BAB I
PENDAHULUAN
mendapatkan keuntungan
terjadi waktu menunggu, adanya biaya yang tidak perlu serta efek
Menganggur (%DT), Effisiensi Stasiun Kerja (ESKk), Effisiensi Lintasan (LE) dan
Smoothness Indeks (SI)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
file2shared.wordpress.com/keseimbangan-lintasan-linebalancingproduksi/ -
sendirinya
elemen
pekerjaan
yang
memiliki
file2shared.wordpress.com/keseimbangan-lintasan-linebalancingproduksi/
file2shared.wordpress.com/keseimbangan-lintasan-linebalancingproduksi/
Keterangan:
n = Jumlah stasiun kerja
Ws = Waktu stasiun kerja terbesar
Wi =Waktu sebenarnya pada stasiun kerja
i = 1,2,3,,n
Keterangan:
D = Balance Delay (%)
n = Jumlah stasiun kerja
C = Waktu siklus terbesar dalam stasiun kerja
ti = Jumlah semua waktu operasi
ti = Waktu operasi
10
Keterangan:
STi = Waktu stasiun kerja dari ke-i
K = Jumlah stasiun kerja
CT = Waktu siklus
e. Smoothest Indeks
Smoothet Indeks merupakan indeks yang menunjukkan kelancaran relatif dari
penyeimbangan lini perakitan tertentu.
Keterangan:
ST max = Maksimum waktu di stasiun
STi = Waktu stasiun di stasiun kerja i
f. Work Station
Work Station merupakan tempat pada lini perakitan di mana proses perakitan
dilakukan. Setelah menentukan interval waktu siklus, maka jumlah stasiun kerja
yang efisien dapat ditetapkan dengan rumus (Baroto, 2002):
Keterangan:
ti =Waktu operasi (elemen)
C = Waktu siklus stasiun kerja
Kmin = Jumlah stasiun kerja minimal.
11
Produksi Just In Time yang paling dikenal adalah berdasarkan kartu kanban yang
dikembangkan oleh Toyota. Kanban berasal dari kata Jepang yang berarti tanda. Namun
dalam konteks operasional dijelaskan bahwa kanban adalah suatu kartu yang digunakan
untuk mewadahi kebutuhan bahan suku cadang dalm proses operasi. Sistem kanban
adalah sistem informasi yang secara serasi mengendalikan produksi produk yang dalam
jumlah yang diperlukan pada waktu yang diperlukan dalam setiap proses (Monden,
2000).
Dalam sistem produksi JIT, sistem kanban didukung oleh hal-hal sebagai berikut
(Monden, 2000):
1. Pelancaran produksi
2. Pembakuan pekerjaan
3. Pengurangan waktu penyiapan
4. Aktivitas perbaikan
5. Rancangan tata ruang mesin
6. Autonomasi
12
1. Kanban pengambilan
Kanban pengambilan adalah suatu otorisasi untuk memindahkan suatu
kontainer
dari outbound
keinbound,
buffer stasiun downstream (sebelumnya). Tidak ada kontainer yang dapat diambil
dari outbound buffer kecuali kartu kanban pengambilan sudah dikeluarkan.
Prosedur full container kanban satu kartu dengan hanya menggunakan
kanban pengambilan adalah sebagai berikut:
13
14
Tahap 7: Ketika diolah, unit fisik dan kanban itu harus bergerak berpasangan.
Tahap 8: Bila unit fisik diselesaikan dalam proses ini, unit ini dan kanban
perintah produksi ditaruh dalam gudang A, sehingga pembawa dari proses
berikutnya dapat mengambilnya kapan saja .
Sistem dua kartu memberikan pengendalian yang ketat terhadap
persediaan. Tidak ada kontainer yang dapat dipindahkan tanpa adanya kanban
pengambilan atau kanban perintah produksi.
Jumlah kartu kanban perintah produksi dihitung dengan menggunakan
rumus (Danielle Sipper, Robert L, 1997):
15
http://file2shared.wordpress.com/sistem-kanban/
http://www.angelfire.com/id/akademika/mskanban98.html
16
Warna
sesuai
No.Pesanan
Nama Perusahaan:
Produksi::
Nama Pabrik:
sesuai
NomorPart:
dengan
identifikasi
pekerjaan
Warna
dengan
Deskripsi:
Lokasi berikutnya:
identifikasi
Jenis Paket:
pekerjaan
http://www.angelfire.com/id/akademika/mskanban98.html
17
BAB 3
PENGOLAHAN DAN PENGUMPULAN DATA
3.1 Pengumpulan Data
3.1.1 Presedence Diagram
18
9,19
5,40
10,55
8,37
6,48
10
5,22
7
20,46
12,85
22
1
14,12
6,62
15,23
5,80
21
52
11,99
3
4,85
19
5,12
14,26
17
12,90
14,48
20
6,33
48
49
7,4
2,68
50
51
18
6,73
11
8,06
17,63
10,54
5,65
12
14
15
16
5,30
17,50
28
29
7,08
13
5,98
26
5,03
21,19
23
24
21,38
25
6,05
4,46
30
31
8,64
6,55
34
6,03
4,55
27
15,86
32
33
29,22
35
36
2,17
7,22
37
38
39,05
39
6,48
4,36
7,34
32,28
40
41
42
43
6,55
44
7,81
45
6,09
20,46
46
47
No Operasi Kerja
waktu
baku
19
(16.5%)
1
12.85
14.12
11.99
6.62
9.19
5.40
5.22
10.55
8.37
10
6.48
11
6.73
12
8.06
13
7.08
14
17.63
15
10.54
16
5.65
17
6.95
18
6.33
19
4.85
20
14.48
21
15.23
22
20.46
23
6.03
24
21.19
25
21.38
26
5.98
27
4.55
20
28
5.30
29
17.50
30
5.03
31
4.46
32
6.05
33
15.86
34
8.64
35
6.55
36
29.22
37
2,17
38
7,22
39
39,05
40
6,48
41
4,36
42
7,34
43
33,16
44
6.55
45
7.81
46
6.09
47
20,46
48
14.26
49
12.90
50
8.06
51
11.61
52
Melakukan Inspeksi
5.80
Total
565,84
21
stasiun 1
No
23
25
37
38
Operasi
Memasang bemper belakang ke chasis
Memasang sekrup kiri bemper belakang ke chasis
Memasang roller kecil tengah kiri dengan baut
Memasang ring ke baut tengah kiri
Total
waktu
6.03
21.38
2.17
7.22
36.79
stasiun 2
No Operasi
39 Memasang roller kecil assy ke bumper tengah kiri
waktu
39.05
satsiun 3
No
24
26
27
28
Operasi
Memasang sekrup kanan bemper belakang ke chasis
Memasang Bantalan Roller Besar Bagian Kiri Depan
Memasang Baut ke Bantalan Roller Kiri Depan
Memasang Ring ke Bantalan Roller Kiri Depan
Total
waktu
21.19
6.24
4.75
5.53
37.71
stasiun 4
No
29
40
41
42
Operasi
Memasang Roller Besar Assy Pada Bumper Kiri Depan
Memasang bantalan roller besar ke roller besar bagian kiri belakang
Memasang baut ke bantalan roler belakang kiri
Memasang ring kiri ke bantalan roller belakang kiri
Total
waktu
18.34
6.48
4.36
7.34
36.52
stasiun 5
No Operasi
43 Memasang roller besar assy ke bumper belakang kiri
30 Memasang Bantalan Roller Besarke Roller Besar Bagian Kanan Depan
Total
waktu
33.16
5.25
38.41
22
stasiun 6
No
31
32
33
34
Operasi
Memasang Baut ke Bantalan Roller Kanan Depan
Memasang Ring ke Bantalan Roller Kanan Depan
Memasang Roller BesarAssy Pada Bumper Kanan Depan
Memasang roller bagian tengah kanan ke baut
waktu
4.66
6.34
16.62
8.63
Total
36.25
Tabel 3.8 Operasi Kerja Stasiun 7
stasiun 7
No Operasi
35 memasang ring ke baut tengah kanan
36 Memasang roller kecil assy pada bumper tengah kanan
Total
waktu
6.55
29.21
35.76
stasiun 8
No
44
45
46
Operasi
Memasang bantalan roller besar ke roller besar bagian kanan belakang
Memasang baut kebantalan roller belakang kanan
Memasang ring kebantalan roller belakang kanan
Total
waktu
6.55
7.81
6.08
20.44
stasiun 9
No Operasi
47 Memasang roller besar assy ke bumper belakang kanan
waktu
20.46
stasiun 10
No
1
2
3
Operasi
Memasang plat belakang besar ke rumah dynamo
Memasang plat belakang kecil ke rumah dinamo
Memasang gear ke dynamo
Total
waktu
12.85
14.12
11.98
38.95
23
No
4
5
6
7
8
stasiun 11
Operasi
Memasang dynamo ke rumah dynamo
Memasang roda assy belakang ke as roda sebelah kanan
Memasang eyelet ke as roda belakang kanan
Memasang gear besar belakang ke chasis
Memasukkan as roda assy belakang kanan ke chasis
waktu
6.62
9.19
5.4
5.22
10.55
Total
36.98
Tabel 3.13 Operasi Kerja Stasiun 12
stasiun 12
No
9
10
19
21
Operasi
Memasang eyelet ke as roda belakang kiri
Memasang roda assy belakang kiri ke as roda
Memasang garden ke chasis
Memasang rumah dynamo assy ke chasis
waktu
8.37
6.48
4.85
15.23
Total
34.93
Tabel 3.14 Operasi Kerja Stasiun 13
stasiun 13
No
12
13
22
Operasi
Memasang roda assy depan kanan ke as roda
Memasang eyelet depan kanan ke as roda
Memasang Pengunci dinamo
Total
waktu
8.06
7.08
22.75
37.89
stasiun 14
No
11
14
15
Operasi
Memasang gear kecil depan ke chasis
Memasang as roda assy depan kanan ke chasis
Memasang eyelet sebelah kiri ke as roda depan
Total
waktu
6.73
17.63
10.54
34.91
24
stasiun 15
No
16
17
18
20
Operasi
Memasang roda assy depan kiri ke as roda
Memasang plat depan ke chasis
Memasang tuas on-off ke chasis
Memasang penutup plat depan ke chasis
waktu
5.65
6.94
7.18
14.48
Total
34.25
Tabel 3.17 Operasi Kerja Stasiun 16
stasiun 16
No
48
49
52
Operasi
Memasang Baterai ke Chasis
Memasang Pengunci Baterai
Melakukan Inspeksi
waktu
14.25
12.90
5.80
Total
32.95
Tabel 3.18 Operasi Kerja Stasiun 17
stasiun 17
50
51
8.06
11.60
Total
19.66
DT K .STm ax STk
k 1
25
DT
x100 %
K .STm ax
% DT
91,94
x100 % 13,85%
17 x39 ,05
STk
x100 %
STm ax
Contoh perhitungan :
ESK (1)
36 ,79
x100 % 94.21255
39 ,05
Tabel 3.19 Efisiensi SK Modul 4
Stasiun kerja
36.79
94.21255
39.05
100
37.71
96.5685
36.52
93.52113
38.41
98.36108
26
36.25
92.82971
35.76
91.5749
20.44
52.34315
20.46
52.39437
10
38.95
99.74392
11
36.98
94.6991
12
34.93
89.44942
13
37.89
97.02945
14
34.91
89.39821
15
34.25
87.70807
16
32.95
84.379
17
19.66
50.34571
LE
LE
ST
k 1
x100%
K .CT
571,91
x100% 86.15 %
17 x39.05
(ST
k 1
max
STk ) 2
27
productiontimeperperiod 27648000
39 .50
requiredoutputperperiod
699840
Dengan asumsi bahwa demand diproduksi selama 4 tahun, dengan 5 hari kerja
selama seminggu (1 hari = 8 jam kerja)
Analisis :
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa waktu siklus demand yang lebih
besar jika dibandingkan dengan waktu siklus teknis yang dimiliki perusahaan.
Halini menunjukkan bahwa kapasitas yang dimiliki perusahaan tidak mampu
mengimbangi jumlah demand yang diterima untuk memenuhi demand tepat
pada waktunya.
