Anda di halaman 1dari 7

A.

JUDUL Pelatihan Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Sebagai Bahan Biomass di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. B. LATAR BELAKANG MASALAH Menipisnya sumber bahan bakar fosil telah menjadi perhatian ilmuwan dan rekayas awan untuk mencari berbagai altenatif sumber energi guna pemenuhan kebutuhan ene rgi di masa mendatang. Berbagai inovasi telah dilakukan guna menghasilkan sumber energi terbarukan dengan efisiensi terbaik. Produksi bahan bakar dan material kimia berbasis biomass merupakan salah satu usaha yang cukup intensif dilakukan terutama di wilayah Asia Tenggara dan Amerika Selatan, mengingat melimpahnya sum ber mentah di wilayah-wilayah ini. Dengan stok sekitar 95 milyar ton hidrokarbon di wilayah-wilayah tropik, biomass memiliki potensi menjadi alternatif ditengah semakin sulitnya pemenuhan bahan bakar dari sumber fosil. Biomass merupakan salah satu alternatif energi terbarukan bersumber dari tumbuhtumbuhan melalui proses fermentasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan sumber energi yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Salah satu tanaman yang dapat dimanfa atkan sebagai energi biomass adalah tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes). Eceng gondok mudah ditemukan di daerah perairan, tanaman ini mengandung cukup b anyak selulosa sehingga mampu meningkatkan jumlah gas metan sehingga sangat baik jika digunakan sebagai bahan sumber biomass. Eceng gondok merupakan tumbuhan pengganggu (gulma) diperairan karena pertumbuhan nya yang sangat cepat. Banyak tumbuh di danau-danau maupun sungai, tanaman ini b elum dimanfaatkan keberadaannya oleh masyarakat karena pandangan masyarakat yang mengganggap tanaman ini hanya sebgai tanaman pengganggu. Hal ini juga terjadi d i dananu Batur, eceng gondok yang tumbuh di danau tersebut sama sekali tidak dim anfaatkan oleh warga sekitar. Padahal, tanaman eceng gondok dapat dijadikan sumb er energi alternatif berupa suber energi terbarukan biomass. Mata pencaharian penduduk sekitar danau Batur khususnya desa songan didominasi p ada bidang pertanian dan perikanan. Mereka menopangkan hidup pada danau Batur ya ng merupakan danau terbesar di Bali. Namun, kini danau tersebut mengalami sebuah masalah, yaitu meningkatnya pertumbuhan tanaman eceng gondok yeng mengakibatkan berbagai masalah bagi danau dan penduduk setempat. Program pelatiahan pembuatan biomass eceng gondok ini diharapkan meningkatkan kemampuan masyarakat setempat, khususnya warga desa Songan, sehingga mampu menghasilkan bahan bakar dari bioma ss disamping sebagai upaya pelestarian lingkungan danau Batur. C. PERUMUSAN MASALAH Masalah utama yang ingin dipecahkan melalui program ini adalah meningkatnya pert umbuhan eceng gondok di danau Batur yang hingga kini belum dimanfaatkan oleh mas yarakat dengan baik. Dampak negatif peningkatan populasi eceng gondok (Eichhorni a crassipes) perlu segera ditanggulangi sekaligus diarahkan menuju pemanfaatan y ang dapat dioptimalkan untuk membantu perekonomian masyarakat sekaligus melestar ika danau Batur. Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, m aka dapat dirumuskan masalah-masalah yang diangkat berkaitan dengan pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah upaya yang dapat ditempuh untuk menyosialisasikan manfaat t anaman eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang dikonversi menjadi biomass kepad a masyarakat Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli? 2. Bagaimanakah upaya yang dapat ditempuh untuk menyosialisasikan teknik pe manfaatan tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang dikonversi menjadi b iomass kepada masyarakat Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli? D. TUJUAN Tujuan umum dari program kreativitas ini adalah berkurangnya dampak negatif yang ditimbulkan karena meningkatnya populasi eceng gondok danau Batur. Dengan peman faatan tanaman eceng gondok sebagai biomass akan mengakibatkan berkurangnya popu lasi tanaman eceng gondok. Selain itu tujuan khusus dari program ini adalah seba gai berikut. 1. Masyarakat desa Songan mengetahui manfaat tanaman eceng gondok (Eichhorn ia crassipes) yang dikonversi menjadi biomass. 2. Masyarakat desa Songan mengetahui dan mampu memanfaatkan tanaman eceng g ondok menjadi energi alternatif terbarukan berupa biomass

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari program kreativitas mahasiswa yang dilaksanakan dala m bentuk pengabdian masyarakat ini adalah adanya sosialisasi tentang manfaat yan g diperoleh dari pemanfaatan tanaman eceng gondok sebagai ibiomass dengan menggu nakan teknik dan peralatan yang tepat, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Me lalui sosialisasi yang telah dilakukan diharapkan adanya luaran berupa upaya pem anfaatan secara berkelanjutan oleh masyarakat, khususnya penduduk sekitar danau Batur agar kelestarian danau Batur tetep terjaga. F. KEGUNAAN Adapun manfaat yang bisa diperoleh melalui pelaksanaan program kreativitas mahas iswa ini adalah sebagai berikut. 1. Dilihat dari sisi pelestarian alam, pemanfaatan tanaman eceng gondok men jadi bimass ini memberikan dampak positif bagi lingkungan dan alam sekitar, teru tama lingkungan danau Batur yang selama ini ditumbuhi tanaman eceng gondok. 2. Dilihat dari sisi ekonomis, hasil dari pemanfaatan eceng gondok sebagai biomass menjadikan penduduk sekitar hemat akan senergi karena telah mampu memanf aatkan tanaman eceng gondok sebagai sumber energi alternatif 3. Dilihat dari sisi pemberdayaan masyarakat hasil dari pemanfaatan eceng g ondok sebagai biomass akan menambah pengetahuan dan kemampuan masyarakat, sehing ga masyarakat akan lebih mandiri dan mampu memanfaatkan eceng gondok yang selama ini belum dimanfaatkan. Disamping itu hal ini juga akan membuka lapangan pekerj aan baru bagi warga sekitar yang nantinya bisa mengais rezeki di bidang pengadaa n energi biomass. G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Desa Songan merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Kintamani, kabu paten Bangli. Desa yang terletak di pinggir danau Batur ini mayoritas pendudukny a berprofesi sebagai petani. Meraka bercocok tanam di pinggir danau Batur. Denga n kelimpahan air dari danau Batur membuat para petani tidak kekurangan air sepan jang tahun sehingga dapat bercocok tanam dengan tenang tanpa khawatir supply air berkurang. Masyarakat desa Songan belum pernah menggunakan sumber energi selain dari bahan bakar fosil atau kayu bakar. Padahal ketersediaannya sudah mulai menurun. Maka p erlu kiranya mereka untuk memanfaatkan sumber energi lain. Mengingat danau Batur kini banyak ditumbuhi eceng gondok yang belum dimanfaatkan oleh warga desa Song an sendiri, maka ada baiknya mereka mengetahui dan mampu memanfaatkannya menjadi hal yang bermanfaat seperti pemanfaatan eceng gondok emnjadi biomass. Sebagai masyarakat yang menopangkan hidupnya dari air yang ditampung danau Batur , penduduk sekitar danau Batur hendaknya memiliki kesadaran lebih untuk menjaga dan melestarikan keberadaan danau Batur. Warga desa Songan yang sehari-hari berc ocok tanam di tepi danau Batur belum memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian danau. Mereka elakukan pertanian di sekitar danau dan mengggunakan p estisida yang tentunya akan bermuara ke danau Batur. Pencemaran inilah yang meny ebabkan meningkatnya populasi tanaman eceng gondok di danau tersebut sehingga ha rus ditanggulangi lebih lanjut melalui pemanfaatan tanaman eceng gondok menjadi biomass. H. METODE PELAKSANAAN Adapun langkah-langkah pelaksanaan program kreativitas mahasiswa ini adalah seba gai berikut. 1. Tahap pertama meliputi hal-hal sebagai berikut. a. Melakukan observasi yang dilanjutkan membuat kerjasama dengan warga Desa Songan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membina kerjasama antara mahasisw a dengan masyarakat di sekitar tempat pelaksanaan program, sehingga masyarakat d apat mendukung jalannya program. b. Mengobservasi sekaligus mengumpulkan data mengenai lokasi yang tepat unt uk pembangunan percontohan biomass. Sekaligus, mengobservasi pertumbuhan tanaman eceng gondok di lingkungan perairan danau Batur. Proses observasi ini dilakukan pada waktu yang sesuai agar keberadaan tanaman eceng gondok dapat diamati secar langsung 2. Tahap ke dua, yaitu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk memb

