Anda di halaman 1dari 7

Pembatasan Penggunaan Premium

Makalah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Pelajaran Bahasa Indonesia yang Diberikan oleh Ibu Dra. Iis Setrawati

1. 2. 3. 4.

Disusun Oleh: Evelyn Lumanta (XD/09) Jessica Mesayu (XD/15) Linda Halim (XD/21) Vincentia Alvina (XD/35)

Sekolah Menengah Atas Santo Aloysius Bandung 2011-2012

DAFTAR ISI hlm. 1. Kata Pengantar..........................................................................................i 2. Daftar Isi...................................................................................................ii 3. Bab I: Pendahuluan I.1Latar Belakang Masalah...........................................................................................1 I.2Tujuan Penelitian........................................................................................2 I.3Rumusan Masalah...........................................................................................3 4. Bab II: Pembahasan II.1 Analisa..........................................................................................4 II.2 Pembahasan..................................................................................5 5. Bab III: Penutup III.1 Kesimpulan.................................................................................6 6. Daftar Pusaka...........................................................................................7

BAB 1 PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita semua ketahui, ketergantungan manusia di dunia terhadap BBMatau bahan bakar minyaksangatlah intens. Jika ditinjau lebih jauh, BBM adalah salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dalam arti lain, dapat hilang atau punah. Hasil pembakaran BBM tak lain adalah polusi udara kendaraan bermotor, yang menjadi salah satu penyebab Global Warming. Kini, pemerintah dari berbagai negara sudah melancarkan Go Green dan mendaur ulang untuk menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan di muka bumi ini. Untuk itu pemerintahan Indonesia melancarkan renana pembatasan BBM selain untuk menjaga kelestariannya, juga untuk mencegah Global Warming yang semakin parah.

I.2 Rumusan Masalah I.3.1 I.3.2 I.3.3 Apa yang dimaksud dengan Rencana Pembatasan BBM bersubsidi? Apa akibat dari rencana ini? Siapa sajakah yang diuntungkan dan dirugikan?

I.3 Tujuan untuk mengetahui rencana pembatasan BBM bersubsidi beserta dengan akibatnya dan pihak-pihak baik yang diuntungkan maupun yang dirugikan.

BAB II PEMBAHASAN II.1 Analisa

Premium atau solar hanya boleh dikonsumsi oleh mobil pelat kuning, sepeda motor, kendaraan roda 3 dan perahu nelayan. Pembatasan dilakukan bertahap, mulai dari wilayah sekitar Jabodetabek, rute Pulau Jawa-Bali, dan di luar Pulau Jawa.Desakan dari sejumlah kalangan agar pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi, khususnya premium, diniliai mendukung produktif oleh industri mobil nasional. Sektor yang akan paling berpengaruh adalah industri mobil. Namunpara pelaku, memilih mematuhi aturan, meskipun berat, keputusan harus diterima karena diniali adil untuk semua pelaku industri. Seperti yang sebelumnya disebutkan, industri mobil akan terkena dampak negatif. Namun jika kita berpikir lebih luas, kita semua akan diuntungkan oleh rencana ini. Karena dengan berkurangnya penggunaan BBM, polusi diudara akan berkurang dan didoakan global warming akan berkurang. Alasan kenapa Pemerintah membatasi dan mengurangi subsidi BBM karena Dengan harga minyak dunia yang mencapai 91 dollar AS per barrel, tidak bisa terhindarkan bahwa harga BBM harus naik.Pembatasan subsidi BBM juga dilakukan seiring terus meningkatnya konsumsi BBM akibat meningkatnya pertumbuhan kendaraan. Akibatnya, konsumsi BBM pada tahun 2010 ini saja sudah melebihi jatah APBN.Untuk tahun ini, konsumsi BBM diprediksi melonjak menjadi 38 juta kiloliter, di atas jatah APBN 2010 sebanyak 36,5 juta kiloliter. Tanpa pembatasan BBM bersubsidi pada tahun 2011, Menko Perekonomian Hatta Rajasa memperkirakan konsumsi akan meningkat lagi sebanyak 10 persen. Pembatasan BBM Bersubsidi Tak Efektif. Rencana pembatasan penggunaan BBM bersubsidi yang akan diterapkan mulai April 2011 ini hanya menghemat anggaran negara kurang dari Rp 5 triliun. Total subsidi BBM pada APBN 2011 sebesar Rp 93 triliun diperkirakan mem-bengkak akibat lonjakan harga minyak mentah di pasar internasional yang mencapai 100 dolar AS per barel. Meski mobil pribadi menghabiskan 14 juta kiloliter BBM bersubsidi , atau hampir Rp 28 triliun /A pada 2010, pembatasan A BBM pada kelompok ini hanya akan menjadi diskusi publik dan hanya akan mendiskreditkan pemerintah. Di tempat terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Z Saleh mengatakan, pembatasan penggunaan BBM bersubsidi harus dilakukan pemerintah mengingat makin terbatasnya cadangan minyak bumi dan subsidi untuk BBM yang terus membengkak., kajian untuk memberikan subsidi pertamax terkait daya beli masyarakat.