3.2.2.2 Perhitungan jumlah SK LOB
Jumlah stasiun kerja (K) =
28
PERINGKAT
Tabel 3.20 Tabel Perhitungan RPW
Waktu
2,4,21,22,48,49,50,51
105.53
1,4,21,22,48,49,50,51
104.26
5,8,9,10,22,48,49,50,51
104.15
3,4,21,22,48,49,50,51
103.39
12,14,15,16,20,48,49,50,51 103.17
13,14,15,16,20,48,49,50,51 102.19
11,14,15,16,20,48,49,50,51 101.84
6,8,9,10,22,48,49,50,51
100.36
7,8,9,10,22,48,49,50,51
100.18
10
23,24,44,41,42,43,50,51
98.29
11
14,15,16,20,48,49,50,51
95.11
29
12
8,9,10,22,48,49,50,51
94.96
13
25,40,41,42,43,50,51
92.38
14
24,40,41,42,43,50,51
92.19
15
4,21,22,48,49,50,51
91.41
16
21,22,48,49,50,51
90.59
17
19,21,22,48,49,50,51
89.64
18
9,10,22,48,49,50,51
84.41
19
15,16,20,48,49,50,51
77.48
20
10,22,48,49,50,51
76.04
21
40,41,42,43,50,51
71
22
22,48,49,50,51
69.56
23
18,20,48,49,50,51
68.47
24
17,20,48,49,50,51
68.23
25
37,38,39,50,51
68.1
26
16,20,48,49,50,51
66.94
27
38,39,50,51
65.93
28
41,42,43,50,51
64.52
29
34,35,36,50,51
64.05
30
20,48,49,50,51
61.29
31
44,45,46,47,50,51
60.56
32
42,43,50,51
60.16
33
39,50,51
58.71
34
35,36,50,51
55.42
35
26,27,28,29,50,51
54.52
36
45,46,47,50,51
54.01
37
43,50,51
52.82
38
30,31,32,33,50,51
52.53
39
36,50,51
48.87
30
40
27,28,29,50,51
48.28
41
31,32,33,50,51
47.28
42
48,49,50,51
46.81
43
46,47,50,51
46.2
44
28,29,50,51
43.53
45
32,33,50,51
42.62
46
47,50,51
40.12
47
29,50,51
38
48
33,50,51
36.28
49
49,50,51
32.56
50
50,51
19.66
51
51
11.6
52
52
5.8
St
operasi
waktu
14,12
12,85
9,19
11,98
12
8,06
13
7,08
11
6,73
5,4
5,22
23
6,03
14
17,63
STk
36,16
33,85
34,28
31
10,55
25
21,38
24
21,19
6,62
19
4,85
21
15,23
8,37
15
10,54
10
6,48
40
6,48
22
22,75
18
7,18
17
6,94
37
2,17
16
5,65
38
7,22
41
4,36
34
8,63
20
14,48
44
6,55
42
7,34
28,37
11
39
39,05
39,05
12
35
6,55
26
6,24
45
7,81
43
33,16
30
5,25
36
29,21
10
13
14
31,93
32,66
34,14
12,96
39,04
25,86
20,6
38,41
32
15
16
17
18
27
4,75
31
4,66
48
14,25
46
6,08
28
5,53
32
6,34
47
20,46
29
18,34
33
16,62
49
12,9
50
8,06
51
11,6
52
5,8
Jumlah
38,62
32,2
38,8
37,58
17,4
571,91
Nomor
Ranking operasi
Nilai
39
39.05
43
33.16
36
29.21
22
22.75
25
21.38
24
21.19
47
20.46
29
18.34
14
17.63
33
10
33
16.62
11
21
15.23
12
20
14.48
13
48
14.25
14
14.12
15
49
12.9
16
12.85
17
11.98
18
51
11.6
19
10.55
20
15
10.54
21
9.19
22
34
8.63
23
8.37
24
12
8.06
25
50
8.06
26
45
7.81
27
42
7.34
28
38
7.22
29
18
7.18
30
13
7.08
31
17
6.94
32
11
6.73
33
6.62
34
35
6.55
35
44
6.55
36
10
6.48
37
40
6.48
34
38
32
6.34
39
26
6.24
40
46
6.08
41
23
6.03
42
52
5.8
43
16
5.65
44
28
5.53
45
5.4
46
30
5.25
47
5.22
48
19
4.85
49
27
4.75
50
31
4.66
51
41
4.36
52
37
2.17
Sehingga :
Tabel 3.23 Tabel Hasil Pembagian Stasiun Kerja pada Perhitungan LCR
SK
Operasi Waktu
WSK
14.12
38.95
12.85
11.98
19
4.85
4.85
10.55
17.17
6.62
21
15.23
5.22
5.4
35.04
35
9.19
22
22.75
10
6.48
8.37
12
8.06
11
6.73
13
7.08
18
7.18
17
6.94
14
17.63
15
10.54
16
5.65
20
14.48
48
14.25
52
5.8
29
18.34
28
5.53
27
4.75
26
6.24
10
30
5.25
5.25
11
24
21.19
38.02
23
6.03
37
2.17
34
8.63
36
29.21
35
6.55
25
21.38
12
13
37.6
35.99
33.82
34.53
34.86
35.76
35.74
36
44
6.55
45
7.81
42
7.34
41
4.36
40
6.48
38
7.22
15
39
39.05
39.05
16
43
33.16
33.16
17
47
20.46
26.54
46
6.08
18
49
12.9
12.9
19
33
16.62
35.68
32
6.34
31
4.66
50
8.06
51
11.6
14
20
18.18
11.6
SK
Aktivitas Waktu
Total WSk
9.19
39.29
18
7.18
5.22
12.85
19
4.85
14.12
11.98
39.28
37
26
6.24
17
6.94
23
6.03
11
6.73
12
8.06
13
7.08
34
8.63
37
2.17
30
5.25
5.4
10.55
6.62
27
4.75
35
6.55
24
21.19
14
17.63
38
7.22
31
4.66
25
21.38
28
5.53
8.37
21
15.23
15
10.54
32
6.34
36
29.21
10
39
39.05
11
40
6.48
44
6.55
38.7
39.12
38.82
38.79
34.14
35.55
37.33
38
12
13
14
15
16
17
10
6.48
16
5.65
45
7.81
41
4.36
29
18.34
33
16.62
22
22.75
20
14.48
42
7.34
46
6.08
47
20.46
48
14.25
49
12.9
51
11.6
43
33.16
52
5.8
50
8.06
34.96
37.23
33.88
38.75
38.96
39
10
22
1
21
52
19
17
20
48
49
50
51
18
11
12
14
15
16
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
13
23
24
40
41
42
43
25
44
45
46
47
40
SK
Operasi Waktu
WSK
14.12
38.95
12.85
11.98
19
4.85
4.85
10.55
17.17
6.62
21
15.23
5.22
5.4
9.19
22
22.75
10
6.48
8.37
12
8.06
11
6.73
13
7.08
18
7.18
17
6.94
14
17.63
15
10.54
16
5.65
35.04
37.6
35.99
33.82
41
20
14.48
48
14.25
52
5.8
29
18.34
28
5.53
27
4.75
26
6.24
10
30
5.25
5.25
11
24
21.19
38.02
23
6.03
37
2.17
34
8.63
36
29.21
35
6.55
25
21.38
44
6.55
45
7.81
42
7.34
41
4.36
40
6.48
38
7.22
15
39
39.05
39.05
16
43
33.16
33.16
17
47
20.46
26.54
46
6.08
18
49
12.9
12.9
19
33
16.62
35.68
12
13
14
34.53
34.86
35.76
35.74
18.18
42
20
32
6.34
31
4.66
50
8.06
51
11.6
11.6
Fase 2
Diketahui : STmax = 39,05 detik
STmin = 5,25 detik
Ditanya :
GOAL = ?
Jawab :
GOAL
= (STmax STmin) / 2
= (39,05 5,25) / 2
= 16,9
2 kali GOAL = 33,8
Sehingga:
Tabel 3.26 Tabel Hasil Pembagian Stasiun Kerja
pada Perhitungan MY Fase II
SK
11.98
11.98
19
4.85
31.82
14.12
12.85
10.55
6.62
21
15.23
5.22
5.4
9.19
17.17
35.04
43
22
22.75
10
6.48
8.37
12
8.06
11
6.73
13
7.08
18
7.18
17
6.94
14
17.63
15
10.54
16
5.65
20
14.48
48
14.25
52
5.8
29
18.34
28
5.53
27
4.75
26
6.24
10
30
5.25
5.25
11
24
21.19
38.02
23
6.03
37
2.17
34
8.63
36
29.21
35
6.55
25
21.38
44
6.55
12
13
37.6
35.99
33.82
34.53
34.86
35.76
35.74
44
45
7.81
42
7.34
41
4.36
40
6.48
38
7.22
15
39
39.05
39.05
16
43
33.16
33.16
17
47
20.46
26.54
46
6.08
18
49
12.9
12.9
19
33
16.62
35.68
32
6.34
31
4.66
50
8.06
51
11.6
14
20
18.18
11.6
DT K .STm ax STk
k 1
% DT
DT
x100 %
K .STm ax
45
% DT
143,95
x100 % 20,48%
18 x39 ,05
ESK
STk
x100 %
STm ax
ESK
36 ,16 k
x100 % 92 ,60 %
39 ,05
ESK1
92,60
ESK2
86,68
ESK3
87,78
ESK4
81,77
ESK5
83,64
ESK6
87,43
ESK7
33,19
ESK8
99,97
ESK9
66,22
ESK10
72,65
ESK11
100,00
ESK12
52,75
ESK13
98,36
ESK14
98,90
ESK15
82,46
ESK16
99,36
ESK17
96,24
ESK18 44,56
46
LE
LE
ST
k 1
x100%
K .CT
571,91
x100% 81,36%
18x39.05
(ST
k 1
max
STk ) 2
Dimana :
K
47
%DT =
%DT = 26,77%
Efisiensi Stasiun Kerja (ESK)
ESKk = (
SK
Operasi Waktu
WSK
ESK
14.12
38.95
99.74392
19
4.85
4.85
12.41997
10.55
17.17
43.96927
21
15.23
35.04
89.73111
22
22.75
37.6
96.28681
12
8.06
35.99
92.16389
14
17.63
33.82
86.60691
20
14.48
34.53
88.4251
29
18.34
34.86
89.27017
10
30
5.25
5.25
13.4443
11
24
21.19
38.02
97.36236
12
36
29.21
35.76
91.5749
13
25
21.38
35.74
91.52369
14
42
7.34
18.18
46.5557
15
39
39.05
39.05
100
16
43
33.16
33.16
84.91677
17
47
20.46
26.54
67.96415
18
49
12.9
12.9
33.03457
19
33
16.62
35.68
91.37004
20
51
11.6
11.6
29.70551
48
LE =
LE =
= 73,22%
SI
=
=
= 70,5831
RA (Region Approach)
Waktu Menganggur (Delay Time)
k
DT K .STm ax STk
k 1
DT
x100 %
K .STm ax
% DT
96,02
x100 % 14,37 %
17 x39 ,29
STk
x100 %
STm ax
SK
STk
ESK
39.29
100
39.28
99.97455
38.7
98.49835
39.12
99.56732
38.82
98.80377
49
38.79
98.72741
34.14
86.89234
35.55
90.48104
10
39.05
99.38916
11
37.33
95.01145
12
34.96
88.97938
13
37.23
94.75694
14
33.88
86.23059
15
38.75
98.6256
16
38.96
99.16009
17
8.06
20.51413
LE
ST
k 1
K .CT
x100 % =
571,91
x100 % = 85,62%
17 x39 ,29
SI
(ST
k 1
max
STk ) 2
Moodie Young:
DT = K.STmax
DT = (20)(39.05) (571,91)
DT = 209,09 detik
50
%DT =
%DT =
%DT = 26,77%
ESKk = (
SK
Operasi Waktu
WSK
ESK
14.12
38.95
99.74392
19
4.85
4.85
12.41997
10.55
17.17
43.96927
21
15.23
35.04
89.73111
22
22.75
37.6
96.28681
12
8.06
35.99
92.16389
14
17.63
33.82
86.60691
20
14.48
34.53
88.4251
29
18.34
34.86
89.27017
10
30
5.25
5.25
13.4443
11
24
21.19
38.02
97.36236
12
36
29.21
35.76
91.5749
13
25
21.38
35.74
91.52369
14
42
7.34
18.18
46.5557
15
39
39.05
39.05
100
16
43
33.16
33.16
84.91677
17
47
20.46
26.54
67.96415
18
49
12.9
12.9
33.03457
19
33
16.62
35.68
91.37004
51
20
51
11.6
11.6
29.70551
LE =
LE =
= 73,22%
SI
=
=
= 70,5831
Operasi
Operasi
Waktu
23
6.03
14.12
12.85
9.19
11.98
5.22
12
8.06
24
21.19
52
25
21.38
13
7.08
11
6.73
5.4
14
17.63
10.55
6.62
19
4.85
21
15.23
8.37
15
10.54
10
6.48
belakang
40
6.48
22
22.75
18
7.18
17
6.94
37
2.17
16
5.65
38
7.22
41
4.36
34
8.63
20
14.48
kanan belakang
44
6.55
42
7.34
39
39.05
35
6.55
53
26
6.24
45
7.81
43
33.16
Kanan Depan
30
5.25
36
29.21
27
4.75
31
4.66
48
14.25
46
6.08
28
5.53
32
6.34
47
20.46
29
18.34
33
16.62
49
12.9
Melakukan Inspeksi
50
8.06
51
11.6
52
5.8
Stasiun
Operasi
WAKTU Jumlah
23
6.03
25
21.38
37
2.17
38
7.22
36.8
54
39
39.05
34
8.63
35
6.55
24
21.19
36.37
36
29.21
29.21
14.12
12.85
11.98
9.19
5.22
11
6.73
5.4
10.55
6.62
19
4.85
21
15.23
8.37
10
6.48
12
8.06
13
7.08
14
17.33
15
10.54
16
5.65
22
22.75
40
6.48
41
4.36
42
7.34
18.18
43
33.16
33.16
10
11
39.05
38.95
37.09
35.07
38.95
38.94
55
12
44
6.55
45
7.81
46
6.08
20.44
13
47
20.46
20.46
14
17
6.94
18
7.18
20
14.48
26
6.24
27
4.75
28
5.53
29
18.34
30
5.25
31
4.66
32
6.34
33
16.62
48
14.25
49
12.9
50
8.06
51
11.6
52
5.8
15
16
17
18
28.6
34.86
32.87
35.21
17.4
Tujuan perbandingan ini adalah untuk mengetahui metode mana yang dapat
membangun lini perakitan yang terbaik, yaitu lini perakitan yang mempunyai jumlah
stasiun yang paling minimal dan memiliki waktu stasiun yang sama rata untuk setiap
stasiun. Lini perakitan yang mempunyai waktu stasiun yang sama rata untuk setiap
stasiun mengindikasikan pembagian task-task di setiap stasiun kerja. Pada perancangan
stasiun kerja ini dipilih yang terbaik yaitu RPW karena penempatan task ke suatu
stasiun dilakukan berdasarkan hasil pembobotan. Metode RPW yang terpilih adalah
56
Hasil Perhitungan RPW kelompok 23, hal ini didasarkan pada unsur kelogisan dan
kesesuaian perpindahan tiap komponen dan subassembly.