angun digester biomass. 3. Tahap ketiga yang meliputi: a. Penyosialisasian pentingnya pemanfaatan eceng gondok sebagai biomass ser ta teknik peralatan yang digunakan dalam memanfaatkan tanaman eceng gondok menja di bahan sumber energi terbarukan. Sosialisasi ini bertujuan untuk menciptakan k esadaran dalam diri masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan energi terbarukan , terlebih lagi berbahan eceng gondok yang tumbuh di danau Batur karena jika tid ak dibendung perkembangan eceng gondok akan merugikan masyarakat sekitar. Proses sosialisasi ini dilakukan melalui kerjasama dengan tokoh adat setempat. b. Mengadakan pelatihan tentang teknik pemanfaatan eceng gondok menjadi bio mass, yaitu menyangkut segala sesuatu yang perlu disiapkan, teknik pembuatan dan penggunaan peralatan, teknik pembuatan digester serta pengoprasiannya, teknik s elanjutnya adalah mengkonversi gas yang dihasilkan dari pembusukan eceng gondok menjadi energi yang disalurkan sehingga dapat dimanfaatkan untuk memasak dan lai n sebagainya. 4. Tahap ke empat yang meliputi: a. Pengawasan dan evaluasi terhadap keterlaksanaan dan keberlanjutan progra m. b. Penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan. Penyusunan laporan dan pendokumentasian dilakukan sejalan dengan tahap pertama hingga tahap ke tiga. c. Pengumpulan laporan. I. JADWAL KEGIATAN Pelaksanaan program direncanakan seperti jadwal dalam tabel berikut. No. Kegiatan yang Dirancang Bulan (Tahun 2012) I II III IV V 1 Tahap Pertama Bersosialisasi dengan para penduduk setempat mngenai program yang akan d ijalankan. Observasi dan mencari data tentang kondisi lingkungan danau batur dan ke tersediaan bahan. 2 Tahap Kedua Penyiapan alat untuk membangun digester. 3 Tahap ketiga Sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya pemanfaatan eceng gondoka teknik yang digunakan dalam produksi biomass. Pelaksanaan pemanfaatan eceng gondok melalui bekerjasama dengan masyara kat setempat 4 Tahap Keempat Penyusunan laporan dan dokumentasi kegiatan Pengawasan dan evaluasi terhadap keterlaksanaan dan keberlanjutan progra m Pengumpulan laporan J. RANCANGAN BIAYA Adapun biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan program ini meliputi. 1). Bahan Penunjang Kegiatan No Uraian Harga Satuan (Rp) Jumlah Total Harga (Rp) 1 Batu merah Rp 500 1000 buah Rp 500.000,2 Pasir pasang Rp 140.000,2 m3 Rp 280.000,3 Kerikil Rp 50.000 1,5 m3 Rp 75.000,4 Semen Rp 52.000,3 zak Rp 156.000,5 Besi (8 mm) Rp 3.000,12 m Rp 36.000,6 Plsatik Pholyethelin Rp 500.000,1 rol (25 meter) Rp 500.0 00,7 Pipa PVC (3 Inch) Rp 35.000,-/4 meter 2 buah Rp 70.000,8 Pipa PVC (2 Inch) Rp 20.000,-/ 4 meter 5 buah Rp 100.000,9 Pippa PVC (0,5 inch) Rp 8.000,-/4 meter 4 buah Rp 32.000,10 Ember ukuran 60 liter Rp 35.000,1 buah Rp 35.000,11 Ember ukuran 30 liter Rp 20.000,1 buah Rp 20.000,-

12 13 14 15 16 17 18 Total

Lem Plastik Rp 12.000,3 tube Rp 36.000,Slang plastik kecil Rp 4.500,5 meter Rp 22.500,Kompor gas Rp 200.000,1 buah Rp 200.000,Lampu petromak Rp 50.000,1 buah Rp 50.000,Kayu balok Rp 15.500,5 meter Rp 77.500,Drum Rp 100.000,1 buah Rp 100.000,Manometer Rp 50.000,1 buah Rp 50.000,Rp 2.340.000,-

