Anda di halaman 1dari 20

TUGAS GEOGRAFI

Nama kelompok ; Agung Hardiansyah Taruna Panji Diskusi tentang : Ekspedisi cincin api, Tambora

BERIKUT akan tayang video tentang danau satonda

Danau Satonda,Miniatur Lautan purba


Satonda sekilas pandang tak berbeda dengan danau

lainnya.di bendung tebing gunung,airnya berwarna kehijauan,membiaskan warna ganggang di dasarnya.Namun,begitu di cecap,rasa asin air menyengat lidah,lebh asin di bandingkan air laut. Danau yang terdapat di tengah pulau satonda, dan di kelilingi oleh laut.

Berair Asin
Dua Ilmuan Eropa.Stephan Kempe dan Josef Kazmierzak,yang merintis penelitian di danau itu mereka pertama kali mengunjungi Danau Satonda saat Dutch Indonesian Snellius11 Expedition pada November 1984,dan kemudian kembali untuk menelitinya pada tahun 1889 dan 1996

Gantung batu

Sekitar 100 meter dari dermaga, sudah bisa dijumpai

danau air asin seluas 0,8 kilometer persegi yang berada persis di tengah pulau. Ranting pohon Kalibuda di pinggir danau banyak tergantung batu yang diikat dengan tali. Sejak awal kami sudah diberi tahu bahwa batu itu digantung warga untuk menyalurkan keinginan, karena ada kepecayaan jika menggantung batu maka keinginan atau cita-cita kita bisa tercapai. Entahlah...yang jelas saya tidak menggantungkan batu di sana dan hanya gurau membujuk Indira Permanasari, anggota tim perempuan, agar menggantung batu biar keinginan mendapat pendamping tercapai.

Mirip laut purba


Jkaz mierczak juga mengambil sampel mirip karang

yang disebut stromotolit atau sembulan mikrobial, yaitu struktur terumbu yang tersusun oleh mikro bakteri. Dalam perkembangan nya jkaz mierzack menulis hasil ujian nya, bahwa permukaan air danau lebih tawar. Dugaan lain yang menyebapkan berkurang nya kadar garam, air permukaan danau adalah letusan tambora pada tahun 1815.

Di sebabkan tsunami
Melalui simulasi di laboratorium cegar menyimpulkan

, tsunami yang di akibat kan luncuran awan panas tambora kelaut mencapai titik tertinggi 27 meter. Pulau satodan , tertutup air tsunami dengan ketinggian 3-5 meter. Gelombang itu merambah di lereng gunung dan air laut mencapai danau satonda.

Akibat Sebuah Letusan


Kekalahan Napoleon di Waterloo membuat peta

politik dunia berubah. Perancis yang sebelumnya menjai salah satu negara dengan kekuatan yang luas, berubah menjadi negara dengan wilayah kekuasaan yang lebih sempit, lebih kecil jika dibandingkan wilayah Perancis saat meletusnya Revolusi Perancis. Yang tak banayk diketahui adalah adanya kaitan antara cuaca buruk di waterloo dengan sebuah fenomena alam yang terjadi jauh dari Eropa.Kenneth Spink, seorang pakar geologi, membuat sebuah teori-yang tentu harus masih harus diuji-yang menyebut kekalahan Napoleon merupakan akibat letusan sebuah gunung bernama Tambora

Dalam sebuah pertemuan ilmiah tentang Applied

Geosciences di Warwick, Inggris, pada 1996, Spink mengatakan letusan Gunung Tambora telah berdampak besar terhadap tatanan iklim dunia kala itu, termasuk waterloo pada tahun 1815. Gunung Tambora secara administratif masuk wilayah Propinsi Nusa Tenggara barat. Gunung itu meliputi dua kabupaten, yaitu Dompu dan Bima. Nama Tambora sebenarnya berasal dari dua kata yakni ta dan mbora yang secara keseluruhan bermakna ajakan menghilang.

Letusan gunung Tambora yang amat dahsyat terjadi pada

hari-hari di bulan April 1815 dengan skala letusan tujuh Volcanic Explosivity Index. Puncak letusan terjadi mulai tanggal 10-15 April. Para ahli menyebut letusan itu merupakan terbesar sepanjang 10.000 tahun. Meledak dengan kekuatan sekitar 1.000 megaton TNT. Letusan Tambora diperkirakan empat kali lipat lebih dahsyat dari letusan Gunung Krakatau dan enam juta kali letusan bom atom di Hiroshima. Letusan terdengar sejauh 2500 kilometer, dan abu jatuh setidaknya sejauh 1300 kilometer. Ada dokumen yang menyebutkan penemuan seonggok mayat di rakit batu apung yang terdampar ke pantai Afrika setahun kemudian. Kegelapan terlihar sejauh 600 kilometer dari puncak

Berikut cuplikan video perkebunan kopi tambora.

Sejarah Berhenti di Kebun kopi


Kita patut prihatin,panen kopi kali ini turun drastis tahun 2010,produksi kopi dari lahan sekitar 146 hektar masih mencapai 30 ton.tahun ini di perkirakan hanya 15 ton.Kendalanya,selain hujan terus,juga karena kurang perawatan. Tak hanya hasil yang buruk,pencurian kopi juga merajela.lahan perkebunan seluas itu hanya itu hanya di tangani oleh 47 pekerja yang kehilangan semangat.Gaji karyawan yang hanya Rp250.000/bln menjadi alasan utama kebun kopi milik negarav yang di kelola pemerintah daerah tersebut di biarkan tak terawat

Selain itu, para pekerja perkebunan ini lebih

memprioritaskan kebun mereka dibandingkan dengan lahan milik perkebunan. Kontras dengan perkebunan kopi milik negara yang tak terawat baik, kebun pribadi warga terlihat lebih subur. Rendahnya produksi kopi di perkebunan negara memang bukan karena kurang suburnya lahan, melainkan karena buruknya pengelolaan.

Sebelum Letusan
Jejak kopi di kawasan ini sangat tua dan telah di budidayakan sebelum letusan pada tahun 1815.pada periode itu,belanda telah menjalin perdagangan dengan ketiga kerajaan di sana,yaitu kerajaan tambora,pekat,dan sanggar.kopi menjadi komodiatas penting. Dokumen yang menyebutkan perdagangan kopi tersebut adalah catatan kerajaan bima atau Bosangajikai,yang di komplikasi Maryam R Sallahuddin bersama Henry Chambert Loir.Perdagangan antara kerajaan-kerajaan di lereng gunung tambora dan belanda dilakukan makasar,18 april 1701 Dilokasi peninggalan di temukan cukup banyak biji kopi.berarti tak terlalu jauh dengan kondisi sekarang,mata pencarin mereka juga dengan bertani kopi

Tanah dan ketinggian lahan di Tambora sangat cocok

untuk tanaman kopi. Itu pula yang membuat seorang pengusaha Swedia, G Bjorklund, membuka perkebunan kopi seluas 80.000 hektar di lereng barat Tambora pada 1930. Pada masa Bjorklund inilah kopi Tambora dikenal hingga mancanegara. Sejak 1943, perkebunan kopi ini kemudian dikelola oleh NV Pasuma dan pada 1977 dikelola oleh PT Bayu Aji Bima Sena selaku pemegang hak guna usaha dari Menteri Dalam Negeri. Namun, menjelang tahun 2001, perkebunan kopi itu kembali ditelantarkan tanpa perawatan dan gaji pegawai tak dibayarkan.

Menyimpan Sejarah
Lahan perkebunan kopi di lereng gunung tambora tersebut di duga menyimpan sejarah yang berharga. Dugaan adanya artefak yang terkubur di perkebunan kopi itu disampaikan I Made Geria yang mencurigai pusat kerajaan tambora kemungkinan ada di lokasi bangunan untuk pekerja perkebunan kopi warisan belanda itu. Kecurigaan itu semangkin bertambah dengan di temukan nya 25 titik penyebaran bata-bata kuno.padahal ,bangunan kolonial yang tersisa hanya sebagian kecil yang menggunakan bata.

Sekian presentasi dari kami terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai