Anda di halaman 1dari 35

Gangguan Alam Perasaan

PURNAMA ANGGI Click to edit Master subtitle style AKPER KESDAM IM BANDA ACEH

7/6/12

Alam perasaan adalah perpanjangan keadaan emosional yg memengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi seluruh kehidupan seseorang Alam perasaan ini meliputi emosi seseorang yang kuat, menyebar dan mempunyai arti yang sama dengan afek, keadaan perasaan, dan emosi.

7/6/12

Alam perasaan adalah keadaan emosional berkepanjangan yg mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang Gang alam perasaan ditandai oleh depresi atau peningkatan alam perasaan Depresi adalah suatu gang alam perasaan yg ditandai perasaan sedih dan berduka yg berlebihan dan berkepanjangan (Purwanti, 2009) 7/6/12

Emosi atau alam perasaan memberikan peran adaptif terhadap individu

Gang ini memunculkan gejala yg mengindikasikan disfungsi efek, emosi, pikiran dan aktivitas umum

7/6/12

Rentang Respon Emosional


Respon adaptif Respon Maladaptif

Reaksi Berduka tak Terkomplikasi Reaksi Berduka Responsif Mania atau Depresi 7/6/12

Penundaan

Supresi

Rentang Respon Emosional


1.

Respon emosional dipengaruhi oleh dan berperan aktif dalam dunia eksternal dan internal seseorang

2.

Reaksi berduka tak terkomplikasi terjadi sebagai respon terhadap kehilangan dan tersirat bahwa 7/6/12

3. Supresi emosi mungkin tampak sbg penyangkalan terhadap perasaan sendiri, terlepas dari perasaan tersebut atau internalisasi terhadap semua aspek dari dunia efektif seseorang 4. Penundaan reaksi berduka adalah ketiadaan yang persisten respon emosional terhadap kehilalangan. Ini dpt terjadi pada awal proses berkabung dan menjadi 7/6/12 nyata pada proses berduka atau

5. Depresi atau melakolia adalah suatu kesedihan atau persaan duka yg berkpeanjangan attau abnormal. Dapat digunakan untuk menunjukkan berbagai fenomena tanda, gejala, sindrom, keadaan emosional, reaksi, penyakit 6. Mania ditandai dgn alam perasaan yg meningkat, bersemangat dan mudah terganggu. Hipomania digunakan untuk menggambarkan 7/6/12 sindrom klinis serupa tetapi tidak

Stressor Pencetus
1.

Kehilangan keterikatan yang nyata atau yang dibayangkan termasuk kehilangangan cinta, seseorang, fungsi fisik, kedudukan atau harga diri

2.

Peristiwa besar dalam kehidupan seseorang sering dilaporkan sebagai pendahulu episode depresi dan memengaruhi masalah individu saat ini kemampuan menyelesaikan 7/6/12

3. Ketegangan peran memengaruhi perkembangan depresi terutama pada wanita 4. Perubahan fisiologis yag diakibatkan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik dpt mencetuskan gang alam perasaan

7/6/12

Faktor presdisposisi

Faktor genetik dianggap memengaruhi transmisi gang afektif melalui riwayat keluarga dan keturunan Teori agresi yg ditujukan kepada diri menunjukkan bahwa depresi terjadi karena perasaan marah yg ditujukan kepada diri sendiri Teori kehilangan objek merujuk 7/6/12 kepada perpisahan traumatik

Teori organisasi kepribadian menguraikan bagaimana konsep diri yg negatif dan harga diri rendah memengaruhi sistem keyakinan dan penilaian seseorang terhadap stresor Model kognitif smenyatakan bahwa depresi merupakan masalah kognitif yg didominasi oleh evaluasi negatif seseorang terhadap diri sendiri, dunia dan masa depan diri sendiri
7/6/12

Model ketidak berdayaan yang dipelajari menunjukkan bahwa bkn semata-mata trauma yg menyebabkan depresi, tetapi keyakinan bahwa seseorang tidak mempunyai kendali terhadap hasil yg penting dalam kehidupannya oleh krn itu a berhenti melakukan respon yg adaptif

7/6/12

Model perilaku berkembang dari kerangka teori belajar sosial, yg mengasumsi penyebab depresi terletak pada kurangnya keinginan positif dalam berinteraksi dengan lingkungan Model biologis menguraiakn perubhan kimia dlm tubuh yg terjadi selama masa depresi, termasuk def katekolamin, disfungsi endokrin, hipersekresi kortisol, disregulasi neurotransmitter 7/6/12

Sumber Koping

Sumber koping meliputi status sosialekonomi, keluarga, jaringan interpersonal dan organisasi sekunder yg dianungi oleh lingkungan sosial yg lebih luas Kurangnya sumber personal tersebut dapat menambah stres bagi individu

7/6/12

Faktor Risiko Depresi


Epiode depresi sebelumnya Riwayat keluarga Percoban bunuh diri sebelumnya Jenis kelamin wanita Usia saat awitan depresi < 40 tahun Masa pascapartum Komorbiditas media 7/6/12

Mekanisme Koping

Reaksi berduka yg tertunda mencerminkan penggunaan mekanisme pertahanan penyangkalan dan supresi yg berlebihan dlm upaya menghindari ditres hebat yg berhub dgn berduka Depresi adalah suatu perasaan berduka abortif, yg menggunakan mekanisme, represi, supresi, penyangkalan, dan disosiasi 7/6/12

Perilaku yg berhub dengan depresi


Kognitif Ambivalensi Kemarahan Afektif

Kebingungan Kepahitan konsentrasi Ansietas mengambil Apatis keputusan Kekesalan Kehilangan penyangkalan minat dan perasaan motivasi Kemurungan Pesimis