II.2 Pembahasan Dampak postif Dengan diadakan pembatasan subsidi, masyarakat pada umunya akan mengurangi pemborosan minyak bumi dan meminimalisir global warming, karna dengan diadakan pembatasan subsidi BBM diharapkan mereka meminimalisir untuk melakukan berpergian hanya untuk sesuatu yang tidak penting, dan lebih memilih memakai kendaraan umum atau berkendara dengan sepeda sehingga dapat mengurangi polusi dan jumlah kemacetan yang semakin parah, pembatasan BBM bersubsidi bisa memberikan dampak positif bagi sektor perekonomian dan pendidikan. Alokasi dana dari penghematan subsidi yang ditaksir mencapai Rp 28 triliun selayaknya dapat menunjang program percepatan pembangunan infrastruktur transportasi dan pendidikan. Dampak Negatif dampak negatifnya berpotensi menimbulkan distorsi tambahan, terutama makin maraknya pasar gelap atau penyalahgunaan premium dan mendorong pertumbuhan sepeda motor lebih cepat, sehingga memperparah kemacetan. Dampak negatif pengaturan lainnya, dalam waktu tidak lebih dari tiga tahun, masalah yang sama, yakni volume premium, akan kembali membengkak. Selanjutnya, penerapan pengaturan akan rumit karena memerlukan kesiapan infrastruktur (SPBU), jaminan pasokan pertamax, pengawasan ketat, dan biaya tambahan. Efek yang ditimbulkan bagi pedagang Menteri Perindustrian MS Hidayat menilai pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bisa mempengaruhi tingkat produksi mobil. Akibatnya, tingkat permintaan terhadap mobil baru akan menurun. Otomatis di dalam pedagangan di Bidang otomotif terutama mobil akan menurun. GAIKINDO menyatakan pasar mobil nasional pada tahun 2010 menembus kurang lebih sekitar 730.000 unit sekaligus rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah industri otomotif di Indonesia. Tapi jika seluruh beban diberlakukan serentak tahun depan, Perdagangan pasar otomotif akandrop 30 persen. Akibatnya, daya beli masyarakat akan semakin melemah dan kondisi ini bisa dipastikan bisa menggerus pasar otomotif sebagai kebutuhan sekunder. Dan penurunan ini bisa mencapai 20%, ujar Direktur Honda Surabaya Centre (HSC) Rudy Surjanto ketika dihubungi di Surabaya, Senin (19/7/2010)

BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan Pembatasan subsidi BBM mempunyai segi negatif dan postif, diantaranya penghematan subsidi tersebut diperkirakan sebesar 28 triliun yang dapat digunakan untuk perbaikan dan pendidikan, namun demikian uga memiliki dampak negatif bagi para pedagang karna harga bahan baku yg relatif akan melonjak, terjadi inflasi, dsb. Tentu saja pemerintah telah mempertimbangkan dampak-dampak yang akan ditimbulkannya, sebagai masyarakat kita layaknya mengerti dengan kebijakan pemerintah tersebut guna mengatasi membengkaknya subsidi, namun demikian kita juga harus jeli mengawasi kinerja pemerintah saat menjalani keputusan mereka tersebut sehingga tidak merugikan masyarakat

DAFTAR PUSAKA http://search.detik.com/search?query=pembatasan+premium http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=295441 http://www.pikiran-rakyat.com/node/172868


http://otomotif.kompas.com/read/2011/01/11/14391847/Pembatasan.Lebih.Baik .daripada.Menaikkan.Harga.Premium http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/31/10055518/Kaji.Pem batasan.BBM.Bersubsidi

Anda mungkin juga menyukai