2). Peralatan Penunjang Kegiatan No Uraian Harga Satuan (Rp) Jumlah Total Harga (Rp) 1 Gergaji Rp 50.000,2 buah 2 Pisau Rp 10.000,2 buah 3 Gunting Rp 5.000,4 Tang Rp 20.000,1 buah 5 Obeng Rp 15.000,2 buah 6 Sekop Rp 50.000,2 buah 7 Palu Rp 25.000,1 buah 8 Meteran Rp 15.000,9 Sekrup Rp 10.000 5 buah Total Rp 370.000,-

Rp 100.000,Rp 20.000,2 buah Rp 10.000,Rp 20.000,Rp 30.000,Rp 100.000,Rp 25.000,1 buah Rp 15.000,Rp 50.000,-

3). Perjalanan No Uraian Harga Satuan (Rp) Jumlah Total Harga (Rp) 1 Observasi awal ke desa Songan Rp 20.000 5 orang Rp 100.000,2 Tahap pelaksanaan Kegiatan di desa Songan Rp 20.000,5 orang (4 kali perjalanan) Rp 400.000,3 Observasi keberlangsungan program Rp 20.000,5 orang (2 kali perjalanan) Rp 200.000,Total Rp 700.000,4). Komsumsi No Uraian Harga Satuan (Rp) Jumlah Total Harga (Rp) 1 Makan siang + air mineral (Persiapan alat dan bahan) Rp 8.000,5 orang Rp 40.000,2 Snack + air mineral (Pelaksanaan pelatihan) Rp 2.000,46 orang (4 hari pelatihan) Rp 368.000,3 Makan siang + air mineral (pelaksanaan pelatihan Rp 8.000,46 orang (4 hari pelatihan) Rp 1.472.000,Total Rp 1.880.000,5). Biaya Dokumentasi No Uraian Harga Satuan (Rp) Jumlah Total Harga (Rp) 1 Kaset Handycam Rp 75.000,1 buah Rp 75.000,2 Transfer ke VCD Rp 100.000,3 Sewa Handycam Rp 100.000,1 buah Rp 200.000,4 Sewa kamera digital Rp 100.000,1 buah Rp 100.000,5 Cuci cetak foto Rp 1.500,50 lembar Rp 75.000,6 CD Rp 3.500,5 keping Rp 17.500,Total Rp 659.500,-

6). Biaya ATK No Uraian Harga Satuan (Rp) Jumlah Total Harga (Rp) 1 Sertifikat Rp 5.000,6 orang Rp 30.000,2 Revisi laporan Rp 150.000,3 Pembuatan laporan Rp 1.500,60 halaman Rp 90.000,4 Kertas A4 Rp 70.000,3 rim Rp 105.000,5 Tinta komputer Rp 20.000,4 box Rp 80.000,6 Fotokopi Rp 300,12 x 60 lbr. Rp 216.000,7 Jilid laporan Rp 4.000,12 buah Rp 48.000,8 Print gambar Rp 3.000,30 buah Rp 90.000,9 Rental internet Rp4.000,-/jam 6 kali Rp 24.000,Total Rp 833.000,7). Kerohanian No Uraian Harga Satuan (Rp) Jumlah Total Harga (Rp) 1 Pengadaan Pejati untuk sembahyang sebelum memulai kegiatan 0 2 buah Rp 140.000,2 Pembelian Canang Raka Rp 2.000 10 buah Rp 20.000,3 Pembelian Canang sari Rp 1.000 20 buah Rp 20.000,4 Pembelian Segehan Rp 1.000 10 buah Rp 10.000,5 Pembelian Korek + Dupa Rp 10.000,Total Rp 200.000,-

Rp 70.00

Total biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan program pelatihan ini adalah Rp 6 .982.500,K. LAMPIRAN K.1 Daftar Biodata Penyusun Ketua Pelaksana Nama : I Komang Agus Eka Putra NIM : 1013021087 Tempat, tanggal lahir : Penelokan, 27 Desember 1992 Alamat : Jln. Jalak No. 3a, Singaraja Jenis Kelamin : Laki-laki Jurusan/ Fakultas : Pendidikan Fisika/ MIPA Riwayat Pendidikan : No Sekolah Tahun 1 SD N 7 Batur 1998-2004 2007 2 SMP Negeri 6 Kintamani 2004 3 SMA Negeri 1 Bangli 2007 2010 4 UNDIKSHA 2010 sekarang Singaraja, 18 Juni 2012 Yang tersebut di atas, I Komang Agus Eka Putra NIM 1013021087 K.2 Biodata Dosen Pendamping I. IDENTITAS DIRI 1.1 Nama Lengkap Drs. Ida Bagus Putu Mardana, M.Si 1.2 Jabata Fungsional Lektor Kepala 1.3 NIP 1964082719920201001 1.4 Tempat dan Tanggal Lahir Singaraja, 27 Agustus 1964 1.5 Alamat Rumah BTN. Puri Sukasada A.34 Singaraja-Bali 1.6 Nomor Telepon/Fax (0362)27834 1.7 Nomor HP 081337554964