Tabel 3.33 Tabel Perbandingan Antara Stasiun Kerja Modul 4
dengan Stasiun Kerja Baru yang Telah Dirancang Ulang
Modul 4 (%)
LOB (%)
DT
13.85
18.63
LE
86.15
81.36
SI
34.65
38.349
ESK 1
94.21255
ESK 2
100
ESK 3
96.5685
93.137
ESK 4
93.52113
74.80154
ESK 5
98.36108
99.74392
ESK 6
92.82971
94.98079
ESK 7
91.5749
89.80794
ESK 8
52.34315
99.74392
ESK 9
52.39437
99.71831
ESK 10
99.74392
46.5557
ESK 11
94.6991
84.91677
ESK 12
89.44942
52.34315
ESK 13
97.02945
52.39437
94.23816
100
57
ESK 14
89.39821
73.23944
ESK 15
87.70807
89.27017
ESK 16
84.379
84.17414
ESK 17
50.34571
90.16645
ESK 18
44.55826
LE =
= 81,36%
Pada tabel rekapitulasi diatas dapat diketahui bahwa performansi LOB tidak
lebih baik dibandingkan dengan lintasan di modul 4. Nilai LE metode LOB lebih kecil
daripada
Smoothness indeks
menunjukkan kehalusan perbedaan yang terjadi antar stasiun kerja dimana semakin
kecil angkanya maka semakin kecil pula kemungkinan munculnya bottlneck
dan
perbedaan waktu total antara stasiun kerja. Nilai SI pada metode LOB semakin besar,
hal ini dikarenakan perbedaan yang dihasilkan antar stasiun kerja pun semakin besar
dengan kata lain beban tidak merata pada setiap stasiun. Nilai DT (Delay Time) juga
pada lintasan LOB menunjukkan nilai yang lebih besar dibanding modul 4, ini berarti
operator banyak yang menganggur karena operator kurang terampil dalam perakitan
Mini 4WD dan beban antar operator yang tidak sama dengan kata lain ada operator
yang bekerja lebih banyak dan banyak operator yang menganggur.
58
SK 17
SK 18
SK 15
SK 16
SK 14
SK 13
SK 12
SK 11
Guda
ng
SK 10
SK 6
SK 3
SK 2
SK 1
SK 4
SK 5
SK 6
SK 9
SK 7
SK 8
Analisis :
Dari proses perakitan tersebut diketahui terjadi 4 kegiatan, yaitu pergerakan
(movement), proses (process), penyimpanan (storage) dan inspeksi (inspection).
Sehingga layout lintasan yang digunakan untuk proses perakitan Tamiya dengan 18
stasiun kerja adalah U-shape . Layout dengan pola U-shape digunakan agar perakitan
tidak memakan banyak tempat. Selain itu, pemilihan juga bertujuan agar raw material
dan storage final product letaknya berdekatan, sehingga pengontrolan terhadap final
product bisa dilakukan sewaktu-waktu dan bila ada produk yang cacat dapat langsung di
proses ulang dengan cepat.
59
Stasiun Kerja 5
Komponen Dinamo
Np =
= 10,33 = 11 kanban
Berdasarkan hasil perhitungan yang ada bahwa jumlah kanban yang diperlukan
untuk kanban komponen dinamo pada stasiun kerja 5 untuk memenuhi
permintaan tamiya 729 perhari adalah 11 kanban. Dengan demikian pemenuhan
terhadap demand dapat terpenuhi dan jumlah komponen pada setiap satu kanban
966.27 67. Asumsinya bahwa dengan mempertimbangkan berat dinamo
persatuan, maka satu container hanya mampu menampung 70 dinamo. Dalam
perhitungan kanban ini menggunakan trolly dengan kapasitas maksimal 100
komponen.
Stasiun Kerja 6
= 7,17 = 8 kanban
Berdasarkan hasil perhitungan yang ada bahwa jumlah kanban yang diperlukan
untuk kanban komponen gear besar pada stasiun kerja 6 untuk memenuhi
60
= 7,17 = 8 kanban
Berdasarkan hasil perhitungan yang ada bahwa jumlah kanban yang diperlukan
untuk kanban komponen as roda pada stasiun kerja 6 untuk memenuhi
permintaan tamiya 729 perhari adalah 8 kanban. Dengan demikian pemenuhan
terhadap demand dapat terpenuhi dan jumlah komponen pada setiap satu kanban
adalah 91,125 100. Dalam perhitungan kanban ini menggunakan trolly dengan
kapasitas maksimal 100 komponen.
Stasiun Kerja 14
Komponen Penutup Plat Depan
Np =
= 6.99 = 7 kanban
61
Berdasarkan hasil perhitungan yang ada bahwa jumlah kanban yang diperlukan
untuk kanban komponen penutup plat depan pada stasiun kerja 14 untuk
memenuhi permintaan tamiya 729 perhari adalah 7 kanban. Dalam perhitungan
kanban ini menggunakan trolly dengan kapasitas maksimal 100 komponen
Stasiun Kerja 5
No.
perakitan
Waktu
Waktu
Waktu
Mulai
masuk
tinggal
Proses
komponen komponen
0:02:58.36
0:00:00,00
0:02:58.36
0:03:50.90
0:00:00,00
0:03:50.90
0:04:32.04 0:00:00,00
0:04:32.04
0:05:52.98 0:00:00,00
0:05:52.98
0:06:24.08 0:00:00,00
0:06:24.08
0:06:57.20 0:00:00,00
0:06:57.20
0:07:32.66 0:00:00,00
0:07:32.66
0:08:07.10 0:00:00,00
0:08:07.10
62
0:08:44.49 0:00:00,00
0:08:44.49
10
0:09:20.97 0:00:00,00
0:09:20.97
11
0:10:04.62 0:00:00,00
0:10:04.62
12
0:10:40.83 0:00:00,00
0:10:40.83
13
0:11:18.61
0:00:00,00
0:11:18.61
14
0:12:20.51
0:00:00,00
0:12:20.51
15
0:13:18.70 0:00:00,00
0:13:18.70
16
0:13:56.35 0:00:00,00
0:13:56.35
17
0:14:30.49 0:00:00,00
0:14:30.49
18
0:15:05.77
0:00:00,00
0:15:05.77
19
0:16:01.89
0:00:00,00
0:16:01.89
20
0:16:46.19 0:00:00,00
0:16:46.19
21
0:17:36.71 0:00:00,00
0:17:36.71
22
0:18:08.92 0:00:00,00
0:18:08.92
23
0:19:06.42
0:00:00,00
0:19:06.42
24
0:19:46.33 0:00:00,00
0:19:46.33
25
0:20:33.72
0:00:00,00
0:20:33.72
26
0:21:38.88
0:00:00,00
0:21:38.88
27
0:22:24.09
0:00:00,00
0:22:24.09
28
0:23:10.36
0:00:00,00
0:23:10.36
29
0:23:53.17
0:00:00,00
0:23:53.17
30
0:24:27.55
0:00:00,00
0:24:27.55
63
0:23:02.40
0:20:09.60
0:17:16.80
0:14:24.00
0:11:31.20
0:08:38.40
0:05:45.60
0:02:52.80
0:00:00.00
Analisa :
Menurut grafik yang ditunjukkan dalam perhitungan waktu tinggal
komponen plat belakang kecil, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak tamiya
yang dikerjakan dalam suatu perakitan maka semakin lama waktu tinggal
komponen plat belakang kecil yang dihasilkan.
No.
perakitan
Waktu
waktu
Waktu
Mulai
masuk
tinggal
Proses
komponen komponen
1 0:03:24.68
0:00:00,00
0:03:24.68
2 0:04:08.80
0:00:00,00
0:04:08.80
3 0:05:31.64 0:00:00,00
0:05:31.64
4 0:06:04.75 0:00:00,00
0:06:04.75
5 0:06:33.55 0:00:00,00
0:06:33.55
64
6 0:07:13.70 0:00:00,00
0:07:13.70
7 0:07:47.34 0:00:00,00
0:07:47.34
8 0:08:18.50 0:00:00,00
0:08:18.50
9 0:08:58.68 0:00:00,00
0:08:58.68
10 0:09:37.08 0:00:00,00
0:09:37.08
11 0:10:17.68 0:00:00,00
0:10:17.68
12 0:10:54.42 0:00:00,00
0:10:54.42
13 0:11:33.63
0:00:00,00
0:11:33.63
14 0:12:53.72
0:00:00,00
0:12:53.72
15 0:13:33.57 0:00:00,00
0:13:33.57
16 0:14:13.11 0:00:00,00
0:14:13.11
17 0:14:42.57 0:00:00,00
0:14:42.57
18 0:15:21.06
0:00:00,00
0:15:21.06
19 0:16:20.45
0:00:00,00
0:16:20.45
20 0:17:11.60 0:00:00,00
0:17:11.60
21 0:17:46.41 0:00:00,00
0:17:46.41
22 0:18:18.35 0:00:00,00
0:18:18.35
23 0:19:24.78
0:00:00,00
0:19:24.78
24 0:19:58.00 0:00:00,00
0:19:58.00
25 0:20:47.26
0:00:00,00
0:20:47.26
26 0:21:52.98
0:00:00,00
0:21:52.98
27 0:22:39.35
0:00:00,00
0:22:39.35
28 0:23:25.40
0:00:00,00
0:23:25.40
29 0:24:02.34
0:00:00,00
0:24:02.34
30 0:24:38.09
0:00:00,00
0:24:38.09
65
0:25:55.20
0:23:02.40
0:20:09.60
0:17:16.80
0:14:24.00
0:11:31.20
0:08:38.40
0:05:45.60
0:02:52.80
0:00:00.00
1
11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Analisa :
Menurut grafik yang ditunjukkan dalam perhitungan waktu tinggal komponen
plat belakang besar, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak tamiya yang
dikerjakan dalam suatu perakitan maka semakin lama waktu tinggal komponen
plat belakang besar yang dihasilkan.
