Anda di halaman 1dari 3

Strategi Pembelajaran ABK

Prof. Abdorrakhman Gintings, M.Ed., M.Si., Ph.D. Nama Kelas : Asep syaifuddin : C. IV/2 NIM Tanggal : 4103 210 210 1063 : 21 April 2012

Tugas Individu Rangkuman Perkuliahan Ke-2


HASIL KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MERANCANG PROGRAM Perkuliahan Teori Bloom Dalam Konteks TOT Kognitif diajarkan melalui penyajian materi secara ceramah interaktif. Keterampilan diajarkan dengan menggunakan pendekatan Basic Skill Teaching. Afektif diajarkan melalui penilaian disiplin dalam Perkuliahan, microteraching, serta penyajian drama. TAXONOMI ATAU TINGKATAN INTELEKTUAL 1. Recall atau hafalan/mengingat 2. Comprehension atau menginterpretasikan 3. Aplikasi atau penerapan 4. Analisa 5. Sintesa 6. Evaluasi METODA PEMBELAJARAN Tujuan Pembelajaran: Setelah mengikuti sesi ini pembelajar akan mampu: 1. Menjelaskan pengertian berbagai metoda pembelajaran 2. Menjelaskan karakteristik berbagai metoda pembelajaran 3. Menerapkan berbagai metoda pembelajaran Metode ceramah Pengajar menyampaikan materi, siswa mendengar dan bertanya. Kelemahan Metoda Ceramah: Rumusan Tujuan Instruksional yang sesuai hanya sampai dengan tingkat omprehension Hanya cocok untuk kemampuan kognitif Cenderung satu arah (one way) Sangat bergantung pada kemampuan komunikasi verbal penyaji. Ceramah yang kurang inspiratif akan menurunkan antusias belajar peserta. Dll (Diskusikan) Keunggulan Metoda Ceramah: Sangat cocok untuk kelas besar Mudah dalam merumuskan tujuan instruksional Ceramah yang inspiratif dapat memotivasi pembelajar untuk memperkaya pengetahuannya Dll (Diskusikan)

KIAT MENYELENGGARAKAN CERAMAH YANG MENARIK MENURUT CHRISTIE Lakukan 3P: Plan Prepare Present Metode bertanya Adalah metoda pembelajaran yang mengadopsi metoda Socrates yaitu menggiring pemahaman melalui pertanyaan yang berlanjut Teknik Bertanya Yang Baik Rumusan pertanyaan jelas, ringkas, dan mengandung satu gagasan utuh. Menggunakan kalimat sederhana dan mudah difahami. Hindarkan terjadinya pertanyaan menjadi pertanyaan. Pertanyaan diarahkan kepada kelas Beri kesempatan kepada peserta memahami pertanyaan sebelum meminta jawaban. Jangan mengurutkan peserta untuk menjawab pertanyaan (mengapa?). Gunakan teknik jawaban silang untuk mengaktifkan kelas. Jangan menjawab sendiri pertanyaan. Pertanyaan harus sesuai dengan tujuan instruksionaol yang akan dicapai METODA SKILL STATION Metoda pembelajaran Skill Station adalah pembelajaran praktek yang menggunakan strategi sebagai berikut: Program Diklat dibagi atas sejumlah kelompok kompetensi utuh yang terkait. Setiap kelompok kompetensi dilatihkan kepada peserta di satu station secara intensif dan tuntas. \ Setiap station terdiri dari 2 orang instruktor dan 4 orang peserta yang dibedakan perannya sebagai berikut: Dua orang peserta secara bergantian melakukan praktek Dua orang peserta lainnya memperhatikan dan akan berperan sebagai critiquer Tahapan Mengajar Praktek 1. Instruktor memperagakan dengan kecepatan normal tanpa bicara, peserta memperhatikan. 2. Instruktor mengerjakan dengan kecepatan sub-normal sambil bicara 3. Peserta menyebutkan langkah-langkahnya, instruktor mengerjakan dengan kecepatan sub-normal. 4. Peserta mengerjakan sambil bicara dengan kecepatan sub-normal 5. Peserta mengerjakan dengan kecepatan normal tanpa bicara. KEUNGGULAN METODA SKILL STATION Peserta mendapat kesempatan yang cukup untuk melakukan praktek secara intensif. Peserta yang tidak mengerjakan akan memperoleh kemampuan kognitif melalui pengamatan dan sebagai critiquer. Pengajar dapat mengukur perkembangan kemampuan peserta secara lebih intensif karena jumlah pesertahanya empat orang. Dapat mengatasi kekurangan jumlah peralatan. Ada 2 (dua) metoda diskusi:

Diskusi Tertutup Diskusi Terbuka Diskusi tertutup berakhir dengan kesimpulan yang telah diarahkan/diharapkan. Dalam diskusi tertutup pemimpin diskusi harus menguasai materi yang didiskusikan. Pimpinan diskusi berperan dalam mengarahkan; penetapan judul, waktu diskusi, pembicaraan, dan lalu lintas pembicaraan. Diskusi terbuka tidak harus berakhir dengan kesepakatan karena lebih bersifat memperluas dan menggali pengetahuan peserta tentang topik yangt dibahas. Topik dipilih secara demokratis oleh peserta. Pimpinan diskusi lebih berperan dalam mengatur lalu lintas dan aturan pembicaraan dan waktu serta menjamin bahwa semua peserta berpartisipasi aktif

Anda mungkin juga menyukai