BAb 4 Teknik XRF
BAb 4 Teknik XRF
(Analisa XRF)
Radiasi Elektromagnetik
1014Hz - 1015Hz
1Hz - 1kHz
Extra-Low Frequency (ELF) Radio
1kHz - 1014Hz
Microwave Infrared
1015Hz - 1021Hz
X-Rays, Gamma Rays
Visible Light
Low energy
High energy
Pendahuluan
Teknik fluoresensi sinar x (XRF) merupakan suatu teknik analisis yang dapat menganalisa unsur-unsur yang membangun suatu material. Teknik ini juga dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi unsur berdasarkan pada panjang gelombang dan jumlah sinar x yang dipancarkan kembali setelah suatu material ditembaki sinar x berenergi tinggi.
Fitur XRF
Kelebihan
Akurasi yang relative tinggi Dapat menentukan unsur dalam material tanpa adanya standar (bandingkan dg. AAS) Dapat menentukan kandungan mineral dalam bahan biologis maupun dalam tubuh secara langsung.
Kelemahan
tidak dapat mengetahui senyawa apa yang dibentuk oleh unsur-unsur yang terkandung dalam material yang akan kita teliti. tidak dapat menentukan struktur dari atom yang membentuk material itu.
Prinsip Kerja
Radiasi elektromagnetik yang dipancarkan akan berinteraksi dengan elektron yang berada di kulit K suatu unsur. Elektron yang berada di kulit K akan memiliki energi kinetik yang cukup untuk melepaskan diri dari ikatan inti, sehingga elektron itu akan terpental keluar.
intensitas tersebut
dari
sinar-X
karakteristik jumlah
sebanding
dengan
sinarX
karakteristik
dari
setiap unsur, dibandingkan dengan suatu standar yang diketahui konsentrasinya, sehingga konsentrasi unsur dalam sample bisa ditentukan.
Instrumen XRF
Instrumen XRF terdiri dari : Sumber cahaya O ptik Detektor
S yarat S ampel
Serbuk Ukuran serbuk < 4 00 mesh Padatan Permukaan yang dilapisi akan meminimalisir efek penghamburan Sampel harus datar untuk menghasilkan analisis kuantitatif yang optimal Cairan Sampel harus segar ketika dianalisis dan analisis dilakukan secara cepat jika sampel mudah menguap Sampel tidak boleh mengandung endapan
S umber C ahaya
Tabung Sinar X End W indow Side W indow Radioisotop
T abung sinar x
End W indow
S ide W indow
Be W indow Glass En v elope
Target (Ti, Ag, Rh, etc.)
H V Lead
Electron beam
Copper Anode
Filament
Silicone Insulation
Radioisotop
Isotope Fe-5 5 Cm-244 Cd-109 Am-241 Co-57 Energy (keV) 5.9 14.3, 18.3 22, 88 59.5 122
Elements (Klines)
Al V
Ti-Br
Fe-Mo
Ru-Er
Ba - U
Elements (Llines)
Br-I
I- Pb
Yb-Pu
None
none
Optik
Source
Detector
Filter
C ontoh S pektra
C ontoh S pektra
D etektor
Si(L i) P N Diode Silicon Drift Detectors Proportional Counters Scintillation Detectors
S i ( L i) D etektor
W Indow FET Super-Cooled Cryostat
Si(Li) crystal
Pre-Amplifier
Cooling: LN2 or Peltier Window: Beryllium or Polymer Counts Rates: 3,000 50,000 cps Resolution: 120-170 eV at Mn K-alpha
PIN D iode
Packaging: Similar to PIN Detector Cooling: Peltier Count Rates; 10,000 300,000 cps Resolution: 140-180 eV at Mn K-alpha
Proportional Counter
Window Anode Filament
Fill Gases: Neon, Argon, Xenon, Krypton Pressure: 0.5- 2 ATM Windows: Be or Polymer Sealed or Gas Flow Versions Count Rates EDX: 10,000-40,000 cps WDX: 1,000,000+ Resolution: 500-1000+ eV
Scintillation Detector
PMT (Photo-multiplier tube) Sodium Iodide Disk Electronics
Connector