Anda di halaman 1dari 3

Agama dan Pendidikan Karakter

Fitriana Kristianti FISKOM-362008006

Setiap manusia yang terlahir ke dunia merupakan anugrah dan setiap manusia menyandang potensinya masing-masing. Ia akan menjadi manfaat atau tidak untuk dirinya sendiri dan lingkungannya tergantung perlakuan yang diterima dirinya. Perlakuan inilah yang disebut dengan pendidikan. Kualitas kemanusiaan sangat bergantung dari pendidikan yang diberikan. Semakin berkualitas pendidikan yang diberikan, akan semakin berkualitas pula kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan. Pendidikan karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini peserta pendidikan karakter bukan lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Lalu bagaimana dengan bangsa kita? Bagaimana dengan penerus orang-orang yang sekarang sedang duduk dikursi penting pemerintahan negara ini dan yang duduk di kursi penting yang mengelola roda perekonomian negara ini? Apakah mereka sudah menunjukan kualitas karakter yang baik dan melegakan hati kita? Bisakah kita percaya, kelak tongkat estafet kita serahkan pada mereka, maka mereka mampu menjalankan dengan baik atau justru sebaliknya?. Sejak manusia lahir, mereka sudah mempunyai kemampuan-kemampuan khusus, namun belum lengkap dan matang. Hal ini masih perlu bimbingan dan tuntunan. Lingkungan dan orang yang ada disekitar manusia ini akan menjadi pembimbing yang berpengaruh, apakah itu akan membimbing kita ke kondisi yang buruk atau ke kondisi yang baik. Manusia, melalui proses pendidikan mampu bekerjasaa dengan orang lain di luar dirinya untuk mencapai tujuan bersama dalam sebuah masyarakat yang membantuu setiap individu bertumbuh dalam proses penyempurnaan dirinya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pendidikan karakter adalah belajar menajdi orang yang berhasil mengarungi lautan kehidupan ini

dengan bijaksana, memiliki komitmen untuk mengembangkan keunggulan manusiawi serta terbuka menerima masukan, serta melalukan hal-hal biasa manusiawi yang sederhana dengan cara yang luar biasa. Dan ternyata agama pun berperan ikut serta dalam pembentukan karakter manusia. Dan setiap agama yang ada dan diakui akan membentuk karakter pribadi masing-masing dalam diri manusia. Namun sayangnya saat ini banyak orang yang merasa beragama tetapi tidak melakukan prilakunya sesuai dengan yang diinginkan oleh Agama. Secara formal mereka beragama, tetapi nilai-nilai Agama mereka tinggalkan. Dalam film Islam KTP misalnya, sukses memerankan orang-orang yang kelihatannya berperilaku shalih, tetapi dibalik itu semua kemunafikan dan ketidakjujuran menjadi tradisi dalam kehidupan sehari-hari. Seharusnya agama diterapkan dalama diri manusia harus diterapkan tidak hanya sebagai bentuk formalitas saja namun juga harus diterapkan dengan setulus hati, sehingga apa yang diajarkan oleh agama tidak hanya menjadi sebuah aturan-aturan saja namun juga menjadi pedoman kehidupan. Dalam agama katolik, hubungan agama dan kepribadian diandaikan sebagai gunung es yang ditabrak oleh kapal titanic. Dimana gunung es yang ditabrak oleh kapal titanic terlihat kecil namun sebenarnya dibalik ombak laut yang menutupi gunung es tersebut, tersembunyi badan es yang begitu besar. Seperti inilah manusia di dalam diri manusia yang terlihat dari luarnya hanya yang cantik-cantik, namun kenyataannya dibalik itu tersembunyi hal-hal yang kita tidak ketahui. Dan menurut agama katolik orang gagal bukan karena hal yang tampak dari luar melainkan orang gagal karena karakter yang tak tampak dari luar dirinya, dan karakter yang ada didalam diri kita ini bisa merusak diri kita sendiri. Menurut agama katolik, seseorang dengan karakter pendidikan baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut ; insan rohani, pengemban firman, pemimpin, pemersatu, dan rela berkorban. Sedangkan menurut agama islam, manusia dilahirkan dengan kemampuannya masingmasing yaitu memiliki akal, nafsu, nilai, dan ruh. Pendidikan adalah bantuan untuk menyadarkan, membangkitkan, menumbuhkan, dan memberdayakan anak didik akan potensi fitrahnya. Menurut agama budha, dalam dunia pendidikan tidak hanya menekankan pada aspek intelektual semata, intelektual memang penting dalam meningkatkan kualitas manusia. Budha

mengajarkan bahwa seseorang yang memiliki banyak pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah satu sarana untuk mencapai kebahagiaan dan kebijaksanaan. Di dalam agama budha setiap individu merupakan individu yang unik, sehingga perlu adanya pemahaman khusus mengenai sifat-sifatnya. Ada tiga tahapan yang ada dalam budha yang berguna untuk membentuk karakter, yaitu pariyati, patti-patti, dan pattivedha. Agama kristen berpendapat antara agama satu dengan agama lainnya harus hidup berdampingan selaras satu sama lain, dan ini berdasarkan hukum kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Karakter yang diharapkan dalam kekristenan adalah kebajikan dan keutaman.

Anda mungkin juga menyukai

  • Agama Dan Pendidikan Karakter
    Agama Dan Pendidikan Karakter
    Dokumen3 halaman
    Agama Dan Pendidikan Karakter
    FitrianaKristianti
    Belum ada peringkat
  • 01
    01
    Dokumen17 halaman
    01
    FitrianaKristianti
    Belum ada peringkat
  • Kelompok Agama-Budaya
    Kelompok Agama-Budaya
    Dokumen16 halaman
    Kelompok Agama-Budaya
    FitrianaKristianti
    Belum ada peringkat
  • Hallyu
    Hallyu
    Dokumen15 halaman
    Hallyu
    FitrianaKristianti
    Belum ada peringkat
  • D
    D
    Dokumen5 halaman
    D
    FitrianaKristianti
    Belum ada peringkat
  • Script Iklan Layanan Masyarakat
    Script Iklan Layanan Masyarakat
    Dokumen1 halaman
    Script Iklan Layanan Masyarakat
    FitrianaKristianti
    0% (2)
  • KIRANA
    KIRANA
    Dokumen3 halaman
    KIRANA
    FitrianaKristianti
    Belum ada peringkat
  • KIRANA
    KIRANA
    Dokumen3 halaman
    KIRANA
    FitrianaKristianti
    Belum ada peringkat