1.8 1.9 1.10

Alamat Kantor Jln. A Yani 67 Singaraja-Bali Nomor Telepon/Fax (0362)25070/Fax: (0362) 21947 Alamat E-mail ibputumardana@yahoo.com

1.11 Lulusan yang telah dihasilkan S1= 250 orang; S2= - orang 1.12 Mata Kuliah yang diampu 1. Komputer dlm Pembelajaran Fisika 2. Elektronika Dasar 3. Elektonika Lanjut 4. Fisika Dasar 5. Ilmu Alam Dasar (IAD) II. RIWAYAT PENDIDIKAN 2.1 Program S1 S2 S3 2.2 Nama PT Univ. Udayana ITB 2.3 Bidang Ilmu Pendidikan Fisika Fisika Eksperimen 2.4 Tahun Masuk 1985 1992 II.5 Tahun Lulus 1990 1994 2.6 JudulSkripsi Tesis/Disertasi Pengaruh Sikap Ilmiah Siswa Terhadap Hasil Belajar Fisik a Siswa SMA Negeri se-Kabupaten Buleleng Efek Substitusi (Ti) Pada Karakt eristik Superkonduktor Yba2Cu3-yTiyO7-d II.6 NamaPembimbing /Promotor Dr. I Wayan Sadia, M.Pd Prof. Dr. Barmawi III. No PENGALAMAN PENELITIAN Tahun

Judul Penelitian Pendanaan Sumber Jml (Juta Rp) 1 2007 Pengembangan dan Pembelajaran Modul Eksperimen Fisika Berbasis I CT dengan Pendekatan Cognitive Apprenticeship Untuk Meningkatkan Pemahaman Kons ep dan Keterampilan Komputer Siswa SMA Hibah Bersaing (HB) Dikti 40 Juta 2 2008 Pengaruh Pengalaan Awal dan Model Belajar Experential Terhadap Pertumbuhan Kinerja Ilmiah Siswa SMP Negeri Se-Kota Singaraja Reseach Hibah A2 Undiksha 30 Juta IV. No PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Tahun Judul Pengabdian Pendanaan Sumber Jml (Juta Rp) 1 2007 Pengembangan Dan Pelatihan Sistem Jaringan (Network) Komputer Un tuk Mendukung Pelayanan Publik Berbasis On Line Di Lingkungan Pdam Kabupaten Ban gli-Bali DIPA Undiksha Singaraja 5 Juta 2 2008 Pelatihan Penyelenggaraan Pembelajaran Kontekstual dan Assesmen Otentik Dalam Kaitan Dengan Implementasi KTSP Bagi Guru SMP di Kabupaten Bulelen g DIPA Undiksha Singaraja 5 Juta Singaraja, 18 Juni 2012 Dosen Pembimbing, Drs. Ida Bagus Putu Mardana, M.Si NIP. 1964082719920201001 K.3 Tahap Pembangunan Reaktor Biomass Adapun tahap pembangunan dan pelatihan pengolahan eceng gondok menjadi biomass a dalah sebagai berikut. 1. Tahap pertama adalah persiapan alat dan bahan 2. Pemberian penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan eceng gondok menjadi sumber energi biomass.

3. menentukan tempat yang tepat untuk membangun reactor (digester) biomass . 4. Selanjutnya adalah tahap pembangunan / perakitan digester biomass yang r encananya akan dibangun / dirancang sesuai dengan gambar dibawah ini. 5. Setelah berhasil membangun digester, biomass eeceng gondok tidak bisa la ngsung digunakan/ dimanfaatkan. Melainkan, memerlukan selang waktu tertentu agar proses pembentukan gas methane memenuhi jumlah yang dibutuhkan. K.4 Lokasi Pelatihan

Anda mungkin juga menyukai