuk melayani ruang-ruang berkapasitas besar seperti ruang pertunjukan/teater dan ruang pameran. Sedang AC dengan sistem window unit untuk melayani ruang-ruang berkapasitas kecil yang tingkat kenyamanan masing-masing ruang dapat diatur secara terpisah sesuai dengan yang diinginkan.

C. Jaringan Pengamanan Bangunan * Pengaman bangunan terhadap bahaya kebakaran Dengan sistem tata ruang yang memudahkan dalam perlindungan terhadap kebakaran, optimalisasi sistem perlindungan terhadap pencegahan kebakaran, sistem perlindungan bahaya kebakaran yang terintegrasi terhadap sistem lain sehingga memudahkan dalam antisipasi, pencegahan dan pemadaman kebakaran. Sistem ini meliputi: *Sistem Deteksi Awal Kebakaran Yaitu sistem yang bekerja sebagai pendeteksi awal bila ada gejala kebakaran. Sistem ini berupa pendeteksi awal seperti

keberadaan asap maupun panas api, dimana akan diteruskan ke alarm kebakaran sebagai tanda bahaya. *Sistem Pemadam Api Yaitu sistem yang bekerja untuk memadamkan api untuk mencegah kebakaran yang lebih besar. Beberapa alat yang dipakai dalam sistem ini adalah: Sprinkler, Hydrant Box, Hydrant pillar, dan fire Extinguisher. Beberapa elemen dalam sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran serta prinsip dasar penggunaannya atara lain: 1. Pencegahan aktif Kebakaran a. Fire Hydrant Jarak maksimum 30 m dan luas pelayanan 800 m2 ditempatkan pada koridor dan tempattempat yang mudah dicapai. b. Portable Fire Extinguisher Jarak maksimum 25 m dengan luas pelayanan 200 m2, ditempatkan di daerah atau pada ruangan yang kecil. c. Pylar Hydrant Jarak 6-9 m dengan luads pelayanan 25 m2, ditempatkan untuk penanggulangan kebakaran pada tingkat awal yang bekerja secara otomatis karena pengaruh suhu, digunakan kepala sprinkler warna jingga atau merah. d. Heat Detector dan Smoke Detector Luas pelayanan 75 m2, dihubungkan dengan alarm untuk mendeteksi kemungkinan adanya kebakaran. 2. Pencegahan Pasif Kebakaran a. Tangga Darurat Kebakaran

Bersifat kedap asap dan dilengkapi dengan penerangan darurat, serta dilengkapi dengan pintu kebakaran tahan api, dengan jarak maksimum 25 m, lebar tangga dan bordes minimal 1,2o m antrade 28 cm dan optrade 20 cm. Sebagai jalur penyelamatan, tangga kebakaran harus mempunyai persyaratan sebagai berikut: *Langsung berhubungan dengan lantai dasar atau tempat yang mudah dan aman untuk menyelamatkan diri. * Konstruksi tahan api minimun 2 jam Pintu dapat menutup sendiri, tanpa harus ditutup kembali setelah dibuka untuk dilalui. *Pencapaian mudah (jarak tangga maksimum 30 m) *Bebas asap, yaitu dengan memasukkan udara segar dari atas bangunan atau yang lainnya. Aliran udara segar tersebut akan dapat menahan ' masuknya asap lewat pintu. *Koridor Lebar minimum 1,8 m dan jarak koridor ke pintu kebakaran maksimum 25 m didalamnya dilengkapi dengan penerangan darurat dengan sumber daya listrik darurat. *Pintu Keluar Lebar minimum 90 cm dan membuka kearah keluar. 3. Sumber Daya Listrik Darurat Terdiri dari genset dan batere, yang bekerja saat terjadi evakuasi untuk penerangan darurat. * Pengamanan Bangunan terhadap Bahaya Petir Ada dua jenis penangkal petir yaitu sistem faraday dan sistem franklin. Sistem franklin digunakan untuk bentuk massa bangunan memanjang menggunakan sistem penangkal petir faraday.

Sistem ini berupa tiang-tiang kecil setinggi +_ 30 cm, dengan jarak 3,5 m yang saling dihubungkan dengan seutas kawat dan disalurkan ke tanah. * Pengamanan terhadap tindak kriminal untuk ruang-ruang tertentu seperti ruang pameran menggunakan pengawasan Closed Circuit Television (CCTV) dengan penempatan kamera pada ruang-ruang tertentu.

Jaringan Air Bersih Sumber air bersih diperoleh dari dalam tanah dan dari Perusahaan Air Minum (PAM). Sistem pendistribusian menggunakan dua cara, yaitu : Up Feed System (pendistribusian ke atas) dan Down Feed System (pendistribusian ke bawah) 1. Up Feed System Pada sistem ini, air bersih langsung dipompa keatas pada ruang-ruang yang membutuhkan. Apabila tekanan air memenuhi syarat, air yang ditampung pada ground reservoir dapat langsung didistribusikan ke tiap-tiap lantai bangunan dengan banyuan pompa. Keuntungannya tidak membutuhkan tangki penyimpanan diatas bangunan. Namun, kerugiannya aliran air bersih tidak dapat mengalir bila aliran listrik padam, dibutuhkan beberapa pompa tekan otomatis kekuatan tinggi dan umumnya pada daerah teratas kekuatan air menjadi relatif lebih kecil, terutama untuk bangunan bertingkat tinggi.

