Anda di halaman 1dari 1

Dewasa ini Indonesia memiliki sekitar 10 juta hektar kebun sawit, dengan rencana menjadikannya lipat dua dalam

sepuluh tahun mendatang. Entah membaik atau memburuk, sekitar 10 juta petani telah diubah kehidupanya oleh tanaman ini, dan nasib yang sama akan dialami jutaan petani yang lain. Sejumlah studi mengenai potensi ekonomi sawit sudah dilakukan, demikian pula dengan akibat ekologis dan sengketa lahan. Namun sejauh ini kita belum tahu banyak mengenai rinci kehidupan para petani, khususnya mengenai tata sosial, politik dan hubungan ekonomi yang muncul setelah mereka terlibat dalam budidaya sawit. Untuk mengungkap persoalan ini, satu tim peneliti antropologi senior dan junior melangsungkan riset mendalam Produksi Kemakmuran dan Kemiskinan dalam Ekonomi Pedesaan Indonesia Baru selama tiga tahun di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Tim riset dipimpin oleh Profesor Tania Li, Universitas Toronto dan Dr. Pujo Semedi, Universitas Gadjah Mada, melibatkan 8 mahasiswa master dan doktor, serta 100an orang mahasiswa sarjana dari Universitas Toronto, Universitas Gadjah Mada, Universitas St. Mary, Halifax dan Universitas Leiden. Penelitian dipusatkan di area dua perkebunan, satu PTPN dan satu perusahaan swasta. Keduanya mencakup usaha tani skala kecil serta transmigran. Wilayah penelitian juga menjangkau desa-desa di hulu sungai yang sempat menolak budidaya sawit, atau pula tidak dimasukkan ke area perkebunan karena sukar dijangkau. Di area tepi ini para petani melanjutkan pola pertanian tradisional, menoreh karet dan berladang, sambil berdebat apakah akan tetap menolak atau menerima sawit. Di sebelah wilayah penelitian, proses pemindahan kepemilikan lahan terus berlangsung saat ini untuk membuka kebun-kebun sawit pribadi ukuran sedang, 100 200 hektar. Secara keseluruhan, wilayah penelitian ini menyajikan gambaran lengkap berbagai jenis dan ukuran budidaya sawit, dan memungkinkan para peneliti untuk menelusuri kelompok sosial mana yang memetik keuntungan ekonomi dari tanaman ini, dan kelompok sosial mana yang dipinggirkan. Dengan hormat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB dan Sajogyo Institute mengundang Ibu/Bapak untuk menghadiri presentasi hasil riset di atas, dan untuk memberikan masukan kepada para peneliti di dalam seminar interaktif. Tujuan seminar adalah untuk memperdalam analisis dan menyajikan pandangan komparatif dari berbagai sudut pandang, serta mengenali persoalan-persoalan riset dan kebijakan yang mendasar yang perlu dicermati lebih lanjut sejalan dengan terus berkembangnya kehidupan di kebun sawit. Acara dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal: Jumat/6 Juli 2012 Waktu: 08.00 16.30 Tempat: Ruang Diskusi FEMA IPB, Kampus IPB Darmaga Bogor Biaya: GRATIS Pendaftaran: DAFTAR_NAMA_ProgramStudi/Instansi_Email (kirim ke 085716180360)

Tempat terbatas untuk 30 orang. Jadwal download disini.

Mahmudi Siwi Fakultas Ekologi Manusia IPB Jl. Kamper, Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 Telp/Fax: 0251-8629227 email: mahmudisiwi@gmail.com Office Website: http://fema.ipb.ac.id; http://skpm.fema.ipb.ac.id Personal Blog: http://mahmudisiwi.staff.ipb.ac.id __._,_.___ Reply to sender | Reply to group | Reply via web post | Start a New Topic Messages in this topic (1)

Anda mungkin juga menyukai