Rumah Dinamo
Tabel 3.36 Tabel Waktu Tinggal Komponen Rumah Dinamo
No.
perakitan
Waktu
waktu
Waktu
Mulai
masuk
tinggal
Proses
komponen komponen
1 0:02:58.36
0:00:00.00
0:02:58.36
2 0:03:50.90
0:00:00.00
0:03:50.90
3 0:04:32.04 0:00:00.00
0:04:32.04
4 0:05:52.98 0:00:00.00
0:05:52.98
5 0:06:24.08 0:00:00.00
0:06:24.08
6 0:06:57.20 0:00:00.00
0:06:57.20
66
7 0:07:32.66 0:00:00.00
0:07:32.66
8 0:08:07.10 0:00:00.00
0:08:07.10
9 0:08:44.49 0:00:00.00
0:08:44.49
10 0:09:20.97 0:00:00.00
0:09:20.97
11 0:10:04.62 0:00:00.00
0:10:04.62
12 0:10:40.83 0:00:00.00
0:10:40.83
13 0:11:18.61
0:00:00.00
0:11:18.61
14 0:12:20.51
0:00:00.00
0:12:20.51
15 0:13:18.70 0:00:00.00
0:13:18.70
16 0:13:56.35 0:00:00.00
0:13:56.35
17 0:14:30.49 0:00:00.00
0:14:30.49
18 0:15:05.77
0:00:00.00
0:15:05.77
19 0:16:01.89
0:00:00.00
0:16:01.89
20 0:16:46.19 0:00:00.00
0:16:46.19
21 0:17:36.71 0:00:00.00
0:17:36.71
22 0:18:08.92 0:00:00.00
0:18:08.92
23 0:19:06.42
0:00:00.00
0:19:06.42
24 0:19:46.33 0:00:00.00
0:19:46.33
25 0:20:33.72
0:00:00.00
0:20:33.72
26 0:21:38.88
0:00:00.00
0:21:38.88
27 0:22:24.09
0:00:00.00
0:22:24.09
28 0:23:10.36
0:00:00.00
0:23:10.36
29 0:23:53.17
0:00:00.00
0:23:53.17
30 0:24:27.55
0:00:00.00
0:24:27.55
67
11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Analisa :
Menurut grafik yang ditunjukkan dalam perhitungan waktu tinggal komponen
rumah dinamo, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak tamiya yang
dikerjakan dalam suatu perakitan maka semakin lama waktu tinggal komponen
rumah dinamo.
Gear Dinamo
Tabel 3.37 Tabel Waktu Tinggal Komponen Gear Dinamo
No.
perakita
Waktu tinggal
Proses
komponen
komponen
0:03:35.88
0:00:00,00
0:03:35.88
0:04:18.27
0:00:00,00
0:04:18.27
0:05:41.74
0:00:00,00
0:05:41.74
0:06:11.92
0:00:00,00
0:06:11.92
0:06:41.18
0:00:00,00
0:06:41.18
0:07:18.92
0:00:00,00
0:07:18.92
68
0:07:53.15
0:00:00,00
0:07:53.15
0:08:26.13
0:00:00,00
0:08:26.13
0:09:08.71
0:00:00,00
0:09:08.71
10
0:09:49.61
0:00:00,00
0:09:49.61
11
0:10:25.90
0:00:00,00
0:10:25.90
12
0:11:00.74
0:00:00,00
0:11:00.74
13
0:11:39.48
0:00:00,00
0:11:39.48
14
0:12:59.57
0:00:00,00
0:12:59.57
15
0:13:41.77
0:00:00,00
0:13:41.77
16
0:14:19.40
0:00:00,00
0:14:19.40
17
0:14:48.74
0:00:00,00
0:14:48.74
18
0:15:27.07
0:00:00,00
0:15:27.07
19
0:16:29.42
0:00:00,00
0:16:29.42
20
0:17:19.43
0:00:00,00
0:17:19.43
21
0:17:54.21
0:00:00,00
0:17:54.21
22
0:18:24.69
0:00:00,00
0:18:24.69
23
0:19:32.00
0:00:00,00
0:19:32.00
24
0:20:09.11
0:00:00,00
0:20:09.11
25
0:20:54.35
0:00:00,00
0:20:54.35
26
0:21:58.51
0:00:00,00
0:21:58.51
27
0:22:47.51
0:00:00,00
0:22:47.51
28
0:23:32.64
0:00:00,00
0:23:32.64
29
0:24:10.59
0:00:00,00
0:24:10.59
30
0:24:46.87
0:00:00,00
0:24:46.87
69
0:21:36.00
0:14:24.00
0:07:12.00
0:00:00.00
1
11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Analisa :
Menurut grafik yang ditunjukkan dalam perhitungan waktu tinggal
komponen gear dinamo, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak tamiya
yang dikerjakan dalam suatu perakitan maka semakin lama waktu tinggal
komponen gear dinamo.
Dinamo
Tabel 3.38 Tabel Waktu Tinggal Komponen Dinamo
Waktu
waktu
waktu
Mulai
masuk
tinggal
Proses
komponen
komponen
0:03:35.88
0:00:00.00
0:03:35.88
0:04:18.27
0:00:00.00
0:04:18.27
0:05:41.74 0:00:00.00
0:05:41.74
0:06:11.92 0:00:00.00
0:06:11.92
0:06:41.18 0:00:00.00
0:06:41.18
0:07:18.92 0:00:00.00
0:07:18.92
0:07:53.15 0:00:00.00
0:07:53.15
No
Perakitan
70
0:08:26.13 0:00:00.00
0:08:26.13
0:09:08.71 0:00:00.00
0:09:08.71
10
0:09:49.61 0:00:00.00
0:09:49.61
11
0:10:25.90 0:10:00.71
0:00:25.19
12
0:11:00.74 0:10:00.71
0:01:00.03
13
0:11:39.48
0:10:00.71
0:01:38.77
14
0:12:59.57
0:10:00.71
0:02:58.86
15
0:13:41.77 0:10:00.71
0:03:41.06
16
0:14:19.40 0:10:00.71
0:04:18.69
17
0:14:48.74 0:10:00.71
0:04:48.03
18
0:15:27.07
0:10:00.71
0:05:26.36
19
0:16:29.42
0:10:00.71
0:06:28.71
20
0:17:19.43 0:10:00.71
0:07:18.72
21
0:17:54.21 0:17:24.77
0:00:29.44
22
0:18:24.69 0:17:24.77
0:00:59.92
23
0:19:32.00
0:17:24.77
0:02:07.23
24
0:20:09.11 0:17:24.77
0:02:44.34
25
0:20:54.35
0:17:24.77
0:03:29.58
26
0:21:58.51
0:17:24.77
0:04:33.74
27
0:22:47.51
0:17:24.77
0:05:22.74
28
0:23:32.64
0:17:24.77
0:06:07.87
29
0:24:10.59
0:17:24.77
0:06:45.82
30
0:24:46.87
0:17:24.77
0:07:22.10
71
11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Analisa :
Menurut grafik yang ditunjukkan dalam perhitungan waktu tinggal komponen
dinamo, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak tamiya yang dikerjakan
dalam suatu perakitan maka semakin lama waktu tinggal komponen dinamo.
Akan tetapi pada perhitungan waktu tinggal komponen dinamo memiliki kasus
khusus pada tamiya ke-11 dan ke-21. Hal ini dikarenakan dinamo memiliki
kanban yang dilakukan sebanyak dua kali dengan jumlah dinamo yang diambil
sebanyak 10 unit setiap kali pengambilan. Maka untuk perhitungan waktu
tinggal komponen dinamo pada tamiya ke-11 dan ke-21 dihitung dari waktu
masuknya komponen dinamo sampai waktu mulai proses pemasangan dinamo.
Stasiun Kerja 6
72
Waktu Mulai
waktu masuk
Waktu Tinggal
Proses
komponen
Komponen
0:03:51.01
0:00:00,00
0:03:51.01
0:04:32.04
0:00:00,00
0:04:32.04
0:05:52.98
0:00:00,00
0:05:52.98
0:06:34.40
0:00:00,00
0:06:34.40
0:07:11.20
0:00:00,00
0:07:11.20
0:07:48.80
0:00:00,00
0:07:48.80
0:08:21.87
0:00:00,00
0:08:21.87
0:08:54.20
0:00:00,00
0:08:54.20
0:09:23.13
0:00:00,00
0:09:23.13
10
0:10:04.62
0:00:00,00
0:10:04.62
11
0:10:45.67
0:00:00,00
0:10:45.67
12
0:11:27.60
0:00:00,00
0:11:27.60
13
0:11:59.39
0:00:00,00
0:11:59.39
14
0:13:18.70
0:00:00,00
0:13:18.70
15
0:14:01.33
0:00:00,00
0:14:01.33
16
0:14:32.00
0:00:00,00
0:14:32.00
17
0:15:04.73
0:00:00,00
0:15:04.73
18
0:15:41.74
0:00:00,00
0:15:41.74
19
0:16:46.19
0:00:00,00
0:16:46.19
20
0:17:36.71
0:00:00,00
0:17:36.71
21
0:18:08.92
0:00:00,00
0:18:08.92
22
0:18:39.07
0:00:00,00
0:18:39.07
23
0:19:46.33
0:00:00,00
0:19:46.33
24
0:20:24.34
0:00:00,00
0:20:24.34
25
0:21:06.00
0:00:00,00
0:21:06.00
26
0:22:12.00
0:00:00,00
0:22:12.00
27
0:22:45.27
0:00:00,00
0:22:45.27
28
0:23:44.71
0:00:00,00
0:23:44.71
29
0:24:27.49
0:00:00,00
0:24:27.49
30
0:24:58.47
0:00:00,00
0:24:58.47
No Perakitan
73
Gear besar
0:28:48.00
Waktu
0:21:36.00
0:14:24.00
gear besar
0:07:12.00
0:00:00.00
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
tamiya ke-
Grafik di atas menggambarkan waktu tinggal komponen as roda pada stasiun kerja
6. Pengambilan komponen as roda menggunakan 2 buah container dengan kapasitas
kontainer sebesar 10. Pada awalnya pada box terdapat 10 buah as roda yang digunakan
untuk tamiya ke-1 sampai 10 (waktu awal 0:00:00). Peningkatan grafik dari tamiya ke-1
sampai 10 terjadi karena komponen yang digunakan pada tamiya yang semakin akhir
tinggal di box komponen semakin lama. Pada tamiya ke-11 waktu tinggal komponen
menurun karena komponen yang digunakan pada tamiya ke-11 adalah as roda yang
diambil pada kanban pertama. Hal yang sama juga terjadi pada tamiya ke-21 yang
menggunakan as roda dari kanban kedua.
waktu masuk
Waktu Tinggal
Proses
komponen
Komponen
0:03:57.13
0:00:00,00
0:03:57.13
0:04:38.34
0:00:00,00
0:04:38.34
0:05:58.57
0:00:00,00
0:05:58.57
0:06:39.33
0:00:00,00
0:06:39.33
0:07:16.02
0:00:00,00
0:07:16.02
No Perakitan
74
0:07:53.00
0:00:00,00
0:07:53.00
0:08:26.31
0:00:00,00
0:08:26.31
0:09:00.00
0:00:00,00
0:09:00.00
0:09:26.76
0:00:00,00
0:09:26.76
10
0:10:10.45
0:00:00,00
0:10:10.45
11
0:10:56.13
0:10:24.00
0:00:32.13
12
0:11:33.36
0:10:24.00
0:01:09.36
13
0:12:04.05
0:10:24.00
0:01:40.05
14
0:13:23.85
0:10:24.00
0:02:59.85
15
0:14:05.47
0:10:24.00
0:03:41.47
16
0:14:36.58
0:10:24.00
0:04:12.58
17
0:15:09.41
0:10:24.00
0:04:45.41
18
0:15:47.31
0:10:24.00
0:05:23.31
19
0:16:50.81
0:10:24.00
0:06:26.81
20
0:17:39.79
0:10:24.00
0:07:15.79
21
0:18:13.12
0:17:46.75
0:00:26.37
22
0:18:43.14
0:17:46.75
0:00:56.39
23
0:19:49.61
0:17:46.75
0:02:02.86
24
0:20:28.00
0:17:46.75
0:02:41.25
25
0:21:11.17
0:17:46.75
0:03:24.42
26
0:22:16.13
0:17:46.75
0:04:29.38
27
0:23:06.12
0:17:46.75
0:05:19.37
28
0:23:49.28
0:17:46.75
0:06:02.53
29
0:24:30.87
0:17:46.75
0:06:44.12
30
0:25:01.61
0:17:46.75
0:07:14.86
75
Waktu
as roda
0:11:31.20
0:10:04.80
0:08:38.40
0:07:12.00
0:05:45.60
0:04:19.20
0:02:52.80
0:01:26.40
0:00:00.00
as roda
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
tamiya ke-
No
Perakitan
Waktu
Mulai
Proses
waktu masuk
Waktu Tinggal
komponen
Komponen
0:04:46.12
0:00:00,00
0:04:46.12
0:04:46.63
0:00:00,00
0:04:46.63
0:06:06.08
0:00:00,00
0:06:06.08
0:06:46.37
0:00:00,00
0:06:46.37
76
0:07:25.96
0:00:00,00
0:07:25.96
0:07:59.66
0:00:00,00
0:07:59.66
0:08:33.82
0:00:00,00
0:08:33.82
0:09:05.11
0:00:00,00
0:09:05.11
0:09:32.59
0:00:00,00
0:09:32.59
10
0:10:17.11
0:00:00,00
0:10:17.11
11
0:11:04.08
0:00:00.00
0:11:04.08
12
0:11:40.58
0:00:00.00
0:11:40.58
13
0:12:11.73
0:00:00.00
0:12:11.73
14
0:13:35.40
0:00:00.00
0:13:35.40
15
0:14:10.18
0:00:00.00
0:14:10.18
16
0:14:45.53
0:00:00.00
0:14:45.53
17
0:15:15.08
0:00:00.00
0:15:15.08
18
0:15:57.68
0:00:00.00
0:15:57.68
19
0:16:57.29
0:00:00.00
0:16:57.29
20
0:17:48.00
0:00:00.00
0:17:48.00
21
0:18:22.49
0:00:00.00
0:18:22.49
22
0:18:49.42
0:00:00.00
0:18:49.42
23
0:19:58.83
0:00:00.00
0:19:58.83
24
0:20:33.45
0:00:00.00
0:20:33.45
25
0:21:20.28
0:00:00.00
0:21:20.28
26
0:22:22.23
0:00:00.00
0:22:22.23
27
0:23:09.97
0:00:00.00
0:23:09.97
28
0:23:55.38
0:00:00.00
0:23:55.38
29
0:24:37.50
0:00:00.00
0:24:37.50
30
0:25:12.03
0:00:00.00
0:25:12.03
77
Waktu
eyelet
0:28:48.00
0:25:55.20
0:23:02.40
0:20:09.60
0:17:16.80
0:14:24.00
0:11:31.20
0:08:38.40
0:05:45.60
0:02:52.80
0:00:00.00
eyelet
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
tamiya ke-
Waktu tinggal dipengaruhi oleh waktu prosesnya, semakin lama waktu proses
suatu komponen maka waktu tinggal komponen yang lain semakin besar pula. Pada
grafik di atas menunjukkan pola linier, artinya waktu tinggal semakin bertambah
besar seiring dengan waktu. Hal ini dikarenakan pada komponen ring tidak ada
transfer batch ( kanban).komponen eyelet tidak dilakukan transfer batch karena
komponen eyelet dapat berada dalam ruang kerja operator dan tidak mengganggu
proses kerja operator.