2. Down Feed System Sistem ini berkerja dengan memompakan air bersih keatas, ditampung dalam water reservoir, baru kemudian disalurkan keruang-ruang yang membutuhkan. Apabila tekanan air tidak memenuhi syarat, maka air yang ditampung di ground reservoir dipompa naik untuk ditampung pada water reservoir. Dari sana baru dialirkan ke tiaptiap lantai melalui sistem gravitasi. Keuntungannya, sistem ini masih lebih dapat menjamin kelangsungan aliran air bersih walaupun aliran listrik padam dan umumnya kekuatan air disetiap lantai relatif sama (tidak tergantung pada ketinggian bangunan). Namun sistem ini membutuhkan ruangan untuk tangki diatas bangunan sehingga

menambah beban yang dipikul oleh bangunan. Distribusi air bersih dengan sistem down feed distribution lebih efisien dan hemat dimana energi listrik untuk memompa ke roof tank lebih terpantau serta distribusi air kebawah dengan sistem gravitasi.

Jaringan Air Kotor Sistem pembuangan air kotor yang dihasilkan oleh bangunan dilakukan dengan beberapa cara, yaitu : Air kotor yang mengandung kotoran padat yang berasal dari kloset dan bahanbahan kimia ditampung untuk di treatment sebelum dibuang ke saluran kota Air kotor yang berupa cairan yang berasal dari kamar mandi, urinoir, westafel langsung disalurkan ke saluran kota dengan saluran tertutup. Air hujan langsung disalurkan ke saluran kota dengan sistem terbuka.

Jarinagan Pembuangan Sampah Sampah yang berasal dari bangunan dan lingkungannya dikumpulkan pada tempat pembuangan sementara sebelum diangkut oleh dinas kebersihan ketempat pembuangan air.

Jaringan Komunikasi Sistem komunikasi pada bangunan dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. Komunikasi internal, komunikasi yang terjadi antara suatu tempat ke tempat lain dalam banhuanan dengan peralatan komunikasi yang digunakan adalah : Interkom, HT untuk penggunaan individual 2 arah. Speaker / sound system dan car call untuk komunikasi satu arah

Lokal area network (LAN) yaitu sistem komunikasi data berkecepatan tinggi berupa pertukaran informasi antar komputer antar ruangan dalam bangunan.

2. Komunikasi eksternal, komunikasi dari dan keluar bangunan, berupa : Telepon, untuk pembicaraan individual 2 arah. Faksimile, komunikasi melalui jaringan telepon dengan catatan tertulis langsung. Private automatic brand exchange system (PABX), sebagai pengendali hubunagan/komunikasi keluar masuk.

Jaringan Transportasi Vertikal Merupakan sarana transportasi yang menghubungkan lantai yang satu dengan lantai diatasnya yang terdiri dari : Tangga, merupakan sarana transportasi vertikal yang dapat digunakan pada setiap saat dan tidak memerlukan waktu tunggu. Ramp, digunakan untuk pengguna bangunan khususnya para penyandang cacat dan kemudahan pemindahan peralatan.

Akses TBRS : strategis dekat dengan pusat kota, mudah dicapai pengunjung, dilewati angkutan kota. Gedung wanita : menghadap jalan sriwijaya, akses mudah langsung menuju bangunan Gedung PKK, menghadap jalan sriwijaya, akses masuk melalui gerbag gedung wanita Perpustakaan daerah Jawa Tengah, menghadap jalan sriwijaya, akses melalui gerbang samping bersama TBRS Wonderia, menghadap jalan sriwijaya, akses mudah langsung menuju bangunan

Tata letak TBRS : tata letaknya berada terlalu dalam sehingga tidak menarik pengunjung

Gedung wanita : terletak dijalan siwijaya, pada sisi kanan TBS, mudah terlihat dan diakses.

Gedung PKK : berada diantara gedung wanita dan perpustakaan daeah Jawa Tengah

Perpustakaan daerah Jawa Tengah

: terletak didepan TBRS, akses masuk

melalui gerbang yang sama dengan TBRS Wonderia : terletak disebelah kiri TBRS, terpisah dari TBRS dengan penggunaan pagar yang tinggi.

Kondisi Bangunan TBRS : kurang terawat, kotor sehingga tidak menarik pengunjung tetapi sering digunakan untuk pertunjukan. Gedung wanita : kondisi bangunan terawat dan masih layak digunakan. Mash menjalankan fungsinya dengan baik. Gedung PKK : kondisi bangunan terawat dan masih layak digunakan. Mash menjalankan fungsinya dengan baik. Perpustakaan daerah Jawa Tengah : kondisi bangunan terawat dan masih layak digunakan. Mash menjalankan fungsinya dengan baik. Wonderia : kondisi bangunan terawat dan masih layak digunakan. Mash menjalankan fungsinya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai