Anda di halaman 1dari 14

BAB I Pendahuluan 1.1.

Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan salah satu sarana untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap bersaing dalam era globalisasi. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui dunia pendidikan, salah satu medianya adalah Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi menerapkan sistem pendidikan yang berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Di Perguruan Tinggi setiap mahasiswa harus mengikuti perkuliahan sesuai dengan kegiatan kalender akademik dan menaati aturan perkuliahan dalam sistem SKS ( Sistem Kredit Semester ). Untuk menunjang pelaksanaan perkuliahan, maka Universitas Sriwijaya melakukan program praktik baik yang dilakukan di laboratorium maupun praktek lapangan. Pada program studi Pendidikan Kimia, mata kuliah Bioteknologi dan Kimia Anorganik Fisik , Termodinamika harus dipelajari oleh mahasiswa. Materi pada Bioteknologi membahas tentang teknologi vaksin, serum, rekayasa genetika, dll. Sedangkan pada Kimia Anorganik Fisik dan Termodinamika membahas tentang industri kimia., untuk menunjang penguasaan kedua materi tersebut. Mata kuliah ini memerlukan adanya praktikum di laboratorium, dan praktek kerja lapangan. Agar mahasiswa dapat menambah wawasannya terhadap kedua mata kuliah tersebut, maka dari Program Studi Kimia merencanakan untuk mengadakan Praktek Kuliah Lapangan. Selain itu, mahasiswa juga melakukan kunjungan ke beberapa universitas seperti UPI ( Universitas Pendidikan Indonesia ), ITB ( Institut Tekhnologi Bandung ), hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana system kurikulum, system pengajaran dan pembelajaran serta fasiltasfasilitas yang mendukung proses pendidikan di universitas tersebut, dengan mengetahui hal-hal tersebut diharapkan Lembaga pendidikan Universitas Sriwijaya dapat menambah kualitas serta kuantitas para mahasiswa nya serta Universitas Sriwijaya itu sendiri. Pada Laporan ini membahas tentang kunjungan ke ITB, khususnya di bidang Biokimia pada fakultas tehnik Kimia di ITB baik meliputi system kurikulum, proses pendidikan serta fasilitas yang ada disana.

1.2.Tujuan

1. 2.

Sebagai penunjang dalam peningkatan penguasaan ilmu pada mata kuliah Biokimia Mengetahui Sistem Pendidikan di ITB, khususnya di Fakultas kimia

1.3.Manfaat
1. Mahasiswa dapat Mengetahui Sistem Pendidikan melalui Kunjungan ke Lapangan.

BAB II ISI 2.1 Sejarah Perkembangan


Institut Teknologi Bandung (ITB), didirikan pada tanggal 2 Maret 1959. Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia. Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB. Sejarah ITB bermula seja awal abad kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu itu. Gagasan mula pendirianya terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. De Techniche Hoogeschool te

Bandung berdiri tanggal 3 Juli 1920 dengan satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der Weg en Waterbouw.
Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi

Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret 1959 . Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan
tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.

Kurun dasawarsa pertama tahun 1960-an ITB mulai membina dan melengkapi dirinya
dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.

Kurun dasawarsa kedua tahun 1970-an ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul
menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfung si sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonomi. Tingkat keakademian makin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.

Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980-an ditandai dengan kepranataan dan proses belajar
mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang makin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat dan program pasca sarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.

Kurun dasawarsa keempat tahun 1990-an perguruan tinggi teknik yang semula hanya
mempunyai satu jurusan pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, tiga puluh empat Program Studi S2/Magister dan tiga Bidang Studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu kemanusiaan.

Teknik Kimia merupakan salah satu cabang ilmu teknik yang berfokus pada proses-proses kimia dan memiliki implementasi pada fasilitas-fasilitas produksi skala komersial. Pendidikan teknik kimia di Indonesia dibuka pada awal abad ke-20 dengan pendiri dari Sekolah Teknik Sipil untuk memenuhi tenaga kerja di bidang industri-industri pertanian seperti gula dan karet, dan pada kilang-kilang minyak bumi. Pengenalan pertama program teknik kimia dilakukan pada tahun 1940. Selanjutnya pada September 1941, pendidikan teknik kimia di Institut Teknologi Bandung, yang dulu masih bernama Bandoeng Technische Hoogeschool diresmikan oleh pemerintah Hindia Belanda. Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung, merupakan institusi pendidikan Teknik Kimia tertua yang ada di dalam negeri. Pada waktu itu Bandoeng Technische Hoogeschool didominasi oleh para profesor berkebangsaan Belanda. Pada tahun 1957 Departemen Teknik Kimia dipindahkan ke Universitas Indonesia di bawah Fakultas Teknik. Baru pada tahun 1959, Departemen Teknik Kimia berada di bawah naungan Intitut Teknologi Bandung. Pada tahun 1992, mendapat legalitas baru dari Mentei Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang dituangkan melalui Statuta ITB, tertanggal 18 Oktober 1992. Semula program studi ini dikenal sebagai Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung. Pada bulan Mei 2001, terjadi perubahan nama dari Jurusan Teknik Kimia menjadi Departemen Teknik Kimia. Mulai tahun 2006, sesuai dengan pengelolaan satuan akademik di Institut Teknologi Bandung, program studi ini menggunakan nama Program Studi Teknik Kimia di bawah Fakultas

Teknologi Industri. Sejak tahun 1996 hingga saat ini program studi Teknik Kimia beralamat di Gedung Labtek X, Jl. Ganesha No. 10, Bandung 40132

Visi Program Studi


Menjadi institusi pendidikan tinggi teknik kimia terkemuka di Indonesia yang mendapat pengakuan dunia internasional dalam mendukung pembangunan nasional di era persaingan global abad ke-21

Misi Program Studi


1. Menyelenggarakan program pendidikan serjana dan pasca sarjana teknik kimia yang berkualitas sehingga menghasilkan lulusan yang kompetitif dan mampu mengemban peran kepemimpinan berdasarkan kompetensi profesionalismenya di industri, pemerintahan, pendidikan dan penelitian, serta dunia kerja lainnya. 2. Melakukan penelitian dasar dan terapan secara inovatif dan produktif sehingga membuahkan hasil-hasil yang berpotensi memberikan pengakuan kepada Departemen maupun Institut di tingkat nasional, regional dan bahkan internasional. 3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan berperan sebagai sumberdaya pendidikan dan teknologi sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berubah sesuai tuntutan zaman.

Mendidik dan melatih mahasiswa, sesuai dengan bidang yang diminati dan memungkinkan untuk diberikan, dalam analisis serta pemecahan persoalan melalui kajian yang mendalam, baik dengan menggunakan metoda-metoda yang paling mungkin dilaksanakan termasuk pemanfataan metodametoda baru, atau melalui kajian eksperimental. Memberi kontribusi pengembangan pendidikan tinggi teknik kimia di Indonesia yang deseminasinya melalui lulusan yang bekerja sebagai staf pengajar perguruan tinggi di Indonesia. Memberi kontribusi dalam pengembangan bidang teknik kimia, melalui publikasi masalah teknik kimia dalam seminar maupun jurnal teknik kimia di tingkat nasional dan internasional. Memfasilitasi pembinaan profesionalisme bidang teknik kimia, sehingga memberi dampak yang positif terhadap pengembangan profesionalisme di Indonesia.

Tujuan Program Studi

Struktur Organisasi

Berdasarkan struktur organisasi di ITB, Fakultas MIPA membawahi dan mengkoordinasikan Kegiatan Program Studi, Kelompok Keilmuan/Keahlian, Laboratorium dan Perpustakaan. Berikut gambaran lengkap struktur organisasi FMIPA ITB :

Fakta dan Angka

ITB berlokasi di kota bandung, sebuah kota dengan jumlah penduduk kurang lebih berjumlah 2 juta orang. Kota Bandung terletak di daerah Jawa Barat 770 m di atas permukaan laut dan berjarak 180 km dari Jakarta.

Mahasiswa
Populasi Mahasiswa 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Tahun

Strata 1 (S1)

11.321

11.804

12.422

13.049

13.403

13.595

13.503

13.671

Strata 2 (S2)

2.999

2.679

2.422

2.448

3.592

4.243

4.642

5.024

Strata 3 (S3)

457

410

396

352

465

536

626

745

Penerimaan

Tahun

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

Strata 1 (S1)

2.957

2.823

3.033

3.052

3.120

3.128

3.182

3.459

Strata 2 (S2)

1.189

845

1.054

1.183

1.078

1.492

2.070

2.086

Strata 3 (S3)

106

86

102

72

77

112

201

220

Lulusan

Tahun

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

Strata 1 (S1)

2.040

2.039

2.379

2.379

2.514

2.698

3.297

2.917

Strata 2 (S2)

1.024

1.139

1.201

932

1.067

1.546

1.946

1.795

Strata 3 (S3)

49

110

87

28

70

59

98

87

Fasilitas

Tahun (Luas dalam m2)

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

Luas Kampus ITB

286.830

286.830

286.830

286.830

286.830

286.830

286.830

286.830

Luas Fasilitas Olah Raga

43.816

43.816

43.816

43.816

43.816

43.816

43.816

43.816

Luas

Lantai

Gedung

per 16,05

18,50

18,25

17,15

15,81

17,27

12,66

11,54

Mahasiswa

183 Laboratorium tersebar pada 12 Fakultas dan Sekolah

Kegiatan Kemahasiswaan
Tahun

2004

2005

2006

2007

2008

Pendidikan

28

26

26

29

20

Kesenian

18

18

18

21

24

Olah Raga

26

26

26

28

30

Himpunan

27

27

27

28

32

Tahun

2009

2010

2011

Unit Kegiatan Mahasiswa

124

153

123

Keluarga Mahasiswa

13

Himpunan

40

121

Tenaga Akademik dan Non Akademik


Tahun

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

Total Tenaga Akademik

1.097

1.038

1.041

1.030

1.019

1.022

1.022

1.182

Pendidikan

Sarjana

91

72

53

48

40

34

53

34

Magister

422

379

354

325

277

246

354

357

Doktor

571

587

634

657

702

721

743

791

Jabatan Fungsional

Guru Besar

63

66

75

74

79

95

119

132

Lektor Kepala

329

321

316

319

324

298

288

294

Lektor

336

360

368

362

361

399

394

415

Asisten Ahli

309

258

225

204

183

164

151

146

Ratio Tenaga Akademik : Mahasiswa

1:13

1:16

1:16

1:15

1:17

1:18

1:18

1:16

* Dosen yang belum memiliki jabatan fungsional pada tahun 2011 sebanyak 195 orang.

Tahun

2004

2005

2006

2007*

2008*

2009*

2010*

2011*

Total Tenaga Non Akademik

1.071

1.028

967

1.591

1.578

1.571

1.489

1.528

Ratio Tenaga Non Akademik : Mahasiswa

1:14

1:16

1:16

1:10

1:11

1:12

1:13

1:13

* Data tahun 2007 mencakup data PNS dan pegawai ITB BHMN, sementara data tahun-tahun sebelumnya hanya data PNS saja.

Beasiswa
Tahun Penerima Beasiswa

2003

3358

2004

3605

2005

3997

2006

4000

2007

5682

2008

6280

2009

5999

2010

5581

2011

8398

Kemitraan
Tahun Dalam Negeri Luar Negeri

2003

95

37

2004

66

40

2005

29

13

2006

52

26

2007

58

27

2008

51

22

2009

56

26

2010

45

23

2011

49

26

Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat


Tahun Judul

Kerjasama Penelitian Murni

Pelatihan

Pendidikan

Total

2003

292

190

50

532

2004

236

169

52

457

2005

202

255

59

32

538

2006

226

421

56

58

761

2007

244

354

43

77

715

2008

110

350

16

42

518

2009

45

545

16

20

626

2010

107

514

10

22

653

2011

75

620

38

734

BAB 111 PENUTUP 1 Kesimpulan 1. ITB merupakan Institut Pendidikan yang terkemuka di Indonesia karena didukungnya oleh fasilitas-fasilitas yang tersedia disana sangat memadai serta kurikulum yang khas dimiliki ITB itu sendiri. 2. Fasilitas penelitian dan pendidikan di ITB sangat memadai sehingga mahasiswanya dapat langsung melakukan praktikum dan melakukan penelitian di kampus yang dapat secara langsung di bimbing oleh dosen. 3. Selain menyediakan beberapa fasilitas untuk mahasiswanya, ITB juga memyediakan layanan umum untuk masyarakat sehingga tidak hanya mahasiswa ITB saja yang bisa menggunakan fasilitas yang ada di ITB.

Anda mungkin juga menyukai