No
Perakitan
Waktu Mulai
Proses
waktu masuk
komponen
Waktu Tinggal
Komponen
04:09.9
0:00:00,00
04:09.9
04:52.6
0:00:00,00
04:52.6
06:11.3
0:00:00,00
06:11.3
06:51.0
0:00:00,00
06:51.0
07:29.3
0:00:00,00
07:29.3
08:03.3
0:00:00,00
08:03.3
78
08:37.4
0:00:00,00
08:37.4
09:08.6
0:00:00,00
09:08.6
09:36.1
0:00:00,00
09:36.1
10
10:26.9
0:00:00,00
10:26.9
11
11:09.3
10:24.0
00:45.3
12
11:44.8
10:24.0
01:20.8
13
12:16.0
10:24.0
01:52.0
14
13:39.9
10:24.0
03:15.9
15
14:17.2
10:24.0
03:53.2
16
14:49.6
10:24.0
04:25.6
17
15:20.9
10:24.0
04:56.9
18
16:02.1
10:24.0
05:38.1
19
17:01.3
10:24.0
06:37.3
20
17:54.4
10:24.0
07:30.4
21
18:26.7
17:46.8
00:40.0
22
18:53.0
17:46.8
01:06.2
23
20:03.6
17:46.8
02:16.8
24
20:36.8
17:46.8
02:50.0
25
21:24.4
17:46.8
03:37.7
26
22:27.8
17:46.8
04:41.0
27
23:14.3
17:46.8
05:27.6
28
23:59.6
17:46.8
06:12.8
29
24:42.2
17:46.8
06:55.5
30
25:15.8
17:46.8
07:29.1
79
Roda assy
11:31.2
WAktuTinggal
10:04.8
08:38.4
07:12.0
05:45.6
04:19.2
02:52.8
01:26.4
00:00.0
1
11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Tamiya Ke-
Grafik di atas menggambarkan waktu tinggal komponen roda assy pada stasiun kerja 6.
Pengambilan komponen as roda menggunakan 2 buah container dengan kapasitas
kontainer sebesar 10. Pada awalnya pada box terdapat 10 buah as roda yang digunakan
untuk tamiya ke-1 sampai 10 (waktu awal 0:00:00). Peningkatan grafik dari tamiya ke-1
sampai 10 terjadi karena komponen yang digunakan pada tamiya yang semakin akhir
tinggal di box komponen semakin lama. Pada tamiya ke-11 waktu tinggal komponen
menurun karena komponen yang digunakan pada tamiya ke-11 adalah as roda yang
diambil pada kanban pertama. Hal yang sama juga terjadi pada tamiya ke-21 yang
menggunakan as roda dari kanban kedua.
Waktu Mulai
waktu masuk
Waktu Tinggal
Perakitan
Proses
komponen
Komponen
0:04:22.97
0:00:00,00
0:04:22.97
0:05:06.56
0:00:00,00
0:05:06.56
0:06:17.86
0:00:00,00
0:06:17.86
0:07:05.34
0:00:00,00
0:07:05.34
80
0:07:43.61
0:00:00,00
0:07:43.61
0:08:17.29
0:00:00,00
0:08:17.29
0:08:49.01
0:00:00,00
0:08:49.01
0:09:17.03
0:00:00,00
0:09:17.03
0:09:45.85
0:00:00,00
0:09:45.85
10
0:10:34.69
0:00:00,00
0:10:34.69
11
0:11:15.99
0:00:00.00
0:11:15.99
12
0:11:49.67
0:00:00.00
0:11:49.67
13
0:12:23.74
0:00:00.00
0:12:23.74
14
0:13:55.01
0:00:00.00
0:13:55.01
15
0:14:23.30
0:00:00.00
0:14:23.30
16
0:14:57.40
0:00:00.00
0:14:57.40
17
0:15:30.37
0:00:00.00
0:15:30.37
18
0:16:08.84
0:00:00.00
0:16:08.84
19
0:17:06.07
0:00:00.00
0:17:06.07
20
0:18:00.22
0:00:00.00
0:18:00.22
21
0:18:33.28
0:00:00.00
0:18:33.28
22
0:19:00.93
0:00:00.00
0:19:00.93
23
0:20:16.59
0:00:00.00
0:20:16.59
24
0:20:46.17
0:00:00.00
0:20:46.17
25
0:21:33.53
0:00:00.00
0:21:33.53
26
0:22:38.47
0:00:00.00
0:22:38.47
27
0:23:21.28
0:00:00.00
0:23:21.28
28
0:24:06.12
0:00:00.00
0:24:06.12
29
0:24:48.48
0:00:00.00
0:24:48.48
30
0:25:24.43
0:00:00.00
0:25:24.43
dinamo
0:28:48.00
Waktu
0:21:36.00
0:14:24.00
0:07:12.00
0:00:00.00
Program Studi Teknik Industri
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Universitas Diponegoro
tamiya ke2011
dinamo
81
Stasiun Kerja 13
Tidak ada
Stasiun Kerja 13
Stasiun Kerja 14
No
Perakitan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Waktu
Mulai
Proses
0:07:33,20
0:08:13,20
0:09:41,20
0:10:08,00
0:10:41,60
0:11:23,56
0:12:05,36
0:12:43,92
0:13:17,80
0:14:24,68
waktu masuk
komponen
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
Waktu
Tinggal
Komponen
0:07:33,20
0:08:13,20
0:09:41,20
0:10:08,00
0:10:41,60
0:11:23,56
0:12:05,36
0:12:43,92
0:13:17,80
0:14:24,68
82
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
0:14:58,40
0:15:29,64
0:16:10,04
0:16:59,68
0:17:41,16
0:18:11,84
0:18:48,96
0:19:20,72
0:20:17,40
0:21:24,16
0:22:03,44
0:22:52,64
0:24:00,56
0:24:32,08
0:25:08,64
0:26:08,40
0:26:39,20
0:27:42,04
0:28:13,00
0:28:55,76
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:14:58,40
0:15:29,64
0:16:10,04
0:16:59,68
0:17:41,16
0:18:11,84
0:18:48,96
0:19:20,72
0:20:17,40
0:21:24,16
0:22:03,44
0:22:52,64
0:24:00,56
0:24:32,08
0:25:08,64
0:26:08,40
0:26:39,20
0:27:42,04
0:28:13,00
0:28:55,76
waktu
0:28:48.00
0:21:36.00
0:14:24.00
0:07:12.00
0:00:00.00
1
11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
no perakitan
83
stasiun kerja. Waktu tinggal diperoleh dari selisih waktu mulai proses dan waktu
masuk komponen. Pada stasiun kerja dengan operasi pemasangan plat depan tidak
dibutuhkan
mempengaruhi
perhitungan waktu tinggal. Dari grafik terlihat waktu tinggal komponen yang
semakin lama grafiknya semakin naik secara konstan. Hal ini terjadi karena
penambahan waktu yang terus diakumulasi hingga akhir akibat tidak adanya kanban
yang menunjukkan bahwa jumlah komponen yang dibutuhkan telah tersedia dan
tidak ada aktivitas berupa masuknya komponen.
No
Perakitan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Waktu
Mulai
Proses
0:07:33,20
0:08:13,20
0:09:41,20
0:10:08,00
0:10:41,60
0:11:23,56
0:12:05,36
0:12:43,92
0:13:17,80
0:14:24,68
0:14:58,40
0:15:29,64
0:16:10,04
0:16:59,68
0:17:41,16
0:18:11,84
0:18:48,96
0:19:20,72
0:20:17,40
waktu masuk
komponen
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
Waktu
Tinggal
Komponen
0:07:33,20
0:08:13,20
0:09:41,20
0:10:08,00
0:10:41,60
0:11:23,56
0:12:05,36
0:12:43,92
0:13:17,80
0:14:24,68
0:14:58,40
0:15:29,64
0:16:10,04
0:16:59,68
0:17:41,16
0:18:11,84
0:18:48,96
0:19:20,72
0:20:17,40
84
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
0:21:24,16
0:22:03,44
0:22:52,64
0:24:00,56
0:24:32,08
0:25:08,64
0:26:08,40
0:26:39,20
0:27:42,04
0:28:13,00
0:28:55,76
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:21:24,16
0:22:03,44
0:22:52,64
0:24:00,56
0:24:32,08
0:25:08,64
0:26:08,40
0:26:39,20
0:27:42,04
0:28:13,00
0:28:55,76
waktu
0:28:48.00
0:21:36.00
0:14:24.00
0:07:12.00
0:00:00.00
1
11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
no perakitan
Waktu tinggal diperoleh dari selisih waktu mulai proses dan waktu masuk
komponen. Pada stasiun kerja dengan operasi pemasangan tuas on-off depan tidak
dibutuhkan
mempengaruhi
perhitungan waktu tinggal. Dari grafik terlihat waktu tinggal komponen yang
semakin lama grafiknya semakin naik secara konstan. Hal ini terjadi karena
penambahan waktu yang terus diakumulasi hingga akhir akibat tidak adanya
85
kanban yang menunjukkan bahwa jumlah komponen yang dibutuhkan telah tersedia
dan tidak ada aktivitas berupa masuknya komponen.
No
Perakitan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Waktu
Mulai
Proses
0:07:38,60
0:08:19,24
0:09:47,72
0:10:13,04
0:10:45,96
0:11:27,44
0:12:14,92
0:12:47,44
0:13:22,32
0:14:28,12
0:15:02,12
0:15:34,16
0:16:14,08
0:17:04,88
0:17:44,88
0:18:15,64
0:18:52,60
0:19:25,72
0:20:22,40
0:21:28,36
0:22:09,20
0:22:57,20
0:24:07,08
0:24:37,52
0:25:12,00
0:26:13,52
0:26:43,40
0:27:46,76
0:28:17,00
waktu masuk
komponen
Waktu Tinggal
Komponen
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:00:00,00
0:14:40,88
0:14:40,88
0:14:40,88
0:14:40,88
0:14:40,88
0:14:40,88
0:14:40,88
0:14:40,88
0:14:40,88
0:14:40,88
0:21:46,12
0:21:46,12
0:21:46,12
0:21:46,12
0:21:46,12
0:21:46,12
0:21:46,12
0:21:46,12
0:21:46,12
0:07:38,60
0:08:19,24
0:09:47,72
0:10:13,04
0:10:45,96
0:11:27,44
0:12:14,92
0:12:47,44
0:13:22,32
0:14:28,12
0:00:21,24
0:00:53,28
0:01:33,20
0:02:24,00
0:03:04,00
0:03:34,76
0:04:11,72
0:04:44,84
0:05:41,52
0:06:47,48
0:00:23,08
0:01:11,08
0:02:20,96
0:02:51,40
0:03:25,88
0:04:27,40
0:04:57,28
0:06:00,64
0:06:30,88
86
30
0:29:00,16
0:21:46,12
0:07:14,04
0:17:16.80
Waktu Tinggal Komponen
0:14:24.00
0:11:31.20
0:08:38.40
0:05:45.60
0:02:52.80
0:00:00.00
1
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
no perakitan
Waktu tinggal diperoleh dari selisih waktu mulai proses dan waktu masuk
komponen. Pada stasiun kerja dengan operasi pemasangan penutup plat depan
dibutuhkan 2 kanban untuk komponen plat depan. Dan kanban tersebut digunakan
ketika komponen yang tersisa berjumlah dua sehingga diharapkan operator tidak
idle karena habisnya komponen yang dibutuhkan. Dan jumlah komponen yang
dibutuhkan pada setiap kanban yaitu 10 komponen. Jumlah tersebut berasal dari
asumsi kemampuan kontainer dalam hal ini pallet. Grafik di atas terlihat bergerigi
dan bentuk tersebut menunjukan bahwa ada aktivitas masuknya komponen di setiap
perakitan 10 tamiya yaitu terjadi penurunan di awal perakitan setiap 10 tamiya dan
kenaikan diperakitan-perakitan selanjutnya hal tersebut terjadi sesuai dengan sistem
kanban yang telah ditentukan.
3.2.5.2 Idle time
87
Waktu Idle = Waktu Masuk SKn(tamiya ke-n+1) Waktu Masuk SK n+1 (Tamiya
ke-n)
Contoh: Tamiya Ke-13 = 00:11:18.61 00:11:15.85 = 0:00:02.76 (Waktu Idle)
Contoh Tamiya ke-2 = 00:02:58.36 00:03:51.01 = (-) 00:00:52.65 (Waiting Time)
Jika waktu yang dihasilkan dalam perhitungan bernilai negatif, maka idle
time dianggap 00:00:00.00.
Tabel 3.47 Tabel Idle Time Stasiun Kerja 5
no.
perakitan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
waktu
masuk
stasiun
kerja 5
00:02:58.36
00:03:50.90
00:04:23.92
00:05:02.77
00:05:53.58
00:06:22.08
00:07:11.02
00:07:51.04
00:08:27.73
00:09:11.17
00:09:51.60
00:10:39.59
00:11:18.61
00:12:20.51
00:13:00.36
00:13:40.80
00:14:18.64
00:15:05.77
00:16:01.89
00:16:34.67
00:17:31.00
00:18:05.61
00:19:06.42
waktu
masuk
idle time
stasiun
kerja 6
00:03:51.01 00:02:58.36
00:04:32.04 00:00:00.00
00:05:52.98 00:00:00.00
00:06:24.08 00:00:00.00
00:06:57.20 00:00:00.00
00:07:32.66 00:00:00.00
00:08:07.10 00:00:00.00
00:08:44.49 00:00:00.00
00:09:20.97 00:00:00.00
00:10:04.62 00:00:00.00
00:10:40.83 00:00:00.00
00:11:15.85 00:00:00.00
00:11:59.39 00:00:02.76
00:13:18.70 00:00:21.12
00:13:56.35 00:00:00.00
00:14:30.49 00:00:00.00
00:15:03.80 00:00:00.00
00:15:41.74 00:00:01.97
00:16:46.19 00:00:20.15
00:17:36.71 00:00:00.00
00:18:08.92 00:00:00.00
00:18:35.65 00:00:00.00
00:19:46.33 00:00:30.77
88
24
25
26
27
28
29
30
00:19:32.79
00:20:33.72
00:21:38.88
00:22:24.09
00:23:10.36
00:23:53.17
00:24:27.55
00:20:24.34
00:21:06.00
00:22:12.00
00:23:02.39
00:23:44.71
00:24:27.49
00:24:58.47
00:00:00.00
00:00:09.38
00:00:32.88
00:00:12.09
00:00:07.97
00:00:08.46
00:00:00.06
waktu idle SK 5
00:34.6
00:30.2
00:25.9
00:21.6
00:17.3
waktu idle
00:13.0
00:08.6
00:04.3
00:00.0
1
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Analisa :
Menurut grafik dari hasil perhitungan idle time, waktu idle tidak dimiliki
operator stasiun kerja 5 pada sebagian besar perakitan tamiya. Hal ini dikarenakan
terjadinya bottle neck pada stasiun kerja tersebut. Bottle neck terjadi pada tamiya
ke-2 sampai 12, tamiya ke-15 sampai 17, tamiya ke-20 sampai 22, dan bottle neck
yang terakhir adalah tamiya ke-24.
Waktu Idle = Waktu Masuk SKn(tamiya ke-n+1) Waktu Masuk SK n+1 (Tamiya
ke-n)
89
Jika Hasilnya negative maka, waktu tersebut merupakan waktu tungu komponen
(Waiting Time) dan dianggap nol pada Perhitungan waktu idle.
Contoh: Tamiya Ke-2 = 00:04:32.04 00:0428.87 = 00:00:03.17 (Waktu Idle)
Contoh Tamiya ke-5 = 00:06:57.20 00:07:11.20 = (-) 00:00:14.00 (Waiting Time)
Tabel 3.48 Tabel Idle Time Stasiun Kerja 6
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Waktu Masuk
Stasiun Kerja 6
00:03:51.00
00:04:32.00
00:05:53.00
00:06:24.10
00:06:57.20
00:07:32.70
00:08:07.10
00:08:44.50
00:09:21.00
00:10:04.60
00:10:40.80
00:11:15.90
00:11:59.40
00:13:18.70
00:13:56.30
00:14:31.40
00:15:03.80
00:15:41.70
00:16:46.20
00:17:36.70
00:18:08.90
00:18:35.60
00:19:46.30
00:20:24.30
00:21:06.00
00:22:12.00
00:22:45.30
00:23:44.70
00:24:27.50
00:24:58.50
Waktu Masuk
Stasiun Kerja 7
00:04:28.90
00:05:14.90
00:06:34.40
00:07:11.20
00:07:48.80
00:08:21.90
00:08:54.20
00:09:23.10
00:09:51.50
00:10:45.70
00:11:27.60
00:11:59.90
00:12:31.10
00:14:01.30
00:14:32.00
00:15:04.70
00:15:38.30
00:16:15.00
00:17:12.40
00:18:05.60
00:18:39.10
00:19:07.10
00:20:23.50
00:20:51.50
00:21:39.70
00:22:45.70
00:23:27.60
00:24:11.30
00:24:53.10
00:25:32.50
Waktu Idle
00:00:03.17
00:00:38.11
00:00:00.00
00:00:00.00
00:00:00.00
00:00:00.00
00:00:00.00
00:00:00.00
00:00:13.15
00:00:00.00
00:00:00.00
00:00:00.00
00:00:47.57
00:00:00.00
00:00:00.00
00:00:00.00
00:00:03.47
00:00:31.19
00:00:24.31
00:00:03.32
00:00:00.00
00:00:39.20
00:00:00.87
00:00:14.53
00:00:32.27
00:00:00.00
00:00:17.11
00:00:16.16
00:00:05.40
90
Waktu Idle
00:43.20
00:34.56
00:25.92
Waktu Idle
00:17.28
00:08.64
00:00.00
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Tamiya keGambar 3.18 Gambar Grafik Idle Time Stasiun Kerja 6
Stasiun Kerja 13
Idle time = Waktu masuk tam iya n SK n Waktu masuk tam iya n -1 SK n 1
Contoh perhitungan:
Idle Time tamiya 1 = waktu masuk Sk 13
= 0:06:54:52
Idle time tamiya2 = Waktu masuk tam iya 2 SK 13 Waktu masuk tam iya 1 SK 14
= 0:07:36,16 - 0:07:22,36
= 0:00:13:80
91
No
Masuk
Waktu Idle
Perakitan SK 13
Stasiun Kerja 14
0:06:54,52
0:07:22,36
0:06:54,52
0:07:36,16
0:08:04,44
0:00:13,80
0:08:53,20
0:09:33,08
0:00:48,76
0:09:30,60
0:10:01,20
0:00:00,00
0:10:01,30
0:10:33,44
0:00:00,10
0:10:42,28
0:11:09,20
0:00:08,84
0:11:21,92
0:11:58,00
0:00:12,72
0:11:58,20
0:12:53,64
0:00:00,20
0:12:29,76
0:13:10,68
0:00:00,00
10
0:13:47,28
0:14:16,96
0:00:36,60
11
0:14:24,68
0:14:52,44
0:00:07,72
12
0:14:49,08
0:15:23,80
0:00:00,00
13
0:15:24,24
0:16:02,88
0:00:00,44
14
0:16:15,96
0:16:52,36
0:00:13,08
15
0:17:04,52
0:17:34,32
0:00:12,16
16
0:17:34,60
0:18:05,08
0:00:00,28
17
0:18:01,76
0:18:40,60
0:00:00,00
18
0:18:38,76
0:19:15,48
0:00:00,00
19
0:19:30,72
0:20:09,32
0:00:15,24
20
0:20:38,00
0:21:15,80
0:00:28,68
21
0:21:20,52
0:21:55,32
0:00:04,72
22
0:21:54,00
0:22:34,00
0:00:00,00
23
0:23:09,36
0:23:46,76
0:00:35,36
24
0:23:34,80
0:24:21,60
0:00:00,00
25
0:24:16,48
0:25:01,80
0:00:00,00
92
26
0:25:22,16
0:25:58,40
0:00:20,36
27
0:25:56,44
0:26:30,60
0:00:00,00
28
0:26:29,36
0:27:33,04
0:00:00,00
29
0:27:23,36
0:28:06,36
0:00:00,00
30
0:27:52,00
0:28:49,56
0:00:00,00
Idle Time
0:07:12.00
0:05:45.60
0:04:19.20
Idle TIme
0:02:52.80
0:01:26.40
0:00:00.00
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Tamiya KeGambar 3.19 Gambar Grafik Idle Time Stasiun Kerja 13
Stasiun Kerja 14
93
Waktu Idle = Waktu Masuk SKn(tamiya ke-n+1) Waktu Masuk SK n+1 (Tamiya
ke-n)
Jika Hasilnya negatif maka, waktu tersebut merupakan waktu tungu komponen
(Waiting Time) dan dianggap nol pada Perhitungan waktu idle.
Contoh perhitungan waktu idle :
Tamiya Ke-2 = 0:08:04,44 00:07:50,84= 0:00:13,60
Tabel 3.50 Tabel Idle Time Stasiun Kerja 14
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
waktu masuk sk 15
00:07:50,84
0:08:04,44
0:09:33,08
0:10:01,20
0:10:33,44
0:11:09,20
0:11:58,00
0:12:35,64
0:13:10,68
0:14:16,96
0:14:52,44
0:15:23,80
0:16:02,88
0:16:52,36
0:17:34,32
0:18:05,08
0:18:40,60
0:19:15,48
0:20:09,32
0:21:15,80
0:21:55,32
0:22:34,00
0:23:46,76
0:24:21,60
0:25:01,80
0:25:58,40
0:26:30,60
0:27:33,04
waktu masuk sk
14
0:07:22,36
0:08:04,44
0:09:33,08
0:10:01,20
0:10:33,44
0:11:09,20
0:11:58,00
0:12:35,64
0:13:10,68
0:14:16,96
0:14:52,44
0:15:23,80
0:16:02,88
0:16:52,36
0:17:34,32
0:18:05,08
0:18:40,60
0:19:15,48
0:20:09,32
0:21:15,80
0:21:55,32
0:22:34,00
0:23:46,76
0:24:21,60
0:25:01,80
0:25:58,40
0:26:30,60
0:27:33,04
idle
0:07:22,36
0:00:13,60
0:01:28,64
0:00:28,12
0:00:32,24
0:00:35,76
0:00:48,80
0:00:37,64
0:00:35,04
0:01:06,28
0:00:35,48
0:00:31,36
0:00:39,08
0:00:49,48
0:00:41,96
0:00:30,76
0:00:35,52
0:00:34,88
0:00:53,84
0:01:06,48
0:00:39,52
0:00:38,68
0:01:12,76
0:00:34,84
0:00:40,20
0:00:56,60
0:00:32,20
0:01:02,44
94
29
30
0:28:06,36
0:28:49,56
0:28:06,36
0:28:49,56
0:00:33,32
0:00:43,20
0:05:45.60
0:04:19.20
idle
0:02:52.80
0:01:26.40
0:00:00.00
1
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
nomor
grafik atas
menunjukkan bahwa waktu idle sering terjadi pada stasiun kerja 14 dan waktu idle
terbesar yaitu 7 menit 22,36 detik saat menunggu tamiya pertama dari stasiun
sebelumnya.Dan waktu idle terkecil pada terjadi saat menunggu tamiya ke-2 yaitu
dengan waktu idle sebesar 13,60 detik. Waktu idle terbesar tersebut terjadi karena
operator menunggu komponen atau material dari stasiun yang paling awal yaitu
stasiun kerja pertama.
3.2.5.3 Waiting time
Stasiun Kerja 5
Waiting time adalah waktu menunggu suatu produk ketika akan diproses.