7/6/12

Lanjutan

Fisiologis Agresif Nyeri abdonen Perilaku

Agitasi Anoreksia Alkoholisme Skt punggung Mudah Nyeri dada tersinggung Konstipasi Kurang Pusing spontanitas Keletihan Kecanduan Sakit kepala, obat,

7/6/12

Perilaku yang berhub dgn mania


Fisiologis Dehidrasi Kegembiraan yg Afektif berlebihan atau Gizi tidak euforia adekuat

Perasaan tidur Kebutuhan bersemnagat sedikit Humor Penurunan BB Harga diri yg melambung Tidak

7/6/12

Lanjutan

Perilaku Agresi Ambisi Kognitif

7/6/12

Sgt boros Enyangkal bahaya yg Hiperaktivitas realistis Akt motorik Mudah meningkat terganggu Tdk Lompat gagasan bertanggjwab Waham Mudah kebesaran atau tersingung

KRITERIA DIAGNOSTIK EPISODE DEPRESI MAYOR

Sedikitnya lima dari kriteria berikut (termasuk satu dari dua yang pertama) harus ada pada sebgaian besar waktu, hampir setiap hari, sedikitnya 7/6/12

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Alam perasaan tertekan Kehilangan minat atau kesenangan BB menurun atau menambah Insomnia atau hipersomnia Agitasi atau retardasi psikomotor Keletihan atau kehilangan energi Perasaan tidak berharga Gangguan konsentrasi Pikiran tentang kematian atau

7/6/12 9.

Sedikitnya tiga dari kriteria berikut harus ada pada tingkat yang bermakna selama minimal 1 minggu
1. 2. 3. 4. 5.

Kriteria Diagnostik Episode Manik

Waham kebesaran Kebutuhan tidur kurang Logorea Fligt of idea Mudah terganggu

7/6/12

DX MEDIS YG BERKAITAN

Dalam DSM IV TR terbagi atas dua kategori utama yaitu GANG BIPOLAR (MANIK-DEPRESIF) DAN GANG UNIPOLAR (DEPRESIF)
7/6/12

DX MEDIS DSM IV-TR YG BERHUB DGN RESPON EMOSIONAL MALADAPTIF


1. 2. 3. 4. 5.

Gang Bipolar I

Gang Bipolar II Gang Siklotimia Gang depresif mayor Gang distimia

7/6/12

1.

GANG BIPOLAR I pengalama episode manik yg lalu atau sekarang, berlangsung sedikitnya selama seminggu, ketika alam perasaan seseorang secara tidak normal dan terus menerus meningkat, bersemangat atau mudah terganggu sehingga dpt menyebabkan gang fungsi sosial atau okupasional yg exterm . Gang ini dpt diklasifikasikan sebagai manik (terbatas hanya untuk 7/6/12 episode manik), depresi (riwayat

2. GANG BIPOLAR II riwayat atau terdapatnya satu atau lebih episode depresif mayor dan sedikitnya satu episode hipomanik, belum terjadi episode manik 3. GANG SIKLOTIMIA Suatu riwayat hipomania selama 2 tahun pada individuyang mengalami berbagai periode alam perasaan yg meningkat, bersemangat atau mudah terganggu secara abnormal. Alam perasaan ini tidak memenuhi 7/6/12 kriteria episode manik maupun

5. GANG DEPRESIF MAYOR terdapat sedikitnya lima gejala selama periode 2 minggu yang sama, bisa berupa lama perasaan yang tertekan, atau kehilangat minat atau kesenangan. Gejala lain mungkin berupa penurunan BB, insomnia, agitasi, retardasi psikomotor, keletihan, perasaan tidak berharga, menuurnnya kemampuan untuk berpikir, dan pikiran kematian yg timbul secara berulang-ulang. Depresi mayor bisa diklasifikasikan 7/6/12

6. GANG DISTIMIA sedikitnya 2 tahun mengalami alam perasaan tertekan dan sedikitnya mempunyai satu gejala dari depresi mayor tanpa memenuhi kriteria episode depresif mayor

7/6/12

Diagnosis Keperawatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Duka cita, Maladatif* Keputusasaan* Ketidakberdayaan* Distres spiritual* Ansietas Koping, ketidakefektivan Isolasi sosial Bunuh diri, Resiko

8. 7/6/12

Dx : Duka Cita Maladaptif


Tujuan #1 : klien mengekspresikan pikiran dan perasaan yang terjadi terhadap kehilangan Intervensi
1.

Dorong klien untuk mendiskusikan kehilangan yang aktual atau yang dirasakan. Jelaskan fase-fase berduka dan dorong klien untuk mengidentifikasi 7/6/12 tahap yang tampak sesuai untuk

2.

Dorong pengungkapan perasaan yg berhubungan dengan kehilangan Dorong klien untuk menceritakan kemarahan, kesedihan, rasa bersalah dan kesepian yang umumnya menyertai berduka

7/6/12

Tujunan #2 : klien mengembangkan sumber koping yang efektif Intervensi :


1.

Bantu klien menentukan tujuan untuk mengatasi rasa berduka. Cara yang sering memabantu yaitumenghabiskna waktu dgn teman lama, berjalan-jalan, mengeunjungi beberpa tempat yg 7/6/12 bermkana bagi klien maupun org yg

1.

Ajarkan klien penyelesaian masalah Identifikasi ceritakan dukungan kehilangan baru

ketrampilan

2.

sumber dukungan, tentang bagaimana telah diubah oleh dan mulai dukungan

3.

Bantu klien memeriksa kebutuhan spiritual dan beri dukungan spiritual 7/6/12 jika diinginkan

Anda mungkin juga menyukai