Waktu menunggu dilihat dari sisi material yang dikerjakan.
waitingtime Waktu masuk tami ya n SK n Waktu masuk tami ya n SK n 1
Contoh Perhitungan :
95
Waiting Ti me Tamiya 1 Waktu masuk tami ya1 SK 13 Waktu masuk tami ya1SK 14
= 00:02:58.36-00:03:51.01= 0:00:00,00
no.
waktu masuk
waktu masuk
waiting
perakitan
stasiun kerja 5
stasiun kerja 6
time
00:02:58.36
00:03:51.01 00:00:00.00
00:03:50.90
00:04:32.04 00:00:00.11
00:04:23.92
00:05:52.98 00:00:08.12
00:05:02.77
00:06:24.08 00:00:50.21
00:05:53.58
00:06:57.20 00:00:30.50
00:06:22.08
00:07:32.66 00:00:35.12
00:07:11.02
00:08:07.10 00:00:21.64
00:07:51.04
00:08:44.49 00:00:16.06
00:08:27.73
00:09:20.97 00:00:16.76
10
00:09:11.17
00:10:04.62 00:00:09.80
11
00:09:51.60
00:10:40.83 00:00:13.02
12
00:10:39.59
00:11:15.85 00:00:01.24
13
00:11:18.61
00:11:59.39 00:00:00.00
14
00:12:20.51
00:13:18.70 00:00:00.00
15
00:13:00.36
00:13:56.35 00:00:18.34
16
00:13:40.80
00:14:30.49 00:00:15.55
17
00:14:18.64
00:15:03.80 00:00:11.85
18
00:15:05.77
00:15:41.74 00:00:00.00
19
00:16:01.89
00:16:46.19 00:00:00.00
20
00:16:34.67
00:17:36.71 00:00:11.52
21
00:17:31.00
00:18:08.92 00:00:05.71
96
22
00:18:05.61
00:18:35.65 00:00:03.31
23
00:19:06.42
00:19:46.33 00:00:00.00
24
00:19:32.79
00:20:24.34 00:00:13.54
25
00:20:33.72
00:21:06.00 00:00:00.00
26
00:21:38.88
00:22:12.00 00:00:00.00
27
00:22:24.09
00:23:02.39 00:00:00.00
28
00:23:10.36
00:23:44.71 00:00:00.00
29
00:23:53.17
00:24:27.49 00:00:00.00
30
00:24:27.55
00:24:58.47 00:00:00.00
waiting time SK 5
00:01:00.48
00:00:51.84
00:00:43.20
00:00:34.56
waiting time
00:00:25.92
00:00:17.28
00:00:08.64
00:00:00.00
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Menurut grafik dari hasil perhitungan waiting time, waiting time dimiliki pada
sebagian besar perakitan tamiya di stasiun kerja 5. Hal ini dikarenakan
terjadinya bottle neck pada stasiun kerja tersebut, sehingga menyebabkan
lamanya proses mulai perakitan tamiya. Bottle neck terjadi akibat dari lamanya
proses perakitan tamiya yang dilakukan oleh operator pada stasiun kerja 5.
Proses perakitan tamiya yang tidak mengalami waiting time adalah tamiya
pertama, ke-13, 14, 18, 19, 23, dan tamiya ke-25 sampai 30.
97
Stasiun Kerja 6
Contoh Perhitungan :
Waiting Ti me Tamiya 1 Waktu masuk tami ya1 SK 13 Waktu masuk tami ya1SK 14
= 00:03:51.01-0:04:28.87= 0:00:00,00
No
Waktu Masuk
Stasiun Kerja
Waktu Masuk
Stasiun Kerja 7
Waiting
Time
00:03:51.01
0:04:28.87
0:00:00.00
00:04:32.04
0:05:14.87
0:00:00.00
00:05:52.98
0:06:34.40
0:00:00.00
00:06:24.08
0:07:11.20
0:00:10.32
00:06:57.20
0:07:48.80
0:00:14.00
00:07:32.66
0:08:21.87
0:00:16.14
00:08:07.10
0:08:54.20
0:00:14.77
00:08:44.49
0:09:23.13
0:00:09.71
00:09:20.97
0:09:51.47
0:00:02.16
10
00:10:04.62
0:10:45.67
0:00:00.00
11
00:10:40.83
0:11:27.60
0:00:04.84
12
00:11:15.85
0:11:59.93
0:00:11.75
13
00:11:59.39
0:12:31.13
0:00:00.54
14
00:13:18.70
0:14:01.33
0:00:00.00
15
00:13:56.35
0:14:32.00
0:00:04.98
16
00:14:31.39
0:15:04.73
0:00:00.61
17
00:15:03.80
0:15:38.27
0:00:00.93
18
00:15:41.74
0:16:15.00
0:00:00.00
19
00:16:46.19
0:17:12.40
0:00:00.00
98
20
00:17:36.71
0:18:05.60
0:00:00.00
21
00:18:08.92
0:18:39.07
0:00:00.00
22
00:18:35.65
0:19:07.13
0:00:03.42
23
00:19:46.33
0:20:23.47
0:00:00.00
24
00:20:24.34
0:20:51.47
0:00:00.00
25
00:21:06.00
0:21:39.73
0:00:00.00
26
00:22:12.00
0:22:45.73
0:00:00.00
27
00:22:45.27
0:23:27.60
0:00:00.46
28
00:23:44.71
0:24:11.33
0:00:00.00
29
00:24:27.49
0:24:53.07
0:00:00.00
30
00:24:58.47
0:25:32.53
0:00:00.00
Waiting Time
0:00:13.82
0:00:12.10
0:00:10.37
0:00:08.64
0:00:06.91
Waiting Time
0:00:05.18
0:00:03.46
0:00:01.73
0:00:00.00
2
10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Tamiya Ke-
Waiting time adalah waktu menunggu suatu produk ketika akan diproses.
Waiting time ini dikarenakan produk rakitan datang ketika operator masih mengerjakan
perakitan sebelumnya sehingga produk rakitan tersebut harus menunggu untuk dirakit.
99
Waiting time ini terjadi pada saat bottleneck atau penumpukan produk rakitan. Pada
stasiun kerja 6 tercatat 14 kali terjadi waiting time. Waiting time terlama terjadi pada
tamiya ke 6 yaitu selama 16,14 detik. Terlihat pada grafik bahwa produk rakitan pada
stasiun kerja 6 sering mengalami bottleneck pada awal proses perakitan yaitu antara
tamiya ke 4 sampai dengan tamiya ke 12. Lamanya operator melakukan operasi kerja
menjadi penyebab utama terjadinya bottleneck.
Stasiun Kerja 13
Contoh Perhitungan :
Waiting Ti me Tamiya 1 Waktu masuk tami ya1 SK 13 Waktu masuk tami ya1SK 14
= 0:06:54,52-0:06:54,52
= 0:00:00,00
Waiting Ti me Tamiya 4 Waktu masuk tami ya4SK 13 Waktu masuk tami ya4SK 14
= 0:09:30,60 - 0:09:33,08
= 0:00:02,48
No
Waktu Masuk
Waktu Mulai
Waiting
Perakitan
Stasiun Kerja
Proses
Time
0:06:54,52
0:06:54,52
0:00:00,00
0:07:36,16
0:07:36,16
0:00:00,00
0:08:53,20
0:08:53,20
0:00:00,00
0:09:30,60
0:09:33,08
0:00:02,48
0:10:01,00
0:10:01,00
0:00:00,00
0:10:42,28
0:10:42,28
0:00:00,00
0:11:21,92
0:11:21,92
0:00:00,00
0:11:58,20
0:11:58,20
0:00:00,00
0:12:29,76
0:12:53,64
0:00:23,88
100
10
0:13:47,28
0:13:47,28
0:00:00,00
11
0:14:24,68
0:14:24,68
0:00:00,00
12
0:14:49,08
0:14:52,44
0:00:03,36
13
0:15:24,24
0:15:24,24
0:00:00,00
14
0:16:15,96
0:16:15,96
0:00:00,00
15
0:17:04,52
0:17:04,52
0:00:00,00
16
0:17:34,16
0:17:34,16
0:00:00,00
17
0:18:01,76
0:18:05,08
0:00:03,32
18
0:18:38,76
0:18:40,60
0:00:01,84
19
0:19:30,72
0:19:30,72
0:00:00,00
20
0:20:38,00
0:20:38,00
0:00:00,00
21
0:21:20,52
0:21:20,52
0:00:00,00
22
0:21:54,00
0:21:55,32
0:00:01,32
23
0:23:09,36
0:23:09,36
0:00:00,00
24
0:23:34,80
0:23:46,76
0:00:11,96
25
0:24:16,48
0:24:21,60
0:00:05,12
26
0:25:22,16
0:25:22,16
0:00:00,00
27
0:25:56,44
0:25:58,40
0:00:01,96
28
0:26:29,36
0:26:30,60
0:00:01,24
29
0:27:23,36
0:27:33,04
0:00:09,68
30
0:27:52,00
0:28:06,36
0:00:14,36
101
Waiting Time
0:00:21.60
0:00:17.28
0:00:12.96
Waiting Time
0:00:08.64
0:00:04.32
0:00:00.00
1 3 5 7 9 11131517192123252729
Tamiya ke-
Waiting time adalah waktu menunggu suatu produk ketika akan diproses. Waktu
menunggu dilihat dari sisi material yang dikerjakan. Jika material belum diproses
padahal sudah siap diproses,maka dikatakan material itu menunggu. Dengan kata
lain, waiting time terjadi saat operator sedang mengerjakan pekerjaanya yang belum
selesa, sedangkan tamiya selanjutnya telah datang dari stasiun sebelumnya. Waiting
time terlama terjadi pada tamiya urutan perakitan 9 yaitu sebesar 23,88 detik. Hal
ini disebabkan karena operator mengalami kesulitan saat Memasang roller Assy ke
bemper belakang kanan tamiya ke 8. Selain tamiya yang mengalami bottleneck
(tamiya ke - 4, 9, 12 , 17, 18, 22 24, 25, 27, 28, 29 dan 30) memiliki waiting time 0
karena tamiya langsung diproses saat memasuki stasiun kerja.
Stasiun Kerja 14
Contoh Perhitungan :
Waiting Ti me Tamiya 1 Waktu masuk tami ya1 SK 13 Waktu masuk tami ya1SK 14
= 00:07:50,84-0:07:22,36
= 0:00:00,00
Tabel 3.54 Tabel Waiting Time Stasiun Kerja 14
No
waktu
102
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
sk 15
00:07:50,84
0:08:04,44
0:09:33,08
0:10:01,20
0:10:33,44
0:11:09,20
0:11:58,00
0:12:35,64
0:13:10,68
0:14:16,96
0:14:52,44
0:15:23,80
0:16:02,88
0:16:52,36
0:17:34,32
0:18:05,08
0:18:40,60
0:19:15,48
0:20:09,32
0:21:15,80
0:21:55,32
0:22:34,00
0:23:46,76
0:24:21,60
0:25:01,80
0:25:58,40
0:26:30,60
0:27:33,04
0:28:06,36
0:28:49,56
14
0:07:22,36
0:08:04,44
0:09:33,08
0:10:01,20
0:10:33,44
0:11:09,20
0:11:58,00
0:12:35,64
0:13:10,68
0:14:16,96
0:14:52,44
0:15:23,80
0:16:02,88
0:16:52,36
0:17:34,32
0:18:05,08
0:18:40,60
0:19:15,48
0:20:09,32
0:21:15,80
0:21:55,32
0:22:34,00
0:23:46,76
0:24:21,60
0:25:01,80
0:25:58,40
0:26:30,60
0:27:33,04
0:28:06,36
0:28:49,56
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
00:00:00,00
103
Waiting Time SK 14
0:00:00.00
21:36:00.00
19:12:00.00
16:48:00.00
14:24:00.00
12:00:00.00
9:36:00.00
7:12:00.00
4:48:00.00
2:24:00.00
0:00:00.00
Waiting Time
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Gambar 3.24 Gambar Grafik Waiting Time Stasiun Kerja 14
Stasiun Kerja 5
Tamiya
Ke-
Waktu
masuk SK
6
Waktu
keluar SK
5
1 00:03:51.01 0:03:50.70
2 00:04:32.04 0:04:31.62
3 00:05:52.98 0:05:52.60
4 00:06:24.08 0:06:23.74
waktu
transfer
antar SK
00:00:00.31
00:00:00.42
00:00:00.38
00:00:00.34
104
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
00:06:57.20
00:07:32.66
00:08:07.10
00:08:44.49
00:09:20.97
00:10:04.62
00:10:40.83
00:11:15.85
00:11:59.39
00:13:18.70
00:13:56.35
00:14:30.49
00:15:03.80
00:15:41.74
00:16:46.19
00:17:36.71
00:18:08.92
00:18:35.65
00:19:46.33
00:20:24.34
00:21:06.00
00:22:12.00
00:23:02.39
00:23:44.71
00:24:27.49
00:24:58.47
0:06:56.90
0:07:32.21
0:08:06.70
0:08:44.13
0:09:20.59
0:10:04.22
0:10:40.52
0:11:15.57
0:11:59.03
0:13:18.30
0:13:55.98
0:14:29.77
0:15:03.42
0:15:41.43
0:16:45.75
0:17:36.34
0:18:08.52
0:18:35.25
0:19:45.99
0:20:24.00
0:21:05.61
0:22:11.67
0:23:01.39
0:23:44.26
0:24:27.10
0:24:57.95
00:00:00.30
00:00:00.45
00:00:00.40
00:00:00.36
00:00:00.38
00:00:00.40
00:00:00.31
00:00:00.28
00:00:00.36
00:00:00.40
00:00:00.37
00:00:00.72
00:00:00.38
00:00:00.31
00:00:00.44
00:00:00.37
00:00:00.40
00:00:00.40
00:00:00.34
00:00:00.34
00:00:00.39
00:00:00.33
00:00:01.00
00:00:00.45
00:00:00.39
00:00:00.52
105
waktu transfer SK 5
00:00:01.21
00:00:01.04
00:00:00.86
00:00:00.69
waktu transfer
00:00:00.52
00:00:00.35
00:00:00.17
00:00:00.00
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Menurut grafik yang ditunjukkan dari hasil perhitungan waktu transfer stasiun
kerja 5, tiap-tiap perakitan tamiya memiliki waktu transfer antar stasiun yang
berbeda-beda. Waktu transfer terbesar dimiliki oleh tamiya pada nomor
perakitan ke-16.
Stasiun Kerja 6
Tamiya
Waktu Masuk
Waktu Selesai
Waktu
Ke-
Stasiun Kerja 7
Stasiun Kerja 6
Transfer
0:04:28.87
00:04:28.55
00:00:00.32
0:05:14.87
00:05:14.47
00:00:00.40
0:06:34.40
00:06:34.10
00:00:00.30
0:07:11.20
00:07:10.89
00:00:00.31
0:07:48.80
00:07:48.42
00:00:00.38
0:08:21.87
00:08:21.46
00:00:00.41
0:08:54.20
00:08:53.82
00:00:00.38
106
0:09:23.13
00:09:22.78
00:00:00.35
0:09:51.47
00:09:51.13
00:00:00.34
10
0:10:45.67
00:10:45.41
00:00:00.26
11
0:11:27.60
00:11:27.09
00:00:00.51
12
0:11:59.93
00:11:59.46
00:00:00.47
13
0:12:31.13
00:12:30.56
00:00:00.57
14
0:14:01.33
00:14:00.85
00:00:00.48
15
0:14:32.00
00:14:31.49
00:00:00.51
16
0:15:04.73
00:15:04.25
00:00:00.48
17
0:15:38.27
00:15:37.77
00:00:00.50
18
0:16:15.00
00:16:14.59
00:00:00.41
19
0:17:12.40
00:17:11.68
00:00:00.72
20
0:18:05.60
00:18:05.08
00:00:00.52
21
0:18:39.07
00:18:38.59
00:00:00.48
22
0:19:07.13
00:19:06.57
00:00:00.56
23
0:20:23.47
00:20:23.01
00:00:00.46
24
0:20:51.47
00:20:50.92
00:00:00.55
25
0:21:39.73
00:21:39.24
00:00:00.49
26
0:22:45.73
00:22:45.31
00:00:00.42
27
0:23:27.60
00:23:27.07
00:00:00.53
28
0:24:11.33
00:24:10.86
00:00:00.47
29
0:24:53.07
00:24:52.56
00:00:00.51
30
0:25:32.53
00:25:31.75
00:00:00.78
107
Waktu Transfer
Waktu Transfer
11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Tamiya Ke-
Waiting time adalah waktu menunggu suatu produk ketika akan diproses. Waiting time
ini dikarenakan produk rakitan datang ketika operator masih mengerjakan perakitan
sebelumnya sehingga produk rakitan tersebut harus menunggu untuk dirakit. Waiting
time ini terjadi pada saat bottleneck atau penumpukan produk rakitan. Pada stasiun kerja
6 tercatat 14 kali terjadi waiting time. Waiting time terlama terjadi pada tamiya ke 6
yaitu selama 16,14 detik. Terlihat pada grafik bahwa produk rakitan pada stasiun kerja 6
sering mengalami bottleneck pada awal proses perakitan yaitu antara tamiya ke 4
sampai dengan tamiya ke 12. Lamanya operator melakukan operasi kerja menjadi
penyebab utama terjadinya bottleneck.
Stasiun Kerja 13
Contoh Perhitungan :
108
No
Wkt masuk SK
Waktu Keluar SK
Waktu Trasfer
Perakitan 14
13
Antar SK
0:07:22,36
0:07:22,00
0:00:00,36
0:08:04,44
0:08:03,80
0:00:00,64
0:09:33,08
0:09:32,76
0:00:00,32
0:10:01,20
0:10:00,80
0:00:00,40
0:10:33,44
0:10:33,00
0:00:00,44
0:11:09,20
0:11:08,84
0:00:00,36
0:11:58,00
0:11:57,40
0:00:00,60
0:12:53,64
0:12:53,32
0:00:00,32
0:13:10,68
0:13:10,24
0:00:00,44
10
0:14:16,96
0:14:15,52
0:00:01,44
11
0:14:52,44
0:14:52,16
0:00:00,28
12
0:15:23,80
0:15:23,44
0:00:00,36
13
0:16:02,88
0:16:02,56
0:00:00,32
14
0:16:52,36
0:16:51,96
0:00:00,40
15
0:17:34,32
0:17:34,00
0:00:00,32
16
0:18:05,08
0:18:04,68
0:00:00,40
17
0:18:40,60
0:18:40,16
0:00:00,44
18
0:19:15,48
0:19:15,00
0:00:00,48
19
0:20:09,32
0:20:08,84
0:00:00,48
20
0:21:15,80
0:21:15,32
0:00:00,48
21
0:21:55,32
0:21:54,92
0:00:00,40
109
22
0:22:34,00
0:22:33,60
0:00:00,40
23
0:23:46,76
0:23:46,40
0:00:00,36
24
0:24:21,60
0:24:20,60
0:00:01,00
25
0:25:01,80
0:25:01,48
0:00:00,32
26
0:25:58,40
0:25:57,88
0:00:00,52
27
0:26:30,60
0:26:29,88
0:00:00,72
28
0:27:33,04
0:27:32,76
0:00:00,28
29
0:28:06,36
0:28:05,88
0:00:00,48
30
0:28:49,56
0:28:49,00
0:00:00,56
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Tamiya ke-
Transfer
time
adalah
waktu
transfer
dari
satu
stasiun
ke
stasiun
selanjutnya.Transfer time didapat dari selisih waktu masuk stasiun 14 dan waktu
keluar stasiun 13. Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa terjadi ketidakstabilan
pada grafik (fruktuasi) namun dengan besar yang tidak terlalu signifikan. Hal ini
terjadi karena pada saat melakukan transfer atau perpindahan terjadi sedikit
keterlambatan yang dapat dipengaruhi oleh faktor konsentrasi ataupun kelelahan
110
Stasiun Kerja 14
No
Waktu Masuk SK
15
Waktu
Keluar 14
Waktu
Transfer
00:07:50,84
0:07:50,80
0:08:27,44
0:09:55,16
0:10:23,32
0:10:51,36
0:11:34,20
0:12:20,60
0:12:56,96
0:13:38,44
0:14:38,00
0:15:12,16
0:15:42,56
0:16:23,72
0:17:20,88
0:17:52,04
0:18:23,48
0:19:02,24
0:19:33,60
0:20:28,44
0:21:44,84
0:22:18,76
0:23:03,40
0:24:14,70
0:24:47,24
0:25:21,40
0:26:20,88
0:27:11,20
0:27:54,76
0:28:26,60
0:29:18,20
00:00:00,04
00:00:00,09
00:00:00,10
00:00:00,11
00:00:00,06
00:00:00,10
00:00:00,05
00:00:00,10
00:00:00,33
00:00:00,21
00:00:00,12
00:00:00,03
00:00:00,05
00:00:00,40
00:00:00,05
00:00:00,13
00:00:00,15
00:00:00,10
00:00:00,03
00:00:00,11
00:00:00,02
00:00:00,03
00:00:00,03
00:00:00,11
00:00:00,12
00:00:00,15
00:00:00,07
00:00:00,99
00:00:00,05
00:00:00,02
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
00:08:27,53
00:09:55,26
00:10:23,43
00:10:51,42
00:11:34,30
00:12:20,65
00:12:57,06
00:13:38,77
00:14:38,21
00:15:12,28
00:15:42,59
00:16:23,77
00:17:21,28
00:17:52,09
00:18:23,61
00:19:02,39
00:19:33,70
00:20:28,47
00:21:44,95
00:22:18,78
00:23:03,43
00:24:14,73
00:24:47,35
00:25:21,52
00:26:21,03
00:27:11,27
00:27:55,75
00:28:26,65
00:29:18,22
111
waktu
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Nomor
Stasiun Kerja 5
Tabel 3.59 Tabel Waktu Transfer Stasiun Kerja 5
Waktu
keluar
kanban
(kanban)
10 0:10:00.71 0:08:44.51
20 0:17:24.77 0:16:22.86
Waktu
Tamiya
masuk
Kekomponen
waktu
transfer
komponen
0:01:16.20
0:01:01.91
112
Waktu transfer
komponen
0:00:34.56
0:00:25.92
0:00:17.28
0:00:08.64
0:00:00.00
1
Stasiun Kerja 6
Waktu
waktu
Waktu
Masuk
keluar
Transfer
Komponen
kanban
Komponen
00:10:24.00
00:09:13.00
00:01:11.00
0:17:46.75
00:16:24.96
00:01:21.79
No
kanban
113
Waktu Transfer
Waktu Transfer
Komponen
2
Kanban Ke-
Stasiun Kerja 13
Stasiun Kerja 14
No
kanban
1
2
Waktu
Masuk
Komponen
0:14:40,88
0:21:46,12
waktu
keluar
kanban
0:12:57,80
0:20:24,60
Waktu
Transfer
Komponen
0:01:43,08
0:01:21,52
114
waktu
0:01:26.40
0:01:09.12
0:00:51.84
Waktu Transfer
Komponen
0:00:34.56
0:00:17.28
0:00:00.00
1
2
nomor kanban
115
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari modul ini diantaranya :
Konsep keseimbangan lintasan sangat diperlukan dalam perancangan lantai
produksi. Hal ini bertujuan untuk pengalokasian secara merata elemen-elemen
kerja pada setiap stasiun kerja agar meminimasi waktu menganggur dari stasiun
kerja pada suatu lintasan produksi dan memaksimal pemanfaatan peralatan
maupun operator.
Dari beberapa metode LOB yaitu RA, LCR, RPW, dan Moody Young didapat
metode yang terpilih untuk digunakan sebagai lintasan baru adalah metode RPW,
metode tersebut dipilih karena memiliki stasiun kerja yang logis atau tidak ada
operasi yang tercecer. Selain itu metode ini memiliki efisiensi yang cukup baik
yaitu 92,60%.
Keseimbangan lintasan pada suatu lantai produksi akan sangat berpengaruh pada
tingkat produktivitas dan efisiensi dari suatu lintasan produksi tersebut. Efisiensi
dan produktivitas akan meningkat karena waktu delay, waktu idle yang terjadi
dalam lintasan produksi tersebut akan berkurang. Juga berkurangnya fenomena
bottle neck dan idle yang berlebihan pada suatu stasiun kerja.
Sebuah perusahaan perlu menerapkan konsep line balancing pada lantai
produksinya. Hal ini bertujuan untuk membentuk sebuah lini produksi yang
efektif dan efisien. Keefektifan dan keefisienan sebuah lini produksi dalam
perusahaan dapat meminimalkan biaya produksi dan tenaga operator yang bekerja
di dalamya.
Sistem kanban adalah suatu sistem informasi yang mengendalikan produksi
dengan menyediakan komponen pada tempat yang tepat dan pada saat yang tepat.
Kanban adalah suatu kartu mirip label yang berisi catatan-catatan tentang jumlah
dan jenis komponen yang diperlukan. Dalam praktikum modul 6 ini menggunakan
jenis kanban pengambil (withdrawal kanban) karena berisi mengenai spesifikasi
116
jenis dan jumlah komponen yang harus diambil, dan jumlah kanban yang
digunakan yaitu :
Stasiun Kerja
5
6
14
Nama Komponen
Dinamo
As Roda
Roda Assy
Penutup Plat Depan
Jumlah Kanban
2
2
2
2
5. 2 Saran
1. Operator sebaiknya memahami operasi yang menjadi tugasnya.
2.
3.
Sebaiknya helper yang dipilih adalah helper yang terampil dan cekatan
sehingga operator dapat sangat terbantu.
4.
5.
117